Share

Bab 233

Auteur: Elenor
Melihat Edward mengulurkan tangannya, dia tidak punya pilihan selain menyerahkan bunga di tangannya.

Dia bahkan tidak melihat ke arah Gading dan Dani.

Dia berjalan ke samping tempat tidur dan bertanya pada Nenek Anggasta, "Bagaimana keadaanmu sekarang, Nek?"

"Masih sedikit sakit, tapi sudah enakan." Lagi pula, Nenek Anggasta baru saja menyelesaikan operasinya, dia pasti merasa lelah. Dia mengulurkan tangannya, memegang tangan Clara, dan berkata, "Apa kamu lelah setelah seharian bekerja? Apa kamu sudah makan? Ayo makan bersama Edward dan yang lainnya nanti."

Clara berkata, "Nggak perlu, Nek. Aku sudah makan tadi di kantor sebelum datang ke sini."

Melihat Clara masih menolak Edward, Nenek Anggasta berpikir sejenak dan tidak memaksanya lagi.

Clara mengobrol dengan Nenek Anggasta sebentar.

Ketika nenek sudah lelah dan ingin beristirahat, dia pun bersiap untuk pergi.

Nenek meminta Edward untuk mengantarnya turun. Edward dan yang lainnya juga bersiap untuk pergi makan malam, jadi dia turun b
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (2)
goodnovel comment avatar
Diah Nurani
jk telah cerai pertemukanlah clara dengan seseorang lebih segalanya dari seorang edward
goodnovel comment avatar
kentut
blm cerai juga
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 234

    Elsa berlari mendekat dan berkata dengan gembira, "Wah, ada banyak sekali makanan lezat! Dan ada teh susu!""Iya." Edward berkata, "Karena tahu kalian mau datang, jadi Ayah minta orang untuk menyiapkannya."Sambil berbicara, dia memandang ke arah Clara. Ketika melihat Clara mengabaikannya, pandangannya tertuju pada Rana dan Sandy. Dia mengangguk kepada mereka, lalu berdiri dan berkata, "Duduklah."Edward memiliki aura yang sangat kuat. Setelah memberi salam pada Nenek Anggasta, Sandy dan Rana tanpa sadar mengikuti kata-katanya dan pergi ke samping Elsa dan duduk bersama, lalu memakan makanan yang diberikan Elsa dan Edward kepada mereka.Setelah anak-anak makan, Edward memberikan sesuatu kepada Clara, "Mau coba ini?"Melihat Nenek Anggasta menatapnya, Clara mengambilnya dan berkata, "Terima kasih."Setelah itu, dia meminumnya dan menemukan bahwa itu adalah minuman rasa stroberi yang sangat sesuai dengan seleranya.Ketika mengetahui mereka akan pergi bermain ski, Nenek Anggasta berkata k

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 235

    Dia berkata pada Edward, "Pamanku bilang seseorang dari Anggasta Group menghubunginya dan ingin kerja sama dalam sebuah proyek dengannya."Edward hendak berbicara.Clara lalu menambahkan, "Aku tahu kamu nggak mau berutang kepada aku dan nenek, dan mau berterima kasih dengan cara ini, tapi aku dan nenek pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek Anggasta bukan karena kamu, jadi kamu nggak perlu melakukan hal itu."Kalau mereka berbisnis dengan Anggasta Group, Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya pasti tidak akan terima dan akan menimbulkan masalah untuk mereka.Bahkan jika Edward benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepadanya dan nenek, dia cukup mengusulkan proyek yang bisa dilakukan pamannya untuk membantunya.Tetapi orang yang dicintainya adalah Vanessa.Kalau suatu hari dia bersikap lunak hati, bantuannya hari ini akan sia-sia.Apapun akibat yang timbul pada saat itu, Keluarga Hermosa lah yang akan menanggung akibatnya.Dia tidak berani menerima proyek yang diberikannya.Dia ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 236

    Fani berkata dengan cemas, "Katanya dua atau tiga hari ini sejak Nenek Anggasta terluka, Edward, Clara dan bahkan anggota Keluarga Hermosa lainnya sering berhubungan. Kemarin, seseorang melihat Edward makan bersama Nenek Hermosa. Apa mungkin mereka sedang merajut kembali cinta lama mereka?""Mereka nggak pernah saling cinta sejak awal, jadi bagaimana mungkin hubungan mereka bisa terjalin kembali?" Vanessa tetap tenang, tetapi tidak menyukai pilihan kata-kata Fani.Melihat Fani begitu cemas, dia harus menjelaskan kepadanya, "Nenek Anggasta memiliki hubungan yang baik dengan Keluarga Hermosa. Edward harus baik pada mereka dan meminta mereka untuk menjenguk Nenek Anggasta. Dengan begitu, Nenek Anggasta nggak akan mengambil kesempatan untuk memaksa Edward agar memutuskan hubungan denganku, dengan mengatakan dia nggak akan melakukan operasi."Fani tidak menyangka akan seperti itu.Karena insiden itu, Nenek Anggasta telah berhasil menendang kedua keluarga itu keluar dari Anggasta Group.Dala

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 237

    Saat Elsa, Sandy dan Rana sedang makan siang, Clara membeli tiket film.Setelah makan dan menonton film, mereka berbelanja sebentar.Ketika Sandy masuk ke ruang pas untuk mencoba pakaian dan Rana pergi membeli figur karakter, Clara berkata kepada Elsa, "Mama akan mengantarmu pulang nanti.""Pulang?" Elsa duduk di sebelahnya dan berkata, "Aku nggak mau pulang. Aku mau menginap di rumah nenek semalam lagi dan pulang besok malam."Clara meneguk air dan berkata, "Sandy dan Rana sudah menemanimu sepanjang hari. Mereka harus fokus mengerjakan pekerjaan rumah mereka besok. Kamu akan mengganggu mereka kalau tinggal di sana.""Aku nggak perlu ditemani. Aku bisa bermain dengan tablet sendiri."Clara tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi dia mencari waktu dan mengirim pesan kepada Edward, memintanya untuk mengirim seseorang untuk menjemput Elsa nanti.Edward mungkin sedang sibuk karena dia sudah lama tidak membalasnya.Setelah Sandy membeli pakaian, mereka berbelanja lagi sebentar dan kemudian ke

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 238

    Setelah Elsa pergi, Clara naik ke kamarnya, menyalakan komputer, dan mulai melakukan urusannya sendiri.Sekitar satu jam kemudian, Willy mengiriminya beberapa informasi dan memintanya untuk melihatnya terlebih dahulu.Clara membuka dan melihatnya.Hal pertama yang menarik perhatiannya adalah tiga properti baru yang ditambahkan dengan lokasi spesifiknya.Melihat lokasinya, dia terkejut.Ketiga properti ini merupakan properti kosong di perumahan tempat Keluarga Hermosa tinggal, dan lokasinya relatif dekat dengan rumah Keluarga Hermosa.Sejujurnya, meskipun Edward membantunya membeli properti di depan rumah Keluarga Hermosa, itu tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kekhawatirannya.Lagi pula, neneknya suka jalan-jalan. Sekalipun Keluarga Sanjaya tidak tinggal berseberangan dengan neneknya, kalau mereka tinggal di komunitas yang sama, mereka hampir bisa bertemu setiap hari.Dia sebenarnya masih cukup khawatir.Tetapi sekarang...Lihatlah perjanjian baru ini.Apa Edward sedang membantunya m

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 239

    Ketika Clara dan Nenek Hermosa telah menemani Nenek Anggasta selama sekitar setengah jam, Edward berkata, "Aku akan keluar sebentar."Selama setengah jam, Edward pada dasarnya hanya seorang penonton dan tidak banyak bicara.Mendengar perkataannya, Nenek Anggasta berkata dengan nada meremehkan, "Pergi saja kalau mau pergi."Edward keluar dari kamar.Dia pergi dan tidak kembali selama lebih dari setengah jam.Bibi Lani baru saja datang dan dia menjamu kami dengan baik dengan buah-buahan, kue, teh, dan lain-lain.Bibi Lani pergi sebentar. Clara melihat teh di tangan Nenek Hermosa sudah dingin, jadi dia mengambil teko kecil dan pergi ke meja kopi, bermaksud untuk membuat seteko teh panas lagi.Ketika Nenek Anggasta melihat Clara melakukannya sendiri, dia teringat pada Edward.Dia mengerutkan kening dan berkata, "Edward benar-benar keterlaluan, nggak tahu apa yang dia lakukan. Kenapa belum balik?"Edward tadi bilang kalau dia akan keluar sebentar, dan Clara tidak menaruh perhatiannya.Sekar

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 240

    Clara dan Nenek Hermosa berjalan menuju mobil mereka terlebih dahulu. Tepat saat mereka hendak masuk, Vanessa keluar."Ternyata dia belum pergi."Nenek Hermosa melihatnya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya dan berkata seperti itu.Clara mengira neneknya tidak melihat Vanessa tadi, tetapi dia tidak menyangka...Melihat Edward berjalan menuju Vanessa, Nenek Hermosa juga teringat bahwa Edward telah meninggalkan kamar pasien lebih dari setengah jam.Dia berkata, "Hubungan mereka cukup baik."Clara mengencangkan sabuk pengamannya dan tidak mengatakan apa pun.Dia menginjak pedal gas dan hendak melaju pergi ketika dia melihat Dustin berlari keluar dari rumah sakit.Mungkin karena dia melihat Vanessa, dia sedikit terkejut dan gembira, lalu bergegas ke sana.Clara melihatnya sekilas, lalu mengalihkan pandangan dan melaju pergi."Kak!" Dustin berlari kegirangan, tetapi matanya tertuju pada Vanessa, “Kamu, kamu benar-benar Vivi! Aku pikir aku salah lihat!”Vanessa tahu bahwa Edward juga memi

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 241

    Clara sedang menyetir. Baru saja meninggalkan rumah sakit, Nenek Hermosa tiba-tiba teringat akan sesuatu dan berkata, “Kalau Edward sudah tiba di rumah sakit, gimana dengan Elsa? Elsa kemana?”Wajah Nenek Hermosa tampak dingin sebelum Clara sempat menjawab.Melihat ini, Clara tahu kalau Nenek Hermosa kesal padanya karena Edward telah menelantarkan Elsa dan dirinya pergi ke rumah sakit untuk menemani Nenek Anggasta bersama Vanessa.“Dia bakal atur baik-baik,” jawab Clara.Nenek Hermosa tidak percaya dan berkata, “Kalau terus begini, kau tuntut dia saja. Gimanapun juga kau harus dapatkan hak asuh Elsa.”Clara diam sejenak lalu berkata dengan pelan, “Oke, Nek.”Nenek Hermosa masih tampak kesal.Begitu tiba di rumah, Nenek Hermosa keluar dari mobil terlebih dahulu.Ponsel Clara berdering tepat pada saat ini. Orang yang menelepon adalah Elsa dan Clara tidak mengangkatnya.Belakangan ini Clara jarang bertemu dengan Elsa dan juga tidak mengangkat teleponnya.Oleh karena itu, Clara merasa bahw

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 260

    Pembicaraan kerja sama dengan Pak Markus berjalan sangat lancar.Dua hari kemudian, kedua pihak menandatangani kontrak, dan Pak Markus sudah punya rencana lain, jadi dia meninggalkan kantor Morti Group.Setelah seharian kelelahan, Clara dan Dylan kembali ke ruang konferensi dan minum beberapa minuman hangat. Tepat saat mereka sedang beristirahat, Sarah datang dan meletakkan setumpuk tebal undangan di hadapan mereka sambil berkata, "Ini semua undangan ke pesta koktail akhir tahun yang kita terima dalam beberapa hari terakhir."Setidaknya ada tiga puluh undangan di sini.Undangan yang dikirim oleh Doni, Dani, Anggasta Group dan X-Tech juga ada di antaranya.Clara dan Dylan melihat dan menemukan Keluarga Gori juga telah mengirim undangan.Pada undangan yang mereka kirim, selain Dylan, nama Clara juga tertulis di sana.Dylan duduk di depan meja konferensi, memegang undangan yang dikirim oleh Keluarga Gori dan tersenyum, "Tampaknya perusahaan kita cukup menarik."Dibandingkan perusahaan mer

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 259

    Namun, Ervan dan yang lainnya sudah berbalik dan naik ke lantai atas, dan tidak melihat Dylan yang baru saja keluar dari mobil.Dylan menarik kembali pandangannya dan bergegas menghampiri Pak Markus.Setelah memberi salam kepada Pak Markus, mereka hendak naik ketika Edward tiba.Begitu dia turun dari mobil, Pak Markus melihatnya dan berkata dengan heran, "Pak Edward!"Edward melihat Clara dan Dylan, ekspresinya tidak berubah, dan dia menjabat tangan Pak Markus yang berjalan ke arahnya sambil tersenyum tipis, "Kapan Pak Markus sampai ke ibu kota?""Baru saja sampai." Pak Markus berkata sambil tersenyum, "Pak Edward terakhir kali bilang kita bisa makan malam bersama saat senggang. Kapan Pak Edward punya waktu? Bagaimana kalau malam ini..."Edward berkata, "Saya sibuk hari ini, bagaimana kalau lusa?""Oke, kalau begitu lusa."Melihat Edward dan Pak Markus mengobrol, Dylan mengerutkan bibirnya dan berbisik, "Baru setengah bulan merasa tenang, aku nggak sangka ketemu mereka lagi hari ini."

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 258

    Tepat saat dia hendak maju untuk menyambut tamunya, dia melihat sosok yang dikenalnya muncul di belakang orang itu.Ketika melihat Ervan, ekspresi Clara tetap tidak berubah.Ervan tidak melihatnya, namun seorang anak laki-laki berusia sekitar delapan belas tahun di sampingnya melambaikan tangan dengan gembira ke arah seberang pintu keluar, "Mama, Kakak, ayah dan aku ada di sini!"Mendengar perkataan anak laki-laki itu, Clara tiba-tiba berhenti dan menyadari siapa dia.Saat menoleh untuk melihat, dia melihat Rita dan Vanessa seperti yang diduga.Rita dan Vanessa tersenyum, Andrew Gori berlari ke arah mereka dengan antusias.Pada saat itu, Markus Solari, mitra Morti Group, datang sambil tersenyum dan menyapanya terlebih dahulu, "Bu Clara."Clara mengendurkan kedua telapak tangannya yang terkepal, mengalihkan pandangannya, tersenyum dan menjabat tangan pria itu, "Pak Markus."Pada saat itu, Rita, Ervan dan yang lainnya akhirnya melihat Clara.Ervan mengerutkan kening.Senyum Rita sedikit

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 257

    Tepat saat dia memikirkan hal itu, Dani melihat mobilnya dan berjalan ke arahnya.Clara perlahan menurunkan jendela mobilnya, "Pak Dani."Dani berkata, "Selamat pagi."Clara mengangguk, "Selamat pagi." Kemudian dia bertanya, "Pak Dani, ada apa pagi-pagi ke sini?"Sebenarnya tidak ada yang akan dilakukan Dani di sini.Dia hanya mengingat tebakannya kemarin malam...Dia berkata, "Sabtu malam lalu, aku melihatmu, Pak Dylan, dan Prof Nian di pintu masuk restoran."Clara mendengarkan, dan sebelum dia bisa bereaksi mengapa Dani tiba-tiba berkata seperti itu, dia mendengar Dani bertanya, "Kamu juga murid Prof Nian, ‘kan?"Clara tertegun, mengerutkan kening dan menatapnya, "Kamu..."Dani melihat jawabannya dari reaksi Clara.“Jadi, kedua proyek Morti Group ini juga dikembangkan olehmu, ‘kan?”Clara mengerutkan bibirnya, "Kamu kenapa...""Satu pertanyaan terakhir." Dani berkata, "Bahasa pemrograman CUAP Morti Group juga diciptakan olehmu, ‘kan?"Meskipun dia tidak menguasai bahasa pemrograman a

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 256

    Dylan mengusap pelipisnya yang sakit, matanya hampir tidak bisa terbuka, "Aku tahu kamu pasti belum tidur!""Aku mau turun untuk sarapan sekarang. Kita ngobrol lagi nanti?"Mata Dylan perih, dia duduk di kursi dengan wajah nggak semangat, tetapi nadanya sangat bersemangat, "Tentu saja, kita harus bicara!"Inspirasi sangatlah cepat berlalu.Tentu saja harus segera dibicarakan saat inspirasi itu masih hangat."Oke."Setelah sarapan, Clara hendak melakukan obrolan video dengan Dylan ketika Willy menelepon."Saya baru saja menerima telepon dari pengacara Pak Edward. Sertifikat properti untuk tiga rumah yang diberikan Pak Edward pada Ibu beberapa waktu lalu telah diproses. Saya akan pergi dan mengambil sertifikat properti itu nanti. Kapan Bu Clara punya waktu untuk datang dan mengambilnya? Kalau Anda nggak punya waktu, kita bisa membuat janji nanti dan saya akan mengirimkan sertifikatnya kepada Ibu."Clara hampir lupa tentang itu.Pikirannya tidak tertuju pada masalah itu sekarang.Setelah

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 255

    "Dani?"Edward, Gading dan yang lainnya terkejut ketika mereka melihatnya berdiri tiba-tiba.Melihat dia yang tampak agak aneh, lalu bertanya, "Ada apa?"Dani tiba-tiba tersadar, tatapannya jatuh pada Edward dan Vanessa, lalu dia perlahan menggelengkan kepalanya, "Nggak apa-apa."Setelah itu, dia duduk kembali.Diana berkata, "Kak Dani, aku..."Dani tampaknya tidak mendengar, dia menoleh untuk berbicara kepada Tania dengan suara lembut, "Tania, apa kamu haus? Mau minum?"Tania menjawab, "Iya."Tania berlari mendekat, minum dua teguk air dari tangan Dani, lalu berlari kembali untuk mengobrol dengan Elsa.Baru saja mereka membicarakan tentang mainan kecil yang dibawakan Elsa untuknya.Setelah minum dan kembali ke Elsa, Tania menyerahkan sebuah figur karakter kepada Elsa, "Aku membeli ini waktu aku pergi ke bioskop saat Tahun Baru. Ini untukmu."Elsa sangat menyukainya dan menerimanya dengan terkejut, "Kamu juga pergi ke bioskop pas Tahun Baru?""Iya, om dan tanteku mengajakku ke sana." T

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 254

    Setelah menyerahkan makalahnya secara resmi, mereka mengundang Prof Nian makan malam bersama.Saat itu, Prof Nian tidak menolak.Ketika mereka tiba di restoran, Clara dan Prof Nian keluar dari mobil dan naik ke lantai atas. Mereka tidak menyadari mobil Dani diparkir tidak jauh dari mobil mereka.Namun, Dani menghentikan langkahnya untuk keluar dari mobil setelah melihat Clara dan yang lainnya.Setelah menunggu sekitar dua tiga menit, dia akhirnya keluar dari mobil sambil menggendong Tania yang masih mengantuk.Gading adalah orang pertama yang tiba.Melihatnya, dia berkata, "Kamu sudah sampai?"Dani mengangguk, "Iya."Beberapa menit kemudian, Tania baru saja bangun, Edward, Vanessa, Elsa dan Diana juga tiba.Melihat Diana, Dani menurunkan pandangannya.Diana sangat bersemangat. Dia berjalan cepat ke arahnya dan menyapanya dengan suara manis, "Kak Dani."Dani menatapnya acuh tak acuh tanpa menjawab.Diana tiba-tiba merasa sedikit malu. Pada saat itu, Elsa datang dan melihat Tania terliha

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 253

    Mereka sudah tahu tentang hal itu.Sekarang mendengar Diana membicarakannya, Fani tersenyum sangat bahagia.Namun, Vanessa masih berkonsentrasi membaca, tanpa ada reaksi di wajahnya.Hal yang sama berlaku pada Rita.Tampaknya Clara tidak layak mendapatkan perhatian mereka.Melihat Diana masih ingin melanjutkan, Rita berkata dengan tenang, "Diana, sepupumu masih belajar, jangan ribut dan mengganggunya.""Oh, oke."Melihat ekspresi serius Vanessa, Diana berkata, "Bukannya gurumu sudah datang tadi pagi? Sekarang sudah lewat jam lima sore, tapi kamu masih belajar. Aku bahkan merasa capek hanya dengan melihatmu. Apa kamu nggak capek?"Fani berkata, "Pasti capek, tapi sepupumu adalah orang yang akan melakukan hal-hal hebat. Coba lihat dirimu, aku selalu menyuruhmu untuk belajar dari sepupumu, tapi kamu nggak mau dengar."Setelah itu, dia tersenyum dan berkata dengan perhatian, "Vanessa, nggak peduli seberapa keras kamu belajar, kamu tetap harus istirahat yang cukup. Bagaimana kalau kamu maka

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 252

    Marcel tidak senang dituduh berbohong.Setelah Sinta menenangkannya, dia langsung merasa jauh lebih baik.Elsa, yang berdiri di samping, juga berhenti menangis setelah mendengar semua penjelasan itu.Pasti seperti itu, kemungkinan besar Marcel memang salah lihat orang.Orang itu pasti bukan mamanya.Memikirkan hal itu, dia merasa jauh lebih baik.Tetapi dia kemudian teringat Clara pernah memuji kalau Bella itu sangat imut.Apalagi, mereka tampak sangat akrab satu sama lain.Ketika Elsa memikirkan hal itu, dia bahkan tidak punya waktu untuk menyeka air matanya, dan merogoh saku Edward, "Ayah, ponsel!"Setelah mendengar apa yang dikatakan Sinta, Edward secara garis besar mengetahui apa yang telah terjadi.Dia menyeka air mata Elsa dengan ibu jarinya, setelah itu, menyerahkan ponsel padanya.Elsa dengan cepat memasukkan nomor Clara dan menghubungi nomor itu.Clara telah selesai menonton filmnya.Saat itu, mereka sedang bermain gim di arena permainan yang ada di sebelah bioskop.Ketika mel

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status