Share

PENAKLUK CEO
PENAKLUK CEO
Penulis: Alya Snitzky

MENIKAH DENGANKU

     "Menikah denganku atau aku pecat kamu sekarang juga!" 

Kiara tersentak, ia merasa seluruh persendiannya hampir copot. Wajah Kevin Dirgantara Utama, bosnya terlihat sangat mengerikan saat ini. Ia merasa oksigen di ruangan itu menipis hingga napasnya terasa sesak.

     "Me-menikah? Tapi, apa tidak ada cara lain untuk menebus kesalahan saya, Pak?" tanya Kiara gugup.

Brak! 

     Jantung Kiara benar-benar hampir copot karena Kevin menggebrak mejanya dengan keras. Rasanya ia ingin menghilang saja dari ruangan itu. 

"Kamu pikir kamu itu siapa, hah?! KAMU BERADA DALAM POSISI SALAH, KIARA!" teriak Kevin.

"Sa-saya ikhlas, jika harus potong dari gaji saya, Pak. Tapi, jangan menikah dengan anda," ujar Kiara lirih sambil meremas ujung blouse yang ia kenakan. 

      Kevin mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya hanya berjarak lima centi saja dari wajah Kiara. Matanya memicing tajam menatap Kiara seolah ingin menelan Kiara bulat- bulat. 

"Kamu tau berapa kerugian yang saya derita akibat kecerobohanmu?! Lima ratus juta rupiah, Kiara!" teriak Kevin tepat di wajah Kiara membuat gadis cantik itu memejamkan matanya.

      "Kamu pikir kamu bisa mengembalikan uang sebanyak itu kepadaku dengan cara memotong gajimu? Apa kamu lupa bahwa kamu masih mempunyai hutang lima puluh juta untuk biaya operasi ibumu? Itu saja sampai hari ini belum lunas, lalu kau bilang akan membayar kerugian lima ratus juta?! Jangan mimpi!" 

      Kiara mulai menangis tersedu, ia menyesal mengapa ia begitu ceroboh sehingga membawa berkas presentasi yang salah. 

"Dengan menangis seperti itu , kamu pikir aku bisa luluh? Bangun, Kiara! Lima ratus juta untuk gadis miskin seperti dirimu itu cukup banyak. Mungkin seumur hidup kamu bekerja pun tidak akan bisa terkumpul." 

      Tangan Kiara terkepal seketika mendengar hinaan yang terlontar dari mulut Kevin. Beberapa bulan bekerja sebagai sekretaris pribadi Kevin, Kiara cukup mengenal watak Kevin yang angkuh, sombong, kasar dan sangat menyebalkan itu. Tetapi, ucapannya kali ini terasa menggores sisi hati yang paling dalam. 

       Jika tidak memikirkan jasa Kevin kepadanya beberapa bulan lalu, ingin rasanya Kiara melempar vas bunga yang ada di meja ke wajah Kevin. Tetapi, apa daya, gadis bertubuh mungil itu mempunyai hutang nyawa kepada Kevin.

     Ibu Kiara mengalami serangan jantung saat ayah Kiara meninggal dunia. Ia harus dioperasi, Kiara yang waktu itu baru bekerja di perusahaan milik Kevin memberanikan diri untuk meminjam uang demi menyelamatkan nyawa sang ibu. 

      Kevin memang memberi pinjaman yang dibayar dengan memotong dari uang gajinya, tetapi sejak saat itu Kevin selalu saja memperlakukan Kiara dengan menyebalkan. Ada saja tugas yang harus ia kerjakan. Bahkan, terkadang Kiara harus melakukan pekerjaan di luar jam kerjanya.

      Perlakuan Kevin kepadanya makin semena-mena karena ternyata ibu Kiara mengalami koma pasca operasi. Tentu saja, biaya rumah sakit semakin mahal. Lagi- lagi, Kevin datang sebagai malaikat penolong. Setiap bulan ia membayar biaya rumah sakit ibunda Kiara. Dengan begitu ia pun makin leluasa menjajah Kiara.

     "Jadi, bagaimana? Jangan kebanyakan berpikir, kalau kau mau menjadi istriku, kamu nggak perlu bekerja lagi, setiap bulan aku akan membayar biaya pengobatan ibumu. Ah, satu lagi, hutangmu aku anggap lunas semuanya," kata Kevin.

      "Jika aku tidak mau?" 

"Pilihannya hanya dua Kiara, kamu akan aku pecat dan dalam waktu seminggu kamu harus mengembalikan uang yang sudah kamu pakai. Atau jika kamu tidak bisa bayar, aku akan menjebloskan kamu ke penjara."

"Hutang itu bersifat perdata, mana bisa dipidanakan!" 

"Oh, ya memang. Tapi,tindakan cerobohmu yang menyebabkan aku rugi lima ratus juta itu bisa aku pidanakan. Kelalaian dalam bekerja yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian." 

"Tapi ...." 

"Tapi apa?" tanya Kevin sambil menaikkan kedua alis matanya. 

     Kiara terdiam, saat ini ia memang tidak bisa melakukan hal lain. Tapi, menjadi istri lelaki menyebalkan seperti Kevin? Kiara rasanya tidak sanggup membayangkan. 

"Kamu mau ibumu meninggal dunia karena kamu tidak bisa membayar biayanya?" 

     Kali ini, Kiara melihat ada seringai licik di wajah Kevin. 

"Aku beri waktu satu jam untuk berpikir, sekarang kamu keluar dari ruanganku!" 

      Kiara pun hanya menuruti perintah Kevin, ia melangkah keluar dengan wajah menunduk dan kembali ke mejanya yang terletak di depan pintu ruangan pribadi Kevin. Kiara duduk dan langsung menangis sambil menelungkupkan wajahnya di atas meja kerjanya.

       Rasanya sakit sekali menerima penghinaan dari bosnya itu. Tetapi, apa mau dikata,saat ini Kiara tidak memiliki pilihan lain yang jauh lebih baik. Jika ia sampai dipecat, harus ke mana mencari pinjaman uang? Bagaimana jika ia masuk penjara, siapa yang akan mengurus ibunya? 

      Hidup terasa begitu berat bagi Kiara, kenapa semua ini harus terjadi kepadanya? 

     Sementara itu, Kevin hanya duduk dengan santai di dalam ruangan kerjanya. Sebenarnya, nominal lima ratus juta bagi Kevin tidak seberapa. Ia juga tidak terlalu mengincar tender yang pagi tadi gagal akibat kecerobohan Kiara. 

      Tetapi, memang ia sengaja menekan Kiara. Sudah beberapa bulan Kevin menunggu kesempatan untuk bisa menekan gadis polos yang selalu murung itu. Sudah lama Kevin mencari wanita yang bisa ia jadikan istri. 

       Bukan istri dalam arti yang sesungguhnya. Tapi, istri di atas kertas, agar ibunya berhenti menyuruh menikah dan meminta cucu. Kevin tidak mau juga sembarangan membayar orang. Ia harus benar-benar mengenal orang yang akan ia nikahi. 

         Saat pertama kali Kiara datang melamar pekerjaan, entah mengapa Kevin merasa bahwa Kiara adalah gadis yang pantas untuk menjadi istri bayarannya. Secara kebetulan, gadis itu mengajukan pinjaman untuk biaya operasi ibunya. Bagi Kevin itu adalah kesempatan untuk memanfaatkan Kiara. 

      "Kamu tidak ada pilihan lain selain menerima tawaranku, Kiara," kata Kevin bermonolog sambil melihat ke laptopnya. Dia sangat yakin Kiara akan menerima karena sebelumnya Kevin sudah menyuruh orang untuk menyelidiki asal usul Kiara. 

       Dari orang suruhannya, Kevin tau jika Kiara tidak mempunyai saudara. Orangtua Kiara menikah dulu tanpa restu. Kakek dan Nenek Kiara sudah membuang Ibu Kiara karena menikah dengan ayah Kiara. Mereka tinggal di luar kota. Kiara juga tidak pernah mengenal kakek dan neneknya. Sedangkan ayah Kiara yatim piatu. Sejak kecil ia tinggal di panti asuhan. 

         Tok! Tok! Tok! 

"Masuk!" seru Kevin. Dan tak lama kemudian pintu ruangannya terbuka. Kevin menatap Kiara yang melangkah dengan wajah sendu dan mata yang sembab oleh air mata. 

"Wah, belum satu jam kamu sudah mendapat keputusan? Sudah tau keputusan apa yang akan kamu ambil?" tanya Kevin dengan santai.

       Kiara mengangkat wajahnya menatap Kevin lalu menganggukkan kepalanya perlahan. 

"Iya, Pak. Saya sudah tau keputusan apa yang akan saya ambil," jawab Kiara lirih. 

     

   

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Chaly Syahril
bagus juga ceritanya ni i,,
goodnovel comment avatar
HeNov
sabar ya kiara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status