Share

10. Usulan

Ron duduk termenung di ruang kerjanya sembari menatap berkas-berkas di mejanya dengan wajah malas. Pria itu masih tak bersemangat melakukan rutinitas, setelah sibuk mengurus pemakaman calon istrinya yang baru saja berlangsung beberapa hari yang lalu.

Tok, tok!

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan pria hampir menginjak usia kepala tiga itu.

Ron melirik ke arah pintu dengan malas, begitu ia melihat sosok sang asisten dari balik pintu.

"Bos, hari ini ada—"

"Tolak!" potong Ron cepat, sebelum asistennya menyelesaikan kalimatnya.

Keringat dingin mulai mengucur deras membasahi pelipis Han, asisten dari Ron. Pria itu menghela nafas sejenak, sebelum ia kembali membuka mulut untuk memberikan laporan berikutnya.

"Proyek dari—"

"Tolak!"

Glek! Han menelan ludah kasar begitu perkataan kembali dipotong oleh sang majikan.

"Perkebunan dari keluarga—"

"Bakar saja!" tukas Ron sembari melirik ke arah Han dengan mata melotot yang menyeramkan.

"Apa salah dan dosaku, Tuhan!" batin Han merinding ketakutan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status