Share

Chapt 47. Aksara Rindu

Daun yang berguguran, semilir angin kering yang dingin laksana hatinya yang sedikit mengeras, terhempas, karena mengharap. Bayangan paras lembut dan ayu yang setia menari-nari di pelupuk mata tanpa tahu untuk berlalu. Mengharap kekasih hati menghubungi, menyalurkan rasa rindu, menyebutkan nama dengan mesra. Seperti mengharap bintang yang menemani rembulan dalam rinai hujan, tak akan mungkin.

“Ric, kenapa tidak tidur? Masih Jetlag?” Blaire mendekati Albe, mengucek matanya. Gadis itu baru saja dari pantry untuk mengambil minum, tapi netra hijau bening milik gadis jangkung itu melihat Albe yang gelisah di teras belakang rumah orang tua mereka.

“Aku menunggu seseorang menelponku.” Albe memperlihatkan ponselnya yang hanya ia mainkan sejak tadi.

“Kenapa tidak kamu dulu saja yang menelepon dia? Apakah itu Chloe?” Albe memandang Blaire, mengapa adiknya menyebut nama Chloe, wanita penghianat yang membuatnya mengikuti Jaka untuk menyembuhkan luka.

“Maksud kamu? Aku sudah lama tidak berhubun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Naima tak bisa dihubungi,Albe kalang kabut,marah marah tak karuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status