Share

Bab 8

Penulis: Gunung Api
Herli tak menduga Kelven akan mengusirnya.

Apakah karena wanita liar itu tak suka dengan keberadaannya, sehingga Kelven jadi harus mengikuti keinginannya?

Mimpi.

Dengan hati penuh ketidakpuasan, Herli menatap pria tampan di depannya, dengan sangat penuh bersalah, dia berkata,

“Kelven, kamu merasa aku sudah mengganggu kalian?”

“Bukan begitu, aku hanya merasa ini kurang pantas.”

“Apa yang kurang pantas? Kamu hanya perlu menganggap dia sebagai alat untuk melahirkan anak, nggak perlu ada perasaan padanya.”

Mendengar kata-kata itu, ekspresi wajah Kelven menjadi serius.

Kelven memandang Herli, suaranya terdengar datar,

“Herli, setiap wanita yang melahirkan anak adalah sosok yang hebat. Apalagi dia sangat berarti bagiku.”

“ … ”

Melihat Kelven tiba-tiba marah, Herli memiliki firasat yang tak baik.

Mendengar apa yang dikatakan Kelven, Herli semakin terkejut.

Apakah pria ini benar-benar jatuh cinta pada Delis?

Tidak.

Semua yang dimiliki Delis saat ini adalah milik dirinya, Herli.

Mereka hanya melakukan pernikahan palsu untuk menenangkan keluarga mereka saja.

Ditambah lagi, karena dirinya tidak bisa memiliki anak, sehingga Kelven menikahi Delis untuk melanjutkan garis keturunan Keluarga Rosli.

Jadi, bagaimana mungkin Kelven jatuh cinta pada Delis?

“Kelven … “

“Cukup.”

Kelven memotong kata-kata Herli dengan tegas, “Aku sudah memutuskannya. Dua tahun lagi aku akan menikahimu seperti yang dijanjikan, tapi sekarang … “

“Bagaimana kalau aku nggak setuju?”

Herli mulai bersikap keras dan menatap pria di depannya dengan tatapan tajam.

“Aku mau tinggal denganmu sekarang. Kita sudah berpisah begitu lama, aku nggak mau berpisah lagi. Meskipun kamu mau seorang wanita untuk melahirkan anakmu, itu terserah padamu, aku nggak peduli.”

Bagaimana mungkin dirinya pergi.

Beberapa tahun setelah dia pergi, Kelven sudah tidak memenuhi janji dan menikahi orang lain. Jika dirinya pergi lagi sekarang, Delis tak hanya melahirkan anaknya, tapi juga membuat Kelven jatuh cinta padanya.

Dirinya kehilangan hak menjadi seorang ibu dan hidup dalam penderitaan selama ini. Bagaimana mungkin dirinya memberikan dua tahun kebahagiaan pada mereka?

Biarkan mereka semua ikut menderita seperti dirinya.

Kali ini, jangan mencoba untuk menyingkirkan dirinya.

“Kalau kamu bersikeras untuk tinggal, tinggallah.”

Kelven tak ingin berbicara banyak, dia meletakkan alat makan di meja dengan dingin, mengambil mantelnya dan pergi.

Herli yang ditinggal duduk di sana dengan penuh kebencian.

Bagaimana bisa Kelven bersikap seperti itu padanya.

Jika bukan karena Kelven dulu, akankah dirinya sekarang begitu terikat dengannya?

Herli berdiri, tiba-tiba wajah cantiknya terlihat sangat muram. Dia berjalan ke lantai atas dengan dingin.

Delis masih sedang tidur.

Mungkin karena hamil, ditambah dengan suasana hati yang buruk beberapa hari ini membuat dia tidak tidur dengan baik. Sekarang dia ingin tidur lebih lama.

Mungkin karena adanya aura berbahaya di sekitarnya, Delis memaksa dirinya untuk bangun dari tidur.

Ketika Delis membuka mata dan melihat seorang wanita berdiri di samping tempat tidur dengan wajah penuh kebencian, Delis terkejut.

Delis langsung duduk dan dengan dingin berkata, “Siapa yang memberimu izin masuk ke kamarku? Keluar!”

Herli tidak bergerak, tatapannya pada Delis sangat tajam dan penuh dendam.

Herli sangat ingin membunuh wanita ini dengan tangannya sendiri.

Jika wanita liar ini mati, sudah tak ada yang berani melahirkan anak untuk Kelven lagi.

Perlahan Herli mendekat, dia mendekati Delis dengan ekspresi kejam.

Delis memandang ekspresi Herli yang begitu muram. Meskipun dirinya lebih kecil dan sedang duduk, sikapnya sama sekali tidak kalah.

Herli berhenti di samping tempat tidur, menatap Delis dan tersenyum dingin.

“Delis, kamu dibayar berapa untuk melahirkan anaknya Kelven”

Pada akhirnya, Herli tetap tidak berani berbuat apa-apa pada gadis ini. Dia berusaha untuk tetap menenangkan diri.

Delis merasa wanita ini sangat tidak tahu malu.

Menjadi orang ketiga dengan begitu bangga dan angkuh.

Siapa yang memberikan keberanian padanya.

Delis dengan geram mencibir, “Ibumu dibayar berapa oleh ayahmu untuk melahirkanmu?”

“Kamu … “

“Aku kenapa?”

Delis memotong kata-katanya, berdiri di atas kasur dan lebih tinggi dari Herli. Delis menatapnya dengan pandangan merendahkan dan menghinanya,

“Nona Herli ya? Penampilan dan statusmu cukup baik, kenapa kamu bisa melakukan hal yang begitu memalukan diri sendiri, bahkan sampai datang ke rumah pasutri yang sudah sah.”

“Atau ibumu melahirkanmu dan mendidikmu menjadi seorang yang menginginkan suami orang lain?”

Herli terdiam.

“Kalau kamu benar-benar kesepian dan menginginkan seorang pria, bilang saja padaku. Aku bisa membantumu mencari beberapa di jalanan.”

“Kenapa begitu nggak sabaran mencari pria yang sudah menikah. Kamu nggak tahu apa arti dari murahan? Atau kamu pikir itu adalah sesuatu yang membanggakan?”

Delis mengatakan kata-kata yang tajam, tak memberikan kesempatan bagi Herli untuk membantah.

Herli menatap Delis, ekspresinya terlihat sangat marah. “Kamu … “

“Pa!”

Belum sempat Herli berbicara, Delis mengangkat tangannya dan menamparnya.

Delis tak bisa menahan emosinya lagi, dia tidak ingin melihat Herli lagi bahkan sejenak pun. “Cepat pergi! Atau kamu merasa belum cukup mempermalukan diri sendiri?”

Tamparan itu membuat Herli terkejut dan terdiam.

Herli menutupi pipinya yang terasa terbakar, menatap Delis dengan tatapan yang penuh kebencian.

Herli ingin memukul balik, tapi dia sama sekali tidak bisa menampar Delis yang berdiri di atas tempat tidur.

Pada akhirnya, dengan wajah penuh malu, Herli berbalik dan pergi.

Melihat Herli pergi, Delis merasa kesal.

Bukankah Kelven bilang menyuruhnya pergi?

Kenapa wanita itu masih ada?

Bahkan berani masuk ke kamarnya.

Jika tidak mengusirnya hari ini, Delis merasa bahwa dirinya tak layak menjadi istri Kelven.

Delis bangun dan mengganti bajunya. Delis keluar dari kamar untuk melihat apakah wanita itu sudah pergi atau belum.

Siapa sangka wanita itu masih berdiri di dekat tangga dan tidak pergi.

Delis sangat kesal. Dia mencari sapu di sekitarnya dan setelah menemukannya, dia berjalan menuju Herli.

Herli sedang berada di tangga dan menelepon Kelven.

Tatapannya terus memandang ke arah pintu utama di bawah.

Ketika menoleh, Herli melihat Delis mengambil sapu dan berjalan ke arahnya, sementara Kelven muncul di bawah.

Herli langsung berteriak pada Delis, “Aku nggak bermaksud mengganggu kalian berdua. Dengarkan penjelasanku, Delis … “

“Aaaa!!!”

Delis bahkan belum mendekati Herli, hanya mendengar dia berteriak tanpa alasan dan kemudian berguling ke bawah tangga.

“ … “

Astaga, apa yang sedang dia lakukan?

Delis berlari mendekat.

Delis yang berdiri di ujung tangga, melihat Kelven mendekat dengan cepat. Dengan tergesa-gesa menggendong orang yang terguling dan berteriak, “Herli … “

Lalu, Kelven menoleh ke atas dan melihat Delis berdiri di tangga sambil memegang sapu.

Jelas, Delis yang mendorongnya.

Ekspresi wajah Kelven sangat marah, tetapi belum sempat dia mengeluarkan amarahnya, Herli meraih tangannya dan dengan kepala yang penuh dengan darah, dia berkata dengan lemah dan sambil menangis,

“Kelven, aku hanya mau berbicara baik-baik dengannya. Aku nggak menyangka dia akan begitu kejam padaku. Kelven, mukaku sangat sakit, kepalaku juga sangat sakit.”

Kelven menunduk dan melihat bekas jari di pipi Herli dan darah yang membasahi kepalanya.

Meskipun sangat ingin meledakkan kemarahannya, Kelven dengan cepat menggendong Herli dan dengan tatapan dingin menatap Delis, lalu dengan cepat melangkah keluar dari vila.

Delis terdiam.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status