Share

BAB 3 AKU MENGINGATMU

Perlahan kedua mata Alicia terbuka, ia tidak berusaha menyalahkan dirinya sendiri tentang apa yang sudah terjadi, gadis itu bahkan sudah bisa menduga dimana ia sedang berada, dirumah sakit “Aroma obat ini hampir tidak lagi menggangguku didalam keterbatasan, aku sudah sangat terbiasa.” Seharusnya Alicia tidak ditemukan sebelum keesokan harinya, karena gadis itu ingat betul bahwa ia terjatuh dilorong sekolah yang gelap dan sepi, ia juga tidak mengandalkan kecepatan pertolongan dari para pengawalnya, mereka hanya akan datang ketika Alicia memanggil mereka atau telah jauh terlambat menyadari bahwa seharusnya Alicia sudah berada dirumah tepat pada saat yang telah Alicia sepakati.

Alicia mengedarkan pandangan pada seluruh penjuru ruangan, tapi tak ada seorang pun disana, Alicia berharap dapat melihat pemuda yang telah memberi pertolongan. “Dia tidak asing bagiku. Sungguh.” berucap Alicia lirih, Alicia meyakini pasti pemuda itu masih ada disekitar ruangan, tapi seperti yang diketahui tak seorang pun disana melainkan dirinya sendiri.

Tak lama setelah itu seseorang datang untuk Alicia, ia bahkan tidak mengetuk pintu ketika masuk, ia terlihat panik mendengar kondisi Alicia “Oh Nona, kami baru saja menerima kabar bahwa anda dirawat dirumah sakit” Debora tampak semakin cemas "Bagaimana keadaan anda Nona? apakah Anda terluka?" Alicia menggeleng "Saya membawakan buah-buahan segar untuk anda, tunggulah saya akan menyiapkan beberapa" “Bagaimana kau tahu aku disini?" "Pagi ini saya menerima sebuah panggilan dari seseorang yang tidak dikenal, ia berkata bahwa Anda sedang dirawat di rumah sakit ini" "Mengapa baru datang sekarang?" pertanyaan Alicia tersebut membuatnya dalam kebingungan bagaimana ia harus menjawab pertanyaan Alicia "Maafkan saya Nona, semalam saya dan yang lain merasa sangat mengantuk, saya dibangungkan oleh telefon yang memberitahukan tentang keadaan anda sekarang" sama halnya dengan pelayan dirumah Alicia yang tiba-tiba saja mengantuk secara bersamaan, para pengawal Alicia pun merasakan hal serupa. "Aneh?" pikir Alicia "Mereka semua pergi ke sekolah namun anda tidak disana, Syukurlah kita masih bisa bertemu." 

semua itu terjadi bukan karena suatu kebetulan semata, ini adalah perbuatan Alex, ia sengaja membuat semua orang yang terlibat dengan Alicia mengantuk dan jatuh tertidur, karena tak ingin seorang pun tahu bahwa dia-lah orang yang telah memberikan pertolongan bagi Alicia. 

Debora menunjukkan kekhawatiran berlebih, ia takut Tuan Henry akan mengetahui kejadian ini, jelas sekali Debora tidak pantas menerima maaf diakibatkan keteledorannya "Akan kupastikan bahwa satu-satunya orang yang menerima kemarahan Ayah adalah aku, ini semua salahku, bukan salahmu Debora, jangan takut" "Tentu saja ini adalah kesalahan saya, seharusnya semalam saya tidak tidur, sehingga saya akan membuat para pengawal itu mengawasi anda dengan baik, mengingatkan mereka bahwa mereka harus memperhatikan jam pulan anda Nona, sungguh ini tidak akan terjadi lagi dan yang paling penting adalah bahwa orang-orang itu tidak akan lagi benar-benar membiarkan anda seorang diri berada dilingkungan sekolah mereka akan tetap ada disekitar sana" "Debora, terima ini" menyodorkan sesuatu “Ini adalah kartu Atm-ku yang lama, ada cukup banyak uang disana untuk membuatmu merasa kaya walau jabatanmu hanya sebagai seorang kepala pelayan" "Apa maksudnya ini Nona?" "Ini adalah uang yang seharusnya kau terima saat aku berkata membelimu, maaf aku baru memberikannya" Alicia sedang melakukan tindakan suap kepada Debora, kedua mata Debora berbinar menggenggam kartu ATM berisikan banyak uang itu, betapa Debora sungguh berbahagia "Ah iya, kapanpun itu aku bisa saja memblokir kartu ATM-nya, tapi hanya akan terjadi saat kau melanggar kesepakatan kita, berikan tanganmu” Debora segera mengulurkan tangannya, kemudian Alicia menuliskan nomor Pin diatas telapak tangan kepala pelayan kepercayaan sang Ayah itu, lantas menjabat tangan Debora, ini dilakukan supaya Debora menutup rapat mulutnya, hanya selama ia tidak membocorkan kegiatan Alicia selama berada diluar rumah kepada Tuan Henry, Debora “Terima kasih Nona? Apakah anda menginginkan sesuatu selain buah? seperti makanan? Saya rasa tubuh Anda semakin kurus” “Cairan infus ini cukup membuatku merasa lebih baik, tubuhku segera berkembang dengan pesat, jika terus berada ditempat ini maka aku akan menjadi gemuk secara instan, pergilah biarkan aku sendiri, aku ingin sendiri” “Baik Nona, kami akan mengurus ruangan VIP untuk anda” “Tidak, jangan lakukan, aku tidak terlalu ingin menjadi eksklusif, agar bisa merasakan hidup seperti manusia yang dimanusiakan.” 'Maksudmu? manusia yang dimanusiakan? kau bahkan istimewa dengan kamar VIP' tapi apapun itu Debora memilih untuk taat perintah "Kalau begitu selamat beristirahat dengan tenang Nona" ia berjalan keluar dengan ganjalan pertanyaan tentangnya, setelah difikirkan ulang “Mengapa terkadang gadis itu bersahaja? Padahal dilain waktu dia dingin dan melakukan pemberontakan dengan cara diamnya, dia memang aneh? Oh sebaiknya aku tidak peduli, ini menyoal uang, dia sudah menyumpal mulutku rapat-rapat dengan uangnya, sehingga telah menjadikan gerak hidupku terbatas hanya dengan menuruti setiap aturan perintahnya, celaka, aku sedikit menaruh kekaguman pada Nona Alicia, gadis itu benar-benar berkharisma, aku mengaku tidak berkutik saat menghadapinya. Karena ini dilakukan demi uang, hanya untuk uang” Debora melenggang dengan dipenuhi kesemangatan hidup, saat itu dia benar-benar lupa bahwa dirinya juga orang suruhan Tuan Henry.

'Sendiri’ pikir Alicia ‘Aku merasa dua kali lipat jauh lebih baik’ menjadi sendiri adalah merupakan hal yang paling ia gemari, namun tidak selalu menyenangkan menyepi dari hiruk pikuk dunia sehingga kadangkala untuk mengusir kebosanan Alicia selalu melimpahkan yang tertanam didalam benak hatinya kedalam sebuah tulisan, mula-mula ia meraih sebuah buku dari dalam tas sekolahnya, ia berusaha bicara pada dirinya sendiri dengan menuliskan sesuatu diatas lembar putih itu, dan tidak pernah mencurahkan isi hati kepada orang lain karena siapapun berpontensi untuk mengkhianati kepercayaannya.  

“Jujur saja aku tidak suka ada seseorang yang mencampuri urusanku, semua orang didunia ini tanpa terkecuali, termasuk Ayah kandungku sendiri. tapi pemuda itu telah memberiku pertolongan dikala aku tidak berdaya dan sempit, ia dengan sengaja membawaku kerumah sakit tanpa meminta persetujuanku (Bagaimana itu –meminta persetujuan?- dilakukan sedangkan Alicia sudah tidak sadarkan diri), aku sungguh diambang kebingungan, perlukah aku menyikapinya dengan amarah atau justru kebalikannya? menempatkan diri dalam kesyukuran karena merasa tertolong? Sebenarnya aku tidak suka ditolong, tindakan pemuda itu justru membuat aku marah, namun aku tidak terbiasa mengekspresikan suatu amarah, jadi aku tidak tahu bagaimana itu dilakukan? (Alicia adalah seorang gadis yang lemah, bagaimana mungkin ia bisa marah pada orang lain? jika marah pada dirinya sendiri saja ia tidak sanggup?) malam kejadian itu seharusnya aku dibiarkan begitu saja, aku sangat ingin dibiarkan tergeletak menyedihkan diatas lantai, lalu barulah keesokan harinya aku diketemukan dimana semua orang mengerumuni, untuk menyaksikan aku tidak lagi bernyawa, tak lama kemudian mereka akan melupakan aku dari dalam ingatan mereka untuk selamanya, sempurna" kemudian tersenyum riang. Apa ada dengan gadis itu? apakah ia mengalami gangguan kejiwaan?

Selama ini Alicia dikenal sebagai seorang gadis yang sangat cerdas dan santun meski ia seperti tidak bisa bersahabat kepada siapapun. ternyata ia memiliki sisi yang tidak banyak diketahui oleh semua orang, gadis itu tertekan secara mental dan batin, Alicia tidak benar-benar memiliki semangat untuk hidup, entah siapa pelakunya? (penyebab) 'Aku terpaksa hidup hanya untuk Ayahku, aku sungguh terpaksa.'

Sebuah perbincangan kecil dan santai disuatu sore, antara dua orang lelaki paruhbaya sembari menikmat Biscuits ditemani secangkir teh panas “Dia mewarisi kecerdasan Ayahnya dalam segala bidang” pembicaraan ini tentang Alicia “Dan dingin seperti Ibunya” “Oh, Mary Ann, ketika ingatan tentang Mary Ann datang menderaku, betapa aku mengaku bahwa dia adalah wanita yang cantik dan aku sangat-sangat mengagumi kecantikannya” mereka berdua adalah pengacara pribadi keluarga Alicia “Gadis yang tidak suka diusik” “Untuk itulah, kita dipekerjakan?” “Dia tidak pernah bermasalah dengan kasus manapun, gadis itu tak pernah menempatkan dirinya dalam bahaya” “Ya, kurasa sejauh ini yang tampak memanglah begitu, berkat dia, kita hanya duduk tenang dan dengan gaji yang teramat besar selama berwaktu-waktu, minum teh dengan santai disore hari, bahkan saat kita hampir tidak bekerja untuk membelanya, kadangkala aku bisa merumuskan jadual untuk berlibur bersama anak-anak juga istriku” “Aku melihat kedua sorot mata gadis itu, dia terlampau kesepian, dia tidak memiliki seorang pun yang bisa disebutnya, teman” “Yah, dibagian itu dia memang sungguh terasa menyedihkan, andai saja aku seumuran dengannya, aku mungkin akan mulai mengganggunya, membuatnya jengkel, meminta maaf, lalu memintanya menjadi seorang teman” “Oh tidak semudah itu Tuan Wilson, dia gadis yang tak mudah didekati, jangan lupa, dia memiliki kepribadian yang tidak berbeda dari Mary Ann, apa kau tidak mendengar kabar beritanya? bahwa Alicia secara khusus meminta Ayahnya menyewa Bodyguard untuk menyingkirkan seseorang yang berusaha mendekatinya, bahkan jika yang diharapkan sebatas pertemanan biasa, seperti seorang teman, Alicia tidak bisa menerima itu sejak awal, koreksi bila aku salah” Tuan Wilson pernah mendengar tentang itu dari suatu tempat, tapi pada bagian dimana Alicia meminta Ayahnya mempekerjakan seorang pengawal pendapat itu tidak benar, Tuan Henry menyediakan pengawal untuk Alicia tanpa melewati persetujuan anak perempuannya itu, Alicia tak perlu bantuan pengawalnya untuk mengusir siapapun yang berusaha mendekatinya, mereka tak memiliki nyali besar mendekati Alicia.

“Ya, entahlah? Dari pada itu, sebenarnya, ada hal lain yang ini kukemukakan, aku hanya ingin mengatakan pada Anda Tuan Robbert, bahwa aku memiliki seorang Putri yang seumuran dengan Alicia” “Kau berniat mengajukan putrimu untuk menjadi temannya?” “Tidak terduga, bahwa aku akan mengurungkan niatanku secepat ini, setelah menyerap semua obrolan kita tadi, Bodyguard? Are you kidding me? Hahaha, dia sampai membentengi dirinya menjadi sekuat itu, hahaha” Tuan Wilson tertawa geli “Keputusan yang tepat Tuan Wilson” jangan mengirimkan seorang teman pada Alicia, karena Alicia pasti akan mengabaikan siapapun itu, gadis itu tidak tertarik pada manusia mana pun, aku juga tidak pernah mendengar apakah dia memiliki ketertarikan kepada lawan jenis? Apapun itu, aku sudah coba mengingatkanmu, jangan membuat anak gadismu dalam masalah besar dengan berusaha mendekatkannya kepada Alicia” “Terima kasih sangat membantu” ucap Tuan Wilson “You are welcome.” Tuan Robbert menutupnya.  

Alex mengawasi Alicia dikejauhan, pemuda itu melayang diudara, dia memiliki keseimbangan yang alami untuk melakukannya sebab ia merupakan seorang Vampire, semua hal dapat dikerjakannya secara ghaib.

“Bagaimana keadaanmu Nona?” seorang nurse datang untuk Alicia, ia terus mengajaknya bicara, menanyakan kabar dan mencoba memberikan kebahagiaan kecil, canda yang sedikit dipastikan, berharap itu akan sampai dengan manis disetiap sisi hati Alicia sambil memeriksa selang infus “Aku merasa tidak begitu baik, aku sangat ingin tidur tapi aku tidak bisa melakukannya, meski aku sudah sangat mengantuk, tolong suntikan cairan obat tidur kedalam tubuhku, biarkan aku tidur” “Itu akan dilakukan dengan senang hati jika memang kau memerlukan waktu istirahat, secara prosedural, kau berhak menerimanya” “Terima kasih” kemudian Alicia menerima suntikan dibagian lengannya, gadis itu hanya perlu mengosongkan beban pikiran yang sebenarnya tidak akan pernah benar-benar hilang dari dalam otak.

Secara perlahan Alicia mulai tertidur, ditandai dengan semangat yang berhenti dan tak bertumbuh, Alex menjadi saksi detik-detik Alicia terlelap dalam tidurnya berkat pengaruh obat tidur. Nurse baik hati itu tersenyum mengetahui bahwa obat tidurnya bekerja dengan baik, lalu beranjak meninggalkan ruangan untuk kembali ke meja kerja-nya

Jendela kamar rawat Alicia terbuka tanpa ada yang membukanya, kemudian seperti angin yang melintasi sang malam Alex masuk kedalam kamar rawat Alicia dan secepat itu pula jendela kembali tertutup agar Alicia terbebas dari udara yang dingin, Alex hanya ingin tahu keadaan gadis yang sudah diberinya pertolongan “Sepertinya dia terlihat baik dan tidur sangat pulas” gumam Alex “Haruskah aku berhenti mengawasinya?” Alex bertanya pada diri sendiri, meskipun sebenarnya ia punya banyak waktu untuk menjaga Alicia, dia adalah seorang pengangguran, selain menyoal makan, segala sesuatu tentangnya telah John ambil alih,

"Sebaiknya aku tinggal disini sedikit lebih lama, setelah memastikan bahwa gadis ini siuman barulah aku akan pergi" Lalu tak sengaja Alex melihat sebuah buku catatan yang terbuka ditangan Alicia, sehingga Alex dapat membaca sebagian yang tertulis disana, buku catatan itu berisi  “Jujur saja aku tidak suka saat ada seseorang yang mencampuri urusanku, semua orang didunia ini tanpa terkecuali, termasuk Ayah kandungku sendiri. tapi pemuda itu telah memberiku pertolongan dikala aku tidak berdaya dan sempit, ia dengan sengaja membawaku kerumah sakit tanpa meminta persetujuanku, aku sungguh diambang kebingungan, perlukah aku menyikapinya dengan amarah atau justru kebalikannya, menempatkan diri dalam kesyukuran karena merasa tertolong? Sebenarnya aku tidak suka ditolong, jujur saja sampai detik ini aku memutuskan sangat ingin marah, tapi aku tidak terbiasa mengekspresikan suatu amarah, jadi aku tidak tahu bagaimana itu dilakukan? aku sangat ingin dibiarkan tergeletak menyedihkan diatas lantai, lalu semua orang mengerumuni, mendapati aku tidak lagi bernyawa, tak lama kemudian mereka akan melupakan aku dari dalam ingatan mereka untuk selamanya, sempurna”

“Dia benar-benar seorang gadis yang berputus asa, sebenarnya beban hidup macam apa yang tengah dipikul?” Alex berkomentar setelah membaca tulisan Alicia, Alex berniat menempatkan buku harian Alicia kembali ketangannya agar ia tidak pernah menyadari bahwa seseorang telah membaca catatan tangannya, namun tiba-tiba saja Alex dapat mendengar seseorang hendak masuk kedalam kamar Alicia “Apakah saya di ijinkan masuk kedalam? Saya ingin melihat keadaan Nona Alicia” bertanya Debora pada pihak perawat, meski suara Debora berjarak sekitar lima puluh meter dari Alex, namun ia dapat mendengar hal tersebut berkat pendengaran tajamnya. maka sebelum ia tertangkap basah, segera, Alex meninggalkan tempat itu, tanpa disadari rupanya Alex membawa serta buku catatan Alicia bersama dengan dirinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status