Share

06. Mimpi Buruk

Flashback dua tahun yang lalu…

Skyline Dome Club, kota B.

Jessy terus menenggak winenya hingga tandas, dia tidak menyadari bahwa bartender yang memberikannya minuman sudah mencampur wine yang ditenggak Jessy dengan salah satu obat terlarang Afrodisiak dalam dosis cukup tinggi. Bartender itu tentu saja pesuruh dari pihak Stefanie yang berniat mencelakai Jessy, mereka bekerja sama dengan beberapa orang. Si bartender memberikan kode saat Jessy mulai terlihat mabuk dan berniat keluar dari klub pada rekannya yang bersiap membawa Jessy dan melancarkan niat busuk mereka.

Bruuuk!

“Nona, apa anda baik-baik saja?”

“Uughh! Kepalaku–”

Jessy tidak sengaja menabrak seseorang, tubuhnya terhempas mengenai tembok pembatas. Dia memegang kepalanya erat yang rasanya seperti akan pecah saat ini juga.

“Oh, anda sepertinya dalam keadaan tidak baik-baik saja. Mari, saya akan membantu anda menuju tempat istirahat yang tepat!” Seorang pria mesum menyeringai dan memapah tubuh Jessy menuju salah satu kamar yang tersedia disana.

Disisi lain bagian dari klub malam itu– Sekelompok organisasi hitam tengah menjalankan misi kejahatan mereka.

“Sialaaan!!” pekik ketua kelompok terdengar kesal, pria itu juga tengah memukul angin dan segera menghubungi asistennya. “Aku kehilangan jejaknya!!”

“M-maafkan saya, Tuan. Mereka adalah kelompok Black Pouch, salah satu kelompok terkuat di Jaringan Hitam saat ini!”

“Aku tidak peduli dari mana mereka berasal, aku menginginkan barang itu sekarang!”

“B-baik, Tuan… Kami akan kembali melacak keberadaan mereka dan segera melaporkan pada anda!”

Bruuk!

“Jalan pake mata!!”

Si ketua kelompok yang tengah kesal menoleh pada seseorang yang sangat berani memakinya saat ini. Jelas pria dihadapannya yang tidak memiliki mata menubruk dirinya lebih dulu!

“Kamu berbicara padaku?” tanya si pria menutup sambungan dengan anak buahnya dan memberikan atensi penuh pada pengacau didepannya saat ini.

“Tentu saja, kamu pikir siapa lagi yang menghalangi jalanku!” Pria yang mengapit tubuh Jessy berkata lantang.

Yoshi memindai keduanya, dia menyeringai penuh makna. “Apa dia wanitamu?”

“Tentu saja! Apa kamu tidak lihat? Kesenanganku tertunda karena ulahmu yang jalan tidak pake mata!”

Sangat wajar memang beberapa orang tidak mengenal parasnya yang merupakan pewaris keempat Klan Kaviandra juga anak dari Raja Jaringan Hitam benua atas, namanya adalah Kiyoshi Kaviandra. Sosok itu masih misterius, walau demikian eksistensinya di Jaringan Hitam sudah terendus beberapa organisasi lain yang ikut berkontribusi di pasar gelap.

“Kamu lancang berbicara seperti itu didepanku, hah?!!”

Buug!

“Aaarrkk!”

“Kamu tidak tahu siapa aku?”

Bruuuk!

Tanpa pikir panjang, Yoshi memukul keras perut si pria sombong yang membawa seorang wanita yang hampir kehilangan kesadarannya. Hanya di pukul seperti itu saja si pria sudah tersungkur tidak sadarkan diri.

“Aduuh…” Jessy merintih saat tubuhnya ikut terhempas di lantai.

Yoshi menegaskan jasnya dan berbalik bersiap meninggalkan tempat itu. Dia menganggap pukulan itu adalah pelampiasan emosi yang gagal dalam misi mendapatkan barang yang diincarnya kali ini. Sedangkan wanita yang mengaduh barusan, dia tentu tidak memiliki urusan dengannya.

“T-tuan, to-looong!” Sekuat tenaga Jessy terjaga, dengan cepat dia mencengkram tangan Yoshi dan menghentikan langkah kakinya.

“Shiiit! Siapa yang menyuruhmu menyentuhku!” Dengan cepat Yoshi menghardik tangan Jessy dengan kasar sampai gadis itu kembali tersungkur di lantai.

“To-looong aku, panaaass!” Jessy tidak menyerah, dia kembali bangkit dengan cepat dan memeluk Yoshi kali ini.

“Hei!” Yoshi mencoba menghentikan kegilaan wanita di depannya. “What's your problem!!” Dengan emosi Yoshi mencoba melepaskan cengkraman si gadis yang sudah sangat berani kurang ajar memeluknya saat ini.

“Tubuhku panaaas, Sayaaang… Aku haus!” Jessy lebih berani lagi menarik dasi Yoshi dan mencium bibirnya.

“Shiiit, da-mn!” Yoshi begitu kesal, rasanya dia ternoda oleh gadis tengil yang entah siapa gerangan. Sayangnya, saat ingin menyingkirkan gadis itu, tiba-tiba ada gelenyar aneh menyapa hasrat terpendamnya. “Sial, wanita ini begitu pandai menggoda!”

“Aaaarrghh! Kuraaang, aku masih hauuus!” pekik Jessy merengek dan menggesekkan tubuhnya di tubuh atletis Yoshi.

Tubuh pria tampan itu sampai meremang dengan tingkah Jessy yang bak rubah betina, tanpa perlu waktu lama jakun Yoshi naik dan turun dengan berat. “Kamu yang memintanya, ya!”

Dengan cepat Yoshi mengangkat tubuh mungil Jessy dan menaruh di pundaknya. Dengan bantuan sistem canggih yang ada dalam tubuhnya, Yoshi membuka pintu salah satu kamar yang ada disana tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Beberapa menit setelah puas dengan hasrat terlarangnya, tiba-tiba Yoshi mendapatkan pesan tak terduga masuk dalam sistem yang di tanam di tubuhnya.

[ Warning! ]

[ Deteksi bom aktif dalam waktu enam puluh detik dari sekarang! ]

[ Penghitung mundur aktif... Enam puluh… Lima puluh sembilan—]

Yoshi terbelalak, dia tidak menyangka bisa mendapatkan masalah lebih dari satu dalam waktu singkat seperti sekarang ini. “Shiiit!”

Saat mencoba untuk melarikan diri, Yoshi menatap gadis yang masih tertidur pulas karena ulahnya yang sudah dengan brutal mengambil kesucian si gadis. Untung saja pria itu memiliki sisi kemanusiaan, jika dibandingkan dengan ayahnya yang merupakan raja iblis pasar gelap di dunia bawah yang tidak berbelas kasih. Yoshi menghela nafas kasar, dengan cepat Yoshi membalut tubuh Jessy dengan selimut tebal dan bersiap melarikan diri dari gedung yang sebentar lagi meledak.

Bersambung…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status