Share

BAB 16 I Putus Asa Menghilangkan Logika

Camellia mencoba menghubungi Bella saat malam setelah insiden penamparan itu, dan dari pembicaraan panjang keduanya, sahabatnya itu pun memberikan satu saran yang sangat beresiko.

“Apa maksudmu?” tanya Camellia dengan nada sedikit tidak percaya akan usul sahabatnya.

Terdengar tarikan napas lelah di seberang sambungan, membuat Camellia merasa bersalah.

Dia sudah banyak meminta bantuan pada satu-satunya teman yang dia punya, dan mendengar Bella menarik napas, rasanya Camellia ingin melakukan hal yang sama.

“Dengar, kau tidak akan tahu bila tidak mencoba. Jadi, ini adalah jalan terakhir bila kau memang ingin mencari pekerjaan,” ucap Bella dengan percaya diri. “Lagi pula, aku sangat mengenal laki-laki ini. Dia pasti akan membantumu. Percayalah padaku.”

Mendengar itu, Camellia berjalan mengitari ruangan kamarnya yang nyaris kosong dari perabotan.

Beberapa kali dia menggigit bibir bagian bawah sembari melirik ke arah jendela.

Entah m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status