Home / Rumah Tangga / PESONA ISTRI NAKAL CEO / Bab 46. Klausul Pewaris Sah

Share

Bab 46. Klausul Pewaris Sah

Author: Kenzie
last update Last Updated: 2025-08-22 11:00:41

Pak Dirga terdiam sejenak sebelum menjawabnya. “Apa kamu sudah siap untuk mendengar semuanya?”

Bukannya memberikan jawaban dari pertanyaan Reina, pak Dirga malah melayangkan pertanyaan untuk Reina. Beliau kembali menatap keluar jendela, punggung tegapnya hanya tampak sebagai siluet yang disinari lampu kota. Tangannya menyelipkan sebatang rokok, menyalakannya, lalu asap putih tipis naik melingkar.

“Apa ini tentang klausul rahasia itu?” tanya Reina dengan nada menyelidik, menatap setiap pergerakan yang dilakukan pak Dirga dengan intens.

Pak Dirga tersenyum puas mendengar pertanyaan tajam Reina. “Ternyata kamu bergerak lebih cepat daripada dugaanku. Kalau seperti ini terus, aku tidak perlu khawatir.”

“Aku hanya ingin menyesuaikan ritme,” balas Reina cepat dan tanpa keraguan.

Pak Dirga menghembuskan asapnya perlahan, seolah setiap tarikan rokok itu adalah waktu yang ia beli untuk menguji kesabaran Reina. Ruangan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 200. Dendam yang Terhitung

    Jay mengakhiri panggilannya lalu melempar ponsel Reina ke lantai. Sekali injak, layar itu retak dan padam tanpa sisa. Ia mengangkat wajah, menatap wanita yang selama ini ia panggil nonanya. Tatapannya dingin dan kosong, seolah semua kedekatan yang pernah ada tak pernah berarti apa-apa.“Kamu dengar semuanya,” ucap Jay pelan. Bukan bertanya, tapi menyatakan.Reina menelan ludah, menahan gemetar yang merayap pelan di dadanya. Tangannya terikat di sandaran kursi, tubuhnya masih lemah, namun ia memaksa punggungnya tetap tegak. Matanya tidak lepas dari Jay, tajam dan waspada, seolah menolak tunduk meski posisinya terperangkap.“Jadi ini caramu membalas semua yang sudah keluarga kami lakukan?”Jay terkekeh singkat. Tidak ada humor di sana. “Keluargamu tidak pernah memberi apa pun tanpa mengambil lebih dulu.”Ia melangkah mendekat, lalu berhenti tepat di hadapan Reina. Jarak yang tercipta terlalu dekat, menekan napas dan ruang geraknya. Reina me

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 199. Bola Salju vs Jay

    “Abian! Apa kamu yakin?” Arga menahan pergelangan tangan Abian dengan tegas.“Aku sangat yakin. Tolong jaga Papa dan Mama. Aku akan kembali dengan membawa Reina dan anakku,” jawab Abian mantap, tatapannya lurus ke depan, tanpa keraguan sedikit pun.“Kalau begitu, bawa ini bersamamu. Biarkan aku melacak—”Abian langsung mengambil alat pelacak yang disodorkan Arga. “Kamu bisa melakukannya. Jay aku serahkan ke kamu, lakukan apa pun untuk melampiaskan amarahmu padanya.”Arga terdiam, menahan kata-kata yang ingin terucap. Abian menatapnya sebentar, kemudian senyum tipis muncul di bibirnya. Senyum itu tulus, tapi sarat tekad yang membara.“Aku tahu kalian menyimpan sesuatu di belakangku, tapi aku tidak akan bertanya. Tanggung jawabku di sini bukan sebagai CEO atau pebisnis, melainkan seorang suami dan ayah yang harus menyelamatkan keluarga kecilnya,” ucap Abian sambil menepuk pundak Arga.“Pa, Ma, aku pergi jemput istri dan anak dulu,”

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 198. Saat Dalang Menyapa Langsung

    Abian dan Papa Reina baru saja tiba di rumah sakit. Langkah mereka terburu-buru menyusuri lorong menuju kamar tempat Reina dirawat. Namun begitu sampai, dua bodyguard yang seharusnya berjaga tidak terlihat di depan pintu.Jantung Abian berdegup liar. Pintu kamar didorongnya tanpa pikir panjang. Ranjang kosong menyambut dengan sunyi yang menghantam dada.Mama Reina terduduk gemetar di sisi ranjang, napasnya tersengal menahan tangis. Papa Reina merengkuhnya erat, berusaha menjadi penopang saat dunianya runtuh. Abian berbalik tajam ke arah para bodyguard, rahangnya mengeras, sorot matanya dingin menuntut jawaban.“Apa yang terjadi, Bi?” tanya Arga begitu tiba di ambang pintu. Pesan singkat Abian di perjalanan sudah cukup membuatnya bergegas ke rumah sakit tanpa banyak tanya.Napas Arga masih terengah ketika pandangannya menyapu ruangan, berhenti pada ranjang kosong dan wajah-wajah yang diliputi panik. Nalurinya sebagai pewaris dun

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 197. Ilusi Keamanan

    Langkah mereka cepat dan terarah menuju lift servis, lalu turun ke basement yang sepi. Lampu neon memantul pucat di lantai semen, menyinari sebuah mobil hitam yang sudah menunggu dengan mesin menyala. Tanpa suara berlebih, Reina dipindahkan ke kursi belakang, tubuhnya diselimuti rapi seperti pasien yang dipulangkan. Dalam hitungan detik, pintu tertutup dan mobil itu bergerak, meninggalkan rumah sakit tanpa jejak.“Berhasil,” bisik salah satu dari mereka sambil menutup pintu dengan hati-hati.“Jangan buang waktu. Kita pergi sekarang,” sahut yang lain, nadanya tegang namun sarat kepuasan.Mobil itu melesat keluar dari basement, menembus jalanan kota yang mulai tenggelam dalam cahaya senja. Gedung rumah sakit perlahan mengecil di kaca spion, kembali pada kesunyian yang seolah tak pernah ternodai. Di dalam mobil, ponsel bergetar, lalu sebuah panggilan masuk tersambung.“Bos,” ujar pria yang tadi menyamar sebagai dokter, suaranya di

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 196. Ketika Senja Membawa Malapetaka

    “Siapa kamu?” tanya Abian dengan nada dingin yang mematikan.Panggilan itu terputus begitu saja sebelum sempat ada jawaban. Abian menurunkan ponsel perlahan. Rahangnya mengeras, dan sorot matanya berubah gelap, memancarkan amarah sekaligus kekhawatiran.Papa Reina menangkap aura menantunya yang tegang dan menatapnya cemas. “Bian, ada apa?” tanyanya hati-hati.“Kita harus segera ke rumah sakit, Pa,” jawab Abian tegas, suaranya bergetar tipis menahan marah dan khawatir. “Reina, ada sesuatu yang terjadi padanya.”Dalam perjalanan menuju rumah sakit, ponsel Abian kembali bergetar di tangannya. Nama bodyguard muncul di layar, membuat dadanya menegang sebelum panggilan itu terhubung. Perasaan tidak nyaman merambat cepat, seperti firasat buruk yang baru saja menemukan bentuknya.“Tuan Abian, Nyonya Reina diculik,” lapor suara di seberang begitu sambungan terhubung, terdengar tergesa namun terkontrol. “Saat ini saya menja

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 195. Ancaman di Ujung Telepon

    “Apa rapatnya sudah disiapkan?” tanya Abian akhirnya, suaranya rendah namun tegas.“Mereka sudah menyiapkannya, Tuan,” jawab Roy tanpa ragu. “Ruang rapat utama diamankan. Link rapat daring juga sudah saya kirim ke Jay sesuai permintaan Anda dan Tuan besar.”Abian mengangguk pelan. “Pastikan tidak ada gangguan. Hari ini tidak boleh ada celah.”“Siap, Tuan.”Mobil berhenti tepat di depan gedung utama Brawijaya Group. Abian turun lebih dulu dengan langkah mantap, jasnya rapi, sorot matanya dingin dan tak tergoyahkan. Udara di sekelilingnya seolah mengeras, membawa tekanan yang tak kasatmata. Di dalam mobil, Papa Reina masih duduk tenang, wajahnya datar dan berwibawa, jelas siap menghadapi apa pun yang akan terjadi hari ini.Abian melangkah masuk ke lobi diikuti oleh Roy. Suasana mendadak berubah. Beberapa karyawan yang biasanya menyapa kini hanya menunduk hormat, merasakan ketegangan yang menggantung di udara.“Roy,” ucap Abian sing

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status