Share

8. Guru Baru

( PoV Asmara )

"Selamat pagi anak-anak." Pak kepala sekolah masuk ke dalam kelas kami bersama dengan seorang wanita yang memakai pakaian kerja formal. Wanita itu membawa tas kerja berwarna merah marun, dan juga buku-buku besar di tangannya. Mungkin beliau adalah seorang guru. Bisa jadi beliau guru baru di kelas kami. Mungkin.

"Selamat pagi Pak." Jawab kami serentak dengan begitu keras. Kompak sekali memang.

"Anak-anak! Pagi ini, Bapak membawa seorang guru baru buat kalian semua. Silahkan Bu, perkenalkan diri Anda." Aku seratus persen benar. Beliau adalah guru baru kami. Entah mata pelajaran apa yang akan dibawakannya. Namun aku akui, guru baru ini begitu cantik. Aku yakin, tak butuh waktu lama untuknya menyesuaikan diri di sekolah ini. Dan aku yakin, semua orang akan dengan mudah menyukainya, karena kecantikannya.

"Selamat pagi anak-anak! Bagaimana kabar kalian hari ini?" Guru cantik itu menyapa kami dengan begitu lembut. Senyumnya begitu manis. Tutur katanya juga benar-benar menyenangkan. Ah, sempurna sekali memang.

"Baik Bu!" Kami kembali menjawab dengan begitu kompak dan serentak. Apalagi siswa lelaki. Mereka begitu bersemangat menjawabnya. Bagaimana tidak, di hadapan mereka kini berdiri seorang bidadari tanpa sayap. Sempat ku perhatikan mereka satu per satu. Tak ada yang berkedip. Mereka seakan terhipnotis dengan kecantikan wanita yang ada di depan mereka saat ini. Geli sekali aku melihatnya.

"Perkenalkan, nama saya Bu Andira. Panggil saja Bu Dira. Saya akan mengajar mata pelajaran kesenian, menggantikan Pak Reza yang sudah di pindahkan menjadi kepala sekolah di sekolah cabang di Bandung." Beliau mulai memperkenalkan dirinya. Andira. Nama yang begitu cantik, sama seperti wajahnya yang menawan.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Tampaknya aku pernah bertemu dengan beliau. Aku tak asing dengan wajahnya setelah lama aku perhatikan. Ah, tapi aku tak ingat, kapan dan dimana aku bertemu dengan beliau ya? Biar ku ingat-ingat lagi.

"Selamat pagi Bu Andira!" Lagi-lagi anak laki-laki yang paling keras suaranya. Aku tak ikut menjawab. Hanya memandang Bu Dira sambil mengingat-ingat.

"Em, kalau begitu saya pamit ke kantor dulu ya Bu. Masih banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan. Jenengan bisa langsung ngajar di kelas ini sekarang. Atau mau kenal-kenalan sama anak-anak dulu juga boleh.." Kata Pak Kepsek sambil mengulurkan tangannya, berniat menjabat tangan Bu Dira.

"Iya, makasih Pak." Bu Dira menunduk, memberi salam kepada Pak Kepsek sambil menyambut uluran tangan Pak Kepsek, yang kemudian keluar dari kelas kami dan menghilang dengan cepat dari pandangan.

"Eh, Ra. Guru barunya kok sekilas mirip sama kamu ya." Deren, ketua kelas kami yang duduk tepat di belakangku, mencolek lenganku.

"Masak sih? Cantikan Bu Dira lah! Aku masih bocah ingusan. Hihi." Aku terkekeh. Karena menurutku lucu saja. Bu Dira begitu cantik dengan penampilan yang membuatnya terlihat begitu anggun dan dewasa. Sedangkan aku, aku memang artis, namun penampilanku terbilang seperti bocah yang masih mentah, memakai make up dan pakaian istimewa hanya ketika aku kerja. Selebihnya, aku biasa saja.

"Beneran lho. Kayak kakak adek." Ku lirik Deren yang nggak berkedip menatap Bu Dira.

"Woi. Dasar playboy. Tuh ngeces." Aku menepuk pundaknya keras, memberinya sedikit kejutan karena air liurnya hampir saja menetes. Haha.

"Gila Lo!" Aku kembali terkekeh melihat si playboy itu sedikit sewot sambil menutup mulutnya rapat dengan tangannya.

"Kayak pernah lihat deh. Tapi di mana ya." Aku kembali mengingatnya. Dari tadi belum juga ku temukan jawabannya.

"Ya iyalah pernah lihat. Orang Bu Dira ini sering banget ngajarin les musik di komplek perumahan kita." Sahut Deren, ketua kelas sekaligus tetanggaku itu, yang akhirnya memberiku jawaban.

"Ah! Iya! Aku baru ingat. Beliau wanita yang di malam hujan kala itu meneduh di seberang jalan depan rumahku. Akhirnya. Yang waktu itu pulangnya di jemput mobil bagus. Suaminya kali ya."

"Dia belum nikah. Sugar daddy nya kali. Haha."

"Ngaco." Aku membalikkan badanku, kembali menatap Bu Andira. Akhirnya, aku bertemu kembali dengannya. Wanita sepertiku.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status