Share

Bab 42 : Aliansi

Penulis: FIKRI
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-29 17:47:00

Udara di Ruang Riset Sirkulasi Murni terasa membeku. Keheningan yang ditinggalkan oleh pecahnya Kristal Resonansi kini digantikan oleh tekanan pekat yang memancar dari dua sosok di ambang pintu. Kaith berdiri waspada, tangannya tak pernah lepas dari gagang pedang darahnya, matanya yang tajam mengunci setiap pergerakan Luca. Namun, ancaman sesungguhnya datang dari pria di depannya.

Erhen Ashera melangkah masuk, langkahnya mantap dan tanpa keraguan. Ia tidak menatap Luca atau Selvine. Matanya tertuju pada serpihan kristal yang berserakan di lantai, berkilauan redup seperti bintang-bintang yang mati.

“Aku rasa, eksperimen kecil kalian sudah cukup untuk malam ini,” ulangnya, suaranya yang tenang membelah keheningan.

Selvine melangkah maju, menempatkan dirinya sedikit di depan Luca, sebuah gestur perlindungan yang halus namun tegas. “Erhen, ini tidak seperti yang kau pikirkan.”

“Oh, aku rasa ini persis seperti yang kupikirkan, Selvine,” balas Erhen, akhirnya mengangkat pandangannya. Matany
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 51 : Kaum Buangan

    Perjalanan mereka berlanjut selama dua hari penuh. Tim bergerak dengan formasi yang kini terasa lebih alami, lebih menyatu. Kepercayaan yang lahir dari rahasia yang dibagikan telah mengubah mereka dari sekumpulan individu menjadi sebuah unit yang bernapas dalam satu irama. Mereka melintasi dataran yang dipenuhi kristal-kristal mati dan ngarai yang diukir oleh sungai darah yang telah lama mengering. Wilayah Terlarang Utara adalah tanah yang terluka, dan setiap langkah di atasnya terasa seperti berjalan di atas bekas luka sejarah.Pada hari ketiga, saat mereka beristirahat di balik formasi bebatuan aneh yang menjulang seperti jari-jari raksasa, Trint tiba-tiba muncul dari balik bayangan, kembali dari misi pengintaiannya. Wajahnya yang biasanya malas kini menunjukkan ekspresi yang jarang terlihat: kebingungan.“Tidak ada monster,” lapornya, suaranya pe

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 50 : Ikatan Persahabatan

    Keheningan yang mengikuti badai salju Vael terasa lebih berat daripada kegelapan itu sendiri. Api unggun telah lama padam, digantikan oleh hawa dingin yang menusuk dan aroma es yang tertinggal di udara. Di satu sisi perkemahan, Aeri memeluk Nyxel yang masih gemetar, menyalurkan kehangatan dari darahnya untuk menenangkan jiwa temannya yang baru saja nyaris terkoyak.Di sisi lain, semua mata tertuju pada satu sosok. Vael Ashera terduduk di atas batu yang membeku, napasnya membentuk kabut putih di udara. Ia tampak kelelahan luar biasa, aura putih murni yang tadi meledak darinya kini telah meredup, kembali tersembunyi di balik topeng ketenangannya yang biasa. Namun, semua orang kini tahu apa yang ada di balik topeng itu.Luca adalah yang pertama memecah keheningan. Ia berjalan perlahan, langkahnya mantap, melintasi tanah yang masih dilapisi embun beku. Ia berhenti

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 49 : Darah Putih Vael Ashera

    Malam turun dengan cepat di Wilayah Terlarang Utara, menelan langit ungu yang sakit dan menggantinya dengan kegelapan yang pekat tanpa bintang. Tim mendirikan perkemahan di antara reruntuhan sebuah kuil kuno, terlindung dari angin aneh yang terus berbisik. Api unggun yang dinyalakan Luca dengan elemen apinya menari-nari dengan gelisah, cahayanya seolah enggan menyebar terlalu jauh ke dalam bayang-bayang yang mengelilingi mereka.Kemenangan melawan Golem Kristal telah memberikan mereka sedikit kelegaan, tetapi juga sebuah teka-teki baru. Di tengah lingkaran perkemahan, Luca duduk bersila, memegang serpihan Kunci Kristal pertama. Benda itu terasa dingin saat disentuh, namun berdenyut dengan energi yang samar dan kuno. Penasaran, ia mencoba menyalurkan sedikit aliran darahnya ke dalam kristal itu, berharap bisa merasakan atau memahami sifatnya lebih dalam.Tanpa ia sadari, tindakannya itu seperti menyalakan suar di tengah lautan kegelapan. Energi dari kristal itu beresonansi dengan rerun

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 48 : Predator

    Langkah pertama mereka di Wilayah Terlarang Utara terasa seperti menginjak permukaan planet asing. Udara yang mereka hirup terasa tipis dan tajam, membawa aroma logam terbakar yang samar. Di bawah komando Erhen, formasi mereka rapat dan disiplin. Trint, dengan jubah peredam auranya, bergerak beberapa puluh meter di depan, tubuhnya sesekali menghilang lalu muncul kembali di antara bebatuan hitam, sebuah bayangan yang mencari bahaya.Mereka berjalan selama hampir satu jam dalam keheningan yang mencekam, hanya suara langkah kaki mereka yang berderak di atas tanah hangus yang memecah kesunyian.Tiba-tiba, Trint berhenti. Ia mengangkat satu tangan, sebuah sinyal untuk berhenti yang langsung direspons oleh semua orang. Tim inti—Erhen, Vael, dan Selvine—segera mengambil posisi siaga di depan, sementara Luca dan yang lainnya membentuk formasi pelindung di belakang.“Ada apa?” bisik Erhen melalui tautan darah komunikasi mereka.“Medan di depan aneh,” balas Trint, suaranya terdengar datar di be

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 47 : Keberangkatan Ke Wilayah Terlarang Utara

    Fajar keesokan harinya tidak disambut dengan cahaya matahari, melainkan dengan panggilan darurat yang berdenyut di panel darah setiap anggota tim. Mereka berkumpul di Ruang Strategi Ashera, tempat yang sama di mana nasib mereka ditentukan sehari sebelumnya. Kali ini, suasananya berbeda. Tidak ada lagi pengujian atau keraguan. Yang ada hanyalah keseriusan yang dingin dan antisipasi akan sebuah perjalanan menuju jantung kegelapan.Erhen Ashera berdiri di depan meja holografik raksasa. Dengan satu sentuhan, peta tiga dimensi Nuan Omega berputar, lalu berfokus pada sebuah benua di ujung utara yang diselimuti oleh kabut ungu pekat yang bergejolak. Wilayah itu tidak memiliki nama kota atau benteng. Hanya sebuah label berwarna merah darah: Wilayah Terlarang Utara.“Dengarkan baik-baik, karena aku hanya akan menjelaskannya sekali,” kata Erhen, suaranya yang

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 46 : Ujian Kelayakan

    Pagi berikutnya, Luca dipanggil ke tempat yang hanya bisa diakses oleh segelintir orang di seluruh akademi: Ruang Strategi Ashera. Ruangan itu tidak megah, tetapi setiap inci permukaannya memancarkan aura kekuasaan. Dindingnya terbuat dari kristal darah hitam yang menyerap cahaya, dan di tengahnya terdapat sebuah meja holografik raksasa yang menampilkan peta tiga dimensi Nuan Omega dengan detail yang menakutkan.Erhen Ashera sudah menunggu, berdiri tegap dengan tangan terlipat di belakang punggung. Di sisinya, Vael tampak tenang seperti biasa, sementara Selvine memberikan anggukan kecil yang menenangkan pada Luca saat ia masuk.“Kita tidak punya banyak waktu,” kata Erhen tanpa basa-basi. Ia menyentuh permukaan meja, dan peta itu langsung berfokus pada sebuah area di ujung utara benua, sebuah wilayah yang diselimuti oleh kabut ungu pekat dan ditandai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status