Harum dengan lihai mengelak, menangkis, dan dengan gesit mengatur jarak setiap kali serangan ditujukan ke arahnya. Sebagian besar berhasil ditangkis olehnya, tapi tidak sedikit pula yang mengenainya dengan telak.Anehnya, tidak ada sedikit pun dari serangkaian serangan yang mengenai dirinya dapat benar-benar melukai wanita cantik itu walau terlihat dengan jelas mengenai tubuhnya dengan keras.Sebuah pemandangan yang mengejutkan semua orang di sana termasuk Braka yang selama periode itu sudah mencoba beberapa kali menyerang Harum dan ada yang mengenai sasarannya.Meski begitu, wanita cantik itu seakan-akan tidak bergeming sedikit pun walau serangannya dan hampir semua orang di sana mengenai wanita tersebut berulang kali tanpa henti sedikit pun.Sebuah fenomena yang akan membuat siapa pun tercengang hanya dengan mendengarnya dan menyaksikannya apalagi merasakannya secara langsung di mana serangan terkuat mereka tidak mempan sedikit pun.Harum juga tidak tanggung-tanggung untuk membalas
Suatu hari, cinta yang seharusnya tidak pernah terlahir di dunia akhirnya muncul begitu saja tanpa seorang pun bisa menghentikannya.Tatapan sinis dan gerakan protes terjadi hampir di seluruh penjuru Wilayah Sabit. Semua itu ditujukan kepada keputusan sang Sultan menikahi wanita dari Wilayah Purnama yang merupakan musuh bebuyutan Wilayah Sabit.Sang Sultan yang baru naik tahta langsung menjadi kontroversi seluruh penjuru dunia. Namun, peristiwa itu tetap terjadi dan berlanjut hingga lahirnya Raskar.***Tempat ini adalah area paling menarik perhatian dari seluruh area di dalam Institut Teknologi Buyar. Sebagai salah satu pusat pendidikan Pendekar paling berkualitas tinggi, tentu saja bukan sembarang orang bisa keluar masuk sesuka hatinya.Saat ini, banyak orang berkumpul di area tersebut. Area ini disebut sebagai Area Arena Tangguh di mana tempat para Pendekar pemula hingga elit profesional menjalani ujian paling keras dan brutal.Terdiri dari banyak arena dengan pelindung tinggi yang
Semua orang terkejut dan seketika menjadi hening. Langkah kaki Toni terhenti dan raut wajahnya yang begitu bahagia berubah menjadi pucat persis wajah orang utan yang tidak sedap dipandang.“Ha-ha-ha!”Tawa semua orang langsung pecah seketika setelah hening beberapa saat yang lalu. Toni semakin mengerutkan otot-otot di wajahnya yang membuat ekspresi wajahnya semakin ganas.“Bagus, bagus sekali, Raskar! Aku akan menghabisimu sampai setengah mati!” Toni meraung dengan cepat mengalirkan Energi Sabit di sekujur tubuhnya.Boom!Arena seketika berguncang hebat. Debu bertebaran dan aura tekanan kuat terpancar dari seluruh tubuh Toni. Seluruh kekuatannya dikerahkan saat itu dengan satu tujuan, menghancurkan Raskar.Jelas sekali, ini adalah tekanan aura yang terpancar dari tubuh seorang Pendekar Tingkat 2. Raskar semakin pucat melihat itu. “Urgh! Lukaku terlalu parah untuk menahan tekanan Pendekar Tingkat 2,” batin Raskar mulai merasakan gejolak keputusasaan.Sejak dua tahun menjadi murid Inst
Kepercayaan dirinya semakin meningkat ketika pergerakan Toni benar-benar terbaca oleh inderanya. Raskar tak pikir panjang langsung mundur dan terus menghindar.“Ha-ha-ha! Raskar, kau tidak bisa kabur dariku!”Toni bergerak secepat dia mampu. Namun, gerakannya tidak begitu cepat di mata Raskar. Pemuda itu sadar kalau dia harus menjaga jarak di antara keduanya agar Toni segera kelelahan.Boom!Meski tubuhnya sudah tidak bisa bertahan lama, Raskar menggertakkan giginya dan langsung bergerak secepat mungkin menghindari setiap saat Toni mendekat.“Urgh…. Cederaku, sakit sekali! Aku tak tahan lagi,” batin Raskar mencoba terus menghindar.Seteguk darah keluar dari mulutnya karena terlalu memaksakan diri bergerak terlalu cepat di tengah luka-luka yang terlalu dalam untuk diabaikan begitu saja.“Raskar! Jangan lari kau! Hiyah!” Toni meraung keras dan langsung menghantam ke arah Raskar.Boom!“Hmm? Dahsyat sekali! Namun, Raskar ini boleh juga instingnya lumayan bagus kali ini. Saya awasi dulu s
Ini adalah jarak yang cukup untuk memisahkan status kedudukan dan kehormatan seseorang di dunia yang kejam seperti Wilayah Sabit ini.Raskar sadar betul akan hal itu, tapi dirinya masih menyimpan secuil ego yang dahulu kala dia miliki. Ego inilah yang membuatnya merasa tak rela kalah begitu saja.Para penonton yang melihat Raskar tergeletak dan sulit untuk bangkit lagi akhirnya bersorak-sorak tak terkontrol lagi.Meski ada beberapa yang prihatin dengan kondisi Raskar, banyak orang yang lebih suka melihat nasib buruk dan kekalahan Raskar.“Bagus, bagus sekali! Hajar dia lagi, Toni!”“Tunggu apalagi? Cepat habisi dia!”“Raskar! Ini adalah kenyataan hidupmu! Menyerahlah sebelum terlambat!”Teriakkan para penonton semakin histeris terdengar suaranya. Toni yang sudah pucat karena kehabisan Energi Sabit menjadi sedikit bersemangat dibuatnya apalagi ketika melihat Raskar tergeletak tak jauh darinya.“Hosh, hosh! Ha-ha-ha! Akhirnya, akhirnya selesai juga! Ha-ha-ha!” Tawa penuh kesombongan terd
Tubuh sang juri gemetaran dan tidak bisa bergerak sedikit pun. Tekanan kuat tak tertahankan mengunci posisinya seakan langit sedang runtuh menimpanya.“Urgh! M–mengapa Tuan harus bersikap seperti ini? Meski Raskar memang memiliki latar belakang yang buruk, dia tetap anak seorang Sultan. Bagaimana bisa kita membiarkannya mati di sini?” tanya sang juri memberanikan dirinya.Pria tua itu tetap tenang tidak menjawab dan diam seakan sosoknya sudah lenyap tanpa jejak. Jika bukan karena tubuhnya sang juri masih terasa berat, dia tidak akan sadar kalau pria tua itu masih mengamati situasi.“Tuan! Harap mengingat apa yang saya katakan!” seru sang juri kembali mencoba memperingatkan pria tua itu.“Hmm? Apa kamu baru saja mencoba mengancamku? Lancang!” Suara serak kembali terdengar dalam pikiran sang juri.Setelah itu, tubuhnya semakin bergetar dan ekspresi wajahnya langsung pucat pasi dan tak sadar dia langsung muntah seteguk darah.“Mengerikan sekali! Inikah kekuatan Pendekar Tingkat 10 Fase 1
“Terima kasih semuanya karena telah mendukung saya, terima kasih!” tegas Toni dengan lantang dan bersikap berwibawa seperti seorang Pendekar elit sungguhan.Sorakan semua orang akhirnya bergema dengan tepuk tangan yang meriah menyambut kemenangan Toni seolah-olah telah menjadi tokoh paling berjasa di seluruh Wilayah Sabit.Toni dianggap seperti pahlawan yang berhasil memberantas hama tikus berbahaya yang menyusup ke dalam Wilayah Sabit yang tentu saja hama itu adalah Raskar.“Ha-ha-ha!” Toni tertawa terbahak-bahak di tengah pujian semua orang.Sang juri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi langsung bergegas menuju arena. Kali ini, pria tua sebelumnya tidak lagi berusaha untuk menghentikannya.Tak merasa ada hambatan lagi, sang juri langsung mengecek kondisi tubuh Raskar yang sudah terlihat begitu mengenaskan tanpa ada tanda-tanda kesadaran.“Sial! Meski dia masih bernapas, tapi vitalitasnya sudah sangat melemah sekali. Kemungkinan dia harus koma selama beberapa bulan atau bahkan bebe
“Alpha! Jangan makan terus dan dengarkan aku!” tegas Beta menegur Alpha yang tampak hanya peduli dengan nasi kotak miliknya itu.Beberapa suap nasi dan lauk pauk yang begitu melimpah langsung dilahap olehnya sekaligus tanpa sisa dengan begitu ganasnya.Secara bertahap, nasi kotak yang sebelumnya begitu cantik dan lengkap isinya sudah berubah lenyap tak ada sisa sedikit pun bahkan untuk seekor semut saja tak akan mampu menahan tangisannya.Glek!Alpha bersendawa dengan nyaring dan merdu membuat beberapa orang yang berada tak jauh darinya mulai menatap dengan ekspresi wajah yang jijik.“Eiuh! Bau sekali!”“Hei, bocah! Punya sopan santun tidak, hah?”Beberapa orang langsung menyindir terang-terangan tanpa ragu menatap ke arah wajah polos dan imut Alpha yang terlihat santai menikmati hidupnya sendiri.Sikap tenang dan mengabaikan perkataan oleh orang lain tentu saja sangat tidak sopan. Memangnya dia pikir dirinya siapa? Sultan? Bos besar? Pendekar Tingkat 10? Jelas tidak mungkin!Hal ini
Harum dengan lihai mengelak, menangkis, dan dengan gesit mengatur jarak setiap kali serangan ditujukan ke arahnya. Sebagian besar berhasil ditangkis olehnya, tapi tidak sedikit pula yang mengenainya dengan telak.Anehnya, tidak ada sedikit pun dari serangkaian serangan yang mengenai dirinya dapat benar-benar melukai wanita cantik itu walau terlihat dengan jelas mengenai tubuhnya dengan keras.Sebuah pemandangan yang mengejutkan semua orang di sana termasuk Braka yang selama periode itu sudah mencoba beberapa kali menyerang Harum dan ada yang mengenai sasarannya.Meski begitu, wanita cantik itu seakan-akan tidak bergeming sedikit pun walau serangannya dan hampir semua orang di sana mengenai wanita tersebut berulang kali tanpa henti sedikit pun.Sebuah fenomena yang akan membuat siapa pun tercengang hanya dengan mendengarnya dan menyaksikannya apalagi merasakannya secara langsung di mana serangan terkuat mereka tidak mempan sedikit pun.Harum juga tidak tanggung-tanggung untuk membalas
“Terima ini dasar wanita rendahan!” teriak sekitar sepuluh orang dengan begitu gesitnya berada di atas dan melesat begitu cepat menuju ke arah Harum.Di sisi lain, beberapa puluh orang lainnya langsung bergegas menuju ke arah Harum dengan kecepatan yang tidak lambat sedikit pun. Hal ini membuat detak jantung semua orang berdetak lebih cepat daripada biasanya.Sebuah kejadian yang begitu menggetarkan jiwa dan raga semua orang yang ada di sana termasuk Braka itu sendiri. Pria itu mengepalkan tangannya dengan begitu eratnya dan benar-benar membara isi hatinya.“Sialan kau wanita keji! Tidak pernah ada sekali pun dalam hidupku seseorang menghina dan merendahkan diriku sampai sebegitunya! Aku, Braka Dirju, tidak akan pernah melupakan semua ini!”“Masa bodoh dengan rencana awalku. Aku akan melumat dirimu dengan kedua tanganku sendiri. Persiapkan dirimu dasar wanita keji rendahan yang tidak tahu malu apalagi sopan santun!”Braka membatin dengan penuh amarah. Dia langsung ikut menyerang denga
Whoosh…!Angin bertiup sepoi-sepoi memasuki Bola Abadi. Situasi di dalam Bola Abadi semakin runyam dengan begitu cepat hanya dalam hitungan detik saja manakala baku hantam yang begitu menegangkan terjadi antara Braka dan Harum.“He–hebat sekali! Sang provokator memang tidak lebih lemah sedikit pun dalam adu serangan sebelumnya! Mungkinkah wanita cantik itu tidak sekuat yang kita bayangkan?!”“Dasar bodoh! Ini masih belum apa-apa! Walaupun memang mengejutkan performa yang ditunjukkan oleh sang provokator itu, wanita cantik itu masih belum tergores sedikit pun. Boleh jadi kalau dia masih menyimpan kekuatan yang jauh lebih mengerikan di dalam tubuhnya itu!”“Hmm…. Kamu tidak salah sama sekali! Akan tetapi, setidaknya kita bisa berharap dengan adanya sosok sang provokator di sisi kita. Dia satu-satunya yang masih berdiri tegak walau sudah diserang oleh wanita cantik itu di dalam Bola Abadi ini!”“Tetap saja, kita masih harus terus meningkatkan kewaspadaan kita sebaik mungkin. Tidak mungki
Harum dengan tatapan yang semakin tegas memandang ke arah Braka dan benar-benar tersulut emosi dalam dirinya yang memendam amarahnya selama beberapa waktu itu.“Terserah siapa pun kamu, aku tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan kalian semua tanpa terkecuali! Majulah! Kalau tidak, aku yang akan menyerangmu terlebih dahulu!” tegas Harum tiba-tiba bersuara yang memecahkan keheningan singkat sebelumnya dengan begitu cepat terlontarkan perkataannya itu.Hal itu membuat semua orang termasuk Braka menatap Harum dengan tatapan yang begitu sengitnya. Mereka semua benar-benar tersinggung sampai ke ubun-ubun kepala mendengar perkataan Harum yang begitu sombong itu.“Hmph! Dasar sombong sekali kau! Apa kau pikir mengalahkanku akan semudah mengalahkan beberapa orang sebelumnya, begitukah?! Kau lihat saja betapa kuatnya diriku ini!” tegas Braka menyahut perkataan Harum.“Betul sekali! Wanita tidak tahu sopan santun sepertimu tidak layak menjadi seorang Pendekar elit yang terhormat! Kami semua
Lidahnya yang memang setajam silet itu dengan spektakuler mampu memprovokasi semangat membara semua orang yang ada di sana tanpa terkecuali siapa pun.“Benar sekali perkataan sang provokator itu! Tidak mungkin wanita ini bisa terus menerus menunjukkan kekuatannya sampai akhir nanti. Kita jelas menang jumlah dan pasti tidak akan jauh lebih lemah darinya.”“Semuanya! Jangan ragu-ragu lagi! Perkataan sang provokator memang terdengar provokatif. Namun, perkataannya tidak sepenuhnya salah dan kita memang harus bekerja sama untuk mengalahkan wanita menakutkan ini!”“Betul sekali! Walaupun kita tidak terlalu yakin maksud dibalik perkataan sang provokator itu, perkataannya memang layak untuk dipertimbangkan baik-baik!”Berbagai perkataan yang penuh kesungguhan hati saling bersahutan tepat setelah mendengar perkataan Braka. Tidak ada yang meragukan perkataan Braka walaupun tidak enak didengar oleh telinganya Braka sendiri.“Kampret! Beraninya mereka terus menerus memanggil diriku dengan juluka
Hana Srina benar-benar bingung dan bimbang dengan situasi yang baru saja terjadi. Dia tidak habis pikir kalau Harum akan benar-benar sekuat ini yang membuat nyalinya menciut seketika.“Ti–tidak mungkin! Ba–bagaimana bisa aku takut melawan wanita keji sepertinya?! Aku tidak akan pernah mundur sama sekali meski kekalahan mutlak yang harus aku hadapi pada akhirnya nanti!” batin Hana mencoba untuk kembali menguatkan mentalnya yang sebelumnya hampir saja tersayat-sayat hingga tidak berbentuk sama sekali.Dia tidak ingin menyerah dengan keadaan yang ada begitu saja tanpa perlawanan yang berarti. Hal semacam itu benar-benar tidak pernah dibayangkan olehnya sama sekali.“Te–tenanglah! Tidak peduli seberapa kuatnya wanita keji itu, dia pasti akan berada dalam situasi terdesak juga. Tidak mungkin ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari yang namanya kelelahan!”“Dia memang kuat sekali, tapi bukan berarti tidak terkalahkan. Tenaganya tidak mungkin bertahan lama di tengah kepungan banyak peserta
Tanpa ragu-ragu sedikit pun, pukulannya Harum telak mengenai sasaran yang ditujunya. Sebuah akhir yang begitu menyedihkan bagi peserta tersebut.“Wuargh…! Urgh…!” jeritan menyedihkan pria itu benar-benar tidak enak didengar oleh telinga sama sekali.Gedebuk…!Kepala peserta itu langsung menghantam lantai dengan darah berlumuran keluar dari lubang hidung dan mulutnya. Sebuah kekalahan instan dan kemenangan mutlak bagi Harum saat itu juga.Akan tetapi, Harum tetap tidak bisa berleha-leha sedikit pun walau hanya sejenak saja. Semua itu karena ada empat orang yang dengan cepat langsung mengelilinginya dan mencoba untuk menyerangnya dari empat sisi di saat bersamaan.“Rasakan ini, wanita kurang ajar! Horaah…!” seorang peserta dengan begitu bersemangatnya melancarkan serangannya tanpa ragu mengarah ke sisi belakangnya Harum.Harum yang menyadari datangnya serangan tersebut hendak berbalik, tapi diurungkan olehnya sebab peserta lainnya dengan kompak menyerangnya dari depan.“Terima ini! Juru
Padahal jelas sekali kalau bukan itu yang sebenarnya terjadi. Ini adalah reaksi alamiah ketika semua Pendekar mengeluarkan Energi Sabit mereka dari jarak yang saling berdekatan satu dengan yang lainnya.Pemandangan yang indah itu tetap saja pada akhirnya berubah menjadi sesuatu yang mengerikan sekali bagi siapa pun yang melihatnya apalagi menjadi bagi mereka yang tidak beruntung menjadi lawannya seperti Harum saat ini.“Hmm? Tampaknya di sekitar Bola Abadi itu terjadi reaksi kompak penyatuan Energi Sabit. Mungkinkah mereka sudah menyadari peraturannya dengan baik?”“Tampaknya juga begitu adanya. Menarik sekali, mereka yang ada di sana cukup cepat memahami situasi yang sebenarnya dibandingkan Bola Abadi lainnya yang saat ini masih tetap saja terlihat mengutamakan duel.”“Hmph! Apa hebatnya dengan main keroyokan?! Jelas-jelas ini tes untuk menentukan kekuatan dari sosok Pendekar sejati dan bukannya menilai para calon preman berandalan ini!”“Sudahlah, tidak ada yang perlu diperpanjang l
“Ku–kurang ajar kau! Beraninya wanita rendahan sepertimu berlagak sombong di hadapan kami semua, hah?! Biar aku kasih tahu kalau kau sebelumnya hanya beruntung saja melawan pria lemah tadi!”“Benar sekali kata orang itu! Jika bukan karena pria sebelumnya lengah, kau yang akan keluar dari Bola Abadi ini! Cepat tutup mulutmu dan selesaikan saja di rumahmu nanti!”“Lebih baik kau keluar dari sana sendiri secara baik-baik kalau tidak ingin dipaksa oleh kami semua! Jika tidak, jangan harap kami akan berbelas kasih! Ingat itu baik-baik, dasar wanita murahan!”Perlahan berbagai macam reaksi keras disuarakan dengan lantang oleh banyak orang yang saat tengah berada di luar Bola Abadi karena benar-benar merasa sangat tersinggung dengan perkataannya Harum sebelumnya.Hampir semuanya benar-benar berpikir bahwa Harum tidak bisa dikatakan kuat sama sekali dan hanya keberuntungan saja yang secara kebetulan berada di pihaknya beberapa waktu yang lalu.Hanya sedikit sekali yang tidak menganggap remeh