Home / Historical / Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif / Jalan-Jalan Tak Jelas dan Penemuan yang Tak Terduga

Share

Jalan-Jalan Tak Jelas dan Penemuan yang Tak Terduga

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-07-03 07:00:08

Setelah menyaksikan antrean panjang tak berujung di Kedai Baiyuanxuan, Zhiyu dan Zeyan memutuskan untuk kembali berjalan-jalan, diiringi oleh Shen Rui dan Yuan Qing. Distrik Pasar makin ramai, hiruk pikuk pedagang yang berteriak menawarkan dagangannya mulai membuat telinga berdenging.

"Èr Lang, kita mau ke mana?" tanya Zeyan sambil menyeret langkahnya yang malas. Ia menguap lebar sambil mengusap mata, seperti orang yang baru bangun tidur padahal matahari sudah tinggi.

"Kemana saja, sampai menemukan kedai yang belum pernah kucicipi," jawab Zhiyu ringan sambil menendang kerikil kecil di jalan.

Zeyan mengangkat alis heran. "Masih ada kedai yang belum pernah kau coba?"

"Usiaku baru dua puluh lima tahun dan kedai di ibu kota ada ratusan. Tentu saja masih banyak," sahut Zhiyu, setengah kesal karena pertanyaan yang menurutnya agak bodoh itu.

Zeyan hanya tertawa sambil menggeleng. Lalu menoleh ke Shen Rui dengan malas. "Kau tahu ada kedai bagus d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Teh yang Terlalu Wangi untuk Diminum dan Terlalu Jujur untuk Dihindari

    Beberapa hari kemudian, suasana Longcheng terasa damai seperti danau yang tidak bergelombang. Burung-burung berkicau dengan riang di pepohonan Manor Baili, angin sepoi-sepoi mengayun dedaunan dengan lembut, dan tidak ada suara teriakan atau langkah kaki yang tergesa-gesa dari pasukan Jinyiwei yang mengejar buronan.Namun, ketenangan yang terlalu sempurna biasanya mengundang badai yang lebih besar. Zhiyu, sebagai seseorang yang memahami irama kehidupan di Longcheng, tahu bahwa saatnya telah tiba untuk mengaduk-aduk air yang tenang.Di sore hari yang cerah, sebuah undangan teh dikirim ke kediaman dua menteri yang paling berpengaruh dalam urusan hukum dan keamanan Longwen. Undangan itu ditulis dengan kaligrafi yang indah, menggunakan tinta berkualitas tinggi, dan dimeterai dengan cap resmi keluarga Baili. Semua detail yang menunjukkan bahwa ini bukan sekadar ajakan minum teh biasa.Bagi Menteri Han Qingsheng, undangan itu bagaikan surat tantangan yang dibungk

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Penugasan Pengawasan, Ulasan Kuliner yang Dijaga Negara, dan Janji Palsu yang Sopan

    Zhiyu memasuki aula utama Paviliun Kabut Rasa dan Kejatuhan Sosial dengan langkah yang tenang, didampingi Yuan Qing dan Ming'er yang berjalan di belakangnya seperti pengawal resmi. Letjen Wei Xuan telah menunggu dengan sikap tegap dan wajah yang menggambarkan kesabaran seseorang yang sedang menghitung mundur menuju ledakan.Postur tubuh Wei Xuan terlihat sempurna, namun ada kedutan halus di sudut matanya yang menunjukkan bahwa ia telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan diri menghadapi percakapan yang akan datang."Tuan Muda Baili," Wei Xuan membungkuk dengan hormat yang protokoler. "Saya datang atas titah dari Yang Mulia Kaisar, yang disampaikan melalui Putra Mahkota Xiao Ji Heng. Ada beberapa hal penting yang perlu disampaikan."Zhiyu mengangguk sambil mempersilakan Wei Xuan duduk. "Tentu. Silakan duduk, Letjen. Kita bisa berbicara dengan santai."Yuan Qing langsung menyajikan teh hangat dengan gerakan yang terlatih, sementar

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Sajak Permaisuri, Bukti, Puisi dan Wei Xuan

    Sementara itu, di Aula Tata Wicara, Kaisar Xiao Yingzheng memanggil Han Qingsheng dengan nada yang tidak bisa ditebak antara perintah atau permohonan putus asa."Qingsheng," kata Kaisar sambil menatap langit-langit dengan mata yang kosong. "Aku butuh kau menyelesaikan kasus suami Nyonya Gao. Sekarang juga."Han Qingsheng, yang terkenal karena pendekatannya yang metodis dan alergi terhadap kasus yang menentang logika, mengangguk dengan wajah yang menunjukkan bahwa ia sudah memahami tingkat kesulitan tugas yang diberikan."Baik Yang Mulia. Apakah ada alasan khusus mengapa kasus ini harus diselesaikan dengan urgensi tinggi?"Kaisar menatap Han Qingsheng dengan mata yang menunjukkan kelelahan yang mendalam. "Alasan resminya, demi menjaga keamanan dan ketertiban warga ibukota. Alasan sebenarnya, kalau satu lagi wanita dari bordil masuk ke aula ini dengan drama tangisan, Permaisuri akan mulai menulis sajak kemarahan yang akan dibacakan di seluruh istana

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Bab 44 Putra Mahkota Mulai Bergerak

    Pavilion Qilin Muda tampak seperti ruang sidang darurat yang dipaksa beroperasi dalam suasana minum teh. Putra Mahkota Xiao Ji Heng duduk di belakang meja rosewood dengan wajah yang mencerminkan seseorang yang baru saja menyadari bahwa hidupnya telah berubah menjadi sandiwara tanpa naskah.Shen Luan berdiri tegak dengan postur yang sempurna, namun ada kedutan halus di sudut matanya yang menunjukkan bahwa ketenangan dinginnya mulai retak. Wei Xuan, di sisi lain, berdiri dengan satu kaki yang sedikit terangkat, seperti burung bangau yang bersiap terbang saat situasi menjadi tidak terkendali."Laporkan semuanya mulai dari awal," kata Ji Heng sambil menuangkan teh ke cangkirnya dengan gerakan yang terlalu hati-hati. "Dan jangan ada yang disembunyikan."Shen Luan membuka gulungan kertas yang dipenuhi catatan rapi, namun isinya terdengar seperti sinopsis drama opera yang ditulis oleh penyair yang sedang mabuk. "Yang Mulia, berdasarkan investigasi mendalam yang t

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Gong Pengadilan dan Bunga-Bunga yang Bersujud

    Pagi itu, Aula Tata Wicara terasa seperti arena gladiator yang menyamar sebagai ruang rapat. Kaisar Xiao Yingzheng duduk di atas takhta dengan wajah orang yang sudah merasakan firasat buruk sejak bangun tidur. Kelopak matanya berkedut pelan, pertanda bahwa migrain politiknya akan segera datang.Perdana Menteri Wen Yuheng melaporkan situasi dalam dan luar negeri dengan suara yang terdengar seperti pendeta yang membacakan mantra penenang. "Perbatasan utara aman, perdagangan berjalan lancar, dan rakyat menikmati kemakmuran yang berkelanjutan."Menteri Personalia Li Chengfeng menyusul dengan laporan yang lebih membosankan. "Beberapa departemen memerlukan rotasi pegawai, Yang Mulia. Khususnya bagian administrasi perkantoran yang sudah mulai menunjukkan gejala kejenuhan kerja."Kaisar mengangguk dengan malas, berharap pertemuan ini akan berakhir secepat mungkin sehingga ia bisa kembali ke taman dan memberi makan ikan koi kesayangannya.Namun, harapan ad

  • Pangeran Pengangguran Mendadak Menjadi Detektif    Catatan Berdarah dan Pangeran Malas yang Harus Bergerak

    Zeyan duduk di ruang belajar dengan sikap seperti kaisar yang terpaksa membaca laporan pajak, memandang catatan pembunuhan penginapan Jingluo'an yang didapatkannya dari Mahkamah Agung. Meskipun malas adalah sifat dasarnya, kali ini ia membaca dengan penuh perhatian dan teliti seperti sarjana yang menghadapi ujian kenaikan pangkat.Korban adalah Xu Tingsheng, berumur 21 tahun, baru satu tahun bekerja di penginapan itu. Mayat ditemukan sehari setelah dinyatakan hilang. Menurut saksi, pemilik penginapan dan pelayan serta beberapa tamu, mayat ditemukan sehari setelah Festival Persembahan Kuil Yansheng. Mereka ingat dengan pasti karena bertepatan dengan dimulainya serentetan acara penyambutan musim semi yang memang biasanya dilakukan setelah persembahan kuil Yansheng di awal musim semi.Yang paling mencurigakan adalah pelayan muda itu tinggal di Kuil Yansheng.Zeyan langsung berteriak, "Aiyo!" sambil mengusap hidung seperti refleks masa kecil. Trauma yang lucu,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status