Share

Playing Victim

"Lu mengkhianati Anggun?" pekik Pras.

Reno tak berkutik. Ia memilih diam tanpa berani menjawab apapun. Reno tahu bagaimana karakter Pras dan ia tidak sanggup melawannya.

"Jawab!" hardik Pras.

Saat Pras menarik krah baju Reno dan memberikan sebuah bogem mentah, tiba-tiba Reno berteriak.

"Oke, gue akan ceritakan semuanya," teriak Reno yang sudah tersudut.

Wajah Pras begitu tegang menatap Reno dan juga Nindya yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.

"Gue nggak suka basa-basi. Cepat kalian jelaskan!" bentak Pras saat ketiganya memilih berbicara di dalam mobilnya.

"Pras, lu juga laki-laki kan? Gue mendapatkan apa yang nggak gue dapatin di Anggun di diri Nindya. Lu juga kalau ada di posisi gue, pasti akan melakukan hal yang sama," pekik Reno.

"Maksud lu apa?"

"Sebagai laki-laki, gue butuh pelampiasan, Pras. Sedangkan Anggun, dia sibuk dengan pekerjaannya. Apalagi ...." ucap Reno terbata.

"Apalagi apa? Soal anak?" bentak Pras.

Reno mengangguk.

"Sakit lu, Ren. Anggun itu kurang apa sih? Dia itu udah banyak berkorban buat lu, Ren. Semua dia berikan buat lu. Apa, ponsel android termahal. Mobil, laptop. Bahkan kedua adik lu dia tanggung. Mereka mau apapun, selalu dituruti. Dan lu, berkhianat karena Anggun sibuk kerja? Karena masalah ketidakhadiran anak?!" ucap Pras geleng kepala karena tidak habis pikir dengan tingkah sahabatnya itu.

"Mas, Mas nggak bisa dong nyalahin Mas Reno gitu aja. Coba istrinya itu nggak sibuk kerja. Bisa kasih anak. Dia nggak mungkin akan mencari wanita lain," pekik Nindya membela suaminya.

"Diam ya kamu. Kamu itu wanita juga kan? Kok bisa berkata seperti itu. Apa kamu nggak takut nanti suami kamu ini juga akan berpaling dan mencari wanita lain," bentak Pras.

"Mas kok ngomong gitu? Aku ini kan adik sepupu Mas. Harusnya Mas lebih bela aku daripada Anggun," gerutu Nindya.

"Nindya, Mas nggak menyangka kalau kamu bilang sudah menikah siri itu dengan dia? Kamu sadar nggak, kamu itu merusak rumah tangga orang!" hardik Pras.

"Tapi, Mas. Mas Reno kok yang mendekati aku. Dia yang mau, bukan aku merebut dia," dalih Nindya.

Pras pun meradang saat mendengar adik sepupunya itu beralasan yang tak masuk akal. Ingin rasanya menampar wajah Nindya saat itu juga.

"Kalaupun Reno yang mendekati ka—"

"Pras, jangan salahkan Nindya. Aku yang salah di sini," bela Reno. Reno tak ingin Nindya tertekan hingga mempengaruhi kondisi janinnya.

"Eh, Nindya. Asal kamu tahu ya, semua yang Reno kasih buat kamu itu uangnya darimana? Dari Anggun!" pekik Pras.

"Pras, jaga ya mulut kamu. Kamu pikir aku nggak punya uang apa?!" bentak Reno yang merasa tidak ada harga dirinya.

"Kamu punya uang. Darimana?Jangan bohong terus, Ren. Kamu itu sudah berhenti kerja. Lebih tepatnya diberhentikan. Terus, kamu dapat uang dari mana?" bentak Pras.

"Loh, kamu sudah dipecat, Mas?" cecar Nindya.

..............

Setelah cukup lama beristirahat, Cynthia pun turun, membantu Anggun menyiapkan makan siang. Di tengah kesibukannya, Anggun memang sering memasakkan makanan favorit Reno saat dia sedang tidak bertugas.

"Ini kesukaannya Mas Reno?" celetuk Cynthia. Anggun pun mengangguk.

Dibantu oleh Cynthia, Anggun menyiapkan makan siang untuk suaminya. Seperti biasa, Reno selalu menyempatkan dirinya pulang, di saat Anggun juga sedang tidak bertugas.

Entah karena kelelahan, Anggun tiba-tiba jatuh pingsan saat sedang menata makanan itu di meja makan. Cynthia yang baru keluar dari dapur pun bergegas membantu Anggun.

Dibantu pekerja di rumah itu, Cynthia pun membawa Anggun ke sofa. Sahabatnya itupun pingsan cukup lama, hingga sekitar 30 menit, Anggun pun tersadar.

"Anggun, syukurlah kamu sudah sadar. Gimana, kamu baik-baik aja kan? Kamu ini kenapa sih, pasti capek ya," ujar Cynthia menanyakan kesehatan sahabatnya.

"Aku nggak apa-apa kok, cuma kepalaku sakit tadi. Mungkin kecapean kali ya. Beberapa hari ini kerjaan aku padat dan kurang istirahat," ucap Anggun.

"Kita ke rumah sakit aja ya. Jadi kalau ada apa-apa, kan cepat ketahuan," bujuk Cynthia.

"Nggak usah. Dibawa istirahat juga nanti sembuh kok," jawab Anggun tersenyum.

Dibantu Cynthia, akhirnya Anggun masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat sejenak sementara menunggu kepulangan Reno, sang suami.

Cynthia pun menunggu kepulangan Reno di ruang tamu. Dengan tatapan sinis, ia memandangi foto pengantin Anggun dan Reno yang terpajang di ruang tengah rumah mewah milik Anggun itu.

"Kamu sudah merebut Reno dari aku. Sekarang, waktunya aku merebut Reno kembali. Juga semua yang kamu miliki," ucap Cynthia tersenyum sinis.

"Anggun, Anggun. Kamu itu terlalu polos. Jadi sangat mudah ku tipu. Mudah sekali kamu mempercayaiku jika aku mengalami KDRT. Padahal luka lebam ini hanya tipuan. Tipuan make-up saja," batin Cynthia menatap sinis foto pernikahan Reno dan Cynthia.

....................

Malam itu, Cynthia sengaja tidur terpisah dari suaminya. Ia sengaja memancing keributan agar Romi emosi dan melakukan kekerasan padanya. Hingga Cynthia bisa menggugat cerai Romi. Namun, sialnya, Romi begitu sabar hingga membuat Cynthia kesal.

"Mas, pokoknya aku mau kita pisah. Aku udah capek hidup miskin sama kamu," bentak Cynthia ketika Romi hanya diam ketika ia meminta pisah.

"Astagfirullah, Cyn. Aku juga sudah berusaha semampuku memenuhi semua keinginan kamu. Apa uang 5jt perbulan itu belum cukup buat kamu?" sahut Romi.

"Nggak, Mas. Aku butuhnya 10 juta tiap bulannya. Apa kamu sanggup?" pekik Cynthia.

"Astagfirullah, buat apa sih? Aku rasa, kebutuhan rumah tangga kita nggak sebanyak itu kok.Kamu juga kan nggak perlu memikirkan bayar listrik, bayar air, semua itu aku yang handle. Kurangnya aku di mana lagi sih?" cecar Romi yang menahan tangisnya.

"Nggak bisa, Mas. Kamu kasih uang aku 10 juta atau kita pisah!" ancam Cynthia.

"Kamu menekan aku soal nafkah 10 juta ini karena kamu perlu, atau kamu hanya menjadikan ini alasan untuk menggugat cerai aku untuk bisa kembali sama Reno?" cecar Romi yang tahu, jika Cynthia masih mencintai Reno, mantan teman dekatnya yang menikahi sahabatnya sendiri.

"Heh! Maksud kamu apa sih? Kenapa kamu jadi bawa-bawa Reno. Dia kan sudah menikah dengan Anggun," gerutu Cynthia.

"Iya, memang. Tapi kamu sakit hati dan ingin merebut kembali Reno dari Anggun kan? Jawab!" hardik Romi.

"Kalau iya, emangnya kenapa? Terserah aku dong. Itu urusan aku dan kamu nggak berhak ikut campur masalah ini," bentak Cynthia.

"Cynthia, ingat ya. Aku masih suami kamu yang sah. Tolong hargai aku," bentak Romi. 

Cynthia pun berbalik arah dan mendekati Romi. Ia pun menatap suaminya itu dengan tatapan sinis. Begitu menghina Romi dan memcemoohnya.

"Iya, kamu memang suami aku. Tapi, suami yang tidak berguna! Ngaca deh kamu," ujar Cynthia dengan tatapan sinisnya.

Naluri Romi sebagai seorang lelaki serasa diinjak. Harga dirinya jatuh seketika saat perjuangannya tidak dihargai.

"Mau kamu apa?" bentak Romi.

"Aku mau kita CERAI!" 

bersambung ....

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Waduh sahabatnya jg mau nusuk dr blkg. Yah ampun anggun2 apes amat dirimu. Cynthia2 reno itu kere yg berduit itu anggun
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Waduh berlipat ganda sakitnya anggun, jgn bilang anggu hamil ya sampai pingsan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status