Share

3 Dikeroyok

Pedro, Beto dan Vito saling pandang dan tertawa-tawa. Tiga tahun yang lalu mereka berhasil mengeroyok dan menginjak-injak Daniel dengan dibantu oleh beberapa satpam dan kali ini mereka juga yakin kalau mereka akan berhasil menghancurkan Daniel.

"KAK PEDRO, KAK BETO, KAK VITO, JANGAN MEMUKULNYA," teriak Wilona dengan wajah khawatir.

Tiga tahun yang lalu, Wilona sempat melihat saat Pedro, Beto dan Vito memukuli Daniel hingga berdarah-darah dan setelah itu membawa Daniel pergi entah ke mana.

Saat Pedro, Beto dan Vito pulang ke rumah, Wilona langsung bertanya tentang Daniel tapi tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Wilona itu.

Hanya Kelo, sekuriti di rumah ini yang menjawab kalau kemungkinan Daniel sudah dihabisi oleh Vito dan Beto.

Saat itu adalah saat yang paling menyedihkan bagi Wilona. Dia terus menangis dan mengurung diri dalam kamarnya selama 3 hari, menangisi ketidakmampuannya untuk melindungi Daniel, kakak angkatnya yang selalu dekat dengannya itu.

Kini Wilona sangat kaget saat melihat kemunculan Daniel, tepat di hari pernikahannya.

Ada rasa bahagia yang sangat melihat lelaki yang selalu dia impikan ternyata berhasil pulang dengan tidak kurang suatu apapun dan bahkan terlihat gagah dan lebih tampan di pandangan mata Wilona.

Namun saat Wilona melihat Pedro, Beto dan Vito sudah mengurung Daniel, maka memori masa lalu di saat Daniel dikeroyok dan diseret keluar dari rumah ini kembali terbayang di benak Wilona.

Karena itu, Wilona mulai berteriak-teriak meminta Pedro, Beto dan Vito untuk tidak mengeroyok Daniel.

Tapi hal itu tidak digubris oleh Pedro, Beto dan Vito. Mereka terus saja maju untuk menyerang Daniel.

Richard yang sejak tadi sudah membayangkan akan segera menikmati malam pertama dengan Wilona, dan akan mendapatkan kesucian Wilona yang dia nantikan selama ini, kini menjadi sangat cemburu dengan perhatian yang diberikan oleh Wilona kepada Daniel.

"Dia sudah menjahati keluargamu, menyelewengkan uang ayahmu. Mengapa kamu masih mengasihani dia?" Richard mencengkram tangan Wilona. Dia sudah dikuasai rasa cemburu.

"Itu hanya fitnah. Daniel tidak mungkin melakukan itu. Daniel bahkan yang memajukan perusahaan sehingga dia mendapatkan kepercayaan yang sangat besar dari ayahku. Karena itulah ada banyak orang yang cemburu sehingga terjadi fitnah kepada Daniel, padahal Daniel tidak mungkin melakukan itu." Wilona menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sejak dulu Wilona memang tidak pernah percaya akan cerita kalau Daniel telah menyelewengkan banyak uang di perusahaan ayahnya.

Karena pada kenyataannya, perusahaan ayahnya bahkan sudah mulai hancur karena sikap boros dari Norma sang ibu serta Pedro, Beto dan juga Vito yang banyak melakukan korupsi di perusahaan.

Hanya saja, saat Daniel dipercayakan memegang bagian keuangan, Daniel berhasil merombak banyak sektor.

Dari tangan dingin Daniel juga, maka beberapa proyek besar berhasil didapatkan perusahaan ayahnya Wilona sehingga membuat ayahnya Wilona sangat memuji Daniel.

Hanya saja, keadaan itu tidak berlangsung lama, ketika fitnah mulai dilancarkan oleh Pedro kepada Daniel.

Pedro yang ingin menguasai proyek besar di pemerintahan yang didapatkan oleh Daniel, mulai memfitnah Daniel hingga berujung kepada pengeroyokan kepada Daniel.

Karena itu, Wilona sama sekali tidak percaya kalau Daniel akan melakukan korupsi karena Daniel adalah orang yang memajukan perusahaan yang sudah hampir kolaps itu.

Saat ini, Wilona merasa tidak perlu memberikan penjelasan tentang Daniel kepada Richard, karena dia tahu orang macam apa Richard ini.

Wilona tahu kalau Richard adalah orang jahat yang seharusnya tidak patut menjadi suaminya tetapi Wilona tidak berdaya. Ada kerjasama proyek besar di mana Richard mengucurkan dana besar untuk proyek milik ibunya Wilona dan mengharuskan Wilona menjadi istrinya Richard.

Karena itu, Wilona tidak kuasa menentang keinginan Norma itu dan juga kakak-kakaknya Wilona yang menghendaki Wilona menjadi tumbal untuk kerjasama bisnis dengan Richard.

Wilona mulai menutup matanya dia takut hal yang pernah terjadi kepada Daniel akan kembali terjadi saat perkelahian yang terjadi di antara Daniel dan lawan-lawannya berlangsung.

Wilona pikir, dia akan segera mendengar teriakan kesakitan dari Daniel seperti yang pernah dia dengar 3 tahun yang lalu. Teriakan kesakitan yang membuat Wilona menutup telinganya karena tidak tahan mendengar suara teriakan kesakitan dari Daniel itu.

Saat itu, Wilona sempat berteriak-teriak meminta pengeroyokan dihentikan tapi tidak ada yang mengikuti permintaan Wilona itu.

Saat ini, Wilona kembali berteriak meminta supaya pengeroyokan kembali dihentikan tetapi tidak ada yang berhenti yang terdengar hanyalah jeritan kesakitan.

Tapi beberapa saat kemudian, Wilona mulai membuka matanya karena ternyata jeritan kesakitan yang dia dengar saat ini, bukanlah jeritan kesakitan dari Daniel tapi jeritan kesakitan yang berturut-turut berasal dari Pedro, Betto dan juga Vito.

Wilona membuka matanya dia melihat wajah bengkak Pedro, Beto dan juga Vito, yang tiga-tiganya sama-sama sudah berada di lantai. Sepertinya mereka bertiga baru habis dijatuhkan ke lantai.

Pedro berteriak meminta para security untuk membantu mereka.

Para security itu sebenarnya sejak tadi sudah dipukul mundur oleh Thomas dan Juno, karena itu mendengar teriakan bos mereka, mereka langsung mendekati posisi bos mereka.

Thomas dan Juno yang melihat para security beralih melewati jalan sebelah untuk menuju ke arah depan, maka kini mereka sudah maju ke depan dengan posisi tepat berada di depan Daniel untuk membantu Daniel.

Melihat itu, Daniel berbisik kepada mereka, "mundurlah ke belakang. Biar aku yang menghadapi mereka sendirian."

Sebagai prajurit militer, Thomas dan Juno tidak pernah membantah perintah atasan mereka. Apalagi yang memerintahkan mereka pada saat ini adalah atasan tertinggi di militer dan merupakan perintah tertinggi yang harus mereka hormati.

Karena itu, Thomas dan Juno tanpa membantah lagi langsung mundur ke belakang untuk membiarkan Daniel sendirian dikepung oleh Pedro, Beto, Vito dan juga para security.

Para tamu acara pernikahan yang sebelumnya berada di depan, kini sudah berdiri di belakang. Mereka ingin menyaksikan apa yang terjadi. Mereka melihat ini adalah pertikaian dari keluarga tuan rumah karena itu mereka tidak panik atau tidak takut mereka memilih untuk menonton dan menunggu perkembangan lebih lanjut.

Tidak ada satupun dari para tamu yang berusaha untuk menelpon polisi. Mereka memilih untuk tidak ikut campur dan hanya menonton dari kejauhan. Mereka yakin, keadaan akan segera kondusif lagi.

Ada 11 orang yang kini sudah mengepung Daniel dan itu kini ditambah dengan Pedro, Beto dan Vito yang baru saja bangun setelah sempat tumbang di lantai. Sehingga total ada 14 orang yang siap mengeroyok Daniel.

Tapi walaupun sudah dikepung musuh dengan jumlah total 14 orang, tidak terlihat raut ketakutan di wajah Daniel.

Justru ketakutan itu ada di wajah Wilona. Sebelumnya dia memang sempat lega saat melihat Pedro, Beto dan Vito berhasil dijatuhkan Daniel. Tapi melihat lawan yang dihadapi Daniel saat ini yang berjumlah jauh lebih banyak dari sebelumnya, maka Wilona kembali menjadi khawatir.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
asikkkkjsjsn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status