Share

42. Makan Bersama Keluarga Adelia

Dengan mempercepat langkah, aku sampai di pintu depan kontrakanku. Aku menarik handlenya. Tidak dikunci !!

Dengan segera aku membuka pintu depan tersebut. Dan ternyata....

"Kejutannnnn... !!!" Nur, Anif, dan Putri berseru keras di ruang tamu. Sementara bu Ambar tampak tersenyum sambil duduk di shofa.

Tampak di tengah meja ada nasi putih berbentuk segitiga alias tumpeng dan dikelilingi aneka lauk berbahan santan lengkap dengan sambal ijonya.

"Ya Allah..., teman- teman," aku berlari menubruk mereka.

Nur, Putri, dan Anif memelukku secara bergantian. Aku terharu sampai tidak bisa berkata-kata.

"Sudah sembuh beneran mbak Adel? " tanya Nur.

"Wes ojo mewek, kami semua kangen kamu Del, salam dari teman-teman yang sedang dines," kata Anif sambil mengusap air mataku dengan jempol tangannya.

"Maaf ya Del, gak bisa membesuk waktu kamu opname," tukas Putri.

"Nggak apa-apa rek, ayo duduk semua, aku bikinin minuman dingin ya?" tawarku.

"Halah, nggak usah, kami tadi beli jus buah banyak, tuh di krese
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status