Share

Kondisi Darurat

Sesampainya di rumah sakit, Anggara segera turun, membuka pintu mobil di mana Naira duduk. Tanpa berpikir apa pun, pria itu memegang tangan wanita tersebut untuk membantunya keluar.

Namun, Anggara terpaku dengan dua alis terangkat kala Naira enggan bangkit mengikutinya.

"Hem?"

"Em, sebaiknya saya berjalan sendiri, Bos." Naira menarik tangannya yang terasa lemas.

"Oh. Oke." Anggara sontak mengangkat dua tangan yang sempat menempel di lengan pegawainya tersebut.

Ia sadar wanita itu tampak tak nyaman atas perlakuannya. Mungkin karena semua orang termasuk Naira sudah tahu statusnya sekarang, jadi mereka berpikir hal lain. Misal, modus. Bukan lagi tulus membantu yang memang sedang kesulitan.

"Tubuhmu masih sangat lemas. Tunggu di sini!" Anggara pergi ke dalam, berusaha mencari tenaga medis. Setidaknya akan ada tandu, ranjang dorong, atau kursi roda.

Naira memandangi punggung pria kekar yang menjauhinya. Tubuh atletis yang dulu membuatnya dimabuk cinta dan dipenuhi semangat hidup.

Ia san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status