Share

Dilema

Mata Aiman berbinar bahagia. Secercah harapan hadir, kalau pernikahan mereka bisa dipertahankan. Karena, tidak biasanya Hani menghubunginya. Aiman yakin Hani menelpon untuk membatalkan perceraian mereka, dan ia akan menyambutnya dengan suka cita. 

Aiman baru akan mengangkat panggilan Hani saat ponselnya berhenti berdering, ternyata panggilan terputus. Secepat kilat ia menghubungi balik, dan butuh waktu cukup lama Hani mengangkat panggilannya. 

"Iya, Han? Bagaimana?" tembak Aiman langsung setelah panggilan terhubung. Lelaki itu membuka pintu mobil, lalu duduk di belakang kemudi. 

"Ma-af, Mas. Ke-pen-cet," jawab Hani pelan di seberang sana. Padahal sungguh Hani sedang bimbang, antara memberi tahu Aiman atau tidak. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status