Home / Romansa / PENAKLUK CEO / RENCANA YANG SUDAH LAMA

Share

RENCANA YANG SUDAH LAMA

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2021-05-02 21:16:27

   

       Setelah makan malam, Kevin langsung mengantarkan Kiara pulang. Sementara Mamanya pulang bersama Nancy.

"Boleh antar aku ke rumah sakit saja? Malam ini aku ingin menjaga ibuku," ujar Kiara. Kevin tidak menjawab, tetapi ia langsung mengantarkan Kiara ke rumah sakit tempat di mana ibu Kiara di rawat.

"Kamu tidak membawa pakaian ganti, bagaimana kamu bisa tidur nanti?" tanya Kevin.

"Kebetulan aku selalu menyimpan pakaian ganti di kamar rawat ibu. Biasanya sepulang kantor aku sering menjaga ibu dan berangkat ke kantor dari rumah sakit," jawab Kiara.

"Jangan pernah mematikan ponselmu."

      Setelah mengantarkan Kiara dan menambahkan pesan itu dan ini, Kevin pun segera pulang. Sementara Kiara langsung menuju kamar tempat sang ibu dirawat. Karena kebaikan hati Kevin waktu itu, ibu Kiara bisa mendapatkan fasilitas ruang VIP. 

     Di satu sisi Kiara merasa senang karena sang ibu bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. Tetapi di satu sisi ia juga merasa sedih karena ternyata kebaikan Kevin mempunyai maksud tertentu yang membuat Kiara tidak bisa menolak sama sekali.

     Kiara membuka lemari kecil di samping ranjang ibunya dan mengeluarkan piyama tidur miliknya. Ia tidak berdusta saat mengatakan memiliki baju ganti yang ia simpan. Karena memang ia sering menginap di kamar itu. Setelah mengganti pakaiannya, Kiara menghampiri sang ibu. Diciumnya punggung tangan sang ibu penuh cinta, "Bu, kapan ibu akan bangun? Kiara rindu senyuman ibu, Kiara juga rindu masakan buatan ibu. Kiara mohon ibu bangun dan segera sehat, ya," ujar Kiara sambil membelai pipi ibunya dengan lembut. Seperti biasa Kiara selalu menceritakan semua yang sudah ia alami. Menurut dokter, meski koma tetapi ibu Kiara tetap bisa mendengar dengan baik.

     Puas bercerita, Kiara mengubah sofa yang ada di kamar itu dan membuatnya menjadi tempat tidur supaya ia bisa beristirahat. Lelah dengan pikirannya sendiri, gadis itu pun tertidur tanpa sempat mengisi baterai ponselnya.

****

     Sementara itu Nancy kembali ke rumahnya dengan perasaan kesal. Bagaimana mungkin ia bisa kecolongan. Selama bertahun-tahun Nancy menunggu untuk mengambil alih harta kekayaan milik keluarga Kevin. 

     Selama ini Nancy selalu bekerja dengan baik supaya perusahaan tetap maju. Itu semua untuk kepentingannya semata. Ia tidak mau saat ia mengambil alih semua, perusahaan dalam kondisi kolaps. 

    Ada satu rahasia yang selama ini Nancy simpan, kepergian ayah Kevin, Keith Dirgantara. Keith dan Nancy hanya dua bersaudara. Mereka berbeda ibu satu ayah, ibu kandung Keith meninggal saat Keith lahir. Kemudian, ayah Keith menikahi ibu Nancy dan setahun kemudian Nancy lahir. 

     Namun sejak kecil Nancy selalu merasa ayah mereka selalu pilih kasih dan lebih mencintai Keith dibandingkan dengan dirinya. Semua itu makin terasa saat Keith menyerahkan hampir delapan puluh persen kekayaan miliknya untuk Keith. 

     Keith yang tampan dan sudah mapan tentu dengan mudah bisa menikahi Aulia yang kebetulan adalah putri tunggal seorang pengusaha. Ketika ayah Aulia meninggal Keith menjadikan  satu perusahaan miliknya dan milik almarhum ayah Aulia yang kebetulan bergerak di bidang yang sama. 

     Kekayaan Keith makin melimpah, saat itu Keith memberikan posisi yang lumayan kepada Nancy yaitu sebagai direktur utama. Tetapi, dengan dalih ingin mengawasi kinerja para pegawai yang lain, Nancy justru memilih jabatan sebagai pimpinan HRD.

     Dan memang hanya beberapa orang yang tau jika Nancy adalah tante Kevin. Karena di kantor, Nancy tetap memanggil Pak Kevin di depan semua orang.

     Malam itu saat Keith harus menghadiri acara peresmian kantor cabangnya di Sukabumi, Nancy-lah yang sudah menyuruh orang untuk menyabotase mobil yang Keith pakai sehingga mobil itu mengalami kecelakaan dan merenggut nyawa Keith.

     Langkah Nancy hanya tinggal selangkah lagi untuk menguasai Kevin dan semua harta yang ditinggalkan Keith. Nancy berencana untuk menjodohkan Kevin dengan gadis yang menjadi orang suruhan Nancy. Tetapi, Kevin waktu itu sudah memiliki kekasih sehingga Nancy terpaksa mencari cara untuk menyingkirkan kekasih Kevin. 

     Lama menunggu, Kevin tiba-tiba saja mengumumkan bahwa dia akan menikah. "Sial!" maki Nancy dengan kesal.

"Ada apa sih,Ma? Kok, wajahnya kesal begitu?" 

     Nancy menoleh,ternyata Gusti suaminya baru saja pulang. Gusti, suami Nancy memiiliki saham di sebuah pertambangan batubara. Anak mereka, Nikita dan Ganesha, keduanya sedang menempuh pendidikan di Paris. 

"Papa kapan pulang? Kenapa nggak kasi kabar sih, kan mama bisa jemput Papa di bandara," tukasnya sambil memeluk sang suami dengan manja.

"Tadinya, papa mau buat kejutan untuk Mama. Eh, malah papa dikasi wajah cemberut yang nggak enak dilihat."

     Nancy terkekeh geli, "Papa sih nyebelin. Masa mama tu di rumah sendiri aja. Anak-anak kuliah di luar negeri, suami kerja di luar kota. Sehari-hari mama sendiri,kan sepi,Pa."

    Gusti hanya tertawa kecil, sejak dulu ia sudah mengajak istrinya untuk pindah ke Kalimantan. Tetapi , Nancy tidak mau. Istrinya merasa tidak cocok tinggal di Kalimantan. Mau tak mau mereka terpaksa long distance. Gusti memang tidak harus selalu berada di sana, karena setiap bulan keuntungan selalu ditransfer ke rekeningnya. Tetapi, sebagai pemilik saham Gusti juga ingin terlibat dalam bisnisnya.

     "Papa tarik aja saham papa trus buka usaha di Jakarta," kata Nancy.

"Ma, papa ngertinya pertambangan, mana paham kalau di suruh jadi pengusaha," kilah Gusti. 

"Ya, belajar kan bisa. Atau, papa depositokan aja uang papa, trus setiap bulan kita tinggal menikmati bunganya."

"Kuliah anak-anak itu nggak murah, Ma. Kecuali kalau mama mau mereka kuliah di Indonesia."

      Mendengar perkataan Gusti bibir Nancy langsung mencebik kesal.

"Nggak! Kuliah mereka sebentara lagi selesai, mama nggak mau mereka pindah ke Indonesia. Kevin saja dulu bisa kuliah di Harvard, masa anak-anak kita kuliah di Indonesia," ujar Nancy. Gusti hanya menghela napas panjang, inilah sikap Nancy yang paling tidak ia sukai, selalu tidak mau dikalahkan. 

     "Kalau begitu,ya mama harus ikhlas kalau papa hanya bisa dua minggu dalam sebulan temenin mama di Jakarta," ujar Gusti.

"Asal papa nggak nikah lagi aja," tukas Nancy manja. Gusti hanya tertawa, "Nggak dong, Ma. Masa sih papa mau nikah lagi. Satu aja nggak abis-abis, kok," kekehnya. 

     Nancy hanya tersenyum malu. 

"Mama tadi dari mana sih? Kok lama banget perginya?" tanya Gusti.

"Kevin mengajak mama makan malam, dia mau nikah," jawab Nancy.

"Bagus, dong,Ma. Usia Kevin kan sudah cukup untuk menikah. Lagi pula kalau memang sudah ada calon yang cocok kenapa tidak," ujar Gusti tanpa beban. Nancy hanya tersenyum, bahkan di depan suaminya pun ia memainkan sandiwaranya dengan begitu sempurna. Tidak ada yang boleh tau mengenai semua rencana yang sudah ia susun dengan rapi sejak bertahun-tahun lalu. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PENAKLUK CEO    KEBAHAGIAAN

    Kiara menggandeng tangan Cashel dan Casandra. Kedua anaknya itu sudah tampil sangat cantik dan tampan.Malam ini mereka akan menghadiri pesta pertunangan Raisa."Mama, aku sudah cantik?" tanya Casandra sambil berputar-putar di depan cermin. Kiara hanya tertawa kecil melihat tingkah gadis itu."Sudah, Sayang. Sandra sudah cantik, mirip sekali dengan princess Rafunzel," jawab Kiara. Casandra memang sangat menyukai tokoh kartun Rafunzel. Dan malam ini gadis kecil itu sudah memakai gaun persis seperti princes Rafunzel yang sengaja dipesan oleh Kiara."Ma, kenapa aku nggak mirip Mama?" tanya Casandra tiba-tiba. Kiara yang sedang memakai lipstik tersentak kaget dan langsung membawa Casandra dalam pelukannya."Sandra kan mirip Papa," jawab Kiara."Tapi, Kak Cashel mirip Papa sama Mama," kilah Casandra sambil berusaha mencari persamaan di wajahnya dan Kiara.

  • PENAKLUK CEO    BAHAGIAMU ADALAH PRIORITASKU

    Setelah puas seharian menikmati Yu Garden dan makan di Hong Chang Xing Restaurant Kevin dan Kiara pun memutuskan untuk kembali ke Hotel. Karena Kiara juga masih jetlag tidak mungkin jika seharian berjalan-jalan ke banyak tempat. Kevin tidak mau istrinya terlalu lelah. Terlebih, keesokan harinya mereka akan berkunjung ke Disneyland. Kevin dan Kiara pun memutuskan untuk menghabiskan waktu di hotel. Mereka bisa berenang di hotel saja nanti. "Mas, tadi saat Fengying mengatakan ingin bekerja di Indonesia. Kenapa Mas langsung memberikan alamat kantor?" tanya Kiara saat mereka sudah berada di kamar mereka."Aku suka pada pemuda itu, Sayang. Ketika agen travel memperlihatkan beberapa foto tour guide mereka, entah mengapa aku tertarik kepadanya. Terlebih lagi dia bisa berbahasa Indonesia. Aku sengaja mencari yang bisa berbahasa Indonesia,supaya kita juga nyaman.”"Kau baik sekali, Mas," kata Kiara."Oya? Kau tidak mau memberi a

  • PENAKLUK CEO    HIDUP YANG BARU

    Tidak banyak yang terjadi setelah tiga tahun berlalu. Kiara dan Kevin membesarkan Cashel dan Casandra dengan penuh kasih sayang. Kevin pun menjual rumah miliknya dan milik Aulia kemudia membeli yang lebih besar supaya mereka bisa berkumpul bersama."Kau suka kamar baru kita?" tanya Kevin"Aku suka, Mas. Aku suka halaman rumah yang asri dan teduh itu, saat melihat dari balkon, aku langsung melihat taman, anak-anak pun sepertinya senang dengan rumah baru kita,” jawab Kiara Kevin memeluk Kiara, ia merasa lega sekali. Tidak mengapa ia harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi untuk kenyamanan dan ketenangan sang istri. Apa lagi rumah nya kini dekat ke kantor. Sehingga tidak perlu was-was karena jaraknya juga tidak terlalu jauh."Kau mau liburan, Kiara? Kita saja berdua. Biar anak-anak bersama mama dan ibu. Dulu, kita honeymoon hanya ke pulau Lombok saja. Kali ini kita ke luar negeri,” ajak K

  • PENAKLUK CEO    JAGA ANAKKU

    Bayi perempuan itu akhirnya terlahir, tangisannya yang kencang memecahkan ruangan bersalin. Amanda menangis, merasa haru akhirnya ia melahirkan secara normal. Tidak menyangka, ia resmi menyandang status seorang ibu. Kevin yang sejak tadi mendampingi menarik napas lega. Ia pun mengecup kening Amanda dengan lembut."Terima kasih, Amanda."Amanda tak menjawab ia hanya tersenyum kecil sambil memegang dadanya seperti sedang kesakitan. Melihat hal itu, Kevin tentu saja merasa panik."Bapak silakan tunggu di luar saja dulu, kami akan segera menangani pasien," kata dokter. Kevin pun segera keluar dari ruangan entah berapa lama Kevin termenung sendiri hingga sebuha tepukan di bahu menyadarkannya."Bagaimana Amanda?""Di- dia sedang di dalam, Kiara. Aku sedang menunggu dokter. Anak kami selamat, tapi tadi Amanda seperti sedang menahan rasa sakit."&nbs

  • PENAKLUK CEO    KELAHIRAN

    _BEBERAPA BULAN KEMUDIAN_ "Jika bukan ulahmu yang sok tau itu, kita tidak akan berada di sini sekarang!" maki Nancy. Beberapa bulan ini ia menahan amarah yang terpendam kepada Amanda. Mereka memang berada di LP yang sama. Tetapi beda ruangan. Siang ini untuk pertama kalinya mereka bertemu karena sama-sama harus membersihkan halaman belakang LP bersama napi yang lain."Semua tidak akan terjadi jika Tante tidak berusaha membunuh Kevin," jawab Amanda tak peduli.Nancy meradang, ia memang luar biasa kesal. Dinginnya lantai penjara tidak membuat wanita itu jera. Ia semakin menjadi setelah menerima surat cerai resmi dari suaminya. Dan saat melihat Amanda, emosinya pun makin menjadi. Berbeda dengan Amanda yang sudah pasrah menerima keadaan, Nancy malah bertambah jadi dan menyalahkan orang lain atas apa yang sudah terjadi."Jalang! Perempuan murahan! Pantas s

  • PENAKLUK CEO    DIA MEMANG ANAKKU

    Kevin menatap surat di tangannya dengan dada berdebar kencang. Ia sangat takut melihat hasilnya. Surat itu sudah sejak siang tadi ia terima. Tetapi, ia belum berani membukanya."Mas, mau makan sekarang?" Lamunan Kevin terhenti, ia menoleh dan tersenyum saat Kiara masuk sambil menggendong Cashel."Hai anak papa ... wangi sekali." Kevin bangkit dan mencium putranya itu dengan lembut. Bayi berusia dua bulan itu hanya mengeliat kecil."Dia lucu sekali," kata Kevin."Iya, dia mirip sekali denganmu, Mas. Tidak ada satu pun bagian wajahnya yang mirip denganku," kata Kiara."Hahaha ... bagus, itu tandanya memang dia anakku," kata Kevin. Kiara kontan langsung mencebik dan mencubit pinggang Kevin dengan gemas."Keterlaluan saja jika kamu berani mengatakan dia bukan anakmu.Oya, itu surat apa, Mas? Sejak tadi kamu hanya memandanginya."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status