"Rania, aku...," Roma tidak dapat meneruskan jawabannya karena dokter Andi tiba-tiba datang menyela."Rania, sekarang kamu harus tahu kebenarannya. Roma itu mantan Adelia. Selama SMA dia hanya memanfaatkan Adelia untuk mendapat contekan dan salinan PR, lebih parah dari itu Roma tetap menjalin hubungan dengan Adelia walau sudah dikenalkan denganmu, karena itu sebenarnya Adelia kurang nyaman saat harus memandikan si Rum. "Adelia yang sedang memakaikan baju pada Rumania memandang sekilas pada dokter Andi dan Rania.Adelia mengira bahwa Rania akan terkejut dengan penjelasan dari dokter Andi. Ternyata ucapan dari Rania malah membuat Adelia kaget."Aku sudah tahu dari ibunya mas Roma tentang masa SMA mas Roma dan mbak Adel, tapi aku hanya ingin mendengar jawaban dari bibir mas Roma sendiri." Sahut Rania.Adelia sudah selesai mengganti baju Rumania yang kini tampak cantik. Diserahkannya Rumania pada ibunya.Sambil menggendong bayinya, Rania bertanya, "Mas, apa kamu masih ada rasa dengan Ad
Aku melajukan motorku keluar dari rumah Rania dengan mata yang mulai mengabut dan berembun. Sebentar lagi pasti menjelma menjadi air mata yang meleleh membasahi pipi.Terdengar teriakan dokter Andi memanggilku menyuruhku berhenti. Katanya ada penjelasan yang belum aku dengar. Iyuhhh, mau menjelaskan apalagi, semua sudah jelas. Telingaku mendengar semua yang mereka bicarakan. Tega sekali! Sampai seperti itukah mereka harus mempermainkanku? sampai menemui kedua orang tuaku, teman-temanku dan mengatakan bahwa dokter Andi mencintaiku.Cinta? Cinta dari Hongkong!Harusnya sejak awal aku curiga bahwa memang tidak mungkin seseorang seperti dokter Andi mencintaiku. Aku yang hanya bagaikan remahan rengginang dalam toples Monde ini terlalu bermimpi mendapatkan pangeran berkuda avanza seperti dia.Aku menyeka air mataku yang semakin menderas. Mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, hingga "Tttiiiinnnn, tttiiinnn," suara klakson mobil dari arah berlawanan menyadarkanku.Aku sudah terlalu ke t
Aku terkejut dan tidak menyangka bahwa Adelia mendengar sebagian pembicaraanku dengan Rania. Kenapa aku sebut sebagian? karena Adelia memang tidak mendengarkan ceritaku dari awal.Saat itu aku dan Rania memang sedang bersantai di ruang tamu menanti makanan yang kami pesan secara online. Aku telah memesan nasi padang dan sup buah untuk Adelia. Sedangkan Rania memesan pizza untuk dia dan Roma. Sembari menunggu pesanan datang, aku menceritakan tentang usahaku memberikan buket bunga mawar saat Adelia dinas semalam pada Rania. Dan Rania bilang iri banget melihat ideku mengambil hati Adelia.Entah siapa yang lebih dahulu memulai, kami jadi membicarakan rencana masa lalu kami agar aku mendekati Adelia semata-mata untuk membuat Roma cemburu dan tidak genit lagi pada mantannya itu.Tiba-tiba Adelia datang dengan mata berkaca-kaca dan napas tersengal -sengal. Kelihatan sekali dia menahan tangis. Aku berteriak memanggil namanya tapi dia tetap berlari. Saat kukejar dan kutangkap tangannya. Dia me
Adelia sedang memasak di dapur dengan ibunya saat bapak Adelia menghampirinya. Bapak Adelia memang sudah izin kerja selama 3 hari sampai merasa kondisi badannya membaik."Nduk, semalam ibu cerita kalau kamu minta dikenalkan dengan anak teman bapak, apa benar? " tanya bapak Adelia."Iya pak, benar, " Sahut Adelia pendek sambil mengulek bumbu soto."Apa tidak apa-apa? bukannya kamu sudah akan dilamar dokter Andi? " tanya bapaknya.Adelia menghentikan kegiatannya sebentar. "Pak, ada sesuatu terjadi antara aku dan mas Andi, sehingga aku harus menyiapkan antara 2 pilihan untuk menjadi pendampingku. Ada sesuatu yang membuatku belum bisa menerima mas Andi, tapi saat ini Adelia belum bisa cerita." Jawab Adelia."Lagipula aku belum resmi dilamar oleh mas Andi kan pak, jadi masih bisa mencari pilihan lain, " Tentu saja Adelia tidak berani menceritakan yang dia dengar kemarin di rumah Rania."Memang sih, Andi belum resmi melamar mu Nduk, tapi sepertinya Andi itu serius lo sama kamu," tukas bapak
pov dokter AndiAku mengetik "Honey Adel" di pencarian kontak whatsappku. Namun betapa terkejutnya aku saat melihat status pemberitahuan whatsapp Adelia.Foto di status whatsapp tersebut Adelia tampak sedang mengobrol dengan seorang laki-laki muda di ruang tamu rumahnya. Dan captionnya yang jauh membuat gemesh " yang beruang akan kalah dengan yang berjuang, yang berdua terus akan kalah dengan yang berdoa terus, "Aku tidak tahu apa maksud Adelia membuat status whatsapp dan caption seperti itu, tapi aku benar-benar cemburu !Lekas aku memencet tombol "panggil", tersambung tapi tidak diangkat. Kucoba lagi meneleponnya kembali, tetap nihil hasilnya.'Baik, setidaknya aku sudah tahu akan menyusulnya kemana.' Batinku.'Kalaupun aku harus bertemu dengan orang tua Adelia yang telah mengetahui apa yang kulakukan pada putrinya, aku akan minta maaf. Aku yang berbuat aku yang harus bertanggung jawab. Syukur-syukur kalau harus segera menikahinya. Ehhh. Toh, aku juga sudah siap modal dan pekerjaa
Hari ini aku akan menjalankan rencanaku untuk memancing dokter Andi. Habisnya dokter Andi setelah memberiku buket mawar malah membuatku patah hati dengan pembicaraan di ruang tamu dengan Rania. Diperparah dengan kemarin tidak ada kabar sama sekali.Mau menghubungi dulu aku malu, tidak menghubungi hati rindu.Akhirnya pagi ini aku akan membuatnya menemuiku, itupun kalau dia mencintaiku.Rencana telah aku susun. Tinggal menunggu anaknya teman bapak datang. Tentu saja aku tidak mengatakan rencanaku bapak dan ibuku. Bisa dituduh memanfaatkan orang. Walaupun kenyataannya memang begitu.Jam 08.00 saat tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku dan mengucap salam.Bapak terlebih dahulu yang membukakan pintu dan memberitahukanku bahwa anak teman beliau telah datang.Aku segera menuju ruang tamu. Maaf kalau aku memanfaatkan kedatanganmu Mr. X, aku terpaksa. Toh, kita hanya kenalan dulu kan, bukan ingin menikah langsung.Setelah berbincang-bincang sejenak di ruang tamu, amu jadi mengetahui ident
Tiba-tiba langkahku dan langkah mas Andi terhenti."Mereka, kenapa mereka disini?" gumamku.Aku hendak bersembunyi di belakang punggung mas Andi saat mas Andi menarik lembut tanganku dan menggenggamnya menuju kepala ruangan dan beberapa perawat UGD tempatku bekerja."Mas, aku malu kalau disorakin atau dipandang aneh," tukasku sambil berusaha melepaskan tangan dari mas Andi."Ngapain malu honey, kita kan saling mencintai, ayo kita temui mereka. " Ajak mas Andi penuh percaya diri sambil mendekat ke arah para perawat UGD.Tampak mbak Ninik, Karu (sebutan untuk kepala ruangan) UGD dan beberapa perawat UGD berbisik satu sama lain saat mereka melihat kami mendekat.Mas Andi mengulas senyum. "Sedang apa disini mbak Ninik? " tanyanya."Ini saya dan teman-teman habis jalan-jalan ke pantai, pulangnya malah macet, akhirnya manggil mobil derek deh, lah dokter dan Adelia ngapain di sini? apa gosip yang beredar itu benar?" tanyanya memandang aku dan mas Andi bergantian."Memang gosip apa yang bered
Aku membuka mulutku, namun sebelum ayam itu sukses masuk ke dalam mulutku, gerakan mas Andi terhenti oleh sebuah tepukan."Andi? kamu disini sama siapa? " sapa seorang wanita yang menghentikan drama suap menyuap kami.Aku menoleh sambil tetap membuka mulutku ke arah wanita yang memanggil mas Andi tadi.Mas Andi pun menoleh ke arah wanita tersebut. Tampak ada seorang pria yang berdiri di belakangnya.Mas Andi dengan ekspresi kagetnya saat melihat wanita yang menepuk pundaknya sampai menjatuhkan potongan ayam yang hendak disuapkan ke mulutku.Mana potongan ayamnya jatuh di dalam mangkuk sup buahku lagi! Iyuh. Kek gimana rasanya entar. Aku bergegas menyendok potongan ayam tersebut dan meletakannya di diatas tisu."Mm-mbak Meyra disini?" tanya mas Andi terbata-bata pada wanita hamil itu."Iya Ndi, sama siapa kamu disini, sepertinya mesra banget," jawab wanita hamil tersebut."Aaah, aku tahu, dia yang namanya Adelia? " tanya wanita yang ternyata dipanggil Meyra itu sambil menunjuk padaku.