ホーム / Romansa / Ojol Menantu CEO / Makan Siang Di Atas Ranjang

共有

Makan Siang Di Atas Ranjang

作者: Meyyis
last update 最終更新日: 2021-01-28 15:56:03

“Ya, papa lihat sendiri.” Agung mengangkat cangkir kopinya kemudian menyeruputnya.

“Memang, siapa yang dihina?” Eliana penasaran, mengapa sampai papanya semarah itu?

Papanya meletakkan kopinya di meja, kemudian menengok ke arah Eliana. Dia akan mengatakan sejujurnya. Papanya menepuk pundaknya, kemudian menangkupkan jari-jari ke sela jarinya yang lain.

“Eliana, dia menghina suamimu, karena jadi tukang ojek. Papa kira, suamimu ada hubungan dengannya sebelumnya. Sebab, dia sangat kesal walau sudah papa tunjukkan kebenarannya. Dia tetap menganggap suamimu ini tidak berguna.” Lelaki paruh baya itu kemudian menjelaskan apa yang dia alami bersama menantunya tersebut.

“Aku juga heran, Pa. Mengapa orang-orang masih usil mengurusi hal-hal yang bukan urusannya. Memang kalau kaya bisa dijamin manusiawi? Memang kalau kaya bisa selamanya? Kalau tidak usaha mana bisa kaya?” Eliana merasa saangat gemas mendengar suaminya itu dihina.

“Itulah, otak kerdil, selalu berpikir hanya harta saja yang berguna. Padahalmasih banyak hal lain di dunia ini yang bisa dibanggakan. Kemana suamimu? Aku mau tanya siapa sebenarnya Pambudi? Mengapa dia bisa sangat membancinya.” Agung bertanya pada Eliana anaknya.

“Dia ada di depan, Pa. Mau aku panggilkan?” Eliana berjalan meninggalkan papanya untuk memanggil suaminya. Eliana masuk ke dalam rumah untuk

memanggilkan Bayu. Eliana dengan anggun berjalan menuju ke dalam rumah. Tutukan suara sepatunya terdengar oleh Bayu yang mulai terpejam di atas kursi empuk di ruang tengah. Televisinya menyala, tapi bukan televisinya yang di tonton tetapi televisinya yang menontonnya.

“Hai, ada apa?” tanya Bayu melihat istrinya mendekatinya dan mencium rambutnya yang masih wangi walau sudah terkena matahari.

“Ditunggu papa di belakang.” Bayu berdiri kemudian mencuci wajahnya di wastafel kamar mandi tamu. Setelah mengelap bekas cuci mukanya, maka dia langsung menuju ke teras belakang untuk menemui mertuanya.

“Ada apa, Pa? Ada perlu dengan Bayu?” tanya Bayu sambil duduk di kursi sebelah mertuanya, yang dipisahkan oleh meja bulat dengan kaki bengkok berbentuk daun.

“Papa mau tanya, apa hubunganmu dengan Pambudi?” tanya Agung.

“Hubungan saya? Tidak ada, Pa.” Bukannya mau menutupi, akan tetapi memang tidak ada hubungan apapun dirinya dengan Pambudi.

“Baiklah, kalau demikian pertanyaan papa ganti. Kamu pernah ada masalah dengan Pambudi?” tanya Agung mengganti pertanyaanya.

“Iya, Pa. Kalau pernah punya masalah, saya pernah punya masalah sama dia. Waktu itu, saya ....” Bayu menjeda bicaranya. Ada perasaan perih yang terlintas di matanya. Rasanya perih itu masih menjelma menjadi sebuah hantu yang menggerogoti sendi-sendinya.

“Mengapa, Bayu? Bagi kepedihanmu sama papa. Siapa tahu akan lebih ringan.” Agung memberikan semangat kepada menantu  kesayangannya, karena memang hanya satu-satunya.

“Pa, Dia adalah orang tua dari Miranda. Miranda itu adalah mantan pacarku dulu. Kami sepakat untuk menikah. Saya melamarnya, tapi seeprtinya kita tidak berjodoh.” Bayu mencoba menetralkan perasaannya. Dia tersenyum di balik lukanya yang menganga.

“Oh, pantas. Dia menghinamu seperti saat tadi? Dan seperti tadi, kau terdiam?” tanya Agung. Lelaki itu bangga dengan menantunya yang santun itu. Akan tetapi, kadang dia juga gemas dengan tingkahnya yang membiarkan orang lain menidasnya.

“Sudahlah, Pa. Semua sudah berlalu. Lebih baik hanya menjadi catatan saja. Jangan sampai luka itu membuat diri kita dendam dan dengki. Papa masih ingi di sini?” tanya Bayu. Dia akan tidur sekejap, sebelum sore nanti menerima orderan. Bayu sering menerima orderan pada sore hari.

“Ya, silakan kalau kamu mau istirahat. Papa sudah puas dengan jawaban kamu. Aku tidak salah menikahkan kamu dengan anakku.” Bayu tersenyum dan kemudian masuk ke dalam rumahnya. Dia tidak melihat istrinya di bawah, pasti sudah masuk ke kamar mereka. Maka, Bayu memiliki pikiran nakal untuk menyergap istrinya.

Dia mengendap-ngendap membuka pintu kamarnya, kemudian menyergap istrinya yang sedang memijit kepalanya. Mungkin karena pusing.

“Hayo, lagi mikir apa?” sergap Bayu.

“Ih, kebiasaan. Mengagetkan.” Bayu memeluk istrinya tersebut dari belakang. Eliana memegang tangan Bayu yang sedang memeluknya.

“Mas, mengapa tidak bantu di hotel saja? Aku sangat kesulitan harus melakukan pekerjaan ganda. Papa sudah tidak aktif lagi. Aku capek, Mas.” Eliana dengan manja mengadu kepada suaminya. Bayu memegang pundaknya Eliana, kemudian membimbingnya agar duduk di ranjang bersamanya, dengan Eliana di pangkuannya.

“Kau tahu, aplikasi itu aku buat dengan susah payah. Sekarang, kita sedang berjuang, Sayang. Bersabarlah sampai dua bulan ke depan. Aku janji akn membantumu. Sekarang juga kalau kau ada kerjaan aku bantu, bukan? Jadi tolong jangan mengeluh, ya?” Eliana memeluk leher suaminya. Pria itu mencium bibir Eliana dengan mesra. Dia memberikan kenikmatan untuk istrinya itu, agar rasa pusing yang di deritanya menghilang.

“Bobok, yuk? Aku harus narik nanti sore. Atau mau itu?” tanya Bayu pada suaminya.

“Itu apa?” tanya Eliana pura-pura tidak tahu.

“Ini.” Bayu memegang dua bola dada sang istri dan meremasnya dengan sangat lembut untuk membuat sensasi lenguhan pada dirinya. Eliana menikmatinya dengan memejamkan matanya. Tubuhnya bergetar dengan rasa yang begitu sangat menggelora di dalam dadanya.

“Ih, nakal!” Eliana memukul manja kepada suaminya. Dia malah melanjutkan dengan mencium suaminya sangat rakus. Mereka melakukannya hingga puas.

“Mau di lanjut atau tidak?” tanya Bayu.

“Boleh, kuat berapa kali?” Eliana memancing Bayu dengan melepaskan pengait branya, tapi dengan tidak melepaskan bajunya. Bayu yang menerima tantangan dari sang istri langsung menyerbunya dengan kedua tangannya. Bra warna hitam sudah terlepas dari tubuh Eliana tertumpuk di lantai. Setelah meremas kedua ujung dada Eliana yang begitu sangat indah, Bayu kemudian membantu wanita itu melepaskan kancing baju satu per satu. Sedang Eliana mulai memasrahkan diri dengan berbaring terlentang.

“Mas ....” Lenguhan Eliana membuat Bayu menghabisi bibirnya, agar tidak bersuara. Meskipun dia sangat suka dengan suara jeritan wanita itu, namun dia tidak menginginkannya sekarang. Dia ingin gejolak dalam diri wanitanya bertumpuk. Sehingga ketika Eliana menjerit, maka suaranya membuat dia semakin membara.

Eliana sudah setengah polos tanpa busana. Setelah puas berpiknik di tubuh atas istrinya, Bayu kemudian membantu istrinya untuk menambah tumpukan baju lebih banyak lagi, dengan melepaskan celananya. Bayu tersenyum nakal ketika melihat gua kenikmatan milik istrinya sudah basah dan siap dibuahi. Tapi, tidak sekarang. Dia ingin mempermainkan istrinya tersebut, hingga saat mencapai klimaks seluruh jeritan tertuju untuknya.

Kini tinggal baju dalam bagian bawah saja, yang membalut tubuh Eliana dengan celana dalam itu sudah basah. Bayu meraba dengan telunjuknya, area sensitif itu, di bagian luar celana dalam. Eliana merasa sangat tidak tahan mendapatkan serangan dari suaminya tersebut.

“Mas, aku ... aku,” lenguh Eliana.

“Kau mau sekarang, Sayang?” goda Bayu. Bayu juga sudah mengencang di area sensitifnya. Milik dia rasanya sudah menerobos celananya. Eliana memegang benda keras itu, kemudian memainkan jarinya di atas sana. Sekarang giliran Bayu yang menjerit dan melenguh karena jemari Eliana yang bermain di atas sana. Eliana dengan cantik melepas celana Bayu, sehingga sang singa jantan bersurai hitam itu menjembul dari dalam celana dalam. Dengan sedikit hentakan Eliana melepas celana tersebut.

“Kau mau ini, Cinta?” tanya Eliana sambil mengulum benda itu dengan lembut. Bayu melenguh lebih lagi untuk meneroboskan perasaannya saat istrinya memberikan kenikmatan itu.

“Beri aku lebih, Sayang.” Bayu menarik tangan istrinya, agar posisinya di bawah. Dia memberikan kenikmatan kepada istrinya dengan klimaks bersama setelah saling bersatu dalam lautan madu.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Tyma Gouveia
bagus ceritanya
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Lihatlah Davin melongo,” bisik Rania. Apa ada yang salah? Apakah dia tahu jika belakang gaun ini terdapat banyak peneliti aku tiba-tiba tidak percaya diri.POV Davin“Ada apa?” tanyaku. Penasaran masih juga menggerayangi jiwaku. Aku tahu kekasihku itu hanya meggodaku. Ia memang membuat aku sangat gemas kepadanya. “Dilarang bertanya,” katanya. “Biar aku yang menyetir. Matamu begitu merah, kamu boleh tidur,” ucapnya. Aku tahu ia adalah kekasihku yang super pengertian. Jika tidak begitu, mana mungkin aku tergila-gila padanya. Biar aku lihat lagi, ada apa sebenarnya di matanya? Ia selalu membuatku tidak dapat berpaling darinya.“Tidak,” ucapku. Aku laki-laki, kalau hanya bertahan sebenatar sampai kantor, masa tidak bisa? Ah, Dia keras kepala. Punggungku didorong ke arah kursi penumpang di samping kemudi. Setelah itu ia segera berlari memutar untuk masuk ke ruang kemudi.“Hari ini aku yang akan menjadi sopirmu. Itu kejutan pertamanya.” Ia tersenyum sambil mengenakan sabuk pengaman. Bib

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Maafkan aku, Cinta. Ini yang aku takutkan. Aku lelaki dewasa dan membutuhkan ini.” Aku kembali membungkus tubuhnya dengan selimut walau sejujurnya aku ingin melanjutkan. “Kuharap kamu mengerti. Tolong ….” Aku pergi meninggalkannya yang meringkuk di dalam selimut.***Meyyis***POV Shasha Jam dinding berbentuk kepala kelinci sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi aku segera bersih-bersih untuk melaksanakan salat malam yang tinggal beberapa menit lagi waktunya, menuju ke subuh. Setelah salat malam dan sedikit dzikir mulai terdengar suara azan. Aku melaksanakan salat dua rakaat dan keluar dari kamar untuk sekedar olahraga pagi. Davin sudah siap di taman belakang, melakukan pemanasan tanpa banyak bicara. Aku menyusulnya dan melakukan pemanasan juga. “Mau cobain kita jogging di trek taman depan?” tanyanya.“Yuk, aku ingin membeli sarapan,” ucapku.“Pingin sarapan apa?” tanyanya. “Bubur ayam di tepian itu sepertinya enak.” Davin mengangguk.“Baiklah, sebentar aku ambil dompet dulu.” Lelakiku

  • Ojol Menantu CEO   Kamu Manis (21+)

    “Kamu sangat … please jangan seperti ini. Aku bisa mati penasaran.” Aku menggoyangkan telunjukku tanda memberinya kode bahwa dia tidak akan mendapatkan jawabannya sekarang. Ia terlihat kesal, akan tetapi menurut. Sebenarnya, aku sedikit merasa kasihan tetapi juga merasa senang, bisa sekali-kali ngerjain dia.***Meyyis***POV DAVINSetelah pesta usai, kami tentu pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Sasha membuatku jengkel. Apa ia sudah tidak cinta lagi? sepertinya berubah, hal itu menjadi sering uring-uringan karena takut kehilangan dia. Leboh baik aku menghindar saja, biar ia merasa. Kalau tidak merasa juga, berarti memang sudah tidak mencintaiku. Apakah ada orang lain? Tidak mungkin … ia mencintaiku. Aku menghempaskan pikiran jahat yang menguasaiku.Dia memegang tangan, aku tahu itu trik untuk mengelabuhi, lebih baik aku menghempaskan tangannya saja. Tapi aku rindu memeluk tubuhnya, harum tubuhnya terutama bibirnya yang membuatku mabuk

  • Ojol Menantu CEO   Penasaran

    “Kamu mau mengatakannya atau mendapatkan hukuman dariku.” Davin akan menciumku kembali, akan tetapi aku dorong. “Tidak malam ini. Aku tidak akan mengalah padamu. Kalau kamu memberi hukuman, berarti tidak akan aku beritahu apa yang aku persiapkan.” Aku tahu ia sangat kesal. Biarkan saja.***Meyyis***POV Shasha“Kamu memang benar-benar,” tutur Davin. Ia merasa sangat kesal dengan sang keksih, tapi juga gemas.“Oke, kali ini kamu harus kalah, dan harus mengalah aku ….” Kedua lengaku, lepas dari leher Davin, dan berhasil kabur darinya. “Biarkan saja ia kesal. Makanya jadi orang jangan suka ngambil kesimpulan cepat.” Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Suara tutukan sepatu terdengar menjauh dari kamarku. Aku yakin lelakiku itu akan berpikir sepanjang malam dan tidak bisa tidur. Biarkan saja, aku sangat suka menggodanya seperti itu.Esok hari, telah tiba sebelum ayam berkokok. Davin sudah mengetuk pintu kamarku. Aku yang baru saja bangun tidur bahkan belum sempat mencuci wajah, m

  • Ojol Menantu CEO   Davin Ngambek

    Tepuk tangan menggema di taman itu. Setelah sesi tukar cincin, maka selanjutnya mereka berjalan turun dari pelaminan untuk menemui tamu. Aku sudah siap dengan keranjang kalau mawar untuk ditaburi sepanjang jalan. Sampai di ujung karpet, Elsa melempar buket bunga. Kami berdesakan agar mendapatkan buket itu.***Meyyis***POV ShashaSetelah pesta berlangsung aku dan Davin pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Davin menjadi sering uring-uringan. Aku tidak tahu kenapa? Bahkan hari ini dia dua kali marah. Davin memang berbeda dengan orang lain, dia kalau marah lebih suka diam. Ditanya diam dan menghindar. Aku mengingat-ingat salah apa hari ini, tetapi tidak juga menemukan kesalahanku. Kami sudah memasuki mobil untuk pulang ke rumah. Aku bermaksud untuk mengajaknya bicara sekarang, karena kami dalam wilayah santai sehingga akan sangat mudah berbicara dengannya.Aku memegang tangannya, akan tetapi Davin menghempaskan tanganku. Aku memilih untuk t

  • Ojol Menantu CEO   Lempar Bunga

    Aku tahu papa juga terharu melihat putri pertamanya sudah melangkah ke jenjang selanjutnya. Meskipun Papa menginginkan ini, aku yakin sebagai seorang ayah lelaki itu merasa dirampok ketika putrinya akan dinikahi oleh lelaki mana pun. Bisa dibilang, hati dan cintanya akan direbut oleh lelaki lain walaupun dalam konotasi yang berbeda.***Meyyis***POV ShashaPapa adalah orang Jawa tulen. Meskipun sekarang berada di Singapura, ia menghendaki suara gamelan, alih-alih lagu romantic. Maka saat Elsa keluar, walaupun menggunakan gaun bertema internasional, akan tetapi suara gamelan mulai terdengar. Hatiku ikut merasa tersenyum mendengar suara music pentatonic itu. Betapa indahnya, sebuah musik yang menjadi ciri khas Nusantara tersebut yang telah mengakar pada budaya kita.Aku menjadi pengiring pengantin mengikuti langkah pengantin dari belakang. Setelah sampai ke pelaminan, Papa menyerahkan tangan pada Arya yang sudah berdiri di atas pelaminan dengan jas putih yang menawan. Rambutnya tertata

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status