Flashback dua tahun yang lalu…
Skyline Dome Club, kota B.
Jessy terus menenggak winenya hingga tandas, dia tidak menyadari bahwa bartender yang memberikannya minuman sudah mencampur wine yang ditenggak Jessy dengan salah satu obat terlarang Afrodisiak dalam dosis cukup tinggi. Bartender itu tentu saja pesuruh dari pihak Stefanie yang berniat mencelakai Jessy, mereka bekerja sama dengan beberapa orang. Si bartender memberikan kode saat Jessy mulai terlihat mabuk dan berniat keluar dari klub pada rekannya yang bersiap membawa Jessy dan melancarkan niat busuk mereka.
Bruuuk!
“Nona, apa anda baik-baik saja?”
“Uughh! Kepalaku–”
Jessy tidak sengaja menabrak seseorang, tubuhnya terhempas mengenai tembok pembatas. Dia memegang kepalanya erat yang rasanya seperti akan pecah saat ini juga.
“Oh, anda sepertinya dalam keadaan tidak baik-baik saja. Mari, saya akan membantu anda menuju tempat istirahat yang tepat!” Seorang pria mesum menyeringai dan memapah tubuh Jessy menuju salah satu kamar yang tersedia disana.
Disisi lain bagian dari klub malam itu– Sekelompok organisasi hitam tengah menjalankan misi kejahatan mereka.
“Sialaaan!!” pekik ketua kelompok terdengar kesal, pria itu juga tengah memukul angin dan segera menghubungi asistennya. “Aku kehilangan jejaknya!!”
“M-maafkan saya, Tuan. Mereka adalah kelompok Black Pouch, salah satu kelompok terkuat di Jaringan Hitam saat ini!”
“Aku tidak peduli dari mana mereka berasal, aku menginginkan barang itu sekarang!”
“B-baik, Tuan… Kami akan kembali melacak keberadaan mereka dan segera melaporkan pada anda!”
Bruuk!
“Jalan pake mata!!”
Si ketua kelompok yang tengah kesal menoleh pada seseorang yang sangat berani memakinya saat ini. Jelas pria dihadapannya yang tidak memiliki mata menubruk dirinya lebih dulu!
“Kamu berbicara padaku?” tanya si pria menutup sambungan dengan anak buahnya dan memberikan atensi penuh pada pengacau didepannya saat ini.
“Tentu saja, kamu pikir siapa lagi yang menghalangi jalanku!” Pria yang mengapit tubuh Jessy berkata lantang.
Yoshi memindai keduanya, dia menyeringai penuh makna. “Apa dia wanitamu?”
“Tentu saja! Apa kamu tidak lihat? Kesenanganku tertunda karena ulahmu yang jalan tidak pake mata!”
Sangat wajar memang beberapa orang tidak mengenal parasnya yang merupakan pewaris keempat Klan Kaviandra juga anak dari Raja Jaringan Hitam benua atas, namanya adalah Kiyoshi Kaviandra. Sosok itu masih misterius, walau demikian eksistensinya di Jaringan Hitam sudah terendus beberapa organisasi lain yang ikut berkontribusi di pasar gelap.
“Kamu lancang berbicara seperti itu didepanku, hah?!!”
Buug!
“Aaarrkk!”
“Kamu tidak tahu siapa aku?”
Bruuuk!
Tanpa pikir panjang, Yoshi memukul keras perut si pria sombong yang membawa seorang wanita yang hampir kehilangan kesadarannya. Hanya di pukul seperti itu saja si pria sudah tersungkur tidak sadarkan diri.
“Aduuh…” Jessy merintih saat tubuhnya ikut terhempas di lantai.
Yoshi menegaskan jasnya dan berbalik bersiap meninggalkan tempat itu. Dia menganggap pukulan itu adalah pelampiasan emosi yang gagal dalam misi mendapatkan barang yang diincarnya kali ini. Sedangkan wanita yang mengaduh barusan, dia tentu tidak memiliki urusan dengannya.
“T-tuan, to-looong!” Sekuat tenaga Jessy terjaga, dengan cepat dia mencengkram tangan Yoshi dan menghentikan langkah kakinya.
“Shiiit! Siapa yang menyuruhmu menyentuhku!” Dengan cepat Yoshi menghardik tangan Jessy dengan kasar sampai gadis itu kembali tersungkur di lantai.
“To-looong aku, panaaass!” Jessy tidak menyerah, dia kembali bangkit dengan cepat dan memeluk Yoshi kali ini.
“Hei!” Yoshi mencoba menghentikan kegilaan wanita di depannya. “What's your problem!!” Dengan emosi Yoshi mencoba melepaskan cengkraman si gadis yang sudah sangat berani kurang ajar memeluknya saat ini.
“Tubuhku panaaas, Sayaaang… Aku haus!” Jessy lebih berani lagi menarik dasi Yoshi dan mencium bibirnya.
“Shiiit, da-mn!” Yoshi begitu kesal, rasanya dia ternoda oleh gadis tengil yang entah siapa gerangan. Sayangnya, saat ingin menyingkirkan gadis itu, tiba-tiba ada gelenyar aneh menyapa hasrat terpendamnya. “Sial, wanita ini begitu pandai menggoda!”
“Aaaarrghh! Kuraaang, aku masih hauuus!” pekik Jessy merengek dan menggesekkan tubuhnya di tubuh atletis Yoshi.
Tubuh pria tampan itu sampai meremang dengan tingkah Jessy yang bak rubah betina, tanpa perlu waktu lama jakun Yoshi naik dan turun dengan berat. “Kamu yang memintanya, ya!”
Dengan cepat Yoshi mengangkat tubuh mungil Jessy dan menaruh di pundaknya. Dengan bantuan sistem canggih yang ada dalam tubuhnya, Yoshi membuka pintu salah satu kamar yang ada disana tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Beberapa menit setelah puas dengan hasrat terlarangnya, tiba-tiba Yoshi mendapatkan pesan tak terduga masuk dalam sistem yang di tanam di tubuhnya.
[ Warning! ]
[ Deteksi bom aktif dalam waktu enam puluh detik dari sekarang! ]
[ Penghitung mundur aktif... Enam puluh… Lima puluh sembilan—]
Yoshi terbelalak, dia tidak menyangka bisa mendapatkan masalah lebih dari satu dalam waktu singkat seperti sekarang ini. “Shiiit!”
Saat mencoba untuk melarikan diri, Yoshi menatap gadis yang masih tertidur pulas karena ulahnya yang sudah dengan brutal mengambil kesucian si gadis. Untung saja pria itu memiliki sisi kemanusiaan, jika dibandingkan dengan ayahnya yang merupakan raja iblis pasar gelap di dunia bawah yang tidak berbelas kasih. Yoshi menghela nafas kasar, dengan cepat Yoshi membalut tubuh Jessy dengan selimut tebal dan bersiap melarikan diri dari gedung yang sebentar lagi meledak.
Bersambung…
Dengan bantuan sistem canggihnya, Yoshi dan Jessy selamat di malam naas itu. Yoshi membawa si gadis menuju mansionnya. Diketahui penyebab ledakan adalah bom yang dipasang musuh saat mengetahui keberadaannya disana yang lengah saat bercengkrama bersama seorang gadis yang memang disewa untuk menjebaknya. “Uugh!” Jessy mencoba menggerakkan tubuhnya yang berat. “Aduh, mengapa tubuhku terasa ngilu dan sakit sekali!” “Kamu sudah bangun?!” Yoshi mematikan rokoknya dan menatap gadis satu malamnya yang kini tengah terbelalak di depan mata. “Aaaarrkk!” Gadis itu menjerit kencang saat menyadari kemungkinan yang terjadi dengannya. ‘Tubuhku tidak memakai baju dan di hadapanku ada seorang pria dewasa berdada polos– Apa yang mungkin sudah terjadi?’ Tanpa aba-aba Jessy menangis kencang diikuti jeritan yang tidak manusiawi untuk seukuran gadis kecil seperti Jessy. Yoshi terpaku dengan sikap tengil gadis di depan matanya itu, dia sampai harus menyumpal telinganya agar tidak mendengar jeritan Jess
“Aku tidak tahu!” kelakar Yoshi, dia paling senang menjahili istri kecilnya itu. Di kantor atau di luar memang Yoshi terlihat kejam, tapi siapa mengira pria kejam dan dingin itu ada sisi lembut di depan istri kecilnya.“Ah sebal!” Jessy bangkit merengut dan memukul dada bidang suaminya yang menggoda. Tak lama raut wajah Jessy berubah. “Apa benar Grup Lin akan mengakuisisi Grup Wang?”“Kamu masih memikirkannya?” Yoshi mengusap perlahan wajah cantik istrinya.“Tentu saja,” ucap Jessy lemah menunduk dan tidak berani lagi menatap suaminya.“Aku tidak pernah mengatakan kebohongan bukan? Minggu depan mereka akan melakukannya di rapat pemegang saham.”Jessy menelan ludah sekaligus mengepalkan kedua tangannya. “Mana janjimu?”“Hah?” Yoshi pura-pura tidak mendengar.“Sayang bilang aku boleh mengajukan permintaan saat aku menerima pernikahan kontrak kita!”“Owh…” Yoshi terkekeh, dia tidak pernah terlihat serius menanggapi masalah yang jadi ketakutan istrinya. “Jika aku membantu dan memberikan a
Ruang Kerja Kepala Divisi Pemasaran.“Siang, Bos!” sambut Karin di depan Jessy yang sepagi ini berwajah muram. “Acieee, abis garap lahan kering ya?”Plaaak!“Aduh, sakit!”Karin menggosok kepalanya, Jessy memukul asistennya dengan sling bag miliknya. Setelah itu, Jessy tidak peduli dan berjalan menuju kursi kebesarannya.“Pantas saja ijin setengah hari kemarin. Eh, sekarang malah masuk siang! Kenapa gak sekalian cuti full aja sih! Biar lancar anu-anunya~”Jessy menoleh sejenak kemudian mengabaikan ocehan asistennya yang selalu senang menggodanya. Tak lama Jessy seperti mengingat sesuatu. ‘Tunggu, semalam aku lupa apa dia sepakat atau belum atas janjinya?’Gadis itu masih belum tenang pasal perusahaan keluarganya yang akan di akuisisi oleh keluarga mantan calon suaminya itu. “Apa ada pekerjaan lain?”“Nih! Berkas yang perlu anda tanda tangani untuk perencanaan penjualan tiga bulan kedepan!”Karin menaruh beberapa berkas diatas meja kerja atasannya. Jessy mengangguk mengerti dan mengisy
“Sayang, mesum!” Jessy beringsut mundur dan menutup tubuh bagian depan dengan kedua tangannya. “Heh,” Yoshi terkekeh sejenak kemudian menunjukan raut wajah seriusnya. “Kamu mencariku pasti ada sesuatu? Apa lagi yang kamu inginkan, hm?” Jessy menelan ludahnya sendiri, dia kembali gugup setiap kali suaminya dalam mode serius. “Aku hanya ingin memastikan kamu menyetujui perjanjian kita semalam.” “Kamu sungguh pantang menyerah, ya!” “Sure…” Jessy menatap Yoshi penuh harap, pria itu begitu menyukai wajah cantik dan teduh istrinya, seolah menemukan kenyamanan yang tidak pernah ditemuinya dari wanita manapun selain Ibunya. “Minggu depan, kamu bisa datang ke Grup Lin. Kamu berhak mengetahui jalannya rapat, kamu jangan takut, kamu adalah salah satu pemegang saham.” Jessy masih menunjukkan raut wajah sendu dan ragu membuat Yoshi mengerutkan keningnya. “Aku– Bagaimana jika aku ditolak disana?” Jessy mengungkapkan kegelisahan hatinya selama ini. “Apa Sayang akan menemaniku, menjadi dewa peno
Kiyoshi Kaviandra adalah putra ketiga pasangan tuan besar Keenan Kaviandra beserta istrinya Farah Lee. Kiyoshi memiliki dua kakak, satu kakak tertua bernama Keano Kaviandra, adapun kakak perempuannya bernama Greicillia Kaviandra. Dia juga memiliki tiga keponakan, dua diantaranya memiliki jarak usia yang dekat dan satu lagi masih berusia lima tahun. Keponakan terdekatnya adalah Michell Kaviandra dan Micheilla Kaviandra, kakak beradik kembar, putra dan putri Keano Kaviandra dengan istrinya Fellycia Park. Sedangkan anggota keluarga yang paling kecil bernama Alreschander Adamson, putra sulung dari kakak kedua Yoshi, Greicillia dengan suaminya Jade Adamson.Sekilas mengenai Klan Kaviandra Kedua, tuan besar Keenan Kaviandra atau lebih dikenal dengan sebutan Mr. K adalah putra sulung dari tetua Kaviandra. Dia mendirikan perusahaan besar KTech atau Kaviandra Technology, beliau juga meneruskan bisnis keluarga dalam nama besar KGroup. Setelah tetua Kaviandra lengser, tuan besar Keenan menggabun
“Uncle!” Micheilla bangkit dan mendekat merangkulkan tangannya di tangan paman kecilnya. “Kalau Uncle tidak menemukan wanita yang pantas, Uncle sama Cheilla aja yaaa~” “Ya!” Yoshi tersenyum dan mengecup kening keponakannya. “Heiii!” Farah menyela dan tidak menyukai sikap keduanya. “Sudah cukup rumor keluarga kita ini, jangan kalian tambah lagi!” Semua orang kembali terkekeh, Al meminta untuk diturunkan dari pangkuan tuan besar, lalu dia berlari menuju paman kecilnya. “Uncleee~ Al rindu!” “Hai, Baby~ Uncle juga rinduuu~” Yoshi bersimpuh dan mencubit lemah hidung keponakan kecil menggemaskannya. Tak lama kemudian, semua anggota keluarga duduk di tempatnya masing-masing. Mereka melanjutkan perbincangan secara random sekaligus menyantap kudapan yang sudah terhidang seluruhnya di meja makan. “Uncle!” seru Cheilla memecah kesunyian. “Ya?” Yoshi mendongak menunjukan raut wajah kebingungannya di depan Cheilla. “Dengar-dengar sudah beberapa waktu Uncle sering ke Negara B, ya?” “Uhhuukk
Tuan Lin terbelalak seketika mendengar dan melihat bagaimana gadis kecil dihadapannya begitu berani dan lantang menyatakan keinginannya. Lain hal dengan Georgio Lin yang justru semakin terpikat dengan Jessy yang seperti orang baru di matanya.“Ah... I-tu–” Tuan Lin mulai gelagapan, dia tidak memiliki persiapan akan kedatangan Jessy saat ini. Seluruh peserta rapat saling menoleh dan berbisik membuat keadaan semakin ricuh.‘Bagaimana ini? Kenapa dia tiba-tiba datang tepat saat aku ingin mengakuisisi perusahaannya. Apa mungkin selama ini Jessy menyembunyikan dirinya demi hari ini?’ batin tuan Lin semakin bergejolak menatap tajam keponakan jauhnya.“Jessy, bukan begitu— Kamu mana mengerti dengan kondisi perusahaan. Justru, Paman melakukan hal ini demi kebaikan perusahaan yang ditinggalkan oleh Wang!” Tuan Lin mencoba tenang dan memberi penjelasan sesederhana mungkin agar Jessy mengerti.“Heh, kebaikan yang mana, Paman?” Jessy tak gentar, dia semakin terlihat mengolok pamannya di hadapan b
“Apa pantas seorang pria menampar seorang wanita di hadapan banyak orang?”Gio yang baru saja menampar mantan tunangannya menoleh dengan perasaan tak menentu. Dia mendapatkan tatapan maut dari salah satu orang yang berpengaruh di jagat dunia bisnis, bahkan pria besar itu juga merupakan orang penting di dalam Grup Lin dan Wang. Gio menelan ludah serat, tubuhnya bahkan merasakan udara dingin yang tiba-tiba menyusup ke dalam pori-pori kulitnya.“T-tuan, Yoshi!” Tuan Lin segera mengambil tindakan dan menyelamatkan reputasi putranya dan grup miliknya tentu saja. “M-maafkan atas kekacauan yang tidak seharusnya anda lihat saat ini…” Tuan Lin terus menundukkan tubuhnya mengharap sedikit perhatian dari satu-satunya pemegang saham tertinggi disana.Gio yang panik ikut serta menundukkan tubuhnya dan mengutarakan permintaan maafnya. “Ma-afkan keteledoran saya, semua karena emosi saya yang terpancing begitu saja… Mohon pengertiannya—”Jessy kembali menoleh pria yang pantas disebut pecundang. Seten