Share

Dia pun pergi

"Ada apa lagi, Mas?" tanya Hani heran melihat Aiman lari tergopoh-gopoh. Padahal ia ingin segera meninggalkan tempat itu. Selain tak ingin menambah luka hatinya, wanita itu juga menahan rasa mual yang sejak tadi menyiksanya. 

Lagi-lagi Aiman menarik tubuh Hani dalam pelukannya. Didekapnya cepat dan erat tubuh itu, hingga Hani tak sempat menghindar. 

"Izinkan aku memelukmu mungkin untuk terakhir kalinya, Han. Setelah ini aku janji tidak akan mengganggu hidupmu lagi," ucapnya parau. 

Hani memejamkan matanya dengan malas. Kenapa Aiman terus saja bersikap seperti ini? Apakah ini ada hubungannya dengan bayi yang dikandungnya? Apakah ikatan antara ayah dan anak itu begitu kuat? 

Hani segera mengurai pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status