Share

010

Sudah berjam-jam Alina berjalan menyusuri hutan dan dia tidak menemukam desa hilang itu. Karena hari mulai gelap, Alina memilih pulang ke pondok kayu.

"Dia pewaris sah itu?"

"Ya, dia pemilik darah murni."

"Kita harus tunduk kepadanya?"

Di saat perjalan ke pondok kayu tiba-tiba banyak suara yang tidak dia kenali. Suara itu bergema membuat kepala Alina pusing mendengarnya. Siapa pewaris sah? Siapa pemilik darah murni? Alina menutup telinganya karena suara-suara itu semakin menjadi.

"Lihat dia kesakitan."

"Bisakah kalian diam?!"

"Dia bisa menghabisi kalian jika mengetahui ini."

Setelah itu hutan kembali senyap. Langit semakin hitam seperti ada yang menumpahkan tinta di sana. Alina membuka tanganya yang menutupi telinga dan menatap di sekelilingnya. Kosong. Tidak ada siapapun selain dia. Tanpa dia sadari sebuah tanda berwarna perak muncul di dahinya. Tanda yang sangat indah di padukan dengan warna biru.

"Aku harus pulang ke rumah," ucap Alina dengan napas tersenggal. Entah kenapa tubuhn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status