Share

Part 15

“Bangunlah, Mas. Tolong, jangan semakin menyakiti hatiku. Bila memang kamu benar-benar merasa bersalah, maka, cukuplah jangan bersikap berlebihan terhadapku. Tunjukkan yang sebenarnya, jika kamu benar-benar tidak menginginkanku ….”

‘Wanita macam apa dia? Mengapa tidak mau aku perlakukan manis, dan lebih suka jika aku bersikap sesuai dengan perasaanku?’ Itu yang ada dalam pikiran Restu.

“Baiklah, Isna, jika itu maumu. Namun, aku tetap akan berusaha bisa mencintaimu,” janji Restu.

Isna sebenarnya muak mendengar semua ucapan itu. Karena dari sana jelas, bahwa saat ini, Restu sama sekali tidak memiliki perasaan apapun.

Malam merambat naik, suara binatang malam mulai terdengar saling sahut menyahut. Di sebuah kasur kecil, sesosok tubuh berbalut selimut terbungkus rapi, menghadap tembok. Dengkur halusnya sudah mulai terdengar. Ia sendiri yang memilih untuk tidur di tempat itu. Membiarkan Restu menikmati kasur empuknya seorang diri. Sengaja memeluk laranya di tempat yang sempit, agar terbias
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
kepala desa macam apa itu, jangan2 diguna2 oleh marwah dan keluarganya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status