PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU

PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU

By:  Aura_Aziiz16  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
29Chapters
17.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sebuah kalung emas seharga lima belas juta rupiah kutemukan terjatuh dari dalam tas kerja suamiku. Kalung untuk siapakah itu? Untukku atau untuk perempuan lain yang telah merebut hati suamiku dan membuat perkawinan kami hancur berantakan.

View More
PERHIASAN DI DALAM TAS KERJA SUAMIKU Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Isabella
ceritanya udah keren part-nya dikit jadi enak bacanya gak lama" tapi kurang dikit deh part-nya Nisa dan Ferdy buat bahagia dan punya momongan tapi ya udah makasih banyak thoer udah ngehibur ....
2023-03-12 09:33:08
0
user avatar
Agus Irawan
hai kak mampir ke Novelku, lagi promo gratis. Terbatas loh silahkan mampir. judul "Kembang Desa Sang Miliarder" pena"Agus Irawan
2023-02-08 12:28:15
0
29 Chapters
Bab 1
Part 1"Nis, mana kaos kaki dan sepatu? Tolong siapin ya, mas buru-buru soalnya," ucap suamiku sambil merapikan seragam coklat yang dikenakan.Mendengar permintaannya, gegas kuambil kaos kaki dan sepatu hitam yang biasa ia pakai ke kantor dan barusan sudah kusemir mengkilat lalu meletakkan di hadapannya. "Ini, Mas. Mau dipakein?" tanyaku sembari berjongkok di depannya, tetapi Mas Donny menggelengkan kepalanya."Nggak usah, Sayang. Tolong ambilkan saja tas kerja mas, ya di kamar," ujar suamiku lagi."Oke, Mas. Tunggu sebentar ya." Aku mengangguk lalu berjalan kembali menuju ke kamar, mengambil tas kerja berwarna hitam yang biasa digunakan suamiku untuk menyimpan berkas-berkas kerjanya.Tas itu kuambil. Namun, karena buru-buru, sesuatu tampak terjatuh dari resleting yang terbuka dan melayang tepat di kakiku.Meskipun pelan, tapi suara yang berasal dari benda jatuh itu membuatku spontan melihat ke bawah.Kuambil benda itu dan memeriksanya. Sebuah kotak perhiasan ternyata. Karena penasar
Read more
Bab 2
Part 2"Nisa, hape mas ketinggalan. Lihat nggak?" tanya Mas Donny saat aku tengah melamun menatap layar ponsel yang kini sudah menjadi gelap kembali. Notifikasi pesan whatsapp dari kontak bernama Ela itu tak terlihat lagi. Hmm, belum lima menit lelaki itu meninggalkan ponselnya dan kini ia sudah kembali lagi untuk mengambilnya. Apa Mas Donny begitu merasa khawatir aku akan membuka-buka ponselnya dan mengetahui semua rahasianya sehingga ia tak memberiku waktu dan kesempatan sedikit pun untuk memegang ponselnya dan melihat-lihat siapa saja friends list-nya dan siapa sebenarnya si pemilik nomor kontak yang mengiriminya pesan pribadi tadi?Tapi aku tak putus asa, setelah ini tentu saja aku akan berusaha mengorek dan mencari tahu semua ini secara diam-diam tanpa disadari dan diketahui oleh Mas Donny. Aku tak mau pengkhianatannya itu terbongkar terlalu cepat sehingga ia punya kesempatan untuk menghilangkan barang bukti dan menyembunyikan perselingkuhannya itu."Eh, Mas? Iya ini hapenya ket
Read more
Bab 3
Part 3Aku melangkahkan kaki menyusuri deretan toko perhiasan yang terhampar di sepanjang jalan di depan sebuah mall besar di kota Jambi ini.Kumasuki salah satu toko yang merupakan langgananku. Di sana aku biasa membeli perhiasan campuran. Bukan emas murni. Ya, aku memang tidak sekaya itu. Gaji Mas Donny yang hanya mentok di angka empat juta sekian itu memang membuatku tak bisa leluasa membeli barang-barang kebutuhan perempuan yang kuinginkan.Aku hanya bisa gonta-ganti perhiasan yang bahannya terbuat dari emas campuran, bahkan tak jarang barang imitasilah yang kubeli. Sekadar supaya penampilan di depan suami menjadi cantik dengan perhiasan, tak peduli itu hanya barang tiruan.Ya, demi cinta dan pengabdian pada suami, aku rela menggunakan barang-barang palsu, sayang sikap nerimo itu bukannya berbuah manis, tapi nampaknya justru berbuah pahit seperti ini.Saat kudapatkan Mas Donny membeli perhiasan emas murni dengan harga jutaan rupiah, perhiasan itu justru bukan hendak diberikan pad
Read more
Bab 4
Part 4"Ris, kamu di mana? Malam ini kamu off kan? Bisa bantu mbak nggak?" tanyaku pada Aris, adik bungsuku yang berprofesi sebagai seorang petugas keamanan sebuah instansi pemerintah."Minta bantu apa ya, Mbak? Kalau Aris bisa bantu, insyaallah Aris bantu?" tanya Aris di seberang telepon."Kamu bisa ke kantornya Mas Donny nggak sekarang? Coba lihat, beneran nggak Mas Donny lagi kerja lembur bareng temennya?" jawabku."Mas Donny kerja lembur? Malam-malam gini, Mbak? Yang bener aja. Oke, Aris otewe kalau gitu. Tapi tumben-tumbenan mbak nguatirin Mas Donny, ada apa memangnya, Mbak?" tanya Aris ingin tahu."Nggak ada apa-apa sih, Ris. Mbak cuma pengen tahu aja. Maklum zaman sekarang 'kan banyak kuntilanak yang suka ganggu rumah tangga orang. Jadi Mbak mau prepare aja sebelum kejadian beneran, Ris," sahutku memberi alasan. Sebenarnya jujur saja aku merasa malu harus melibatkan adik lelakiku dalam urusan rumah tangga seperti ini, tapi kalau bukan ke Aris aku minta tolong, mau ke siapa lag
Read more
Bab 5
Part 5"Hai, Bu Donny. Tumben hari ini bisa ikut arisan? Ke mana aja selama ini? Kok nggak pernah kelihatan?" tanya seorang ibu menyapaku saat aku baru saja masuk ruangan pertemuan dinas di mana acara arisan para istri pegawai kantor di mana suamiku bekerja ini dilaksanakan. Kalau tidak salah namanya Bu Lina, istri Pak Anton, teman satu ruangan Mas Donny."Iya, Bu. Alhamdulillah hari ini bisa hadir," jawabku basa basi. Enggan rasanya jujur mengatakan kalau selama ini aku tak bisa hadir karena tak pernah diberitahu suamiku kalau acara arisan ibu-ibu istri pegawai ini ternyata masih rutin dilakukan setiap bulannya. Apa kata mereka kalau tahu Mas Donny sengaja tak memberitahuku supaya aku tak bisa ikut hadir di acara pertemuan bulanan para istri pegawai ini?"Eh ada Mbak Nisa. Syukurlah Mbak bisa hadir. Nanti jangan lupa isi daftar hadir ya, Mbak soalnya Bu Kadis udah nanyain terus lho dari bulan kemarin," celetuk Mbak Irma yang tiba-tiba datang dari arah pintu ruang aula tempat di mana
Read more
Bab 6
Part 6 "Mbak Lina, maaf ... saya bisa minta informasi soal perempuan yang katanya sering pergi dengan suami saya nggak? Kata Mbak Irma, Mbak kenal?" tanyaku pada Mbak Irma setelah meminta izin mengajaknya menjauh dari kerumunan ibu-ibu peserta arisan. Aku tak peduli apa yang akan Mbak Lina pikirkan soal aku saat ini. Yang jelas rasa tak sabar dan penasaran yang menggunung tinggi soal siapa perempuan yang kata Mbak Irma tadi ada di mobil Mas Donny, sudah saatnya dituntaskan. Aku tak mau lama-lama menahan rasa ingin tahu yang membuatku makin bingung dan tak tenang. "Oh, Mbak Irma ngomong apa emangnya, Mbak? Saya juga takut fitnah soalnya, tapi kabarnya sih cukup santer kalau Pak Donny sering pergi berduaan dengan stafnya yang masih honorer bernama Nina. Saya sih tau ini juga dari suami. Kan suami satu ruangan dengan suami Mbak. Tapi sekarang Nina sudah nggak kerja lagi sih. Sejak orang-orang ramai-ramai bergosip, Nina mengundurkan diri. Tapi ada yang bilang juga kalau Nina berhe
Read more
Bab 7
Pulang dari acara arisan, dengan mengendarai roda dua aku bergegas menuju alamat yang tertera dalam secarik kertas yang diberikan Mbak Lina padaku.Alamat itu tidak begitu jauh dari sini. Paling-paling hanya sekitar setengah jam perjalanan. Namun, karena hati sudah ingin segera bertemu dan sampai di kediaman perempuan itu, perjalanan sejauh itu terasa sangat lama.Apalagi sampai saat ini ponsel Mas Donny pun belum bisa dihubungi. Itu membuatku makin didera rasa penasaran dan tak sabar ingin cepat-cepat sampai di kediaman Nina.Aku membelokkan roda dua begitu sampai di sebuah persimpangan yang sesuai keterangan dari Mbak Lina adalah persimpangan menuju ke tempat kediaman Nina.Aku curiga saat ini suamiku itu masih berada di rumah perempuan itu. Buktinya sampai acara arisan tadi selesai dan aku pulang, sosok Mas Donny belum juga tiba di kantor.Menurut keterangan Mbak Lina, yang mana ia juga mendapat kabar ini dari suaminya yang merupakan teman satu ruangan suamiku, sudah satu bulan ini
Read more
Bab 8
"Saya cuma mau tanya, apa benar kamu ada hubungan dengan suami saya? Kalau memang iya, saya mohon hentikan sekarang juga karena sebagai istri sah Mas Donny, saya nggak rela suami saya punya simpanan atau istri lain selain saya! Kita sama-sama perempuan Nina. Apa kamu nggak malu dan nggak punya hati sampai tega mengambil suami orang seperti ini?" ucapku dengan menahan nada suara supaya tak terdengar emosi dan marah. Aku tak mau gegabah karena aku ingin menyelesaikan persoalan ini dengan cara yang cerdas dan bermartabat.Kalau masih bisa dibicarakan baik-baik, aku memang ingin semuanya selesai dengan baik-baik saja, tanpa perlu ada keributan atau pertikaian meski pun di sini posisiku berada di pihak yang benar. Sementara Nina berada di posisi yang salah karena sudah berani mengganggu rumah tangga orang."Kalau memang saya ada hubungan dengan suami Mbak, emangnya kenapa ya? Coba Mbak tanya aja dengan mas Donny sendiri kenapa dia mau menjalin hubungan dengan saya? Malahan kami juga sudah
Read more
Bab 9
"Itu nggak akan terjadi kalau kamu nggak melaporkan mas ke atasan, Nisa? Maafkan Mas. Tapi tolong jangan kamu laporkan mas ke atasan mas ya. Sekarang kamu tenang dulu. Mas bisa jelaskan semuanya tapi jangan di sini. Kita pulang yuk, kita bicara baik-baik di rumah. Nggak enak bicara di sini," ucap Mas Donny sambil mendekatiku. Berusaha meredakan kemarahan ku, tapi dengan cepat kutepis tangannya.Jijik rasanya disentuh laki-laki itu lagi. Bagaimana bisa ia memanggilku Sayang, sementara ada perempuan lain di dalam hatinya. Bahkan sudah memberinya keturunan! Dasar laki-laki tak punya perasaan dan tak tahu malu!"Nggak, Mas! Kita bicara di sini saja karena aku nggak akan pulang lagi ke rumah kita! Lebih baik aku pulang ke rumah ibu dari pada punya suami pengkhianat seperti kamu""Sebenarnya aku juga sudah nggak minat lagi mendengar penjelasan kamu soal Nina atau pun anak kalian karena bagiku sekarang sudah jelas, kamu dan Nina memang sudah menikah dan nggak ada gunanya aku menyelematkan ru
Read more
Bab 10
POV DonnyAku terhenyak saat mendapati kunci mobil yang sesaat tadi masih berada dalam genggamanku dalam sekejap telah berhasil Nisa rebut dari tanganku.Lalu sebelum aku mampu mencegah kepergiannya, perempuan itu sudah berlari menuju mobil dan melaju cepat meninggalkan halaman rumah Nina.Aku hanya mampu terbengong-bengong saat dalam sekejap mobil kesayangan itu sudah dibawa pergi oleh Nisa. Ah, kalah cepat rupanya aku dari wanita itu. Karena kurang prepare menghadapi situasi seperti ini, akhirnya aku kecolongan juga.Nasib. Setelah terancam Nisa melaporkan perkawinan keduaku dengan Nina, yang bisa saja berakibat aku diberhentikan tidak dengan hormat oleh pejabat yang berwenang, sekarang aku juga kehilangan roda empat yang selama ini setia menemani ke mana aku pergi.Sekarang ini di depan rumah tinggal ada motor yang kubeli secara kredit untuk Nisa dua bulan yang lalu yang ditinggalkan perempuan itu di halaman rumah ini.Masa angsurannya motor itu selama tiga tahun. Ini bulan kedua
Read more
DMCA.com Protection Status