Share

TAPI KENAPA?

64

Kedua orang itu mematung di tempat masing-masing. Mungkin tidak menyangka jika aku ada di sana.

Kami sama-sama terdiam. Aku menatap mereka bergantian dengan tatapan tidak mengerti, sebelum akhirnya Pak Sam yang berdiri lebih dekat, menarik napas panjang dan berlalu dengan langkah-langkah kasar. Tanpa bicara apa pun denganku.

Tinggallah aku dengan Tuan Sultan. Dia seperti tengah berusaha menenangkan dirinya.

“Tuan....” Akhirnya kata itu keluar di tengah kebingungan ini. Aku tidak tahu harus berkata apa. Mau langsung marah pun, takut telinga ini salah menangkap.

Tuan Sultan mengembus napas panjang, entah untuk apa. Kemudian bersikap normal seperti biasa. Seolah barusan tidak terjadi apa-apa.

“Ana, kau merindukanku?” tanyanya dengan senyum sangat manis.

“Kemarilah, aku bawa oleh-oleh untukmu,” lanjutnya seraya memutar kursi rodanya mendekati meja, kemudian mengambil sesuatu dari sana.

Aku masih mematung di ambang pintu. Tidak tahu harus mempercayai pendengarku tadi, atau mataku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
kmu kan udh dgr sndiri ana, udh jelas itu tgl kmu lagi yg mnentukan, sabar ana pergi lah sma pak sam. kmu ada no hp nya kan ada ksmptn dtg ke dia trs mghilang dri kota itu hehehe biar tuan sultan mnyesal
goodnovel comment avatar
Indiyahmani
ayo vio pergi saja cari pekerjaan lain
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
untung yg pk kursi roda g ngegilindingkan kursi roda ny ke arah mobil Pak Sam haha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status