Share

Obsesi Sang Pewaris
Obsesi Sang Pewaris
Author: JEMMA JEMIMA

PROLOG

Author: JEMMA JEMIMA
last update Last Updated: 2023-07-07 11:50:51

Ultimatum

Betapa Diraja membenci kata tersebut. Terlebih lagi sekarang. 

Di hadapannya, ayah dan ibu duduk berseberangan setelah memberikan ultimatum keras kepada dirinya. 

Posisi duduk mereka pun tersirat menunjukkan di mana posisi mereka dalam pengambilan keputusan absurd ini. 

“Tapi Ayah! Aku menolak perjodohan ini! Ini skema pernikahan gila! Kita masih bisa selamatkan Sudibyo Corporation tanpa pernikahan bisnis ini!” tolak Diraja dengan tegas. 

Rahangnya mengeras dan dia menggerutukkan gerahamnya penuh amarah. 

“Bagaimana kamu mau tanggung jawab setelah ada insiden penembakan salah satu karyawan kita di Royal Ruby dengan keluarga Ong dari Singapura, huh? Mau ditaruh di mana muka kita jika bertemu kembali dengan keluarga Arka kelak?” Ayah bersuara keras memotong penolakan Diraja. 

Kejadian dua minggu lalu di Hotel Royal Ruby kembali terngiang di ingatan Diraja. Saat itu mereka sedang meeting di hotel milik salah satu korporasi terbesar di Indonesia, Danudihardjo Enterprise membicarakan masalah IPO atau Initial Public Offering perusahaan mereka demi mencari modal tambahan untuk ekspansi bisnis mereka. 

IPO tersebut akhirnya batal karena ternyata salah satu partner bisnis mereka, keluarga konglomerat Ong dari Singapura berniat menghancurkan Sudibyo Corp dan menjadikan perusahaan mereka sebagai boneka untuk kepentingan mereka di Indonesia. 

Berangkat dari temuan tersebut, Diraja berhasil membujuk ayahnya untuk menolak rencana IPO dan tertarik dengan ide merger dan akuisisi dari Danudihardjo Enterprise. 

Di tengah-tengah pembicaraan dengan Darius tempo lalu, ayahnya tiba-tiba mengajukan proposal pernikahan dengan keluarga Darius demi menjaga kekuatan Sudibyo dalam diskusi tersebut. Ide yang tentu saja ditolak oleh Darius, karena Amir mengusulkan adik ipar Darius–Ambar sebagai ‘tumbalnya’. 

Meski sudah ditolak, ayahnya masih bersikeras dengan ide perjodohan sebagai balasan tawaran merger dan akuisisi dari Darius Danudihardjo demi melindungi perusahaan ayahnya–Sudibyo Corporation dari ambang kehancuran karena terseret intrik dari keluarga konglomerat Ong yang berbasis di Singapura. 

Pertemuan di hotel tersebut dilakukan bersama penasihat terpercaya mereka, Mas Arka untuk mencari opsi terbaik bagi perusahaan mereka. Dan sepertinya Mas Arka juga setuju untuk menerima proposal merger dan akuisisi yang ditawarkan oleh Darius. 

Danudihardjo Enterprise tidak akan menjadi majority shareholder mereka, dan mereka menjanjikan first option untuk keluarga Sudibyo dalam right of first offer untuk membeli kembali saham mereka jika Danudihardjo Enterprise ingin exit strategy dari perusahaan mereka. 

“Ayah, aku akan cari cara supaya deal dengan Danudihardjo dapat memberikan win-win solution bagi semua pihak yang terlibat! Tapi aku menolak opsi perjodohan dengan anak yang bahkan masih belum lulus kuliiah!” ujar Diraja penuh frustasi. 

Dia tak bisa memungkiri kalau dia melakukan banyak langkah yang salah ketika membantu ayahnya memimpin perusahaan yang menyandang nama mereka. 

Tapi perjodohan? Pernikahan bisnis? Dengan mahasiswi pula?

Itu adalah garis yang tak akan Diraja lewati sampai kapanpun!

Ayahnya tetap menatap tak senang ke arahnya. Amir Sudibyo masih menganggap kalau pernikahan antara dirinya dan Ambar adalah hal terbaik untuk Diraja dan juga eksistensi perusahaan mereka. 

Konsolidasi dengan salah satu keluarga konglomerat di Indonesia yang mana silsilah dari pihak ibu Darius bahkan bisa ditelisik hingga beberapa generasi ke atas karena mereka keturunan ningrat sejak jaman penjajahan. 

Ambar Tri Handayani adalah satu anomali dalam business deal Diraja kali ini. Batu sandungan yang membuat Diraja sulit bergerak dan bahkan harus beradu kepala seperti ini dengan ayahnya sendiri. Sosok yang begitu Diraja hormati karena etos kerjanya yang tinggi dalam membangun perusahaannya sendiri. 

“Pasti ada cara lain, Ayah!” ujar Diraja keras kepala. Setengah memohon agar ayahnya melunak dan mencari pilihan lain. 

Ibu yang duduk di samping ayah hanya terdiam, meskipun tangannya secara tak sadar mengusap lengan sang suami agar pria paruh baya itu tetap tenang dan tidak terpancing emosinya. 

Rumah mereka yang biasanya hangat mendadak menjadi seperti neraka bagi Diraja. Sudah beberapa bulan ini dia merasa tidak betah jika berkunjung ke rumah dan memilih untuk tinggal di kondominium apartemen dekat kantor. 

Ketika ibu menanyakan kenapa Diraja jarang pulang, dia selalu berkilah kalau banyak kerjaan dan akan menyita waktu jika dia bersikeras untuk kembali ke kediaman orang tuanya setiap malam. 

“Bagaimana caranya, huh? Kemarin waktu kita mau IPO, kamu bersikeras untuk menghentikannya karena kita tak ingin terseret dengan kegiatan kriminal keluarga Ong! Lalu ketika Darius datang dan menawarkan merger dia memberikan penawaran yang tak bisa kita terima karena terlalu memberatkan!”

“Maka pernikahan adalah jalan tengah terbaik supaya kepemilikan saham kita tetap turun kepada keturunanmu kelak!” Ayah menjelaskan panjang lebar. 

Pernikahan bisnis demi menjaga kekayaan dan aset agar tidak berpindah tangan dan kepemilikan. Harta dan garis keturunan adalah sesuatu yang bisa ditukar guling dalam lingkungan Diraja. 

Diraja mengerti tentang konsep pernikahan bisnis seperti itu di luar kepala. Kakak perempuannya, Rengganis juga mengalami nasib serupa, dan kini dia harus melakukannya demi menyelamatkan Sudibyo Corporation dari ambang stagnasi bisnis yang bisa berlanjut pada kemunduran dan tak menutup kemungkinan–kebangkrutan. 

Sudibyo Corporation adalah pengejawantahan darah, keringat, dan air mata Amir Sudibyo dan Larasati Sudibyo, kedua orang tua Diraja. Mereka membesarkan perusahaan ini dari nol hingga akhirnya seperti sekarang. 

“Sekarang kamu pilih, Diraja. Kamu cari cara untuk menikahi Ambar, atau turun dari jabatanmu dan biarkan sepupumu Bian yang naik dan mengambil alih tanggung jawab keluarga ini!” 

Itu adalah ultimatum terakhir yang ayah berikan kepada dirinya. 

Diraja duduk mematung di kursi kulit mewah berwarna coklat yang senada dengan warna meja jati Jepara yang membatasi jarak antara sofa dirinya dan kedua orang tuanya. 

“Ayah!” Diraja tak percaya dengan apa yang baru saja ayahnya ucapkan. 

“Ayah yakin Bian tak keberatan memikul tanggung jawab ini, kalau kamu memang tidak tertarik membangun Sudibyo Corporation dan menanggung beban. Ya sudah! Berarti kamu memang tidak cocok untuk posisi tersebut. Ayah akan berpikir ulang untuk mencari penggantiku kelak kalau hal seperti ini saja tak bisa kamu hadapi, Diraja!” 

Ayah bangkit dari sofa dan menggelengkan kepalanya penuh kekecewaan. 

“Kamu tahu, berdiri di atas itu memang penuh dengan pengorbanan. Sampai mana kamu mau berkorban dan bertanggung jawab bukan hanya untuk keluargamu, tapi juga ribuan karyawan yang menggantungkan nasib di atas pundakmu itu,” ujar Ayah dengan nada suara berat. 

Tak lama ayah dan ibu beranjak dari ruang keluarga. Ibu menghampiri dirinya dan meremas bahunya penuh empati sebelum akhirnya menyusul suaminya masuk ke dalam. 

Sunyi menghampiri ruang ini setelah mereka meninggalkan Diraja yang diam terpaku sendiri. Suara penuh ritme dentang jam besar antik peninggalan Belanda yang terpajang rapi di ruang tamu kediaman keluarga Sudibyo membantu Diraja menjernihkan pikirannya yang sempat kalut setelah konfrontasi dengan ayahnya tadi.  

Diraja memejamkan matanya sejenak. Berpikir langkah selanjutnya yang harus dia ambil ke depannya. 

Menikah dengan orang asing yang tidak dia cintai, atau turun jabatan dan membiarkan kerja kerasnya diambil alih oleh sepupunya, Biantara?

Diraja menghembuskan napas beratnya, dan menarik ponsel dari saku celananya. 

“Hey Tito, maaf mengganggu malam-malam. Saya mau minta tolong bisa?” Diraja menelepon asisten pribadinya di malam seperti ini. Pria itu tentu saja sudah terbiasa dengan permintaan Diraja yang seperti ini. 

“Ada apa, Pak Diraja?” tanya Tito dengan sigap. 

“Bisa cari nomor telepon adik ipar Darius yang bernama Ambar? Saya butuh teleponnya.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
yeaay diraja ambar ^_^
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Obsesi Sang Pewaris   EPILOG

    “Selamat ulang tahun!” Suara yang mengagetkan Ambar ketika membuka pintu apartemennya membuatnya terhenti sejenak. Tangan kanannya masih memegang gagang pintu, sedangkan tangan kirinya sontak mengurutkan dadanya karena terperanjat kaget. Confetti dan suara terompet bersahutan menyambutnya masuk ke dalam apartemen malam ini. Wajah-wajah familiar menyapanya dengan senyuman dan tawa lebar. “Ya ampun, kok ada surprise segala?” ujarnya penuh haru. Dia menatap Diraja yang berjalan dengan langkah pelan dan pasti ke arahnya. Di tangan sang suami ada kue ulang tahun lengkap dengan lilin angka 20 yang sudah terbakar di atasnya, menunggu untuk ditiup olehnya. “Yang penting surprise-nya berhasil, ‘kan!” jawab Diraja penuh dengan kebanggaan. Ini memang sebuah pencapaian tersendiri untuk suaminya. Sebelumnya dia tak pernah melakukan ini. Ini merupakan surprise event perayaan ulang tahun pertama sejak mereka menikah. “Repot-repot banget, makasih banyak loh, sayang!” Ambar menjawab deng

  • Obsesi Sang Pewaris   Bab 95

    AMBAR Dua bulan kemudian, Apakah mungkin keinginan menjadi ibu itu menular, apalagi jika sudah memegang bayi kecil, imut dan lucu di pelukannya sendiri? Ini sebenarnya yang dirasakan Ambar ketika dia melihat anaknya Mbak Amira dan Mas Darius yang akhirnya tiba juga menyapa mereka di dunia ini. Kakaknya baru saja selesai melahirkan putra pertama mereka yang diberi nama Maximilian Naradipta Danudihardjo. Nama keponakan pertama Ambar ini berdasarkan kompromi ayah dan ibu Maxi. Mbak Amira ingin tetap membawa nama lokal yang membumi sedangkan sang ayah ingin sesuatu yang memiliki sentuhan modern namun tetap terdengar regal. Ambar ingat sekali bagaimana mereka berdebat sedemikian rupa ketika satu waktu Ambar mengunjungi mereka. “Maxi… Maxi baby… ya ampun kamu lucu bangeeet! Mbak! Aku bawa pulang ya!” Ambar berceletuk asal tatkala melihat baby Maxi terlelap di tangan Mas Darius. Rasanya baru sekejap saja dia menggendong Maxi, tapi ayahnya sudah melebarkan tangannya agar Ambar men

  • Obsesi Sang Pewaris   Bab 94

    Makan siangnya dengan Ambar di sebuah restaurant Chinese Food yang terletak di sebuah gedung perkantoran lantai teratas di kawasan dekat kampus Ambar berjalan begitu cepat di mata Diraja.Dua jam yang dihabiskan bersama sang istri terasa seperti sekedipan mata saja. Ketika hidangan selesai disantap dan dia melirik jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 13.45 siang.“Aku habis ini masih ada kelas, Mas.” Ambar pun terlihat bolak-balik mengecek jamnya, berharap dia tak telat untuk kelas selanjutnya.“Jam berapa? Perjalanan dari restoran ini ke kampus kan nggak terlalu lama,” balas Diraja seraya memberikan sinyal kepada waitress untuk mengirimkan bill ke meja mereka.Sang waitress mengangguk dan mempersiapkan bill sambil membaw

  • Obsesi Sang Pewaris   Bab 93

    DIRAJABreaking news, Sebuah penggerebekan terjadi di kawasan pedalaman Myanmar dan Kamboja oleh aparat setempat dibantu dengan koordinasi interpol dan kepolisian Republik Indonesia. Disinyalir gudang tersebut merupakan headquarter, atau markas besar tindakan kriminal judi online dan penipuan online dengan target masyarakat Indonesia. Menurut perkembangan terbaru, ada fakta yang lebih mengejutkan dibaliknya. Jika ditelusuri lebih dalam, ternyata terungkap banyak tindakan kejahatan transnasional yang bernaung dibalik operasi tersebut. Ada indikasi human trafficking atau penjualan manusia yang dipekerjakan secara ilegal dengan kondisi memprihatinkan tanpa adanya kesejahteraan dan hak asasi manusia yang dipenuhi. Pihak kepolisian masih mendalami dugaan kejahatan organ harvesting dan sex trafficking lintas negara dan benua dalam pemeriksaan lebih lanjut. Yang cukup mengejutkan, terendusnya jaringan kejahatan transnasional ini bermuara pada seorang konglomerat asal Singapura berinisia

  • Obsesi Sang Pewaris   Bab 92

    RAKA Selama beberapa hari belakangan ini, dia selalu kembali ke apartemennya di atas jam dua malam. Begitu banyak yang harus dia kerjakan setelah mereka berhasil membawa Joseph Ong untuk diinterogasi di markas kepolisian. Tentu saja tarik ulur begitu hebat terjadi di balik layar. Pihak Joseph Ong lewat kedutaannya secara formal meminta pria itu diekstradisi segera kembali ke Singapura untuk menjalani pemeriksaan di sana. Yang turun tangan membereskan masalah berkaitan dengan hukum, legalitas, melihat loophole dari aturan tentu saja dirinya. Raka bertugas di belakang layar membersihkan dan menguraikan kusutnya benang birokrasi, ditambah dengan berbagai channel dan networking yang luas dari Darius, mereka akhirnya berhasil memberikan waktu lebih banyak untuk kepolisian Indonesia serta interpol mengulik sampai dalam dan menarik bukti sebelum tim kuasa hukum beserta backingnya Joseph Ong menutup akses penyelidikan, atau yang paling parah–menghilangkan alat bukti. Dan orang yang cuku

  • Obsesi Sang Pewaris   Bab 91

    Ibu bersikeras jika mereka kembali ke kediaman beliau di daerah Dharmawangsa. Bersama Mbak Rengganis dan ayah, mereka bertiga menolak keinginan Diraja untuk kembali ke apartemen dan memulihkan diri di sana. Ambar pun setuju dengan keputusan tersebut. Ini sudah hari ketiga sejak Diraja diputuskan bisa kembali ke rumah dan memulihkan diri di kediamannya. Kemarin tim dokter selesai melakukan kontrol pertama dan memastikan proses penyembuhan Diraja berjalan seperti yang semestinya. “Sayang, aku bosan makan bubur terus,” ujar Diraja saat Ambar membantunya mengeringkan rambut suaminya setelah dia bersikeras untuk mandi karena sudah lebih dari dua hari dia tidak melakukannya. “Tapi–takutnya kamu sulit mengunyah, makanya ibu dari kemarin menyiapkan bubur untukmu, Mas!” balas Ambar dengan sabar. Sebenarnya bahkan sejak kembali dari rumah sakit, sikap Diraja jauh lebih manja dan terkadang dia tak ingin ditinggal oleh Ambar. Setiap saat jika Ambar keluar kamar untuk melakukan sesuatu, d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status