Share

[33]

Penulis: Miss_Cha_Riyadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-01 15:06:40

“Eh, berita tentang kejadian semalam semakin heboh, Lis,” kata suara di ujung sana yang sangat bersemangat. Aku hanya bisa tertawa kecil tapi rasa puas dan lega menyelimuti hati. Winda memberiku kabar mengenai link berita serta di mana saja berita itu tayang. Dua wartawan kenalan Papa sat-set sekali dalam bekerja dan menyebar luaskan berita yang viral itu.

Setidaknya, untuk waktu yang cukup lama, sangsi sosial buat Rara dan Hanung tak mudah terhapus. Mereka akan dikenal sebagai pasangan berselingkuh yang digerebek oleh istri sah di salah satu hotel di Jakarta. Belum lagi seliweran pemberitaan tambahan yang terus menyudutkan mereka. Bahkan mereka juga mulai mengulik kehidupan pribadi Rara, juga aku sebenarnya. Lantaran nama Hanung terus dicari oleh netizen yang haus rasa ingin tahunya.

Tapi tak masalah. Aku justru merasa senang bukan karena ingin dikenal tapi agar lebih mudah untuk menyudutkan Rara. Memainkan peranan seorang istri sah yang menjadi korban tapi punya tekad agar mereka bu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Happy Adriana
enak kan di penjara...rasain duo pezinah
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Seneng dng Lisa. Tegasss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • PENGGODA DI SEKOLAH ANAKKU   [5]

    Hari pertama Arya menginap di rumah Lisa, Lisa merasa seperti memiliki 2 anak dengan kepribadian yang sangat berbeda. Nabil dengan tingkahnya yang cerewet dan terkadang banyak protes. Arya lebih banyak diam dan menuruti semua keinginan Nabil. Bocah lelaki itu memosisikan dirinya sebagai kakak laki-laki yang bisa Nabil andalkan.Tapi satu hal yang membuat Lisa senang. Arya tak pernah sungkan untuk bicara dengannya walau perlahan dan terkadang, butuh ditanya ulang apa keinginan anak itu.“Kamu yakin sudah cukup?” tanya Lisa penasaran. Kotak bekal Arya sudah ia buatkan roti lapis dengan selai strawberry juga coklat yang menjadi kesukaan bocah itu. Tapi ternyata, Arya juga menginginkan nasi goreng seafood buatan Lisa. Hanya saja, isinya sedikit sekali.“Iya, Tante. Ini sudah cukup. Lagian kita mau sarapan bersama, kan?”“Iya.” Lisa tersenyum lebar. Diusapnya lembut puncak kepala Arya. “Nah, sementara Tante siapkan jus, boleh panggilkan Nabil? Tante rasa dia sudah selesai merapikan bukunya

  • PENGGODA DI SEKOLAH ANAKKU   [4]

    Kalau ada yang ingin mengatakan betapa konyol dan impulsif tindakan Lisa, silakan utarakan. Lisa sendiri tak tahu apa yang sebenarnya ada di pikirannya. Kenapa juga ia setuju dengan permintaan Ronald.Saat pria itu diberikan keputusan jika Lisa mau membantu, wajah tampannya jauh lebih bersinar dari sebelumnya. Bisa dibilang, mungkin sebagian besar bebannya berkurang banyak.“Mami kenapa?” tanya Nabil bingung. Sejak tadi ibunya berulang kali gonta-ganti siaran TV. biasanya, ia tak pernah seperti itu.“Enggak apa-apa, Sayang,” Lisa menyeringai tipis. “Duduk sini.” Ia pun meminta anaknya untuk duduk di dekatnya. Nabil menuruti dan segera bersandar begitu Lisa merangkulnya penuh sayang. “Ehm ... Mami mau ngomong sama kamu. Bisa?”“Biasanya juga ngomong, kan?”Lisa tertawa jadinya. “Iya, juga, ya.” Tak mungkin ia tak membicarakan dengan anaknya, kan? “Menurutmu, kalau Arya tin

  • PENGGODA DI SEKOLAH ANAKKU   [3]

    Apa yang bisa Lisa lakukan sekarang? Di depannya, pria yang lebih sering bertampang datar, bicara singkat, dan jarang sekali menunjukkan basa basi—bahkan sekadar senyum sapaan saja hanya sekadarnya saja. Ditambah, perkenalan mereka dimulai dari sesuatu yang sangat konyol dan tak masuk akal.Tapi ...“Hanya seminggu?” tanya Lisa akhirnya.“Iya, saya pastikan hanya seminggu. Berangkat Senin malam. Pulang maksimal Minggu pagi.”Lisa mengangguk pelan pada akhirnya. Entah apa yang merasuki kepalanya, tapi Lisa tak bisa menolak. Sungguh. Apa karena sorot matanya yang tampak memelas? Lisa tak punya jawaban yang tepat. “Akan saya pertimbangkan dulu..”Ronald tersenyum tipis. “Saya hargai itu. Terima kasih, Lisa.” Ia pun kembali menikmati kopinya meski belum sepenuhnya tenang. “Tapi ... bisakah saya dikabari segera?”Lisa terperangah.“Maaf, terkesan memaksa. Tapi saya but

  • PENGGODA DI SEKOLAH ANAKKU   [2]

    Sebenarnya ... ini tak benar!Itu yang Lisa katakan dalam hati begitu memasuki area kafe tempat di mana mereka memiliki janji temu. Tidak. Ini bukan sekadar janji temu, tapi menghabiskan waktu saat anaknya berkutat di tempat les.“Mari,” kata pria yang ada di jarak aman dari posisi Lisa berdiri, dengan santun.“Terima kasih.” Lisa berusaha mengontrol diri. Wanita itu sering bertemu pria yang ternyata, masih memiliki garis keturunan Belanda. Meski ... bisa dikategorikan sudah lumayan jauh. Adinata Ronaldi Kawalirang, nama aslinya. Wajahnya bisa dibilang cukup rupawan, cara bicaranya simple tapi cukup memberi kesan jika pria itu bukan lawan bicara yang hanya bisa bicara banyak tanpa ada bukti.Mereka memilih duduk di salah satu sudut kafe yang tak terlalu banyak diperhatikan orang lain, namun tetap bisa menikmati bagaimana suasana tenang yang kafe ini suguhkan. Pintar juga si pemilik kafe membuka gerainya tak jauh dari tempat Nabil les—bahkan sengaja dibuat semi outdoor dengan memanfaat

  • PENGGODA DI SEKOLAH ANAKKU   [Side story] 1

    New Life“Bekalmu sudah Mami masukkan ke dalam tas, ya, Nabil,” Lisa sedikit berteriak karena masih sibuk dengan urusannya di dapur. Sementara Nabil masih mengenakan sepatu di sudut ruang tamu.“Iya, Mi.”Lisa tersenyum puas. Hari ini ia memilih membawa bekal makan siang karena ada meeting penting setelah makan siang. Ia tak mungkin sempat makan jika berkutat dengan pekerjaannya yang semakin sibuk. Jujur saja, butiknya semakin ramai pelanggan.Bahkan dua pegawainya—Rina dan Hani, sangat kerepotan. Dan karena itu juga, aku mengambil satu pegawai lagi. Namanya Kinan. Menurut Lisa, Kinan orangnya cukup sigap dan gampang berbaur. Rina dan Hani juga tak punya keluhan apa pun dengannya. Jadi kuanggap, Kinan bisa membuat suasana di butik semakin semarak.“Mami, sudah sarapan?” tanya Nabil yang ternyata sudah duduk di kursinya. Ia tampak senang dengan sajian yang Lisa buat—pancake siram madu serta segelas susu hangat yang siap minum.“Mami sarapannya di kantor saja,” kata Lisa sembari mengusap

  • PENGGODA DI SEKOLAH ANAKKU   [Epilog]

    Epilog – POV LisaAku tak langsung pulang setelah sidang selesai. Rasanya masih terlalu bising di luar sana. Terlalu banyak suara yang bukan untuk didengarkan. Serta tekanan selama jalannya sidang masih begitu aku rasakan.Belum lagi tatapan mantan ibu mertua juga Hannah. Mereka benar-benar terlihat marah padaku. Tapi apa aku peduli? Sama sekali tidak.“Lisa, kamu mau langsung ke butik atau bagaimana?” tanya Winda yang baru saja bicara dengan Ningsih.Pikirku, kalau aku kembali ke butik hari ini, aku masih terlalu pusing dengan semua hal yang baru terjadi. Tidak. aku bukan menyesali semua yang sudah terjadi dan kenyataan kalau mantan suamiku melakukan korupsi besar-besaran dan melimpahkannya pada wanita jal4ng itu.“Enggak deh kayaknya,” sahutku sembari tertawa. “Aku butuh kopi.”“Kalau begitu, aku langsung ke kantor, ya. Ada yang harus aku kerjakan di sana.”&ldqu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status