Share

5.

Hari yang sudah dipersiapkan dan dinanti-natipun tiba. Hari ini pernikahan Kelana dan Marlina berlangsung. Pagi hari acara akad nikah dilangsungkan dirumah Kelana, karena memang tamu yang datang saat akad nikah hanya keluarga inti dan teman dekat saja. Kelana dan Marlina menggunakan pakaian adat jawa berwarna putih. Kelana terlihat begitu tampan, dan tentu saja Marlina terlihat begitu "manglingi" karena Marlina sangat jarang terlihat memakairiasan wajah setiap harinya. Suasana begitu khidmat dan berjalan dengan lancar. Kelana bisa mengucapkan ijab qobul dengan sekali tarikan nafas, dan SAHHHHH....

Semua tamu yang hadir terlihat begitu bahagia. Ayah Marlina terlihat sangat terharu karena harus melepaskan anak gadisnya yang sanagt dia cintai, untuk hidup bersama laki-laki yang telah dijodohkan oleh Kakek Marlina. Rangkaian acara adat dilanjutkan, karena untuk acara resepsi malam hari sama sekali tidak ada acara adat, hanya bersalaman dengan semua tamu undangan. Marlina belajar dengan sangat baik, semua urutan acara adat dia bisa melakukan dengan baik dan tanpa ada kesalahan. Marlina seperti terlahir menjadi wanita yang lebih dewasa dan sangat berbeda. Senyum manisnya selalu terpasang diwajahnya. Sahabat Marlina yang awalnya kecewa dengan keputusan Marlina, hari ini terlihat sangat senang dan berbahagia untuk sahabatnya itu. Teman-teman band Kelana juga hadir semua, kecuali Kanaya. Kelana bahakan sama sekali tidak bisa menghubunginya. 

Setelah rangkaian adat telah dijalan, malam hari telah tiba dan acara resepsipun akan di selenggarakan. Acara undangan dimulai pukul 7 malam, namun sudah sejak sore semua keluarga dan teman yang terlibat sudah sangat sibuk. Karangan bunga sudah berjejer rapi dari  pintu masuk hotel hingga di depan pintu masuk ruangan acara resepsi diselenggarakan. tiga puluh menit sebelum acara dimulai, keluarga dan teman dekat Kelana dan Marlina sudah bersiap didalam gedung untuk menyambut para tamu yang sudah mulai berdatangan. Tepat pukul 19.15 Kelana dan Marlina keluar dari pintu utama. Semua undangan yang hadir langsung mengalihakn pandangan mereka kepada kedua mempelai. Kelana memakai jas berwarna hitam, sedangkan Marlina memakai kebaya bernuansa putih. Mereka berdua benar-benar terlihat serasi. Marlina seperti terlahir kembali menjadi wanita yang berbeda, auranya terpancar begitu anggun, ditambah dengan senyum manis wanita itu. Sedangkan Kelana, walaupun sudah sering terlihat memakai jas, namun kali ini Kelana bukan seperti yang biasanya, dia terlihat begitu mudah tersenyum. Tangan Kelana memegang erat tangan Marlina, setiap tamu yang hadir pasti tidak akan menyangka bahwa mereka sebenarnya belum begitu mengenal satu dengan yang lain, masih seperti orang asing.

Setelah sampai di pelaminan, acara langsung dimulai karena jumlah tamu yang semakin banyak. Kemudian tamu undangan satu per satu bisa naik ke pelaminan untuk sekedar bersalaman dan berfoto dengan kedua pengantin. Meskipun banyak tamu undangan yang Marlina tidak tahu, namun Marlina terlihat begitu antusias dengan setiap tamu yang menyalaminya. Ketika semua tamu sudah selesai menyalami, tibalah saat berfoto dengan keluarga inti dan semua teman yang ikut terlibat sebagai panitia acara. Ketika Hiroshi naik, ada yang aneh, semua keluarga Kelana terlihat begitu terkejut. Hiroshi naik ke pelaminan bersama seorang wanita yang cantik, meskipun terlihat dia sudah berumur sekitar 50 tahun lebih, namun ada yang membuat wanita itu begitu berbeda, entah apa, tapi wanitu itu sungguh sangat cantik dan menarik setiap orang yang melihatnya.

"Rama, bagaimana kabarmu?" wanita itu menyalami Papa Kelana

"Kapan kamu pulang?" Papa Kelana nampak terkejut namun tidak bisa dipungkiri beliau terlihat tersenyum bahagia. Mereka saling berpandang untuk sesaat, hingga Ibu Diana membuat pandangan mereka menjadi buyar.

"Bagaimana kabarmu mbak Sayaka, sehat pasti. Kamu terlihat nampak awet muda."

"Eh Diana, aku sangat sehat. Selamat ya atas penikahan Kelana dan istrinya. Maaf aku tidak bisa membantu banyak."

Wanita itu ternyata adalah Mama dari Hiroshi, Ibu Sayaka, wanita asli Jepang yang kemudian di peristri Oleh Arjuna, Papa dari hiroshi, dan Kakak dari Rama, Papa dari Kelana. Pak Arjuna dahulu adalah pewaris utama perusahaan keluarga, namun tiba-tiba Pak Arjuna meniggal. Hingga akhirnya Hiroshi dan Ibu Sayaka memilih untuk kembali ke Jepang karena Ibu Sayaka merasa disini diperlakukan tidak adil.

"Sayaka, bagaimana kamu bisa datang hari ini, seharusnya dari kemarin kamu sudah menemuiku. Dan kamu seharusnya memakai baju seperti keluarga yang lain." Eyang langsung memeluk menantu pertamanya itu. Eyang tak kalah bahagianya dengan Papa Kelana. 

"Maaf Ma, masih ada banyak hal yang harus aku urus sebelum pindah lagi kesini. Mama masih sama seperti terakhir kali kita bertemu, cantik dan terlihat sehat."

Kedatangan Ibu Sayaka dan Hiroshi menjadi pusat perhatian para tamu undangan. Setelah kejadian lima tahun yang lalu, kepergian mereka sebenarnya menjadi sedikit misteri, karena tak lama setelah papa Hiroshi meninggal, mereka pun ikut meninggalkan kediaman mereka dan menetap di Jepang. Rumor yang beredar diluar, mereka bukan dengan suka rela meninggalkan rumah dan perusahaan yang telah dipimpin oleh papa Hiroshi, namun mereka diusir oleh keluarga Kelana.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status