Share

PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU
PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU
Author: Aura_Aziiz16

Bab 1

Part 1

 

 

"Nis, mana kaos kaki dan sepatu? Tolong siapin ya, mas buru-buru soalnya," ucap suamiku sambil merapikan seragam coklat yang dikenakan.

 

Mendengar permintaannya, gegas kuambil kaos kaki dan sepatu hitam yang biasa ia pakai ke kantor dan barusan sudah kusemir mengkilat lalu meletakkan di hadapannya. 

 

"Ini, Mas. Mau dipakein?" tanyaku sembari berjongkok di depannya, tetapi Mas Donny menggelengkan kepalanya.

 

"Nggak usah, Sayang. Tolong ambilkan saja tas kerja mas, ya di kamar," ujar suamiku lagi.

 

"Oke, Mas. Tunggu sebentar ya." Aku mengangguk lalu berjalan kembali menuju ke kamar, mengambil tas kerja berwarna hitam yang biasa digunakan suamiku untuk menyimpan berkas-berkas kerjanya.

 

Tas itu kuambil. Namun, karena buru-buru, sesuatu tampak terjatuh dari resleting yang terbuka dan melayang tepat di kakiku.

 

Meskipun pelan, tapi suara yang berasal dari benda jatuh itu membuatku spontan melihat ke bawah.

 

Kuambil benda itu dan memeriksanya. Sebuah kotak perhiasan ternyata. Karena penasaran, kubuka kotak itu dan terkejut saat menemukan kalung emas untuk seorang perempuan ada di dalamnya. Kelihatannya bukan barang murah. Kalung ini berukuran besar dan sepertinya bukan barang imitasi. Pasti harganya mahal, pikirku.

 

Ah, apa ini hadiah yang akan Mas Donny berikan padaku saat ulang tahunku minggu depan nanti? Ya, sudah barang tentu! Kalau tidak buatku, lantas buat siapa lagi? Batinku penuh keyakinan dan percaya diri.

 

Berpikir begitu, aku pun mengulum senyum bahagia. Mas Donny memang suami yang baik dan begitu perhatian pada istri. Ulang tahunku masih satu Minggu lagi tapi ia sudah hunting kado untukku dan menyembunyikannya agar bisa menjadi surprise di hari ulang tahunku nanti. Benar-benar suami idaman. Tak salah memang aku menjadikannya imam selama dua tahun ini.

 

Kembali kuamati benda itu dan semakin merasa penasaran akan harganya. Gegas tanganku bergerilya memeriksa isi tas kerja Mas Donny dan tanpa kesulitan berarti kutemukan nota pembelian kalung itu. 

 

Benar saja. Harganya tidak murah ternyata. Lima belas juta rupiah. Untuk seorang pegawai negeri sipil harga segitu sudah pasti mahal. Mas Donny pasti menabung selama beberapa bulan untuk bisa membeli kalung ini untukku. Ah, benar-benar suami soleh dan sayang istri memang suamiku itu.

 

Aku pun tak henti-hentinya tersenyum bahagia karena menyadari betapa baiknya suamiku itu. Dan karena harga kalung itu mahal, aku pun berinisiatif untuk menyimpan benda itu dengan memasukkannya ke dalam saku gamis yang kukenakan.

 

Ulang tahunku masih satu minggu lagi. Kalau kubiarkan kalung ini berada dalam tas Mas Donny lagi, aku kok khawatir benda itu akan jatuh dan hilang ya? Buktinya tadi saja bisa jatuh sendiri dari dalam tas ini. Jadi, mungkin sudah tepat kalau aku yang menyimpannya sendiri secara diam-diam. 

 

Nanti kalau sudah dekat-dekat ulang tahunku dan Mas Donny sudah merasa kehilangan dan sibuk mencarinya, aku akan memberikannya atau meletakkannya kembali diam-diam dalam tas kerjanya. Yang penting sekarang benda ini kuamankan dulu.

 

"Nis, kok lama banget? Buruan, Sayang. Mas udah kesiangan ini!" Panggil Mas Donny memutuskan lamunanku.

 

Tak ingin membuat suamiku itu menunggu lama, aku pun gegas beranjak keluar kamar dan menyerahkan tas kerja itu pada suamiku.

 

"Ini, Mas tasnya. Maaf tadi Nisa lama di dalam," ujarku meminta maaf pada Mas Donny karena sudah membuatnya menunggu terlalu lama.

 

"Nggak papa, Sayang. Ya, udah mas berangkat dulu ya." Mas Donny tersenyum.

 

"Iya, Mas.'"

 

Kuulurkan tangan mencium jemari suamiku. Setelah mengambil tas kerjanya dan mencium keningku, Mas Donny lantas ke luar rumah dan menuju mobilnya lalu melajukan kendaraannya itu menuju jalan raya di depan sana.

 

******

 

Drrt! Drrt! Drrt!

 

Bunyi getaran notifikasi telepon seluler terdengar di telinga saat aku baru saja menutup pintu rumah usai mengantar Mas Donny berangkat kerja.

 

Pelan aku mencari sumber suara dan terkejut saat mendapati ponsel Mas Donny tampak tergeletak di tempat ia duduk saat sedang memasang kaos kaki tadi. 

 

Ah, sepertinya Mas Donny kelupaan dan tak sadar sudah meninggalkan benda pribadinya itu di sana.

 

Tanpa rasa curiga apa-apa, aku pun hendak menyimpan benda itu. Paling sebentar lagi Mas Donny juga balik lagi dan mengambil benda itu. 

 

Tapi baru saja hendak menyinggahkannya di atas meja, sebuah panggilan video terlihat di layar. Gambar seorang wanita dengan seragam yang sama seperti yang dikenakan suamiku tampak di sana. Wajahnya putih bersih dan cantik, tapi aku tak merasa kenal. Siapa ya? Apa itu rekan kerja suamiku?

 

Kubiarkan saja panggilan itu berakhir sendiri, tak mungkin aku mengangkatnya karena tak enak. Namun, tiba-tiba notifikasi pesan w******p terlihat di layar benda tipis milik Mas Donny itu.

 

[Mas, mana kalung itu? Udah nggak sabar pengen lihat nih. Plis dong, angkat VC-nya.]

 

Pesan itu membuatku mengernyitkan kening dengan heran. Kalung? Kalung apa yang dimaksud wanita yang baru saja gagal video call dengan suamiku itu? Apa itu kalung yang kutemukan dalam tas kerja Mas Donny tadi? Tidak! Tidak mungkin! Kalung itu kan buatku bukan buat perempuan ini. Lantas kenapa dia menanyakannya dan lagi pula siapa dia kok bisa-bisanya nanya-nanya soal kalung segala?

 

[Mas Donny Sayang. Jam berapa nanti ke sininya?]]

 

[Udah nggak sabar nih pengen lihat kado ultah yang mas kasih. Pasti sesuatu banget]

 

[Tapi yang paling sesuatu itu ya mas Donny sendiri. Cinta Mas Donny ke aku, itu yang paling bikin aku semangat menjalani hidup.]

 

[Bye, sampai ketemu nanti siang ya. I love you.]

 

Membaca barisan pesan itu, tubuhku mendadak bergetar dan oleng. Benarkah yang aku baca ini? Pesan sayang dari seorang perempuan untuk suamiku? Apa ini artinya Mas Donny diam-diam sudah berkhianat di belakangku dan kalung mahal yang saat ini masih ada di saku gamisku ini ternyata bukanlah hadiah ulang tahunku minggu depan melainkan hadiah ulang tahun Mas Donny untuk selingkuhannya itu?

 

Ya, Tuhan, awas saja kamu ya, Mas! Kalau semua ini memang benar adanya, aku tak akan segan-segan membuat perhitungan denganmu! Akan kulaporkan perbuatanmu itu pada atasanmu supaya kamu diberhentikan tidak hormat dari pekerjaan!

 

Ya, akan kubuat kau menyesal karena telah mengkhianatiku dan melanggar janji setiamu padaku dan pada kode etik pekerjaanmu yang seharusnya kau junjung tinggi bukan dengan mencorengnya dengan noda hitam seperti ini!

 

 

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Keyla Putri
lanjut cerita nya bagus
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
baru nikah 2thn kog udah selingkuh aja ...
goodnovel comment avatar
Walikuphone Y384
keren ceritany...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status