Share

Bab 283

Author: Elenor
Pejabat pemerintah mengatur makan siang bersama untuk Clara dan perwakilan perusahaan lainnya.

Setelah pertemuan, Clara mengemasi barang-barangnya dan pergi.

Edward melihat punggungnya dan mengikutinya.

Keluarga Wijaya dan Keluarga Listanto memiliki hubungan dekat, Doni dan Henry juga cukup akrab satu sama lain. Setelah meninggalkan ruang rapat, Doni berinisiatif untuk menyapa Henry.

Clara mengabaikan Doni yang berada di samping Henry dan menghampiri Henry, "Pak Henry."

Henry tersenyum dan berkata dengan suara lembut, "Kamu nggak perlu bersikap kaku, panggil saja Om Henry."

Clara mengikutinya, "Om Henry."

Doni terdiam saat mendengarnya.

Jika dia tidak salah ingat, pameran lukisan Kakek Leo seharusnya adalah kali pertama Clara dan Henry bertemu.

Meskipun Henry cukup sopan pada Clara karena Dylan, mereka belum bisa dianggap akrab satu sama lain.

Namun kini, Henry bukan hanya sekedar mengenal Clara, namun sudah memperlakukannya dengan sangat lembut, seakan-akan Clara juga sama seperti dir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
August
Masih boleh trima kalau Edwrd ngGak lakukan ranjang panas sma Vnssa walaupun sering kali libur,kalau tu dia simpan hanya tuk Clara, aku boleh terima,tpi agak msthil, pasti mreka suda mlakukn itu, bagus ngGak usah ceritanya bertele trus, lngsg aja cerai biar aja pnyeslan & dosa ngGak dpt tanggung.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 284

    Doni memberi tahu Richard apa yang terjadi hari itu.Richard menjawab, [Ayah dan kakekku punya kesan yang baik pada Clara dan neneknya. Mungkin ada hubungannya dengan itu.]Doni merasa kepedulian Henry terhadap Clara cukup istimewa.Sekalipun Henry punya kesan yang sangat baik terhadap Clara, tetapi bukankah itu agak berlebihan, apalagi mereka baru bertemu sekali?Tetapi karena Richard sudah berkata seperti itu, Doni tidak melanjutkannya lebih jauh.Ramalan cuaca menyebutkan sore itu kemungkinan akan hujan atau bahkan turun salju.Sebelum menghabiskan makanannya, Clara menyadari di luar sedang hujan.Setelah makan, Henry dan para pejabat lainnya mengadakan diskusi lebih mendalam dengan Clara dan perwakilan perusahaan lainnya tentang situasi produksi dan operasional masing-masing perusahaan tahun lalu dan rencana pengembangan untuk tahun ini.Setelah Henry dan para pejabat lainnya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada berbagai perusahaan atas kontribusi mereka terhadap pembangunan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 1

    Saat Clara Hermosa tiba di bandara Negara Latvin, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.Hari ini adalah hari ulang tahunnya.Begitu dia membuka ponselnya, dia menerima sekelompok ucapan selamat ulang tahun.Semuanya dari teman dan rekan kerjanya.Tapi tidak ada kabar sama sekali dari Edward Anggasta.Senyum Clara pun memudar.Ketika dia tiba di vila, sudah jam 10 lebih.Saat Bibi Sari melihatnya, dia tertegun sejenak: “Bu Clara, kenapa Ibu... bisa datang ke sini?”“Di mana Edward dan Elsa?”“Pak Edward belum pulang, Nona Elsa masih main di dalam kamar.”Clara pun memberikan barangnya pada Bibi Sari, tapi saat di lantai atas dia melihat Elsa Anggasta yang memakai baju tidur, tampak duduk di meja kecil, entah sedang memukul apa, tapi dia sangat serius, hingga bahkan tidak tahu ada orang yang masuk ke kamarnya.“Elsa?”Saat Elsa dengar suara ini, dia langsung berbalik dan menyebut dengan riang: “Mama!”Lalu, dia kembali membalikkan badan dan lanjut memukul barang di tangannya.Clara lalu

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 2

    Sekitar jam 9 malam, Edward dan putrinya pun pulang.Elsa memegang ujung pakaian Edward, dan turun dari mobil dengan perlahan.Karena ibunya ada di rumah, malam ini dia sebenarnya tidak mau pulang.Tapi Tante Vanessa bilang ibunya itu pulang secara khusus untuk menemani dia dan ayahnya, jadi kalau mereka tidak pulang, ibunya bisa sedih.Ayah bilang kalau malam ini mereka tidak pulang, besok ibunya pasti akan ikut mereka ke pantai.Jadi dia terpaksa setuju pulang.Tapi dia tetap khawatir, dan bertanya dengan sedih: “Ayah, gimana kalau Ibu besok memaksa mau ikut kita keluar?”“Nggak akan.” Edward menjawab dengan yakin.Selama menikah, Clara memang selalu ingin mendekatinya.Tapi dia masih paham situasi, asalkan dia terlihat tidak senang, Clara langsung tidak akan berani membuatnya marah.Dalam ingatan Elsa, Clara selalu patuh pada Edward.Kalau dia bilang tidak akan, berarti memang tidak akan.Elsa akhirnya bisa tenang.Suasana hatinya pun membaik, mukanya yang tadi cemberut langsung ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 3

    Farel adalah salah satu sekretaris pribadi Edward.Melihat surat pengunduran dirinya, dia tentu terkejut.Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu hubungan Edward dengannya.Semua orang dekat Edward tahu, Edward tidak menyukainya.Setelah nikah, Edward sangat dingin pada Clara, bahkan juga jarang pulang ke rumah.Agar bisa mendekati Edward, Clara pun bekerja di Anggasta Group.Tujuan awalnya adalah menjadi sekretaris pribadi Edward.Tapi Edward tidak setuju.Meski kakeknya memintanya, pria itu tetap kukuh dengan pendiriannya.Pada akhirnya, Clara terpaksa harus puas berada di divisi sekretariat menjadi salah satu sekretaris biasa Edward.Awalnya, Farel khawatir Clara akan mengacaukan divisi sekretariat. Tapi nyatanya, sungguh di luar dugaan.Meski Clara menggunakan posisinya untuk mendekati Edward, tapi dia juga paham situasi, tidak akan bertindak keterlaluan.Sebaliknya, mungkin agar Edward terkesan, Clara sangat serius dalam bekerja, kemampuannya sangat menonjol. Baik saat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 4

    Elsa langsung melompat dari atas kasur sambil menyahut, “Beneran, Yah?”“Ya.”“Tapi kenapa tadi Tante Vanessa nggak kasih tahu aku?” “Ayah baru memutuskannya, belum sempat memberitahunya.”Elsa kegirangan: “Kalau gitu Ayah jangan kasih tahu Tante Vanessa, setelah pulang, kita kasih kejutan buat Tante Vanessa oke?!” “Ya.”“Ayah memang yang terbaik! Sayang banget deh!”Setelah telepon ditutup, Elsa masih tampak kegirangan, bernyanyi dan melompat di atas kasur.Setelah beberapa saat, tiba-tiba dia teringat Clara.Beberapa hari terakhir, ibunya tidak menelepon, jadi suasana hatinya sangat bagus.Sebenarnya, agak tidak ngobrol dengan ibunya di telepon, beberapa hari lalu dia sengaja keluar rumah lebih awal, sepulang sekolah dia bahkan sengaja menaruh ponselnya jauh-jauh atau bahkan mematikannya.Setelah dua hari melakukannya, Elsa menghentikannya, dia khawatir ibunya akan marah jika mengetahuinya.Tapi tidak disangka, selama beberapa hari berikutnya ibunya tak kunjung meneleponnya.Awalny

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 5

    Dalam kurun waktu terakhir ini Dylan dan Clara memang jarang sekali bertemu.Tapi meski begitu, Dylan bisa melihat perubahan besar dalam diri Clara, semangat tinggi dan kuat yang dulu dia miliki sudah hilang begitu saja.Saat teringat akan sosok Clara saat itu, Dylan tidak pernah menyangka sikap rendah diri akan menempel pada wanita itu.Dylan tidak tahu banyak tentang kehidupan pernikahan Clara dan Edward.Hanya sekelumit saja yang dia ketahui.Sebenarnya ada beberapa dugaan dalam hatinya, tapi dia memilih untuk tidak mengatakannya, hanya berkata padanya dengan serius: “Nggak masalah kalau kamu pernah terpuruk dalam hidupmu, tapi kamu harus tahu, kemampuan dan bakatmu berbeda dari jenius biasa. Clar, asalkan kamu punya tekad, belum terlambat untukmu memulainya sekali lagi.”“Lalu, jangan lupa, kamu itu murid terbaik yang pernah dosenmu ajarkan.”Mendengar ini, Clara tersenyum: “Kalau dosen kita dengar ucapanmu, mungkin dia akan mencibir, bilang kalau itu semua karena muridnya yang lai

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 6

    Keesokan harinya.Setibanya di perusahaan, Edward berpapasan dengan Clara.Clara tidak tahu tentang kepulangan Edward dan Elsa ke Marola.Bertemu tiba-tiba dengan Edward di perusahaan, membuat langkah kaki Clara terhenti sejenak.Ada sedikit keterkejutan di mata Edward saat melihat Clara. Namun, dia hanya mengira Clara baru saja tiba dari perjalanan dinasnya. Yah, pria itu tidak berpikir macam-macam.Ekspresi wajah Edward tampak datar, menganggap Clara layaknya orang asing. Dia berjalan melewatinya begitu saja dan masuk ke dalam perusahaan.Jika itu dulu, mungkin Clara akan senang saat mengetahui Edward kembali ke Marola. Meski tak bisa memeluknya, Clara akan merasa bahagia hanya dengan menatapnya, seolah dalam dunianya hanya ada Edward seorang. Sekalipun sikap pria itu dingin terhadapnya, Clara tetap akan menyapanya dengan ‘selamat pagi’.Namun kini, Clara hanya menatap wajah tampan itu sekilas lalu menundukkan pandangannya. Antusias dan kebahagiaan sebelumnya sudah tidak terpancar d

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 7

    Dua rekan kerja di samping Clara terlihat mundur hingga ke dinding sambil melirik Vanessa.Vanessa juga menatap ke arah Clara.Namun kemudian, dia mengalihkan pandangannya dengan dingin. Dia menganggap Clara hanya sebagai angin lalu. Dia pun memasuki lift dengan masih ditemani para eksekutif.Begitu pintu lift tertutup, dua rekan kerja Clara menghela napas lega. Mereka mulai bergosip dengan penuh semangat.“Harusnya cewek barusan itu pacar Pak Edward, ‘kan? Astaga, cantik banget, yang dipakai barang bermerek semua, pasti mahal, tuh! Wajar sih anak ‘horang’ kaya. Auranya beda sama kita-kita, sikapnya juga tenang dan percaya diri.”“Ya, aku juga merasa seperti itu!”Sambil berbincang-bincang, mereka bertanya lembut pada Clara, “Clar, gimana menurutmu?”“Ya,” ucapnya singkat dan datar sembari menundukkan pandangannya.Vanessa sebenarnya adalah anak haram dari ayah Clara.Menyebut Vanessa sebagai anak haram mungkin kurang pas.Bagaimanapun, saat Clara berusia delapan tahun, ayah bersikeras

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 284

    Doni memberi tahu Richard apa yang terjadi hari itu.Richard menjawab, [Ayah dan kakekku punya kesan yang baik pada Clara dan neneknya. Mungkin ada hubungannya dengan itu.]Doni merasa kepedulian Henry terhadap Clara cukup istimewa.Sekalipun Henry punya kesan yang sangat baik terhadap Clara, tetapi bukankah itu agak berlebihan, apalagi mereka baru bertemu sekali?Tetapi karena Richard sudah berkata seperti itu, Doni tidak melanjutkannya lebih jauh.Ramalan cuaca menyebutkan sore itu kemungkinan akan hujan atau bahkan turun salju.Sebelum menghabiskan makanannya, Clara menyadari di luar sedang hujan.Setelah makan, Henry dan para pejabat lainnya mengadakan diskusi lebih mendalam dengan Clara dan perwakilan perusahaan lainnya tentang situasi produksi dan operasional masing-masing perusahaan tahun lalu dan rencana pengembangan untuk tahun ini.Setelah Henry dan para pejabat lainnya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada berbagai perusahaan atas kontribusi mereka terhadap pembangunan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 283

    Pejabat pemerintah mengatur makan siang bersama untuk Clara dan perwakilan perusahaan lainnya.Setelah pertemuan, Clara mengemasi barang-barangnya dan pergi.Edward melihat punggungnya dan mengikutinya.Keluarga Wijaya dan Keluarga Listanto memiliki hubungan dekat, Doni dan Henry juga cukup akrab satu sama lain. Setelah meninggalkan ruang rapat, Doni berinisiatif untuk menyapa Henry.Clara mengabaikan Doni yang berada di samping Henry dan menghampiri Henry, "Pak Henry."Henry tersenyum dan berkata dengan suara lembut, "Kamu nggak perlu bersikap kaku, panggil saja Om Henry."Clara mengikutinya, "Om Henry."Doni terdiam saat mendengarnya.Jika dia tidak salah ingat, pameran lukisan Kakek Leo seharusnya adalah kali pertama Clara dan Henry bertemu.Meskipun Henry cukup sopan pada Clara karena Dylan, mereka belum bisa dianggap akrab satu sama lain.Namun kini, Henry bukan hanya sekedar mengenal Clara, namun sudah memperlakukannya dengan sangat lembut, seakan-akan Clara juga sama seperti dir

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 282

    Setelah bekerja, ketika Clara dan Dylan tiba di rumah Prof Nian, dia sedang berbicara di telepon sambil mengernyitkan kening.Melihat kedatangan mereka, dia menutup telepon, duduk dan berkata, "Setelah baca isi penelitianmu kali ini, mereka ingin bertemu denganmu. Aku akan perkenalkan kalian nanti kalau ada kesempatan."Clara mengangguk patuh, "Iya, Prof."Penelitiannya kali ini dipastikan menjadi proyek nasional. Prof Nian berbicara kepadanya tentang hal-hal terkait.Setelah itu, Clara dan Dylan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Prof Nian dan mereka pergi saat larut malam.Keesokan paginya, ketika dia sampai di kantor, Clara sedang melihat-lihat resume yang telah disaring oleh HRD perusahaan dan dikirim ke departemen teknis.Setelah memeriksanya sejenak, dia tiba-tiba terdiam.Dylan yang berada tepat di sampingnya dan melihat Clara tampak aneh, dia lalu bertanya, "Ada apa?""Resumenya Vanessa."Dylan mengangkat alisnya dan tersenyum, "Dia benaran kirimkan resumenya? Dia sungguh gi

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 281

    Di tengah-tengah makan, Gading tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata kepada Vanessa, "Ngomong-ngomong, Morti Group sedang membuka perekrutan sekarang. Apa kamu berencana mencoba lagi?"Vanessa berada di luar negeri beberapa hari yang lalu.Tetapi, dia sudah tahu tentang pembukaan perekrutan Morti Group.Sejujurnya, dia cukup tertarik.Bagaimanapun juga, kemampuan Morti Group sungguh menakjubkan.Bergabung dengan Morti Group akan lebih bermanfaat bagi perkembangannya.Namun…Mengetahui dia khawatir Clara akan menjegalnya, Gading tersenyum dan berkata, "Aku bertemu seorang teman kemarin. Dia bilang selain rekrut tenaga teknis, Dylan juga berusaha menghubungi beberapa talenta dalam manajemen. Dilihat dari situasi perekrutan saat ini, tampaknya Dylan belum memberikan posisi manajemen apa pun untuknya."Tentu saja, "nya" di sini mengacu pada Clara.Ekspansi dan reorganisasi internal Morti Group sebenarnya merupakan saat yang tepat untuk mengatur ulang posisi Clara.Dylan tidak memberikan p

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 280

    Tidak lama setelah Elsa menelepon Clara, mobil yang dikirim Edward untuk menjemput Elsa tiba.Pada akhirnya, Elsa masuk ke mobil dan pergi tanpa menunggu Clara kembali.Sesampainya di ruangan makan, Elsa langsung memeluk Edward dan Vanessa, "Ayah, Tante!"Edward tersenyum lebar dan mengusap kepalanya, sementara Vanessa membantunya melepaskan tas sekolahnya.Di dalam ruangan itu, ada Dani, Gading dan Diana.Melihat betapa Elsa merindukan Edward dan Vanessa, Gading tersenyum dan berkata, "Edward, sudah kubilang, kamu harusnya bawa Elsa saat pergi ke luar negeri. Lihat, baru beberapa hari, dia sudah sangat merindukanmu. Kalau kamu pulang beberapa hari lagi, Elsa mungkin akan nangis."Gading berkata demikian seolah-olah Elsa tinggal bersama Clara adalah sebuah kesalahan.Dani berpikir sejenak, dan sebelum Edward dan yang lainnya bisa mengatakan apa pun, dia mengganti topik pembicaraan dan bertanya, "Elsa main ke mana saja akhir-akhir ini?"Elsa duduk dan berkata, "Iya, Mama mengajakku meno

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 279

    Setelah sibuk selama lebih dari sehari semalam, Clara mencatatkan hasil idenya dan mengirimkannya kepada Dylan sebelum turun untuk sarapan.Setelah membaca informasi yang dikirimnya, tangan Dylan gemetar karena kegembiraan, "Ini bagus sekali. Hebat, hebat sekali!"Clara mengusap alisnya yang sakit dan berkata, "Aku mau tidur dulu, nanti kita bicara lagi.""Oke."Clara tidur sampai sekitar jam lima sore.Ketika bangun, dia melihat Elsa sedang bermain sudoku di karpet kamar.Melihatnya bangun, Elsa berdiri dan bertanya, "Mama sudah bangun?"Clara berkata, "Iya.""Apa Mama haus? Mau minum air?"Clara berpikir sejenak, "Terima kasih."Setelah Elsa menuangkan segelas air untuknya, dia kembali memainkan permainannya sendiri.Clara memandangi tubuh mungilnya dan tahu selama dua hari terakhir dia sangat sibuk dengan pekerjaan dan agak mengabaikannya.Tetapi hari itu adalah hari terakhir liburan.Dia akan kembali ke Morti Group untuk bekerja besok, jadi waktu untuk menemaninya semakin sedikit.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 278

    Setelah makan dan menonton film, ketika melewati arena permainan arkade, Elsa teringat dia sudah lama tidak bermain gim dengan Clara, jadi dia menarik Clara ke tempat permainan itu.Berbelanja, makan, menonton film, dan bermain gim di arkade sebenarnya adalah kegiatan yang cukup umum bagi Elsa.Tetapi dia sudah lama sekali tidak pernah keluar bermain bersama Clara, dan dia sangat bersenang-senang meskipun itu merupakan kegiatan yang sangat biasa.Clara dan Gunawan sudah membuat janji untuk makan bersama nanti malam.Setelah keluar dari arena permainan, Clara ingin mengantar Elsa pulang dulu ke rumah Keluarga Hermosa sebelum pergi ke tempat pertemuan.Elsa tidak ingin meninggalkan Clara, jadi dia memegang tangannya dan cemberut, "Apa Mama nggak bisa mengajakku?"Clara berpikir.Gunawan mengajaknya keluar hanya untuk makan bersama, tidak ada yang penting.Seharusnya tidak masalah bawa Elsa.Memikirkan hal itu, Clara menelepon Gunawan dan bertanya apakah dia keberatan jika Clara bawa anak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 277

    Pada hari berikutnya.Ketika Clara selesai sarapan dan naik ke kamar, Elsa sedang melakukan panggilan video dengan Edward.Melihatnya kembali, Elsa mendongak dan berteriak, "Ma!""Iya."Clara menanggapi dan menyalakan komputer.Di ujung telepon lainnya, Edward bertanya, "Apa rencanamu hari ini?"Elsa berbaring di tempat tidur dan berkata dengan gembira, "Aku mau nonton film. Aku dan Mama bakal pergi ke bioskop nanti siang!"Clara memperhatikan materi-materi yang telah disortirnya kemarin dengan penuh konsentrasi.Setelah beberapa saat, Elsa datang sambil membawa ponselnya, "Ma, Ayah suruh aku berikan ponsel ini ke Mama."Clara berhenti sejenak, mengambilnya, dan melirik Edward di seberang telepon. Dia tidak ingin melakukan panggilan video dengannya, jadi dia meletakkan telepon di atas meja, menghadapkan kamera ke langit-langit, dan bertanya, "Ada apa?"Edward berkata, "Beberapa hari ini, Elsa aku titipkan ya."Clara tidak menjawab, matanya masih tertuju pada komputer, mengetik di keybo

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 276

    Clara tidak punya pilihan lain selain mengulurkan tangan dan memeluknya untuk mencegahnya terjatuh.Namun, begitu dia memeluknya, aroma parfum Vanessa sekali lagi menembus hidungnya.Dia mengambil tas sekolahnya dan meletakkannya di sofa di sampingnya. Saat dia hendak berlari ke tempat tidur, dia menghentikannya dan bertanya, "Apa kamu sudah mandi?""Sudah."Setelah mandi pun masih ada aroma Vanessa di tubuhnya, itu berarti Vanessa tinggal bersamanya dan Edward, atau Edward dan Vanessa yang mengantarnya ke sini bersama.Mereka tidak pernah mengantarnya ke sini bersama-sama sebelumnya.Clara berkata dengan tenang, "Bajumu kotor, ganti dulu pakaianmu."Elsa ingat dia berlari-lari setelah mandi dan sedikit berkeringat.Dia mengangguk dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.Clara melanjutkan pekerjaannya.Elsa mengganti pakaiannya dan keluar dari kamar mandi. Dia mengeluarkan lentera kelinci kecil dari tas sekolahnya dan berkata, "Ma, lihat lentera kecil ini!"Clara melihatnya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status