Share

Bab 23

“Ustaz, saya pamit sekarang.” Dion menemui Ustaz Ramli yang sedang mengawasi muridnya latihan fisik.

Laki-laki dengan jenggot tipis itu tersenyum samar, lalu mengangguk. “Tidak menunggu makanan matang dulu?”

Kambing yang sebelumnya digunakan sebagai media untuk memindahkan janin sudah disembelih dan sedang diolah oleh murid Ustaz Ramli yang tidak memiliki kegiatan. Mereka sengaja datang untuk membantu Ustaz Ramli malam itu.

“Tidak usah, Taz. Sudah tengah malam, istri saya butuh segera istirahat.”

Ustaz Ramli mengangguk-angguk. “Hati-hati di jalan, Nak.”

Dion mengangguk lalu menyalami Ustaz Ramli. Ia bergegas kembali menuju pendopo untuk menjemput Adisti setelah mengambil mobil.

Laki-laki itu membuka pintu lalu menyilakan Adisti masuk. Setelah itu ia sendiri masuk dan melajukan mobil menuju rumahnya.

Sengaja ia mengatur kursi agar bisa digunakan Adisti untuk rebahan. Dion kasihan melihat wajah Adisti yang belum sepenuhnya segar.

Selama perjalanan, sesekali ia melirik Adisti yang tertid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status