Share

Playing Victim

Author: Seccomander
last update Last Updated: 2022-02-02 11:41:43

"Lu mengkhianati Anggun?" pekik Pras.

Reno tak berkutik. Ia memilih diam tanpa berani menjawab apapun. Reno tahu bagaimana karakter Pras dan ia tidak sanggup melawannya.

"Jawab!" hardik Pras.

Saat Pras menarik krah baju Reno dan memberikan sebuah bogem mentah, tiba-tiba Reno berteriak.

"Oke, gue akan ceritakan semuanya," teriak Reno yang sudah tersudut.

Wajah Pras begitu tegang menatap Reno dan juga Nindya yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.

"Gue nggak suka basa-basi. Cepat kalian jelaskan!" bentak Pras saat ketiganya memilih berbicara di dalam mobilnya.

"Pras, lu juga laki-laki kan? Gue mendapatkan apa yang nggak gue dapatin di Anggun di diri Nindya. Lu juga kalau ada di posisi gue, pasti akan melakukan hal yang sama," pekik Reno.

"Maksud lu apa?"

"Sebagai laki-laki, gue butuh pelampiasan, Pras. Sedangkan Anggun, dia sibuk dengan pekerjaannya. Apalagi ...." ucap Reno terbata.

"Apalagi apa? Soal anak?" bentak Pras.

Reno mengangguk.

"Sakit lu, Ren. Anggun itu kurang apa sih? Dia itu udah banyak berkorban buat lu, Ren. Semua dia berikan buat lu. Apa, ponsel android termahal. Mobil, laptop. Bahkan kedua adik lu dia tanggung. Mereka mau apapun, selalu dituruti. Dan lu, berkhianat karena Anggun sibuk kerja? Karena masalah ketidakhadiran anak?!" ucap Pras geleng kepala karena tidak habis pikir dengan tingkah sahabatnya itu.

"Mas, Mas nggak bisa dong nyalahin Mas Reno gitu aja. Coba istrinya itu nggak sibuk kerja. Bisa kasih anak. Dia nggak mungkin akan mencari wanita lain," pekik Nindya membela suaminya.

"Diam ya kamu. Kamu itu wanita juga kan? Kok bisa berkata seperti itu. Apa kamu nggak takut nanti suami kamu ini juga akan berpaling dan mencari wanita lain," bentak Pras.

"Mas kok ngomong gitu? Aku ini kan adik sepupu Mas. Harusnya Mas lebih bela aku daripada Anggun," gerutu Nindya.

"Nindya, Mas nggak menyangka kalau kamu bilang sudah menikah siri itu dengan dia? Kamu sadar nggak, kamu itu merusak rumah tangga orang!" hardik Pras.

"Tapi, Mas. Mas Reno kok yang mendekati aku. Dia yang mau, bukan aku merebut dia," dalih Nindya.

Pras pun meradang saat mendengar adik sepupunya itu beralasan yang tak masuk akal. Ingin rasanya menampar wajah Nindya saat itu juga.

"Kalaupun Reno yang mendekati ka—"

"Pras, jangan salahkan Nindya. Aku yang salah di sini," bela Reno. Reno tak ingin Nindya tertekan hingga mempengaruhi kondisi janinnya.

"Eh, Nindya. Asal kamu tahu ya, semua yang Reno kasih buat kamu itu uangnya darimana? Dari Anggun!" pekik Pras.

"Pras, jaga ya mulut kamu. Kamu pikir aku nggak punya uang apa?!" bentak Reno yang merasa tidak ada harga dirinya.

"Kamu punya uang. Darimana?Jangan bohong terus, Ren. Kamu itu sudah berhenti kerja. Lebih tepatnya diberhentikan. Terus, kamu dapat uang dari mana?" bentak Pras.

"Loh, kamu sudah dipecat, Mas?" cecar Nindya.

..............

Setelah cukup lama beristirahat, Cynthia pun turun, membantu Anggun menyiapkan makan siang. Di tengah kesibukannya, Anggun memang sering memasakkan makanan favorit Reno saat dia sedang tidak bertugas.

"Ini kesukaannya Mas Reno?" celetuk Cynthia. Anggun pun mengangguk.

Dibantu oleh Cynthia, Anggun menyiapkan makan siang untuk suaminya. Seperti biasa, Reno selalu menyempatkan dirinya pulang, di saat Anggun juga sedang tidak bertugas.

Entah karena kelelahan, Anggun tiba-tiba jatuh pingsan saat sedang menata makanan itu di meja makan. Cynthia yang baru keluar dari dapur pun bergegas membantu Anggun.

Dibantu pekerja di rumah itu, Cynthia pun membawa Anggun ke sofa. Sahabatnya itupun pingsan cukup lama, hingga sekitar 30 menit, Anggun pun tersadar.

"Anggun, syukurlah kamu sudah sadar. Gimana, kamu baik-baik aja kan? Kamu ini kenapa sih, pasti capek ya," ujar Cynthia menanyakan kesehatan sahabatnya.

"Aku nggak apa-apa kok, cuma kepalaku sakit tadi. Mungkin kecapean kali ya. Beberapa hari ini kerjaan aku padat dan kurang istirahat," ucap Anggun.

"Kita ke rumah sakit aja ya. Jadi kalau ada apa-apa, kan cepat ketahuan," bujuk Cynthia.

"Nggak usah. Dibawa istirahat juga nanti sembuh kok," jawab Anggun tersenyum.

Dibantu Cynthia, akhirnya Anggun masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat sejenak sementara menunggu kepulangan Reno, sang suami.

Cynthia pun menunggu kepulangan Reno di ruang tamu. Dengan tatapan sinis, ia memandangi foto pengantin Anggun dan Reno yang terpajang di ruang tengah rumah mewah milik Anggun itu.

"Kamu sudah merebut Reno dari aku. Sekarang, waktunya aku merebut Reno kembali. Juga semua yang kamu miliki," ucap Cynthia tersenyum sinis.

"Anggun, Anggun. Kamu itu terlalu polos. Jadi sangat mudah ku tipu. Mudah sekali kamu mempercayaiku jika aku mengalami KDRT. Padahal luka lebam ini hanya tipuan. Tipuan make-up saja," batin Cynthia menatap sinis foto pernikahan Reno dan Cynthia.

....................

Malam itu, Cynthia sengaja tidur terpisah dari suaminya. Ia sengaja memancing keributan agar Romi emosi dan melakukan kekerasan padanya. Hingga Cynthia bisa menggugat cerai Romi. Namun, sialnya, Romi begitu sabar hingga membuat Cynthia kesal.

"Mas, pokoknya aku mau kita pisah. Aku udah capek hidup miskin sama kamu," bentak Cynthia ketika Romi hanya diam ketika ia meminta pisah.

"Astagfirullah, Cyn. Aku juga sudah berusaha semampuku memenuhi semua keinginan kamu. Apa uang 5jt perbulan itu belum cukup buat kamu?" sahut Romi.

"Nggak, Mas. Aku butuhnya 10 juta tiap bulannya. Apa kamu sanggup?" pekik Cynthia.

"Astagfirullah, buat apa sih? Aku rasa, kebutuhan rumah tangga kita nggak sebanyak itu kok.Kamu juga kan nggak perlu memikirkan bayar listrik, bayar air, semua itu aku yang handle. Kurangnya aku di mana lagi sih?" cecar Romi yang menahan tangisnya.

"Nggak bisa, Mas. Kamu kasih uang aku 10 juta atau kita pisah!" ancam Cynthia.

"Kamu menekan aku soal nafkah 10 juta ini karena kamu perlu, atau kamu hanya menjadikan ini alasan untuk menggugat cerai aku untuk bisa kembali sama Reno?" cecar Romi yang tahu, jika Cynthia masih mencintai Reno, mantan teman dekatnya yang menikahi sahabatnya sendiri.

"Heh! Maksud kamu apa sih? Kenapa kamu jadi bawa-bawa Reno. Dia kan sudah menikah dengan Anggun," gerutu Cynthia.

"Iya, memang. Tapi kamu sakit hati dan ingin merebut kembali Reno dari Anggun kan? Jawab!" hardik Romi.

"Kalau iya, emangnya kenapa? Terserah aku dong. Itu urusan aku dan kamu nggak berhak ikut campur masalah ini," bentak Cynthia.

"Cynthia, ingat ya. Aku masih suami kamu yang sah. Tolong hargai aku," bentak Romi. 

Cynthia pun berbalik arah dan mendekati Romi. Ia pun menatap suaminya itu dengan tatapan sinis. Begitu menghina Romi dan memcemoohnya.

"Iya, kamu memang suami aku. Tapi, suami yang tidak berguna! Ngaca deh kamu," ujar Cynthia dengan tatapan sinisnya.

Naluri Romi sebagai seorang lelaki serasa diinjak. Harga dirinya jatuh seketika saat perjuangannya tidak dihargai.

"Mau kamu apa?" bentak Romi.

"Aku mau kita CERAI!" 

bersambung ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Waduh sahabatnya jg mau nusuk dr blkg. Yah ampun anggun2 apes amat dirimu. Cynthia2 reno itu kere yg berduit itu anggun
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Waduh berlipat ganda sakitnya anggun, jgn bilang anggu hamil ya sampai pingsan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU    TUGASKU USAI

    Beberapa tahun kemudianReno dan Pras kini telah sukses dengan kariernya masing-masing. Hidupnya tidak lagi dijalanan. Tidak lagi kelaparan apalagi kedinginan saat hujan, kepanasan saat terik matahari menyala.Dalam sebuah acara para pengusaha, Reno akhirnya bertemu dengan Anggun. Anggun tidak mengenali Reno, yang pernah dianggapnya sebagai kakak dan lama hidup bersama. Sedangkan Reno, langsung mengenalinya saat pertama kali berkenalan."Anggun? Dia anak om Panca?" batin Reno.Reno pun mengambil langkah, tanpa ingin membuang waktu ia langsung menjalin kedekatan di acara itu. Hingga komunikasi mereka pun terus berlanjut dan semakin dekat. Hingga beberapa tahun kemudian, Anggun dan Reno sepakat bertunangan."Hah, tunangan? Kamu serius, Anggun?" Para sahabat baik Anggun kaget. Ini di luar logika mereka. Anggun yang dikenal sangat hati-hati dan tidak mudah percaya kenapa begitu mudah mengambil keputusan besar di hidupnya, sebuah pernikahan. Dan lebih membuat sahabat Anggun itu tak perca

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU    PERTEMUAN KEMBALI

    Tidak ada hal yang paling menyakitkan saat mendapatkan kabar duka itu. Sendirian ia mendatangi rumah sakit di daerah puncak itu. Tidak ada satupun keluarga yang mendampinginya. Tidak ada satupun anggota keluarganya yang tersisa Sesampainya di rumah sakit, Anggun langsung diantar menuju kamar jenazah. Di sana ia membuka kain penutup berwarna putih itu. Kedua orangtuanya, juga kedua saudaranya.Anggun histeris. Hatinya hancur. Dunia seakan runtuh. Tapi kenyataan ini harus ia hadapi sendirian. Tanpa sanak keluarga. Anggun yang belum genap 20 tahun itu harus merasakan semuanya, mana kala rencananya melanjutkan studi ke Amerika harus ia kubur dalam."Kenapa kalian meninggalkan aku sendiri? Kenapa nggak ajak aku juga, Pa, Ma? Mas, kenapa harus aku sendiri yang hidup?" Rintihan itu memilukan. Para polisi itu pun mencoba menenangkan Anggun. Namun, lagi-lagi mereka gagal. Anggun tetap histeris. Tidak tahu, apakah ia sanggup menjalani hidup ke depannya sendiri. Tanpa siapapun.Tidak lama da

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU    MENJADII YATIM-PIATU

    POV NISSASebulan sudah gadis berusia 15 tahun itu mengalami koma panjang. Hingga akhirnya, kini tubuh itu mulai bergerak, menandakan sebuah kemajuan.Perlahan gadis itu mulai membuka matanya. Ia melihat sekeliling, kepalanya yang masih pusing. Pandangannya pun masih belum jelas. Ia mencoba melihat orang di sekitarnya yang selama ini setia menunggu kesembuhannya.Matanya kini mulai jelas melihat. Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi padanya. Namun, tidak ada hal yang membuatnya ingat mengapa kini ia berada di ranjang rumah sakit kamar VVIP."Kalian siapa?" tanya Nissa pada sepasang suami istri itu. Arjuna dan Balqis saling pandang. Ada kebahagiaan terpancar di wajah Balqis. Akhirnya, orang yang ditabrak suaminya itu tanpa sengaja kini akhirnya tersadar."Alhamdulillah. Akhirnya dia sadar, Mas. Nak, nama kamu siapa? Kami senang, akhirnya kamu sudah sadar. Keluarga kamu pasti susah mencari keberadaan kamu," ujar Balqis."Namaku?"Nissa mulai berpikir, mencoba mengingat siapa

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU    DI MANA ADIKKU?

    Sore itu tiba-tiba Pras dan Nissa diusir dari rumah papinya. Kedua anak remaja itu hanya bisa pasrah. Mereka pun memutuskan pergi meninggalkan rumah yang banyak meninggalkan kenangan indah itu. Baru beberapa langkah, tiba-tiba hujan deras.turun. Pras pun langsung mengajak adiknya ke sebuah gubuk kecil berlantai kayu.'Mas, kita mau ke mana? Mereka kok jahat banget ya?" ucap Nissa terisak."Kamu sabar dulu ya dek.'Malam itu terpaksa keduanya bermalam di gubuk reot itu. Tidak ada pilihan lain kecuali menetap. Di luar hujan masih sangat deras. Pras dan Nissa akhirnya memutuskan tidur sejenak, karena sudah sangat kelelahan. Meraka sudah sangat kelelahan berjalan. Pras akhirnya terbangun. Ia melirik ke arah adiknya yang masih terlelap. Saat melihatnya menggigil, Pras pun langsung mengeceknya dan benar saja jika adiknya itu demam tinggi.'Astaghfirullah! Nissa, kamu demam tinggi. Ya Allah, apa yang harus hamba lakukan?" gumam Pras. Airmatanya pun menetes. Tidak tahu, apa yang harus dil

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU    AWAL KEHIDUPAN BARU

    Sintia mulai keras menolak kehadiran keluarga Acha di rumahnya. Dia tidak ingin terjadi hal buruk pada ketiga anaknya hanya demi menyelamatkan anak si pembunuh."Aku udah capek ya, Mas, berdebat terus. Sekarang gini aja deh, kamu silakan pilih. Aku dan anak-anak atau mereka???" ucap Sintia lantang."Sin, jangan seperti ini. Aku tidak mungkin memilih. Aku ya pasti memilih kalian. Tapi, pikirkan Reno. Dia masih kecil untuk hidup di luar," tutur Panca."Kamu tahu sendiri kan, sejak kasus ini ke publish kedua adik Acha itu kena PHK dan sampai detik ini, tidak ada satupun perusahaan yang mau menerima mereka.""Di mana hati nurani kamu? Kamu pernah kan, diposisi seperti mereka? Dan di saat itu hanya Himawan yang mau membantu! Kamu tidak ada empati sedikitpun sama anak yang sudah pernah menolong kamu???" pekik Panca.Panca mulai hilang kesabaran. Dia tidak tahu lagi bagaimana caranya membujuk istrinya itu agar tetap membiarkan Reno dan keluarga Acha itu bertahan di rumahnya."Sekarang kamu p

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU    DI MANA ADIKKU?

    Sejak hari itu keluarga Acha tinggal dikediaman Panca dan Sintia. Sintia awalnya menolak, tapi akhirnya ia hanya pasrah dengan keputusan suaminya. Sintia hanya meminta penjagaan lebih ketat di rumah maupun saat anak-anaknya ataupun anak Acha dan Himawan bersekolah. Panca pun akhirnya menyetujui syarat yang diajukan istrinya itu.Tidak seperti hari-hari biasanya, Sintia merasakan perasaan tidak enak. Ia pun memutuskan.menemani anak-anak ke sekolah.Di tengah perjalanan ponselnya kembali berdering. Sebuah nama memanggil. Benar saja dugaan Sintia. Kali ini ancaman Harris tidaklah main-main."Halo, cantik. Gimana kabarmu? Kamu sepertinya tidak mengindahkan ancamanku ya? Kamu pikir, aku main-main??" Harris terlihat tenang, tapi pikirannya cuma satu. Menghancurkan siapapun yang menghalanginya melenyapkan nyawa keluarga Acha yang tersisa."Atau kamu butuh bukti??""Tunggu! Apa yang mau kamu lakukan? Tolong, jangan sakiti anak-anak!""Jangan atur aku!!!"Harris tidak main-main. Di tengah pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status