Share

2. Patriark Yale

"Dia tidak berperasaan?" Tanya Patriark Yale, lelaki tua yang tubuhnya masih kuat dan keagungan tidak memudar di usia tuanya. Dia masih tampak tangguh dan ketajaman di ujung matanya tidak melemah sama sekali. Meski usianya sudah mendekati delapan puluh tahun dengan semua rambut hampir memutih, dia sama sekali tidak terlihat tua. Matanya masih melihat dengan jelas, sama sekali tidak membutuhkan kacamata.

Yestin Yale mengalihkan pandangannya dari wanita itu, Isabella Tantran, yang berdiri tenang di tepi danau buatan vila kakeknya, memandang lingkungan di sekitarnya dengan ketidakpedulian, tak jauh dari tempat mereka berdua duduk. 

Jika Yestin Yele tidak benar-benar frustasi sampai ketingkat mati lemas, dia tidak akan pernah mencari Patriark Yale yang membosankan dan selalu mengganggunya dari masa kanak-kanak hingga sekarang. Tidak pernah lupa mengejek dan meremehkannya di setiap kesempatan. Meski dia tahu sebenarnya lelaki tua itu sering membanggakannya dan menyombongkannya, jika berbicara dengan teman-temennya dan sering membandingkan dengan cucu-cucu temannya.

"Lalu disebut apa dia? Sepuluh tahun. Sepuluh tahun Kakek, dia masih seperti itu. Sama sekali tidak memandangku sebagai lelakinya. Jika aku mengizinkan dia bercerai, sudah pasti dia akan pergi dengan bersih tanpa ragu sama sekali, kau bilang anak bisa mengikat kami, tapi dia sama sekali tidak menyukai anak-anak kami" Keluh Yestin Yale dengan frustasi.

Patriark Yale sama sekali tidak menyembunyikan suara terkekeh miliknya, dan mengejeknya Yestin Yale terus menerus "Katakan saja kesombonganmu itu dipukuli habis-habisan olehnya. Kau pikir semua wanita sama saja, menyukai dan menyanjung ketampanan dan latar belakangmu sampai kau terbang ke langit. Tapi sayang sekali, ck ck, Isabella sama sekali tidak memuaskan egomu selama bertahun-tahun, sungguh sangat disayangkan untukmu. Kalau aku boleh jujur padamu, pertama kali melihatnya aku tahu dia dilahirkan untuk menjadi istri ideal kalangan kelas atas yang selalu stabil dilingkungan berantakan ini.

"Meski rumor mengatakan dia dibesarkan di lingkungan luar yang miskin, tidak tahu sopan santun dan aturan, tidak cocok untuk kalangan kelas atas, aku tetap mengizinkanmu memilihnya, menurunkan harga diriku untuk mendatangi Tantran tua untuk meminta perjodohan agar kau bisa menikahi dengannya bukan aku amat mencintaimu bocah nakal, semua itu kulakukan karena aku tahu keberadaan Isabella akan menentukan kebaikan masa depan keluarga utama dan bisnis Yale.

"Kau lihat berapa banyak kenalan kita yang menjadi berantakan hanya karena wanita. Lihat bagaimana ibumu yang cemburuan, membuat masalah ketika ayahmu hanya berbicara didekat seorang wanita cantik, bertengkar sepanjang hari dan berisik dan lihat bagaimana jadinya Yale di bawah kepemimpinan ayahmu yang harus meladeni ibumu.

"Juga lihatlah istri-istri pamanmu yang terlalu menganggu, picik, dominan dan bahkan bertengkar dengan wanita lain untuk hal-hal sepele yang benar-benar merepotkan. Atau istri lainnya yang dipilih dari kalangan orang biasa, mereka dangkal dan tidak memotivasi pasangannya.

"Isabella Tantran istri kelas atas yang sempurna, dia menjaga halaman belakangmu dengan rapi, dia membesarkan anak-anakmu dengan kualitas terbaik dan menjadi anak-anak kebanggaan, dan bahkan dia bisa menjalan bisnis Tantran tanpa masalah disaat yang sama.

"Semua poin terbaiknya sangat membantumu, dan membawa keuntungan dan manfaat yang sangat banyak bagi perjalanan karirmu. Berapa banyak lelaki dikalangan kita yang berharap mendapatkan istri seperti Isabella Tantran, mungkin kau tidak bisa menghitungnya. Jika mereka bisa mendapatkan istri seperti Isabella, mungkin mereka bisa menambah umur hidup beberapa tahun lagi.

"Maka kau berhentilah bermain dengan wanita licik di luar. Hati yang tulus akan selalu dibayar kembali. Jangan terlalu serakah" Kata Patriak Yale panjang lebar.

Yestin Yale menundukkan kepalanya, menatap air teh di gelasnya yang belum tersentuh cukup lama, tidak tahu apa yang ia pikirkan. Lalu akhirnya mendesah kecil dan mengatakan "Aku tidak mengharapkan dia mencintaiku dengan tergila-gila seperti wanita lain, yang kuinginkan cukup sederhana, bisakah dia sedikit melihatku, sedikit, hanya sedikit saja"

Dia memiliki wajah tampan dan dia tahu itu. Banyak wanita tidak berpaling dari pesonanya dan tidak menolak keinginannya. Dengan sekali lambaian semua wanita akan jatuh di kakinya.

Dia kaya, berasal dari keluarga terkenal dan berpengaruh. Salah satu pewaris dengan kemampuan terbaik di keluarga Yale.

Jika Isabella tidak melihat ketampanan dan kekayaannya, mengapa dia tidak melihat ketulusan dan perjuangannya selama sepuluh tahun.

Dia dilatih sabar dan toleran, tapi menghadapi Isabella, dia merasa semua kesabaran akan habis.

Tapi disaat yang sama dia sangat mencintai Isabella Tantran.

Patriark Yale mengangkat alisnya, seolah mengatakan 'omong kosong apa ini' lalu membalas "Manusia adalah makhluk yang tidak terpuaskan Yestin. Tanya pada dirimu sendiri apakah benar-benar sedikit yang kau inginkan darinya? Untuk apa kau membesarkan wanita-wanita berantakan itu diluar bahkan membawanya pulang? Bukankah kau ingin dia cemburu dan kau bisa menundukkan kesombongannya?

"Kau terkadang memperlakukannya dingin dan sombong, hanya untuk membuat dia lebih memperhatikanmu. Jauh dalam dirimu, Kau serakah akan perhatiannya, kau ingin dia selalu berkeliling di sekitarmu, menempatkanmu didaftar tertingginya.

" Ketika dia memperhatikanmu, Kau ingin cintanya, ketika kau mendapatkan cinta kau ingin jiwanya" Kata Patriark Yale menohok.

"Tidak!" Yestin Yale menyangkal terlalu cepat. Ujung telinganya memerah karena rahasia tersembunyi dalam dirinya terbongkar oleh orang yang paling tidak ingin mengetahui rahasianya sama sekali. Tapi sayangnya Patriark Yale adalah orang paling mengenal Yestin Yale, membongkar semua persembunyian.

Makin bersalah dengan tatapan kakeknya, Yestin Yale tergagap menjelaskan "Ma...Maksudku, aku tahu cinta akan menjadi kelemahan yang seharusnya tidak pantas kita miliki, tapi aku hanya ingin mempertahankannya. Dari awal aku benar-benar tertarik padanya, tapi sudah lebih sepuluh tahun dia tidak pernah melihatku bahkan hanya sekali, aku takut..." katanya.

"Kau takut dia akan bertemu seseorang yang membuatnya jatuh cinta, seseorang yang lebih baik darimu, mengalahkan semua kesombonganmu" Sanggah Patriark Yale.

Yestin Yale menundukkan kepalanya makin rendah, cemberut dengan penuh keluhan seperti bocah malang bertahun-tahun lalu.

Patriark Yale mendesah seolah-olah kembali melihat bocah sombong, tidak mau kalah, tidak bisa disalahkan dan memiliki harga diri yang tinggi di luar, tapi hanya di hadapannya akan mengeluh seperti anjing susu yang ditinggalkan pemiliknya, kebingungan dan tersesat sedih.

"Baiklah" Akhirnya Patriark Yale mengalah. Seolah-olah ia benar-benar tidak berdaya dengan keluhan dan frustasi cucunya selama sepuluh tahun. "Aku akan memberimu sebuah rahasia kecil yang mungkin dimiliki Isabella Tentran" katanya perlahan mendesah.

Yestin Yale mengangkat kepala dan memandang Patriark Yale dengan penuh harap.

"Berdasarkan pengalaman dan pengamatanku selama bertahun-tahun, ada tiga alasan kenapa Isabella Tantran seperti sekarang. Pertama, dia mungkin terlahir seperti itu, bukan karena dia tak berperasaan, tapi karena IQnya sangat tinggi tapi EQnya sangat rendah.

"Alasan kedua, kultivasinya dari masa kecil dan pengaruh lingkungan pertumbuhan yang menjadikan dia seperti sekarang. Kita tidak tahu lingkungan hidup seperti apa yang dijalani Isabella sebelumnya, yang membuat dia menjadi begitu tenang dan stabil tidak tergoyahkan.

"Alasan ketiga, yang kupikir mungkin sangat mendekati Isabella yang sekarang, selalu tenang dan stabil seperti seorang yang telah melewati perjuangan dan pengalaman kehidupan yang sangat panjang, yang benar-benar tidak cocok dengan usianya, Isabella mestinya seseorang yang mengunakan Kunci Jiwa"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status