Sejenak Yoshi menelan ludah atas pernyataan ayahnya. Jujur pria yang sudah berkembang pesat itu sendiri tidak haus kekuasaan dan uang. Selama ini hidupnya sudah sangat nyaman dengan kekuasaan dan harta melimpah yang dimiliki ayahnya. Bagi Yoshi, dia tidak perlu susah payah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Nama besar ayahnya cukup membuatnya mendapatkan privilege di dunia ini. Sayangnya, semua tidak seindah harapan, dia tetap harus berusaha keras menstabilkan perusahaan juga pekerjaan di pasar gelap yang di titahkan ayahnya.“Yoshi!”Keenan menunjukan sebuah video aktivitas ilegal di jaringan gelap, putra Mr. K itu memang sudah mengetahuinya. Selama ini, dia lah yang bergerak disana mencari orang tertentu dan membunuh orang yang tak sejalan dengan organisasi mereka. Hal itu dilakukan hanya untuk menemukan sebuah benda yang diinginkan Raja Jaringan Hitam yang tak lain ayahnya sendiri.“Selama Kakakmu menjabat ketua, dia berusaha menyeimbangkan dan menyelaraskan dunia atas dan ba
Baru saja Yoshi merasa bahagia, dia kembali merubah raut wajahnya jauh lebih cepat saat ini. Tidak hanya Yoshi yang merubah cepat ekspresi wajahnya. Melainkan tuan besar Keenan sendiri, dia terlihat serius menatap putranya dan bersiap kembali mengeluarkan wejangan.“Istrimu bermarga Wang!" Tuan Keenan menatap tajam putranya. "Kamu sudah aku beritahu sebelumnya, siapa yang berulah dengan keluarga Lee selama ini?”Denyut jantung Yoshi kembali berdenyut semakin cepat, rasanya menyesakkan dadanya. “Tapi, Pah–”“Kenapa? Kamu mencintainya?” tanya tuan Keenan menunjukkan seringai mengejeknya.“Tidak!” Yoshi refleks mengatakan bahwa dia tidak mencintai wanita yang sudah menjadi istrinya selama dua tahun berjalan. Entah darimana datangnya keberanian Yoshi mengatakan hal itu, yang jelas dia tidak bisa mengerti perasaannya saat ini.“Tuan Wang adalah pria pintar dan licik. Meski demikian, kamu harus tahu bahwa dia adalah adik dari kakekmu… Itu artinya, Jesselyn Wang juga merupakan salah satu bag
Dengan susah payah Yoshi mengembalikan debar jantungnya yang semakin lama semakin cepat berkali-kali lipat. Tidak hanya sesak, peluh dingin sudah membanjiri tubuhnya saat ini. Apa yang bisa terjadi jika ayahnya sudah menghendaki apa permintaannya. Yoshi jelas tidak bisa menolaknya.“Aku—” Yoshi kembali kesulitan mengungkapkan apa yang jadi keinginannya ataupun penolakan yang bisa saja membuat hubungan ayah dan anak itu retak sekarang.“Yoshi…” Tuan Keenan kembali bangkit dan menatap pemandangan di depan kaca besar. “Bukankah kamu sudah tahu, salah satu syarat kamu bisa menjadi Raja Jaringan Hitam dan menggeser posisi Kakakmu?” Tuan Keenan menoleh pada putranya yang terasa memucat di tiap detiknya.“A-aku belum mengetahuinya, terlebih aku baru terjun di pasar gelap baru beberapa tahun kebelakang,” jawab Yoshi terbata.“Ya— meski kamu baru di pasar gelap. Namun, eksistensi dan kinerjamu cukup memuaskanku!” Tuan Keenan kembali menyeringai penuh makna. “Sisanya, kamu harus melenyapkan sat
Setelah kepergian ayahnya, Yoshi menjadi gelisah tidak menentu. Dia bahkan sudah memporak-porandakan ruangan yang terbiasa rapi, kini sudah berserakan dengan barang-barang yang hancur ulah tangan dan emosi Yoshi.Tuuut!“Yin!”“Iya, Tuan…”“Bagaimana kabar disana?”Yoshi langsung menghubungi asisten khususnya yang memang sengaja ditaruh di kota B untuk menjaga juga membantu istrinya.“Ehm…”Respon Yin yang membingungkan sontak membuat Yoshi kembali dilanda kekhawatiran berlebihan. “Jawab aku dengan benar, Yin!!”Emosi Yoshi sudah di ujung tanduk, inginnya dia juga menyalurkannya membunuh seseorang sekarang juga. Tidak ada yang tidak mengetahui bagaimana mengerikan tuan besar Keenan jika sudah campur tangan. Ayah kandung Yoshi itu bahkan sampai menghancurkan kepolisian sektor C saat kasus kakak kedua mereka mencuat. Apalagi saat sekarang ini skandal Yoshi sudah terbongkar. Tentu saja, Yoshi kelabakan dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja ayahnya lakukan dalam waktu singkat.“M-maa
“Bagus ya kamu bilang aku hantu!” Yoshi mencengkram kedua tangan Jessy dengan sangat kencang membuat Jessy yakin bahwa pria di depannya adalah manusia.“M-maaf—” Jessy berujar lirih dengan wajah menggemaskannya. “Aku pikir Sayang tidak akan pulang kembali kesini.”“Kamu tidak ingin aku pulang?” Hembusan nafas Yoshi jelas kentara di depan wajah Jessy yang semakin memerah. Gadis itu mengatupkan bibirnya segera kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah. “Aku dengar kucing peliharaanku di ganggu anjg tidak tahu diri!”Seketika Jessy kembali menoleh dengan wajah syoknya. Hal yang tidak pernah diduga olehnya adalah perhatian Yoshi kali ini. “Em— itu…” Jessy begitu gugup dan tidak tahu harus berkata seperti apa sekarang.“Kamu sungguh menyedihkan!” cerca Yoshi menghilangkan rasa haru Jessy dengan cepat. Pria itu menunjukkan wajah dingin dan angkuhnya. “Apa aku pernah mengajarimu kekalahan?”Jessy dengan cepat mengubah raut wajahnya cemberut seketika. Dengan lembut Yoshi mengusap wajah
Hotel Crown, pusat kota B, negara B. “Kak, Gio!” Terdengar rengekan seorang wanita muda yang sedang merajuk pada kekasihnya. Keduanya tengah berada di salah satu kamar di bilangan hotel berbintang di kawasan pusat kota B. “Iya, Sayang,” sahut si pria dengan wajah menggodanya. “Kamu ngerengek kayak gitu aku jadi gemas!” “Aku serius, loh! Sebal, deh!” Keduanya terlihat mesra walau terlihat sedang berselisih. Tanpa keduanya ketahui, mereka tengah diintai oleh seseorang. Pengintai itu adalah seorang gadis yang berani membayar staff hotel untuk bisa menyelinap ke dalam kamar mereka. Dia itu berencana membongkar pengkhianatan yang dilakukan oleh calon tunangan bersama sahabatnya. “Kaaak!” pekik si gadis kembali terdengar merengek. Dia mendorong tubuh kekasihnya kesal. “Besok Kakak bertunangan dengan Jessy!” sambungnya mengerucutkan bibir. Si pria yang bertingkah menggoda sebelumnya ikut merubah mimik wajahnya suram. Dia terdengar menghembuskan nafasnya berat, seolah dia sendiri tidak
"Siapa yang mau denganmu jika bukan karena warisan keluargamu, hah?!” sambung Gio menggebu menghina Jessy. Plaaak! Mendengar kenyataan pahit barusan membuat Jessy refleks melayangkan tamparan keras di wajah pria yang sudah mengisi hatinya selama tiga tahun lamanya. “Jessy!” pekik Stefanie mendekati kekasihnya dan berniat melerai sahabatnya yang bertingkah impulsif saat ini. “Kamu tidak perlu sekasar ini pada Kak Gio!” protes Fanie menatap sendu ke arah sahabatnya. “Ini salahku… Hiks! Aku tidak bisa membohongi hatiku lagi, Jess… Aku mencintai Kak Gio, kami saling mencintai satu sama lain… Apa aku salah?” sambung Fanie terisak. Jessy menatap nanar pada pasangan pendosa di hadapannya, dirinya sungguh terlihat bodoh disana. “Aku sungguh menyesal telah percaya pada kata manismu selama ini,” ucap Jessy lirih menyeka air mata menatap Gio pilu. “Padahal, aku juga sudah menganggapmu sebagai saudaraku sendiri Stefanie! Beginikah balasanmu padaku, hah? Kamu mencuri yang bukan hakmu!” “Mencu
Dua tahun kemudian... Villa Luxury Palace, kota B, negara B. “Aarrghh!” Seorang wanita muda menjerit kencang dan terbangun dari tidurnya, bahkan tubuh wanita itu sudah dibasahi oleh peluh yang bercucuran. “Mimpi buruk itu lagi!” Si wanita mencoba untuk menenangkan dirinya sebelum dia membersihkan diri dan bersiap memulai harinya. “Stefanie, Georgio Lin… Apa kalian pikir karma tidak berjalan pada kalian? Bersiaplah, sebentar lagi aku akan menagih semua perbuatan yang sudah kalian lakukan padaku!” Si wanita bangkit dari ranjang menuju kamar mandinya, setelah selesai dengan ritual pagi yang selalu terasa hambar dan membosankan, wanita itu menerima sebuah notifikasi pesan masuk di ponselnya. Sudut bibirnya terangkat, dengan cepat dia membalas chat yang barusan diterimanya. [ Mr. Y : Malam ini aku pulang! ] [ Jessy_Wang : Oke! ] Jessy memasukkan ponsel ke dalam sling bag miliknya, dia menghela nafas sebelum memulai aktivitas seperti biasa. “Semangat Jessy!” Bernama lengkap Jesselyn