Share

Bab 49

Pagi itu Adisti berkutat di dapur. Sengaja ia ingin memasak untuk suaminya, ingin menebus kesalahannya selama ini dan berusaha menjadi istri yang baik untuk Diion.

Adisti baru menyadari bahwa hanya Dion, laki-laki yang menerimanya apa adanya. Bahkan saat dirinya berbohong masalah kepergiannya, laki-laki masih memaafkannya. Ke mana lagi mencari laki-laki sebaik Dion?

“Masak apa nih?” tanya Dion yang masih mengenakan baju koko dan sarung. Sepertinya ia baru saja salat subuh.

Adisti menoleh ke sumber suara, lagi-lagi ia terpesona, kali ini wajah Dion yang bersinar mengalihkan konsentrasinya. Beberapa detik Adisti terpaku pada sosok laki-laki agamis itu. Kemudian tersadar.

“Masak ayam rica, sayur sop, dan nanti mau goreng kerupuk.” Adisti mengalihkan pandangannya, ia meneruskan menumis ayam.

“Enak kayaknya,” seru Dion sambil melangkah ke arah Adisti. “Ada yang bisa kubantu?” tanya Dion.

Posisi mereka yang terlalu dekat, membuat Adisti merasa canggung.

Tak kunjung mendengar jawaban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status