Share

Part 8 Istri Sah?

Rafka datang ke apartemennya untuk menemui Agatha, tetapi gadis itu sudah tertidur di kamarnya. Rafka tetap melangkah masuk ke dalam kamar untuk sekadar melihat wajah gadis itu. Selama tiga hari ini ia belum mengunjungi maupun menghubungi Agatha karena masalahnya dengan papanya. Rafka hanya tidak ingin emosinya akan mengganggu hubungannya yang sudah semakin membaik. 

Rafka meletakkan tangannya dan memeta wajah Agatha yang terlihat cukup mungil untuknya. Sesekali ia membenarkan anak rambut yang terjatuh di wajahnya. Tidak ingin mengusik Agatha, Rafka mencium kening gadis itu lalu beranjak dari tempatnya. 

Baru selangkah, ia merasa pergelangan tangannya ditahan. “Jangan kemana-mana,” ucap Agatha dengan suara serak khas bangun tidur.

Rafka tersenyum lalu kembali duduk di samping ranjang. “Maaf ya gara-gara aku kamu kebangun,” pungkas Rafka. Sementara Agatha hanya menggelengkan kepalanya dan membawa tangan Rafka ke bawah pipinya sambil tersenyum. 

“Nggak apa-apa kok, aku bosan banget asal kamu tahu. Apalagi asisten kamu yang kaku itu nggak izinin aku pergi kemana-mana,” celoteh Agatha dengan wajah cemberut.

“Maaf ya, Div. Aku memang yang suruh David untuk nggak izinin kamu pergi, apapun yang terjadi.” Raut wajah Rafka berubah menjadi sedih, membuat Agatha yang melihatnya langsung bangun dan mensejajarkan tubuhnya dengan Rafka sambil memegang pundaknya.

“Kamu kenapa? ada masalah?” tanya Agatha kemudian.

Rafka tidak menjawabnya dan malah meletakkan kepalanya di pundak Agatha. “Aku takut, Div,” jawab Rafka singkat.

“Takut apa?”

“Aku takut kalau aku nggak bisa jaga kamu dengan baik, aku nggak mau jadi seperti dia.” Agatha merasa cukup tersentuh dengan ucapan Rafka, betapa beruntungnya gadis yang ia cintai. Di sisi lain Agatha juga merasa kasihan karena gadis yang Rafka cintai itu justru meninggalkannya. 

“Kamu salah satu pria hebat yang pernah aku kenal Raf, selama ini kamu sudah menjaga aku dengan baik. Meskipun terkadang terlalu baik sampai aku bosan karena nggak bisa kemana-mana,” canda Agatha membuat Rafka tersenyum.

“Terima kasih Div, terima kasih karena kamu sudah hadir dalam hidup aku. Kalaupun aku harus mengulang waktu, aku akan tetap melakukan hal yang sama untuk kamu.” Rafka memeluk Agatha dengan erat, sementara gadis itu mengusap lembut punggung Agatha. 

“Kamu mau mandi nggak? aku siapin air hangat ya,” tawar Agatha sambil melepaskan pelukannya perlahan.

“Jangan salah paham, kamu wangi kok. Cuma aku lihat kamu masih pakai kemeja kerja begini,” lanjut Agatha saat Rafka terus menatapnya. 

“Ngapain sih kamu lihat aku terus? udah ah minggir aku mau siapin kamu air dulu.” Agatha langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, ia keluar. “Ayo mandi! airnya udah aku siapin.” Sadar akan ucapannya yang dapat menimbulkan banyak arti, Agatha langsung menutup mulutnya. 

“Maksudnya kamu harus mandi  sekarang, sebelum airnya jadi dingin,” ujar Agatha dengan salah tingkah dan langsung berniat keluar. 

“Nggak mau mandi bareng,” ucap Rafka yang membuat wajah Agatha sedikit memerah. Melihat ekspresi gadis itu, Rafka langsung tertawa.

“Aku bercanda kok, aku tahu ini belum saatnya.”

“Udah ah kamu nggak jelas, bye.” Agatha langsung berlari keluar meninggalkan Rafka yang tak berhenti tersenyum melihat tingkah istrinya itu.

Beberapa menit kemudian, Rafka keluar kamar mandi dengan bertelanjang dada dan langsung duduk di sofa saat Agatha tengah sibuk dengan ponselnya. 

“Aku lapar deh nunggu kamu mandi. Tapi, ini sudah jam 1 malam, aku nggak mau gendut ,” celoteh Agatha yang masih sibuk memainkan game di ponselnya.

“Mau makan apa? aku juga lapar,” ujar Rafka sambil menghampiri Agatha.

“Rafka … kenapa nggak pakai baju sih? kalau ada yang lihat gimana?” tanya Agatha yang langsung menutup wajahnya.

“Nggak masalah dong, kalau kamu yang lihat. Kamu kan istri sah aku,” jawab Rafka santai.

“Istri sah?” gumam Agatha dengan pelan, tetapi masih mampu didengar Rafka.

“Emang ada istri yang nggak sah?” tanya Agatha kemudian.

“Udah ah sana pakai baju dulu, aku tunggu di dapur ya,” ucap Agatha yang langsung berlari keluar dan menutup pintu kamar.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status