Share

BAB 11. MASUK JEBAKAN

"Jiera?" ulangnya lagi, merangsek mendekati seseorang di hadapannya..

Sang gadis berusaha bertindak senatural mungkin. Tangan kanannya terangkat mengacungkan keranjang sampah ke arah pria itu, lalu perlahan melangkah mundur.

Kepalanya menggeleng samar, sorot mata wanita berhijab navy itu memicing tajam ke arah pria yang berdiri tak jauh darinya.

"Pergi! atau aku teriak," ancamnya seraya mengatupkan gigi, agar suaranya kian tegas.

"Pulang dulu yuk. Sebentar," bujuk sang pria, lembut seperti biasa.

Suara yang disinyalir membawa angin buaian tak bakal mempan padanya. Perawakan sempurna lelaki dewasa nan maskulin di hadapan tentu sangat manjur membius gadis manapun untuk tunduk dengan mudah, terkecuali Yara. Pikirnya.

Gadis cantik itu sebisa mungkin meminimalisir suara yang keluar dari mulutnya. Dia terus berusaha melangkah mundur hingga teras meski tertatih akibat batu kerikil yang tersebar di halaman kost, sesekali menusuk alas kakinya.

"Jiera!" sebutnya lagi.

Tatapan tajam keduanya buya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status