Share

36. Aku malu pada diriku sendiri

Pulang dari kantor, aku bergegas menuju ke rumah ibu. Mata ibu tampak sembab dengan penampilan yang berantakan. Ibu langsung memelukku. Ibu terlihat sangat terguncang, penampilannya berantakan. Bahkan rumah pun terlihat kotor dan berdebu.

"Kenapa sih, Bu? Kenapa ikut-ikutan investasi yang gak jelas itu?" tanyaku. Ibu justru menangis. Ibu pasti sangat shock kehilangan uang 250 juta dari hasil gadai rumah. Dan keberadaan rumah ini menjadi taruhannya. Terancam disita. Arggh, kenapa masalah semakin hari semakin rumit saja.

Aku menghela nafas dalam-dalam.

"Rizki, pokoknya kamu harus bantu ibu. Kamu harus bayarin setoran ke bank'nya, Ki," sergah ibu, dengan kekhawatiran yang begitu besar.

"Berapa setorannya, Bu?"

"Sembilan jutaan lebih, Ki. Ibu ambil jangka waktu 2,5 tahun, bunganya 12%," tukas ibu dengan air mata menetes di pipinya.

"Haduh Bu, setoran segitu banyak, Rizki dapat dari mana, Bu? Gaji pokok Rizki aja paling 10 ju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yung
maka nya kalau mau berhianat mikir nya pakai otak ibgn mikir pakai burung mu saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status