Home / Romansa / Obsessed with You / Bab 94. Menyelamatkannya

Share

Bab 94. Menyelamatkannya

Author: Nafish Grey
last update Last Updated: 2025-04-25 23:48:09

Ivy membekap mulutnya tak percaya, antara lega dan takjub. Daniel berhasil menahan serangan pria itu dan malah membalikkan serangan dengan memuntir lengan si pria hingga menusuk dirinya sendiri.

Temannya tak tinggal diam, ia langsung menyerang Daniel menggunakan pisau dapur.

"Daniel awas!" teriak Ivy histeris.

Satu hal yang mereka tak tahu, Daniel bukan orang sembarangan. Dia sudah terbiasa dengan kerasnya dunia hitam hingga mempelajari banyak jenis beladiri.

Buk! Prak!

Pria satunya lagi terkapar di lantai dengan tangan kanan patah. Keduanya mengaduh kesakitan.

Daniel berjongkok, menjambak rambut pria yang ia patahkan lengannya. "Siapa yang menyuruhmu?"

Pria itu membungkam mulutnya, tapi matanya jelas memperlihatkan ketakutan mencekam.

"Oh, jadi kau memilih mati daripada berbicara?" Dengan kasar, Daniel mengambil pisau dan menggores lengan pria itu.

Si pria mengerang semakin keras. "Le-lepaskan kami! Kami hanya orang suruhan!" Keningnya sudah banjir oleh keringat.

"Siapa yang menyuruh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Obsessed with You   Bab 126. Obat

    Daniel membuka matanya karena sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela, membuat sisi wajahnya terasa panas. Ia mengusap mata, menguap lebar. "Ivy?" Hal pertama yang Daniel cari adalah istrinya.Ivy tak terlihat di tempat tidur di sampingnya. Daniel segera berdiri, memakai pakaiannya tanpa memedulikan setiap orang bisa melihatnya lewat jendela yang terbuka.Daniel kemudian berdiri di depan jendela, menatap pantai yang masih sepi di pagi hari. Ternyata Ivy sedang berjalan di tepi pantai, tampak kesepian dengan pandangan sayu.Dengan sekali lompatan tinggi, Daniel keluar dari jendela. Ia berlari tanpa alas kaki menyusul istrinya. Saking dalamnya pikiran Ivy, dia tak menyadari kehadiran Daniel, air mata mengenang di pelupuk mata, beba menyesakkan dada membuatnya sulit bernapas kala udara begitu segar.Daniel yang ingin mengagetkan Ivy langsung mengurungkan niatnya. Apa yang membuat Ivy terlihat begitu sedih? Apa dia melakukan kesalahan lagi?Ivy memukul dadanya berulang kali, pik

  • Obsessed with You   Bab 125

    Sekretaris Daniel tiba dalam setengah jam, ia mengetuk pintu kamar Ivy. Daniel yang sudah tak sabar lagi langsung menemuinya, mengambil barang pesanan dan menyuruh pria itu pulang.Daniel membuka pakaiannya terburu-buru, lalu memeluk Ivy dan menciumi seluruh bagian wajah istrinya. Ah, betapa dia merindukan kebersamaan mereka.Ivy menahan diri agar tetap tenang. Kebanyakan menutup mata supaya dia tak ketakutan atau membayangkan wajah Christian dalam rupa Daniel. "Iv ...." Daniel merasakan tubuh Ivy gemetar pelan."Its okay! Jangan khawatir. Tapi maaf, aku harus terus menutup mata." Ivy membalas pelukan Daniel.Daniel memaklumi hal tersebut, dia bersyukur Ivy tak lagi menolaknya. Dengan tergesa, pria tampan bermata hijau itu merobek bungkus pengaman, memakaikannya ke tonggak panasnya yang sudah sekeras kayu."Ivy, aku janji akan hati-hati." Mereka sudah lama tak melakukannya, Daniel menjadi takut menyakiti Ivy. Tangan besar pria itu merambah seluruh bagian tubuh istrinya, berusaha mem

  • Obsessed with You   Bab 124. White lies

    Pantai sore hari. Ombak berdebur peluh, angin laut berhembus sepoi-sepoi membelai rambut Ivy yang tergerai. Di depannya, segelas mojito hampir tak tersentuh, esnya sudah mencair membentuk genangan kecil di meja kayu. Nicolas duduk di sebelahnya, sesekali melemparkan pandangan khawatir ke arah Ivy yang sejak tadi diam memandang laut. Suara pertama yang terdengar adalah napas berat, lalu ... Ivy membeku. "Ivy? Kau baik-baik saja?" Nicolas menyentuh bahunya, wajahnya berkerut khawatir. Namun Ivy tidak bisa menjawab, dadanya sesak, seperti ditusuk ribuan jarum. "Dia .…" Suaranya pecah, "dia mengulangi kesalahan yang sama." Nicolas mengerutkan kening. "Siapa? Apa yang terjadi?"Ivy melepas headset-nya dengan kasar, lalu melemparkan ponsel ke atas meja. "Daniel. Molly. Mereka." Ivy tersedak air mata. "Aku bodoh, Nicolas. Aku percaya padanya. Aku bahkan membela Molly ketika orang-orang bilang dia terlalu dekat dengan Daniel!" Jenna pernah memberitahunya, tapi Ivy menutup mata.Nicolas

  • Obsessed with You   Bab 123. Rekaman

    Mobil Daniel sampai di pelataran Mansion, dia langsung turun dan bergegas masuk. "Di mana? Di mana Dean?" Jenna yang menyambutnya segera mengambil tas dan jas kerja Daniel. "Di kamar Nona Molly."Daniel melonggarkan dasi, membuka beberapa kancing kemejanya. "Sudah panggil dokter?""Belum, Nona Molly bilang mau menunggu Tuan pulang.""Apa yang dia lakukan? Apa kau mengawasinya?" Mereka masuk ke dalam lift."Tidak ada yang aneh, Tuan. Nona Molly bersikap seperti biasa, dia merawat Tuan Muda dengan sangat baik."Itulah yang membuat Daniel dilema, jika Molly ceroboh atau tak menyayangi Dean, dia bisa mengambil keputusan mudah dengan menendang wanita itu dari rumahnya."Kau boleh pergi!"Jenna segera undur diri setelah lift terbuka, Daniel berjalan ke kamar Molly. Saat pintu dibuka, Molly langsung berdiri menyambutnya. "Daniel, akhirnya kau datang juga.""Bagaimana dengan Dean?" Daniel mendekati ranjang, di mana Dean dibaringkan miring, memeluk bonekanya dan tertidur pulas."Dean sudah m

  • Obsessed with You   Bab 122. Think

    Ivy secepat kilat menutup pintu. Dia tak ingin melihat Nicolas. "Ivy!" panggil Nicolas, pria itu menggedor jendela kamar resort Ivy sekuat tenaga. Sayangnya, Ivy tidak mau membukanya. Dia bersandar dibalik jendela dengan hati dilema."Iv! Aku tahu aku salah, tapi please. Bisa tidak kita bicara sebentar saja. Aku ingin meluruskan banyak hal denganmu. Oh, kau tak tahu betapa senangnya aku bisa melihatmu lagi! Ivy, aku merindukanmu, siang dan malam. Ivy!"Pria itu tak mengenal kata menyerah, terus mengetuk sampai Ivy tak sanggup lagi. Wanita cantik itu akhirnya membuka jendelanya. "Oh, Ivy! Syukurlah." Senyumnya masih sama seperti yang terakhir Ivy ingat. Nicolas tampak canggung, ia bersandar pada kusen jendela, menatap ke dalam kamar. "Kau ... sendirian?"Ivy mengangguk. "Kalau ingin bicara di sini saja. Aku tak bisa mengundangmu masuk ke dalam kamar."Nicolas mengangguk mengerti. "Aku tahu, ayah sering menyebut namamu.""Please, Nic. Jangan membawa ayahmu dalam masalah kita. Aku sud

  • Obsessed with You   Bab 121. Healing

    Daniel bereaksi cepat, menghantam pecahan keramik dari tangan Molly. "Kau gila!" hardiknya marah. Benda itu jatuh dengan suara keras menghantam lantai.Ivy terkesiap, tak menyangka jika Molly akan bertindak segila itu. Molly terduduk menangis, menutupi wajah dengan kedua tangannya. "Iv, aku tak punya siapa-siapa lagi. Aku hanya punya kamu. Kalau kamu masih nolak aku, aku ga tahu harus ke mana lagi."Hati Ivy yang lembut merasa tak tega, persahabatan mereka memang sudah sangat lama. Apa dia harus mengorbankannya demi seorang lelaki? Ivy meraih bahu Molly, menariknya ke dalam pelukan erat. "Jangan nangis lagi. Aku maafin kamu, tapi Molly, hubungan kita tak akan pernah sama lagi." Mata Ivy menyipit tajam, menyembunyikan kelesah di hatinya.Setelah semua kekacauan dan perbincangan selesai. Molly keluar dari kamar Ivy dengan senyum terkembang lebar. Dia bertindak seperti nyonya sewaktu bertemu dengan pelayan. "Bawakan teh dan kue di kulkas yang kotak kuning ke kamarku."Si pelayan mengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status