Share

06. Mimpi Buruk

Penulis: Sayang aku gak?
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-17 19:30:46

Flashback dua tahun yang lalu…

Skyline Dome Club, Kota B.

Jessy meneguk wine di tangannya hingga tandas, tanpa menyadari bahwa bartender yang memberikannya minuman telah mencampurkan zat terlarang ke dalamnya. Zat itu—Afrodisiak dalam dosis tinggi—adalah bagian dari rencana busuk Stefanie untuk mencelakainya. Bartender itu hanya perlu memberi kode, dan rekan-rekannya yang menunggu akan segera menyeret Jessy ke dalam perangkap.

Bruk!

“Nona, Anda baik-baik saja?”

“Ugh… Kepalaku…” Jessy memegang pelipisnya erat. Dunia di sekitarnya terasa berputar, napasnya berat, dan tubuhnya mulai terasa panas dengan cara yang aneh.

“Oh, Anda sepertinya butuh tempat istirahat,” ujar seorang pria berwajah licik dengan seringai puas. Dia meraih lengan Jessy, memapahnya menuju salah satu kamar yang tersedia di klub.

Namun, di sisi lain klub malam itu, sebuah organisasi hitam tengah menjalankan misi kejahatan mereka.

“Sialan!” pekik seorang pria bertubuh tegap. Tangannya mengepal marah. “Aku kehilangan jejaknya!”

“M-Maaf, Tuan. Mereka adalah kelompok Black Pouch, salah satu yang terkuat di jaringan hitam saat ini.” Suara sang lawan bicara di ujung telepon terdengar gugup.

“Aku tidak peduli dari mana mereka berasal. Aku menginginkan barang itu sekarang!”

“B-Baik, Tuan. Kami akan melacak mereka dan segera melapor.”

Brak!

“Jalan pakai mata, dong!”

Pria itu menoleh, mendapati seorang lelaki asing dengan seorang wanita di pelukannya. Matanya menyipit, tajam. “Kamu berbicara padaku?” responnya dingin dan menyimpan amarah yang masih menggumpal.

“Tentu saja! Kau menghalangi jalanku,” sahut pria itu sombong, tangannya masih mengapit Jessy yang semakin lemas.

Lelaki yang ditatapnya hanya menyeringai samar, penuh makna. “Apa dia wanitamu?”

“Tentu saja! Apa kau buta? Kesenanganku tertunda gara-gara kau!”

Yoshi memindai pria itu dengan tatapan menghakimi. Wajahnya dingin, tak terbaca. “Berani sekali kau bicara seperti itu di hadapanku.”

Bug!

Tanpa peringatan, tinjunya menghantam keras perut si pria. Tubuh si pria langsung ambruk, jatuh tak sadarkan diri. Tak berselang lama, gadis dalam pelukan pria itu pun terjatuh.

Bruk!

Jessy ikut terjatuh, tubuhnya terhempas ke lantai. Gadis itu meringis pelan.

Yoshi merapikan jasnya dan bersiap pergi. Dia tak memiliki urusan dengan gadis itu. Pukulan tadi hanya bentuk pelampiasan emosinya setelah misi yang gagal.

“T-Tuan, t-tolong…”

Langkah Yoshi terhenti. Sentuhan lemah di pergelangan tangannya membuatnya menoleh.

“Shit! Siapa yang menyuruhmu menyentuhku?!” hardiknya kasar. Dia menepis tangan Jessy, membuat gadis itu kembali tersungkur.

“Tolong…” rintih Jessy, suaranya parau. “Panas… Aku…”

Yoshi menyipitkan mata. Napas gadis itu memburu, kulitnya memerah. Baru saat itulah dia menyadari sesuatu.

“Dia kena obat?” gumamnya dalam hati.

Tapi sebelum dia bisa menarik diri, Jessy tiba-tiba menarik dasinya dan menempelkan bibirnya ke bibirnya.

“Shit!” Yoshi membeku. “Wanita ini—”

Tubuhnya meremang. Ada gelombang panas menjalari punggungnya. Jakunnya turun naik. Napasnya mulai berat.

“Aku haus…” gumam Jessy. “Sayang… aku mau lebih…”

Brengsek!

Gadis ini benar-benar dalam keadaan tak sadar. Yoshi bisa saja menyingkirkan Jessy, tapi saat ini tubuhnya sendiri mulai bereaksi. Hasratnya yang terkubur dalam mulai terusik.

“Kau yang memintanya,” desisnya rendah lagi tajam.

Dengan mudah, dia mengangkat Jessy dan melemparnya ke pundaknya. Pintu kamar terbuka tanpa kesulitan. Pria itu menggunakan sistem yang tersinkronkan dalam matanya mencari tempat untuk menyalurkan hasrat terlarang yang tiba-tiba jadi ide liarnya di saat seperti sekarang.

Tanpa kesulitan yang berarti, pria itu telah meretas dan membuka satu kamar hotel tanpa perlu bantuan kunci atau harus melakukan reservasi. Dengan sistemnya dia bisa melakukan hal apapun yang tidak bisa dilakukan manusia normal lainnya.

Beberapa menit kemudian, setelah semua hasrat telah terlampiaskan, Yoshi mendengar suara dari sistem yang tertanam di tubuhnya.

[ Warning! ]

[ Deteksi bom aktif dalam waktu 60 detik dari sekarang! ]

[ Penghitung mundur aktif… 60… 59… 58… ]

Mata Yoshi melebar. “Sial!”

Dia melirik Jessy yang masih tertidur di ranjang, tubuhnya terselubung selimut. Rasa frustrasi melandanya.

Dengan satu hembusan napas kasar, dia meraih tubuh Jessy, membungkusnya dengan selimut tebal, lalu berlari keluar.

Bersambung…

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   Cemburu

    “Bagus ya kamu bilang aku hantu!” Yoshi mencengkram kedua tangan Jessy dengan sangat kencang membuat Jessy yakin bahwa pria di depannya adalah manusia.“M-maaf—” Jessy berujar lirih dengan wajah menggemaskannya. “Aku pikir Sayang tidak akan pulang kembali kesini.”“Kamu tidak ingin aku pulang?” Hembusan nafas Yoshi jelas kentara di depan wajah Jessy yang semakin memerah. Gadis itu mengatupkan bibirnya segera kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah. “Aku dengar kucing peliharaanku di ganggu anjg tidak tahu diri!”Seketika Jessy kembali menoleh dengan wajah syoknya. Hal yang tidak pernah diduga olehnya adalah perhatian Yoshi kali ini. “Em— itu…” Jessy begitu gugup dan tidak tahu harus berkata seperti apa sekarang.“Kamu sungguh menyedihkan!” cerca Yoshi menghilangkan rasa haru Jessy dengan cepat. Pria itu menunjukkan wajah dingin dan angkuhnya. “Apa aku pernah mengajarimu kekalahan?”Jessy dengan cepat mengubah raut wajahnya cemberut seketika. Dengan lembut Yoshi mengusap wajah

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   32. Kejutan

    Setelah kepergian ayahnya, Yoshi menjadi gelisah tidak menentu. Dia bahkan sudah memporak-porandakan ruangan yang terbiasa rapi, kini sudah berserakan dengan barang-barang yang hancur ulah tangan dan emosi Yoshi.Tuuut!“Yin!”“Iya, Tuan…”“Bagaimana kabar disana?”Yoshi langsung menghubungi asisten khususnya yang memang sengaja ditaruh di kota B untuk menjaga juga membantu istrinya.“Ehm…”Respon Yin yang membingungkan sontak membuat Yoshi kembali dilanda kekhawatiran berlebihan. “Jawab aku dengan benar, Yin!!”Emosi Yoshi sudah di ujung tanduk, inginnya dia juga menyalurkannya membunuh seseorang sekarang juga. Tidak ada yang tidak mengetahui bagaimana mengerikan tuan besar Keenan jika sudah campur tangan. Ayah kandung Yoshi itu bahkan sampai menghancurkan kepolisian sektor C saat kasus kakak kedua mereka mencuat. Apalagi saat sekarang ini skandal Yoshi sudah terbongkar. Tentu saja, Yoshi kelabakan dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja ayahnya lakukan dalam waktu singkat.“M-maa

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   31. Permintaan Sulit

    Dengan susah payah Yoshi mengembalikan debar jantungnya yang semakin lama semakin cepat berkali-kali lipat. Tidak hanya sesak, peluh dingin sudah membanjiri tubuhnya saat ini. Apa yang bisa terjadi jika ayahnya sudah menghendaki apa permintaannya. Yoshi jelas tidak bisa menolaknya.“Aku—” Yoshi kembali kesulitan mengungkapkan apa yang jadi keinginannya ataupun penolakan yang bisa saja membuat hubungan ayah dan anak itu retak sekarang.“Yoshi…” Tuan Keenan kembali bangkit dan menatap pemandangan di depan kaca besar. “Bukankah kamu sudah tahu, salah satu syarat kamu bisa menjadi Raja Jaringan Hitam dan menggeser posisi Kakakmu?” Tuan Keenan menoleh pada putranya yang terasa memucat di tiap detiknya.“A-aku belum mengetahuinya, terlebih aku baru terjun di pasar gelap baru beberapa tahun kebelakang,” jawab Yoshi terbata.“Ya— meski kamu baru di pasar gelap. Namun, eksistensi dan kinerjamu cukup memuaskanku!” Tuan Keenan kembali menyeringai penuh makna. “Sisanya, kamu harus melenyapkan sat

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   30. Saling Serang

    Baru saja Yoshi merasa bahagia, dia kembali merubah raut wajahnya jauh lebih cepat saat ini. Tidak hanya Yoshi yang merubah cepat ekspresi wajahnya. Melainkan tuan besar Keenan sendiri, dia terlihat serius menatap putranya dan bersiap kembali mengeluarkan wejangan.“Istrimu bermarga Wang!" Tuan Keenan menatap tajam putranya. "Kamu sudah aku beritahu sebelumnya, siapa yang berulah dengan keluarga Lee selama ini?”Denyut jantung Yoshi kembali berdenyut semakin cepat, rasanya menyesakkan dadanya. “Tapi, Pah–”“Kenapa? Kamu mencintainya?” tanya tuan Keenan menunjukkan seringai mengejeknya.“Tidak!” Yoshi refleks mengatakan bahwa dia tidak mencintai wanita yang sudah menjadi istrinya selama dua tahun berjalan. Entah darimana datangnya keberanian Yoshi mengatakan hal itu, yang jelas dia tidak bisa mengerti perasaannya saat ini.“Tuan Wang adalah pria pintar dan licik. Meski demikian, kamu harus tahu bahwa dia adalah adik dari kakekmu… Itu artinya, Jesselyn Wang juga merupakan salah satu bag

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   29. Ketahuan

    Sejenak Yoshi menelan ludah atas pernyataan ayahnya. Jujur pria yang sudah berkembang pesat itu sendiri tidak haus kekuasaan dan uang. Selama ini hidupnya sudah sangat nyaman dengan kekuasaan dan harta melimpah yang dimiliki ayahnya. Bagi Yoshi, dia tidak perlu susah payah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Nama besar ayahnya cukup membuatnya mendapatkan privilege di dunia ini. Sayangnya, semua tidak seindah harapan, dia tetap harus berusaha keras menstabilkan perusahaan juga pekerjaan di pasar gelap yang di titahkan ayahnya.“Yoshi!”Keenan menunjukan sebuah video aktivitas ilegal di jaringan gelap, putra Mr. K itu memang sudah mengetahuinya. Selama ini, dia lah yang bergerak disana mencari orang tertentu dan membunuh orang yang tak sejalan dengan organisasi mereka. Hal itu dilakukan hanya untuk menemukan sebuah benda yang diinginkan Raja Jaringan Hitam yang tak lain ayahnya sendiri.“Selama Kakakmu menjabat ketua, dia berusaha menyeimbangkan dan menyelaraskan dunia atas dan ba

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   28. Berselisih Paham

    Rasanya jantung Yoshi lepas dari tempatnya, denyut jantungnya berpacu lebih dari sekedar dua kali lipat saat ini. Pria itu tidak sedikit pun mengeluarkan kata melewati bibirnya. Tubuhnya terasa lemas, dia sampai tidak bisa menyela satu katapun yang keluar dari mulut ayahnya. Pria itu juga tengah berjaga-jaga, selama ayahnya tidak jelas dengan maksud dan tujuan kedatangannya, Yoshi hanya bisa pura-pura tidak mengetahuinya.Keenan telah selesai menyesap rokok herbal miliknya. Dia mematikan di atas nampan wine di atas nakas disamping tubuhnya. Dengan cepat pria itu mengubah kembali mode ruangan menjadi mode pintar.“Activated!”Seluruh ruangan menjadi gelap, beberapa panel pintar juga hologram berterbangan mengitari mereka. Keenan membuka dokumen yang dibutuhkan dan menunjukkannya pada Yoshi. “Apa kamu belum tahu bahwa Kakakmu sudah mencium kelakuanmu di pasar gelap?”Yoshi kembali menunduk, rasanya hari ini keberaniannya tertinggal di rumah istrinya. Dari awal ayahnya datang, rasanya di

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   27. Keributan

    Keesokan harinya…Jessy kembali menjalani harinya seperti seorang single person disaat suaminya kembali ke negaranya. Dengan semangat Jessy menuju kantor barunya, hari ini Karin sudah resmi membantu di Grup Wang sebagai sekretaris juga asisten khususnya.Jessy melambatkan langkah kaki saat memasuki lobby yang kini terlihat dikerumuni beberapa staf grup Wang. “Ada apa? Tumben banget sepagi ini ada keributan?”“Jesselyn Wang! Keluar kamu!!”Jessy tersenyum kecut dengan kedatangan tamu yang paling tidak ingin ditemuinya. ‘Gak laki, gak bini sama gilanya!’“Aku acungi seribu jempol untuk keberanianmu merusuh di kantor orang sepagi ini!” Jessy mendekat bersedekap tangan menatap sinis mantan sahabat busuknya. “Kamu sudah mengganggu pekerjaan orang!”“Ups, kamu kan pengangguran— mana paham sama kesibukan pekerja di pagi hari mereka!” Jessy terus mencerca tanpa ingin berhenti, rasanya seluruh kebenciannya ingin diluapkan saat ini juga.“Cih! Lagakmu sok sekali!” Fanie ikut bersedekap tangan t

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   26. Mengganggu

    Beberapa jam kemudian…Jessy tengah bersiap keluar ruangan, hari ini dia merasa sudah cukup belajar mengetahui kondisi perusahaan milik keluarganya.Tok— Tok—“Masuk!”Tanpa menoleh siapa yang datang, Jessy mempersilahkan orang asing itu memasuki ruangan. Dia sendiri tengah sibuk mematikan seluruh gadget pintarnya bersiap pulang ke kediaman miliknya.“Jessy!”Debar jantung Jessy berdetak kencang tak karuan saat mendengar suara orang yang sangat dikenal dan sangat ingin dihindarinya. “Ada apa kamu kesini?”Gio terlihat menyeringai menatap Jessy dengan tatapan terpesonanya. Dia mengabaikan pertanyaan Jessy sebelumnya. Pria itu terus berjalan dan menarik kursi di hadapan Jessy yang terlihat menahan amarahnya.“Apa aku tidak boleh mampir dan melihat keadaanmu?” Gio mengembangkan senyuman tampannya. Dia berharap masih bisa menggoda gadis yang sudah menjadi kekasihnya selama tiga tahun sebelumnya.“Aku tidak punya urusan denganmu!” balas Jessy ketus bersedekap tangan.“Kamu jangan dingin gi

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   25. Bekerja

    “Aku meninggalkan Bei Yin untuk membantumu disini!” Yoshi menyesap kopinya dan mulai menikmati sarapan pagi yang sudah disiapkan istrinya.Terlihat Jessy menekuk wajahnya dengan ucapan suaminya. “Kenapa harus dia sih?”“Kenapa?” Yoshi menoleh dan menatap Jessy nyalang meminta sebuah penjelasan.“Dia sama Sayang apa bedanya, sama-sama dingin, sama-sama tidak berbelas kasih! Masih mending kalau Sayang aja yang ajarin aku, yaaa— pleaseee!!” Jessy merengek tidak menyukai pengaturan suaminya.Yoshi terkekeh melihat tingkah istrinya yang selalu terlihat menggemaskan jika hanya berdua saja. “Kamu tahu sendiri, betapa sibuknya aku saat ini!”Jessy tersipu dan menundukkan wajah mendengar jawaban lembut suaminya. “Tapi– asisten Sayang itu terlalu dingin, dia sepertinya tidak menyukaiku!”“Aku bisa sendiri, aku sudah lebih pintar saat ini, aku juga membawa Karin!” Jessy mengedip-ngedipkan matanya berulang kali dan terakhir menunjukkan puppy eyes-nya menggemaskan.“Uuhhuukk!” Yoshi tersedak ludah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status