Beranda / Fantasi / Omega keeper Of Crystalon / Bab 54 : Topeng dan Bayangan

Share

Bab 54 : Topeng dan Bayangan

Penulis: FIKRI
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 16:00:46

Malam itu, tidak ada yang bisa tidur nyenyak. Kesadaran bahwa setiap gerakan mereka telah dipelajari oleh musuh yang tak terlihat terasa seperti belenggu dingin yang mengikat leher mereka. Mereka bukan lagi pemburu, melainkan mangsa yang berjalan di dalam sangkar terbuka.

Di tengah keheningan yang tegang di perkemahan mereka, Erhen mengumpulkan semua orang di sekitar api unggun yang cahayanya menari-nari dengan gelisah.

“Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan seperti ini,” katanya, suaranya pelan namun tegas. “Setiap teknik, setiap sinergi yang kita tunjukkan saat melawan Golem kini telah menjadi data di tangan musuh. Bertarung secara langsung adalah bunuh diri.”

“Jadi kita mundur?” tanya Vael, suaranya masih sedikit serak.

“Tidak,” sela Rhyza, matanya berkilat di balik

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 59 : Sang Pemecah Dan Sang Penenun

    Keheningan yang mengikuti kehancuran sang Gryphon terasa menipu. Tim Umpan, yang berdiri di tengah kawah yang mereka ciptakan, sedang memulihkan energi mereka. Napas mereka masih berat, tetapi ada rasa puas yang membara di dada mereka. Pertunjukan mereka berhasil. Mereka yakin seluruh Wilayah Terlarang Utara kini tahu keberadaan mereka. Mereka belum tahu bahwa di jalur lain, teman-teman mereka baru saja lolos dari sebuah jebakan mematikan.“Mereka pasti sudah melihat kita,” kata Nyxel, menyeringai sambil menyeka keringat di dahinya. “Aku ingin sekali melihat wajah para pengamat sombong itu.”“Jangan lengah,” Erhen memperingatkan, matanya masih awas memindai tebing-tebing di sekitar mereka. “Tujuan kita tercapai. Tapi ini juga berarti para pemburu kini tahu di mana mangsanya berada.”

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 58 : Jebakan Darah Penekan

    Keheningan di pintu keluar gua terasa lebih menakutkan daripada kegelapan di dalamnya. Empat pasang mata tertuju pada jejak sepatu bot yang tercetak jelas di tanah lembab—sebuah tanda peradaban di tengah dunia yang telah melupakannya.Selvine berjongkok, matanya yang seputih mutiara menyipit. Ia tidak menyentuh jejak itu, hanya mengamatinya dengan intensitas seorang pemburu. “Tautan Aeri,” bisiknya melalui koneksi mental mereka. “Beri tahu yang lain. Pola sol sepatu ini… ini adalah seragam standar Pasukan Khusus Kerajaan Selatan. Para Penghukum.”Udara di sekitar mereka seolah membeku. Musuh mereka tidak hanya mengikuti Tim Umpan. Mereka juga mengetahui jalur rahasia ini.

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 57 : Jalur Sunyi yang Mematikan

    Sementara Tim Umpan mengubah langit di timur menjadi panggung kembang api dan kehancuran, Tim Kunci melangkah ke dalam kebalikannya: keheningan yang absolut. Peta yang diberikan oleh Tetua Elara membawa mereka bukan ke jalan setapak, melainkan ke sebuah celah tersembunyi di balik air terjun yang telah membatu—sebuah mulut gua yang gelap dan seolah menelan semua cahaya.Begitu mereka melangkah masuk, dunia di belakang mereka seolah lenyap. Suara gemuruh dari pertarungan Luca dan yang lainnya menghilang, digantikan oleh keheningan yang begitu pekat hingga mereka bisa mendengar detak jantung mereka sendiri.“Mulai sekarang, mulut kalian terkunci,” bisik Trint, suaranya nyaris tak terdengar bahkan dari jarak dekat. Ini adalah kata-kata terakhir yang akan mereka ucapkan. “Komunikasi hanya melalui tautan darah Aeri. Di sini, suara adalah kematian.”Trint mengambil alih kepemimpinan. Ia bergerak di depan, langkahnya begitu ringan seolah ia tidak memiliki berat. Gua itu sempit dan lembab, din

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 56 : Dimulainya Pertujukkan

    Dua takdir kini berjalan di dua jalur yang terpisah. Di satu sisi, sebuah simfoni kehancuran. Di sisi lain, sebuah opera keheningan.Jalur Timur: Tim Umpan“Kita tidak bisa hanya berjalan,” kata Erhen, suaranya yang tenang membelah angin yang menderu. Matanya yang tajam memindai cakrawala tandus. “Para Penghukum itu cerdas. Mereka tidak akan tertipu hanya dengan jejak kaki. Kita perlu memberi mereka sesuatu yang tidak bisa mereka abaikan. Sebuah pertunjukan.”Ia menunjuk ke arah sebuah formasi pegunungan kristal di kejauhan, yang puncaknya diselimuti oleh awan badai permanen. “Di sana. Sarang Gryphon Kristal. Makhluk teritorial kelas atas. Teriakan soniknya bisa memecahkan batu dari jarak satu kilometer. Energi darahnya yang liar akan menjadi suar yang sempurna di tengah tanah mati ini.”Nyxel menelan ludah. “Kau ingin kita menyerang itu dengan sengaja?”“Kita tidak akan hanya menyerangnya,” koreksi Erhen, senyum tipis yang dingin tersungging di bibirnya. “Kita akan membuatnya marah.

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 55 : Permainan yang Berubah

    Laporan dari Trint dan Fyren jatuh seperti bom di tengah keheningan perkemahan mereka. Kata-kata itu—“Target Utama: Selvine Ashera”—menggema di udara, menghancurkan semua asumsi dan strategi yang telah mereka bangun dengan susah payah. Pertunjukan kelemahan mereka, akting mereka yang cermat, semuanya terasa seperti lelucon pahit.Suasana seketika berubah dari ketegangan taktis menjadi kemarahan yang membara.Aura dingin yang menusuk meledak dari tubuh Vael. Lantai di sekelilingnya mulai tertutup lapisan es tipis, dan matanya yang biasanya setenang danau beku kini berkilat seperti badai salju. Kemarahan seorang kakak yang melihat adiknya dijadikan target terasa begitu pekat, nyaris membuat udara sulit untuk dihirup.

  • Omega keeper Of Crystalon    Bab 54 : Topeng dan Bayangan

    Malam itu, tidak ada yang bisa tidur nyenyak. Kesadaran bahwa setiap gerakan mereka telah dipelajari oleh musuh yang tak terlihat terasa seperti belenggu dingin yang mengikat leher mereka. Mereka bukan lagi pemburu, melainkan mangsa yang berjalan di dalam sangkar terbuka.Di tengah keheningan yang tegang di perkemahan mereka, Erhen mengumpulkan semua orang di sekitar api unggun yang cahayanya menari-nari dengan gelisah.“Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan seperti ini,” katanya, suaranya pelan namun tegas. “Setiap teknik, setiap sinergi yang kita tunjukkan saat melawan Golem kini telah menjadi data di tangan musuh. Bertarung secara langsung adalah bunuh diri.”“Jadi kita mundur?” tanya Vael, suaranya masih sedikit serak.“Tidak,” sela Rhyza, matanya berkilat di balik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status