Chapter 18 | Face in The Morning

Aku membuka mataku ketika mendengar sebuah alarm berbunyi. Tidak asing, itu adalah alarmku. Hanya saja mengapa aku merasa perutku sedikit terbebani. Seperti ada sebuah lintah yang melilit.

Kubuka mataku secara perlahan, pandanganku turun pada perutku yang kurasa ada sesuatu aneh. Dan betapa terkejutnya diriku ketika melihat sebuah tangan, ini bukan lintah bahkan aku berpikir jika lebih baik yang melilit itu adalah sebuah lintah tapi nyatanya ini adalah sebuah tangan.

Sial. Aku langsung terbangun dan menyingkirkan tangan itu, kulihat yang punya tangan merasa terusik, aku tidak peduli. Aku lebih merasa terusik, bagaimana bisa diriku tertidur di pelukan Dareen.

Bangun di pagi hari melihat wajahnya yang pertama kali dan dia masih berbau alkohol. Aku harus beranjak, sebelum dia sadar kalau aku berada di sampingnya semalaman. Entah apa yang akan dikatakannya jika dia tahu kalau kami tidur bersama.

Kulihat wajah tidurnya yang damai, entah panggilan apa yang