Share

15. Jangan Menginap

Beruntung Lily mengatakannya dengan suara pelan. Jadi tidak ada yang mendengar. Perempuan itu kini menyipitkan mata untuk melihat sosok sang pemegan saham terbesar di perusahaan roti tempatnya bekerja sekarang.

“Gimana? Ganteng ‘kan?” bisik Nina dari belakang. “Namanya Pak Keenan, bukan atasan kita yang kamu bilang kemarin-kemarin. Kalau itu sih aku juga enggak mau. Dih amit-amit ya.”

“Oh hiya,” gumam Lily sambil manggut-manggut. Tak pelak menundukkan kepala begitu manajer mereka kembali berbicara pada Keenan.

“Sebenarnya yang bekerja di bagian ruangan baking yang ini ada empat orang, Pak. Sama seperti yang di depan tadi, tetapi kebetulan dua orang sedang cuti,” ucap sang manajer. “Lily, Nina. Ini Pak Keenan. Mungkin kalian baru melihat. Beliau adalah orang yang paling berkuasa di sini.”

“Malam, Pak!” sapa mereka kompak.

Keenan hanya mengangguk sebagai respon. Dia menatap Lily sekilas dengan mata mendelik lalu segera memalingkan wajah.

Hah. Sungguh dia tak menyangka jika sang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status