Share

107

Lima hari sudah Xaba dirawat di rumah sakit, selama itu Batari setia menemani putranya. Setiap pagi rasa mual menyerang, ia selalu mengafirmasi diri kalau keadaan seperti itu tidak akan lama dan harus diterima.

Batari membersihkan bibirnya di wastafel dalam kamar kecil. Air mata berlinang di pipinya, bukan karena rasa sedih, melainkan pagi ini ia memuntahkan semua isi perutnya, sampai-sampai air mata keluar.

Rasa lelah mendera, Batari lemas dan terduduk di lantai kamar kecil.

"Hei, kamu muntah lagi, Bu?" Xabier masuk begitu tidak melihat Batari berada bersama Xaba usai menerima panggilan. Selama lima hari Xabier tidak bekerja ke restoran, hanya memantau kondisi melalui ponsel.

Hanya anggukan sebagai jawaban lantas Xabier membopongnya ke arah sofa lalu mendudukkannya di situ. "Kita periksakan ke dokter kandungan, ya," bujuk Xabier sembari mengusap kening dan rambut Batari yang menyender pada sofa.

Gelengan kepala Batari membuat resah Xabier bertambah.

"Saya lapar lagi," ucap Batari tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lina ardiana
makin mesra aja niiihhh,lanjuuut thor sayang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status