Share

KEBAHAGIAAN DIBALIK PENGKHIANATAN

"Mbak, maaf aku tinggal duluan ya. Tadi sebelum makan, aku sudah proofing adonan roti," pamit Dani. Dia pintar sekali mencari alasan yang tepat untuk menghindari pertanyaan Mbak Feli.

"Silahkan saja, Dan. Mbak nggak ingin kalian merasa terganggu!" sahut Mbak Feli.

Belajar dari cara Dani, aku juga bergegas membuat adonan tepung untuk ayam goreng. Daripada semakin merasa serba salah di hadapan Mbak Feli, lebih baik menghindar dengan cara menyibukkan diri.

"Maaf ya Mbak, saya tinggal dulu. Mumpung Aina masih ada di sini. Jadi sewaktu-waktu ada pembeli, saya nggak kerepotan," alasanku.

"Iya, silahkan aja, Ndra. Mbak main aja di sini sama Dinda. Di rumah dan di pabrik bosan. Mau ke rumah Adel, tapi dia lagi di rumah Bu Asti."

"Ya, Mbak. Sudah dua hari ini dia memang nginep di sana."

Adel memang semakin dekat dengan Bu Asti. Kalau tidak tahu yang sebenarnya, siapapun akan mengira kalau mereka adalah ibu dan anak sungguhan. Syukurlah ... sedikit banyak Adel mulai berubah sekarang.

***

Waktu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status