Share

Part 14

Part 12

Malam hanya dilewati sepasang pengantin baru itu dengan saling diam. Hanya saat di meja makan saja, keduanya sesekali terlibat obrolan dengan kedua orang tua Isna. Selama bersama, keduanya masih bisa bersandiwara.

Saat kembali ke dalam kamar, kebisuan dan keheningan kembali menghiasi kamar bernuansa pink itu.

Tak berapa lama, setelah membereskan kertas-kertas yang berserakan, Isna kembali hendak keluar. Namun, langkahnya terhenti saat berada di depan pintu. “Bantu aku ambil kasur busa kecil di kamar sebelah, ayo. Biar bapak dan ibu tidak curiga, maka kita harus melakukannya berdua. Untuk alasan, nanti aku yang katakan,” ucapnya masih terkesan dingin.

Entah karena takut, atau memang setuju dengan pendapat Isna untuk tidur berbeda kasur, Restu menurut begitu saja. Ia sendiri juga bingung, mengapa mau menuruti keinginan wanita yang masih menunjukkan kemarahannya itu.

“Loh, kenapa bawa kasur?” tanya ibu Isna saat melihat anak dan menantunya membawa benda berbahan busa itu.

“Ibu ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status