Share

110

Plak!!

Tamparan keras dilayangkan Xabier pada Xinda usai menceritakan apa yang terjadi hingga kejadian pertemuan papa dan mama mereka.

Xinda sampai terduduk di sofa dan menangis ketakutan. Batari terkejut, panik, dan langsung memeluk Xinda yang berlinang air mata.

"Maafin Xinda, Kak," raungnya dalam tangis. Batari mengelus lengan Xinda yang menyender ke perutnya. Manik Batari sampai berkaca-kaca, ia tahu tamparan itu pasti sangat sakit.

Tubuh Xinda yang jauh lebih kecil terpental merasakan kekerasan dari kakaknya.

"Semua karena kecerobahan kamu! Laki-laki itu sudah tidak ada hubungan dengan kita!" teriak Xabier seraya melayangkan tangannya pada Xinda.

"Stop!! Jangan berani-berani mendekat!" jerit Batari menunjuk Xabier, ia tengah menahan tangis.

"Ini bukan urusan kamu! Jangan kamu bela dia!" tunjuk Xabier. Pria itu dilanda amarah begitu tahu penyebab Andalaska terguncang hebat. Tangan sebelah kirinya mengepal erat.

"Dia juga adik saya," ucap Batari. Nafasnya tersengal-sengal, tidak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status