Share

DIANCAM BAGAS!

last update Last Updated: 2025-03-16 17:35:53

Mendengar teriakan itu diucapkan oleh Anisa, Bagas menghentikan langkahnya, dan ia berbalik lalu kembali mendekati perempuan berpakaian syar'i tersebut dengan wajah yang terlihat merah padam pertanda Bagas marah dengan apa yang diucapkan oleh Anisa tadi padanya.

"Kamu mau mengancam aku?" tanyanya dengan sorot mata penuh perasaan marah.

"Ini bukan sekedar ancaman, tapi sebuah peringatan buat kamu!"

Grep!

Anisa terkejut ketika satu tangan Bagas mencengkram lehernya yang terbungkus kerudung yang dipakainya hingga ia mengernyit menahan sakit karena hal itu.

"Akh! Sakit...."

Perempuan itu mengeluh sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Bagas tapi kekuatannya tidak sepadan dengan kekuatan yang dimiliki oleh Bagas.

"Aku bisa mencekik mu sampai mati kalau kamu berani main-main sama aku, Nisa!" ancam Bagas dengan nada suara yang pelan tapi terdengar dingin di telinga.

"Kamu gila!" kata Anisa dalam rasa sulitnya menarik napas ketika lehernya dicengkeram seperti itu oleh Bagas.

"Kamu yan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP MERACUNI BAGAS

    "Lupakan soal itu, aku dan Pak Christ tidak cocok."Bagas hanya menanggapi demikian perkataan sang ibu, lalu ia ingin melangkah meninggalkan ruang tamu untuk ke kamar tapi tetap saja ibunya mencegah."Tidak cocok kenapa? Anisa bilang-""Berhenti menyebut nama Anisa, Ma! Dia bukan siapa-siapa di dalam keluarga kita, tidak perlu terlalu dipuja-puja!" potong Bagas, dan itu membuat Berlina dan Bella saling pandang mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas tadi."Kamu ini kenapa sih, Bagas? Mama enggak ngerti sama kamu, dulu kamu setuju sama Mama, bahwa Anisa itu wanita yang sempurna, pria yang jadi suaminya pasti akan sangat beruntung, tapi sekarang kenapa kamu jadi selalu sinis sama dia? Apa salah dia? Anisa itu sudah banyak bantu kita, lho!"Berlina akhirnya mengemukakan apa yang ia rasakan belakangan ini pada Bagas, tentang rasa herannya karena Bagas tidak lagi bersikap respect pada Anisa dan ucapannya itu disambung oleh Bella. "Benar! Aku rasa, kalau Kak Bagas menikah dengan Kak Anisa

    Last Updated : 2025-03-18
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA ANEH

    Nada suara Bagas terdengar meninggi ketika mengatakan hal itu pada Clara, pertanda ia juga tidak suka mengatakannya tapi karena Clara memaksa, akhirnya ia mau tidak mau mengatakannya juga. Clara terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh suaminya. Seolah ada batu sebesar gunung yang menekan pundaknya. Ingin protes tapi ia sendiri yang menginginkan sang suami berterus terang, jadi terpaksa Clara tidak bisa berbuat apa-apa."Terus, kamu gimana?" tanyanya sambil mengarahkan pandangannya pada Bagas dengan perasaan yang bercampur aduk. "Gimana apanya?" ulang Bagas seolah tidak percaya dengan apa yang dipertanyakan oleh Clara. "Ya, kamu gimana? Dia minta kamu menikahi dia, emangnya kamu ngapain dia sampai dia bisa menuntut kaya gitu?" Clara memperjelas apa yang dikatakannya hingga Bagas melangkah mendekati Clara setelah tadi ia hanya duduk saja di tempatnya."Aku tidak berbuat aneh-aneh sama dia, Ra! Kamu berpikir sejauh itu emangnya aku seperti itu?" tegas Bagas sambil menatap wajah Cl

    Last Updated : 2025-03-19
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMARAHAN CLARA

    Sementara suaminya berdiri di hadapannya seolah sudah tidak sabar menunggu jawaban yang diberikannya terkait dari apa yang dipertanyakan sang suami."Selagi kamu enggak mengkhianati aku, kurasa apapun bisa aku maafkan kecuali kamu mengkhianati aku."Akhirnya, Clara menjawab pertanyaan dari sang suami dan berharap pembahasan itu segera selesai. Akan tetapi, di luar dugaan, apa yang dikatakan oleh Clara justru membuat Bagas seperti marah. Ia mencengkram kedua pundak istrinya itu dengan erat sembari menatap wajah Clara yang menampilkan ekspresi perasaan heran lantaran ia tidak mengerti mengapa jawabannya justru membuat Bagas seperti kesal padanya. Apakah ia salah bicara?"Jadi, kalau aku khilaf, kau tidak mau memaafkan aku, Clara?" tanya Bagas dengan tatapan mata menyelidik."Sakit, Gas!" keluh Clara seraya berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Bagas di kedua pundaknya. Namun, Bagas tidak peduli dengan keluhan sang istri hingga terus saja melakukan hal itu sampai Clara semakin mer

    Last Updated : 2025-03-20
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TAWARAN DARI ANISA

    "Apa yang kau katakan? Menoleransi? Apakah ada seorang perempuan yang bisa menoleransi suaminya yang sudah berhubungan intim dengan perempuan lain walaupun itu dengan alasan khilaf?" tanya Bagas dengan nada suara yang terdengar putus asa. "Berat memang, tapi kalau dia melihat kesungguhanmu meminta maaf dan mengaku salah, mungkin bisa lain ceritanya.""Bagaimana kalau ternyata dia tidak terima?""Kemungkinan itu ada, Gas. Tapi, kamu tidak akan tahu hasilnya kalau belum mencoba!""Tidak! Aku tidak bisa melakukan hal itu.""Jadi, kau akan terus merahasiakan masalah itu pada Clara?""Ya!""Bagaimana kalau Anisa atau Pak Christ yang membongkar semuanya pada Clara?""Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi!" ucap Bagas tegas, dan Fauzi menghela napas panjang mendengar apa yang dikatakan oleh Bagas tersebut. "Kau yakin bisa menutupi hal itu selamanya dari Clara?" tanya Fauzi setelah beberapa saat lamanya hanya diam usai mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas tadi."Aku akan berus

    Last Updated : 2025-03-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIHUKUM PAK CHRIST!

    "Mas, sekarang ini Bagas mengabaikan aku! Aku hanya punya Mas Christ yang aku harapkan bisa membantuku, jadi aku harap Mas Christ percaya padaku, kalau memang Mas Christ menginginkan Clara, itu adalah hal yang paling aku inginkan dari seseorang untuk bisa membuat Bagas dan Clara itu berpisah!"Anisa berusaha untuk meyakinkan Pak Christ, karena ia merasa tidak ada orang lain lagi yang bisa ia andalkan selain laki-laki itu saja sekarang ini.Pak Christ menatap wajah Anisa yang terlihat bersungguh-sungguh ketika mengucapkan kalimat tersebut di hadapannya. Sehingga akhirnya pria itu menarik napas panjang."Kau sudah satu kali membuat aku kecewa, jika nanti kau membuat aku kecewa kembali kau tahu apa yang akan aku berikan padamu sangatlah menyakitkan, Anisa?" katanya dengan wajah yang terlihat sangat serius. "Aku tahu, Mas! Aku tidak berani macam-macam sama Mas, aku berbohong waktu itu karena aku sangat ingin Mas menjadi partnerku saja, aku mengandalkan Mas Christ!"Pak Christ yang gila p

    Last Updated : 2025-03-23
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MENGGILA!

    Anisa terhenyak mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ. Rasanya ia sangat muak dengan perintah itu hingga ia ingin sekali mendorong Pak Christ lalu ia berlari keluar. Akan tetapi, apakah ia mampu melakukan hal itu sementara ia sendiri tidak bisa melakukannya lantaran terjerat dengan kuasa laki-laki tersebut? Anisa masih butuh Pak Christ karena itulah jalan satu-satunya ia harus rela menjadi budak pria tersebut meski Anisa sangat merasa muak melakukan hal itu.Suara Pak Christ yang merasa puas dengan apa yang dilakukan oleh Anisa pada kelelakiannya membuat bilik toilet itu terasa memuakkan bagi Anisa. Apalagi, tangan Pak Christ juga menekan kepalanya hingga ia sampai ingin muntah ketika baru beberapa saat ia menservis milik pria itu dengan mulutnya, Pak Christ sudah mengeluarkan cairan kenikmatannya sampai seluruh cairan itu memenuhi rongga mulut Anisa.Ketika Anisa ingin menarik diri agar ia bisa mengeluarkan kejantanan Pak Christ dari mulutnya, Pak Christ mencegah hal itu den

    Last Updated : 2025-03-25
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TERPAKSA JUJUR

    "Cukup, Nisa!" bentak Hasnah dengan nada suara tertahan seolah sangat khawatir ibu mereka mendengar suaranya hingga sang ibu menjadi terpukul melihat keadaan Anisa yang sekarang apalagi jika perempuan itu mengetahui pula ada cairan yang tidak biasa menempel pada pakaian Anisa, tentu saja itu membuat sang ibu pasti shock dan bisa-bisa ibunya itu jatuh sakit dan Hasnah tidak mau itu terjadi.Sementara itu, Anisa yang dibentak demikian oleh Hasnah tertawa getir lalu ia segera mendorong tubuh Hasnah hingga Hasnah tersungkur di lantai kamarnya sendiri setelah itu ia bergegas keluar dari kamar itu tanpa bisa dicegah lagi oleh Hasnah.Hasnah hanya bisa mengusap wajahnya perlahan, sambil mengucapkan istighfar ketika sadar ia tidak bisa membuat Anisa sadar bahwa apa yang sudah dilakukannya adalah sebuah kesalahan yang besar."Bagas itu pria seperti apa, apakah dia meladeni Anisa sampai Anisa semakin menggila kayak gitu?" gumam Hasnah sambil memutar otak, bagaimana caranya ia bisa bertemu denga

    Last Updated : 2025-03-27
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS TERSINGGUNG!

    "Ada apa ini?"Dari dalam, terdengar suara Berlina, mertua Clara yang sejak tadi di kamar sekarang keluar karena ingin melihat siapa yang datang.Hasnah bangkit berdiri ketika melihat Berlina dan ia menyalami Berlina sambil mengatakan dirinya siapa. Ketika Hasnah mengatakan bahwa ia adalah saudara angkat Anisa, wajah Berlina yang tadi terlihat tidak senang karena ia menyangka Hasnah adalah teman Clara, kini berubah menjadi semringah. "Clara! Kenapa tidak dibuatkan minum? Saudara angkatnya Anisa, ya? Masya Allah, religius juga, senangnya melihat keluarga kalian yang semua paham bagaimana menutup aurat dengan baik."Berlina langsung bicara demikian, hingga Clara merasa, perempuan yang jadi mertuanya itu begitu perhatian pada Hasnah karena mengetahui Hasnah saudara angkatnya Anisa.Namun, Hasnah yang paham situasi menolak tawaran Berlina untuk sekedar dijamu minuman, karena niatnya datang ke rumah Clara bukan untuk beramah tamah tapi untuk meminta bantuan agar Bagas dan Anisa tidak sema

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KETERKEJUTAN SEAN

    "Aku mencintai Clara, Fauzi! Aku tidak akan pernah membiarkan dia dengan pria lain, titik!""Bagaimana dengan Clara terhadapmu? Dia dulu juga mencintaimu, dia pasti juga tidak mau kamu bersama dengan wanita lain, tapi nyatanya apa? Kamu sekarang poligami!""Diam! Kau ini temanku atau bukan? Aku itu minta dukungan, Fauzi, bukan ingin disudutkan!""Sudahlah. Tenangkan dirimu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Istrimu tidak kembali, bagaimana caranya kamu mengatasi itu semua?""Clara pasti dengan Sean! Aku yakin itu!""Tapi kamu ada buktinya tidak?""Bukti apa lagi? Jika Clara tidak bersama dengan Nina, pasti dia dengan Sean, hanya pria itu yang selalu ikut campur masalahku dengan Clara, karena dia menyukai Clara!""Bagas. Jika kamu memang curiga Sean ingin merusak hubunganmu dengan Clara, kau harus punya bukti, Sean anak Pak Steven, kalau Pak Steven tidak terima dengan apa yang kamu tuduhkan, maka dia bisa membuat mu berada dalam kesulitan sekejap mata."Bagas hanya bisa mengepalkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MEMANAS!

    "Aku datang menemui Anda di sini bukan ingin mengatakan istri Anda ada di mana, itu bukan urusanku, bukankah dia sudah pulang? Jika dia pergi lagi memangnya ada kaitannya dengan ku?" jawab Carli yang tahu tentang Sean yang mengantarkan Clara pulang tapi Clara melarikan diri lagi dari rumah karena Sean yang bercerita.Kalo emang Clara menjadi pelakor dalam pernikahan orang tua lu, gue kagak mungkin menyembunyikan Clara di rumah gue, Carli. Dia hanya korban, dan ini perlu diselidiki!Begitu kata Sean pada waktu itu saat Carli melancarkan aksi protes padanya, mengapa Sean mau menyembunyikan Clara di rumahnya padahal ada resiko besar jika wartawan tahu apa yang sudah dilakukannya.Karena tahu kepribadian Sean seperti apa, Carli percaya, Sean tidak mungkin berbuat sembarangan jika tidak ada tujuan yang jelas dan benar itu sebabnya meskipun kesal dengan Clara yang dianggapnya sebagai selingkuhan ayahnya, Carli berusaha untuk menahan diri untuk tidak ikut campur dengan apa yang sudah diputu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELAKUKAN PERTEMUAN

    "Mungkin kalian salah lihat, tidak ada perempuan di rumah ini kecuali para pelayan dan ibuku, sesekali ada tapi keluarga di Jakarta yang datang, selebihnya tidak ada, mungkin saat itu yang kalian lihat adalah sepupuku."Sean terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Lalu ia menutup kaca mobilnya setelah itu segera memberikan isyarat pada para wartawan itu untuk menyingkir karena gerbang rumahnya sudah terbuka.Meski para wartawan itu tidak puas dengan jawaban Sean, tapi mereka terpaksa membiarkan mobil Sean masuk ke dalam pekarangan rumah besar tersebut dan akhirnya setelah itu pintu gerbang ditutup.Mereka kembali tidak bisa melihat situasi di dalam dengan bebas padahal mereka penasaran dengan perempuan yang perawakannya mirip Clara itu di dalam sana. Sean segera masuk ke dalam dan bergegas menutup pintunya, tidak mau sedikitpun para wartawan itu tahu bahwa ia menyembunyikan Clara di dalam."Clara. Jangan keluar. Ada banyak wartawan di luar, mereka melihat kamu ent

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIKELILINGI WARTAWAN!

    "Itu juga tidak bisa dipastikan sebenarnya.""Dengan kata lain, kemungkinan kalau dia punya itu memang benar, kan?""Bisa jadi, tapi Clara, meskipun demikian apakah kamu yakin akan selalu di bawah kuasanya hanya karena kamu khawatir video itu tersebar?""Apa yang harus aku lakukan, Sean? Selain patuh padanya apa yang bisa aku lakukan? Kamu kerja di dunia entertainment, kamu pasti sangat tahu perasaanku tentang itu.""Clara. Jika dia melakukan hal itu, kamu bisa melaporkan dia balik karena pencemaran nama baik."Clara menutup wajahnya dengan telapak tangannya mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Perempuan itu seolah tidak sanggup jika video itu terpublikasi dan semua orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Ia benar-benar tidak punya mental untuk menerima situasi seperti itu."Kamu yang berhak menentukan apa yang akan kamu lakukan, hidup cuma sekali, Clara. Jangan sampai kamu hidup hanya untuk memuaskan orang lain saja yang sudah sangat jelas tidak pernah menghargai kamu."Suara S

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELARIKAN DIRI!

    Clara berusaha untuk melakukan perlawanan, dan itu semakin membuat Bagas kalap hingga ia juga semakin memperlakukan Clara dengan kasar. Apa yang dilakukan oleh Bagas benar-benar membuat Clara ikut membabi buta untuk mempertahankan dirinya agar tidak disentuh secara brutal oleh Bagas.Segala cara dilakukan oleh Clara tapi Bagas justru semakin merajalela untuk melakukan apa yang ia inginkan pada Clara. Bagas melakukan hal itu dengan kasar dan Clara tambah merasa keberatan hingga perempuan itu menendang bagian bawah perut sang suami dan Bagas seketika tersungkur menerima itu semua. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk keluar dari kamar setelah menyambar tasnya yang berisi dompet dan ponselnya.Tanpa peduli Berlina yang berteriak ke arahnya, Clara terus keluar sebelum Bagas berhasil bangun dan mengejarnya. Clara juga tidak sempat membenahi pakaiannya hingga dua tangannya merapatkan pakaian itu sembari terus berlari ke arah jalan untuk pergi sejauh mungkin dari rumah. Saat itulah

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TETAP DISALAHKAN!

    Sean segera mengusap wajahnya perlahan, tidak mau rasa perih itu membuat ia jadi hilang kendali dan merusak hubungan pertemanannya dengan Clara."Aku tahu. Kamu tenang saja. Yang penting sekarang, kamu sudah baikan, dan kamu harus mengusut ini sampai tuntas."Sean menanggapi beberapa menit setelahnya, usai ia mampu mengatasi perasaannya tentunya. Clara mengucapkan terima kasih. Pikirannya penuh sekarang. Meskipun ia menurut ketika Sean memintanya untuk makan, namun di hati, Clara benar-benar menyimpan amarah. Apakah benar, Anisa sedang berniat menjebak dirinya hingga ia hampir jatuh ke dalam pelukan Pak Christ?***"Darimana saja kamu?" Bagas langsung mengucapkan kalimat tersebut ketika melihat Clara pulang dengan wajah yang terlihat tidak nyaman dipandang."Aku mau bicara dengan Anisa!" katanya tanpa menjawab pertanyaan Bagas dan berniat menerobos Bagas untuk masuk ke dalam rumah, tapi Bagas mencengkram erat salah satu tangannya hingga gerakan Clara terhenti seketika."Aku bertanya

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP PASANGAN

    Wajah Clara terlihat terkejut ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean. Namun, Sean buru-buru menjelaskan, bahwa mereka tidak melakukan hubungan intim sama sekali hingga Clara menjadi lebih tenang sekarang. "Kita tidak melakukan apa-apa, Clara. Kecuali...."Sean menggantung ucapannya dan Clara yang tadi mulai tenang kini khawatir kembali."Kecuali apa?" tanya Clara seraya menatap wajah Sean tanpa berkedip. "Kecuali kecelakaan, tapi itu tidak masalah, kau sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang itu, pasti sangat sulit untuk mengatasi, jadi aku paham.""Apa yang kita lakukan? Ah, maksudnya, apa yang aku lakukan padamu? Apakah aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan?" Wajah Clara semakin panik, dan Sean berusaha untuk meminta perempuan itu untuk kembali tenang.Namun, semakin diminta tenang, Clara justru terlihat semakin panik. "Aku sudah menikah, kamu lajang, kalau aku sampai melakukan sesuatu yang buruk sama kamu, mau ditaruh di mana wajahku? Aku malu, Sean!

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TIDAK BISA MENAHAN DIRI

    "Aku tidak akan bercerai dengan Clara, Nisa, ingat itu!" kata Bagas dengan nada suara yang meninggi hingga Anisa menarik napas panjang.Sebenarnya, ia ingin sekali mengamuk seperti biasanya jika ia sedang kesal. Tapi karena sekarang ia sedang menjalankan misi, Anisa terpaksa menahan diri untuk tidak melakukan hal itu."Ya, aku tahu. Yang harus bercerai itu aku, sudahlah jangan marah, aku paling sedih kalau melihat kamu marah-marah.""Aku akan memberikan Clara hukuman kalau dia terbukti seperti yang kamu katakan!""Itu hak kamu, kamu suaminya."Bagas membuang napas kesal, ia berbalik dan melangkah keluar kamar tanpa peduli lagi Anisa menatapnya dengan senyuman penuh arti di bibir."Aku mau melihat, ketika nanti kamu tahu Clara tidur dengan Pak Christ, apa yang akan kamu lakukan pada Clara, Bagas...."Anisa bicara sendiri, sambil terus saja tersenyum penuh arti, seolah tidak sabar menantikan kabar dari Pak Christ bahwa ia sudah meniduri Clara yang berada di bawah pengaruh obat perangsan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MUSLIHAT ANISA

    Awalnya, Bagas tidak mau membiarkan Anisa membakar gairahnya. Namun lama kelamaan, Bagas terpancing juga hingga pada akhirnya hanya terdengar rintihan merasa nikmat Anisa di kamar itu ketika Bagas sudah aktif menyentuh dua dadanya bergantian. Mata Anisa terpejam merasakan sentuhan itu di dadanya, dalam sekejap kewanitaannya basah dan Anisa benar-benar ingin Bagas memberikannya kepuasan dengan milik laki-laki itu hingga ia merengek pada Bagas ingin dimasuki. "Kau hamil muda. Aku khawatir itu akan membuat kamu keguguran."Bagas menolak ketika Anisa memintanya untuk dimasuki."Pelan pelan aja, bisa, kan?" rengek Anisa dengan tatapan mata penuh birahi."Kau tidak terbiasa untuk perlahan, begitu juga aku, tidak. Aku tidak mau.""Tapi aku mau punya kamu, Gas.""Kamu bisa menyentuhnya dengan mulutmu, kan?""Terus, punyaku?"Mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa, salah satu tangan Bagas yang tadi hanya fokus di dada Anisa turun ke bawah. Tangan itu menelisik ke bawah dan bermain di bagia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status