Passed By You!!!

Passed By You!!!

Oleh:  Sheillya Pradina  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
35 Peringkat
27Bab
7.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ketika cinta membuatmu salah arah dan ketika luka membuatmu lebih terarah Ketika sosok yang kau cintai memberimu luka dan noda dan ketika sosok yang asing bagimu justru memberimu kesetiaan dan kepercayaan Ini aku yang telah terlewatkan olehmu. ~~oo~~ Amanda El Malik terpaksa harus hidup dengan ayahnya yang menikah lagi tidak lama setelah baru saja cerai. Ia harus menjalani hidupnya bersama ibu dan saudara tirinya yang ia rasa menyebalkan. Hingga suatu hari ia melakukan sebuah kesalahan bersama kekasihnya. Hal ini membuat masa depannya terancam hancur. Amanda melarikan diri dari kehidupannya dan melanjutkan pendidikannya di luar negeri, ia pergi bersama ibu kandungnya. Kemudian, rintangan baru ia temui. Berhadapan dengan dosen yang menyebalkan namun menggoda dalam waktu yang sama. Mampukah Amanda melewati segala rintangan kehidupannya? ~~oo~~ Follow Ig : shylapra

Lihat lebih banyak
Passed By You!!! Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
bigtreeisme13
ini cerita masih berlanjut gak ya?
2022-08-13 00:08:01
0
user avatar
Mizs Tasha Nabil
blm Ada update?
2021-11-15 18:17:08
1
user avatar
Sheillya Pradina
hi, guys. Malam ini blm bisa update. Soalnya msih d kampung. Doakan besok siang smpai dan bisa langsung update yah
2021-10-22 18:04:49
0
user avatar
Rehmalemna
kapn ketemu Rafael nya biar ceritanya g toxic
2021-10-16 00:02:54
1
user avatar
Sesa
kapn update nya Thor
2021-10-15 23:40:38
1
user avatar
Sheillya Pradina
makasih para pembaca. Happy 2k views and 1k subscribers
2021-10-07 20:17:40
0
user avatar
Finicute488
Kisah yang menguras emosi.Teruslah berjuang, Amanda.
2021-10-02 14:19:33
1
user avatar
Rhill
Baguss bgtttt Ceritanya seruuu
2021-09-28 19:10:08
1
user avatar
Andi Sasa
Amazing Good luck ya sis ditunggu kelanjutannya
2021-09-27 23:09:17
1
user avatar
Ramdani Abdul
ceritanya bagus Kak. bahasanya juga mudah dipahami oleh pembaca. sukses ya
2021-09-27 23:08:53
1
user avatar
Maulidiyah Zuhdi
cerita yg menarik!!
2021-09-27 22:18:11
1
user avatar
Pratiwi
Ceritanya menarik
2021-09-27 19:31:24
1
user avatar
Marsellina99
Bagus ka ceritanya, semangat ya hehe^^
2021-09-27 18:41:43
1
user avatar
Mei Lin
tambah gmesshhh, sygnya gak cukup bonus untuk lnjut baca. pdhl penasaran
2021-09-26 11:41:20
1
user avatar
Del
Dareen jd idaman
2021-09-25 11:46:04
1
  • 1
  • 2
  • 3
27 Bab
Chapter 1 | The Beginning
Chapter 1. The Beginning.Mempunyai ibu dan saudara tiri adalah yang menyebalkan. Seperti Cinderella yang selalu menjadi nomor dua. Namun aku bukanlah Cinderella yang selalu ingin ditindas. Bahkan, boleh dibilang kalau dirikulah yang menjadi pembangkang disini.“Amanda, pakaian yang udah dicuci aku letakin di sini yah.”Dia adalah saudara tiriku yang bernama Devina, sudah tugasnya mencuci dan melipat semua pakaianku. Mungkin kalian berpikir aku adalah orang yang jahat. Tapi, Devina dan ibunya yang bernama Nayah hanyalah orang-orang yang baik karena sebuah harta. Ya, mereka adalah orang yang munafik.“Kamu mau keluar?” Dia bertanya.Aku mengangguk. “Hm...,” jawabku seraya memoles liptint di bibirku.“Mau kemana? Sekarang udah jam 8 malam, kamu udah diizinin sama ayah?”“Mau ke party-nya Rama. Gue gak perlu izin dari siapapun.” Aku kemudian mengambil catokan
Baca selengkapnya
Chapter 2 | The Quarrel
Kini aku sudah berada di rumah Rafael. Rumahnya tampak sepi mungkin orang tuanya masih bekerja. Sementara itu, aku harus menunggu karena kata pembantunya, Rafael sedang mandi.“Amanda…” Terlihat Rafael menghampiriku. “Ada apa?”“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu.” Raut wajah Rafael tiba-tiba saja berubah, dia kemudian duduk di hadapanku.“Apa?” tanyanya.Aku kemudian mengeluarkan hasil testpackku dan menunjukkannya.“Apa maksudnya ini?” Dia bertanya dengan wajahnya yang tegang.“Aku hamil,” jawabku sambil menunduk. “Kamu tanggung jawab yah.”Rafael mengusap rambutnya. “Tanggung jawab apa, Amanda? Gak mungkin kamu hamil. Kita hanya lakuin itu sekali. Lagian aku kan udah nyuruh kamu buat minum pil.”Aku benar-benar terkejut melihat reaksi Rafael. Aku tidak menyangka dia akan meresponnya dengan seperti ini.“Gimana a
Baca selengkapnya
Chapter 3 | Dareen Ivander
Kini aku berada di New York. Sudah empat tahun aku menjalani kehidupanku. Mengenai anakku, dia diadopsi sementara oleh Gavin, kakakku yang merupakan anak dari paman James—suami ibu. Gavin mempunyai istri bernama Natalie. Kami sangat akrab satu sama lain, aku beruntung keluarga ibu di Amerika sangat menerima keadaanku. Sementara aku saat ini harus fokus kuliah terlebih dahulu. Tapi, meskipun begitu aku dan anakku yang bernama Alex sering menghabiskan waktu bersama.Siang ini aku memulai semester baru. Tapi, sebelum itu aku harus membeli sebuah buku terlebih dahulu untuk kelas hari ini. Akupun ke toko buku terdekat untuk mencari buku. Baru saja ingin mengambil sebuah buku yang kuinginkan. Terlihat juga seorang pria secara bersamaan mengambil buku tersebut.“Maaf, bisakah anda mengalah? Ini sangat penting untukku,” ucapku.“Mengalah? Kalau tidak salah tangan saya seperkian detik dari pada tanganmu dan ini juga penting untukku.”
Baca selengkapnya
Chapter 4 | Sushi
"Baik, cukup sampai di sini saja materi yang saya jelaskan." Setelah menyelesaikan materi pengantar yang dijelaskannya, Dareen lalu keluar dari kelas. Kemudian, kurasa ponselku bergetar. Aku lalu melihatnya, rupanya ada pesan singkat dari Dareen. "Keruangan saya sekarang juga!" Aku heran kenapa dia mengirim pesan singkat, kenapa tidak dari tadi saja bilangnya ketika menutup kelasnya. Dasar dosen aneh! "Permisi, Mr.Ivander," ujarku seraya mengetuk pintunya yang setengah terbuka. "Masuklah." "Ada apa, Mr.Ivander memanggil saya?" "Apa kau lupa untuk membantuku menyusun data mahasiswa?" "Ah tentu tidak, aku pikir Mr.
Baca selengkapnya
Chapter 5 | Senior
"Kita jadinya nonton apa?" tanya Gavin. Kini kami sedang berada di bioskop, berhubung malam minggu maka kami sekeluarga memutuskan untuk nonton film. Ibu juga terlihat suntuk beberapa hari. Mungkin karena ia merasa kesepian tanpa suaminya. "Amanda, kalau kau mau nonton apa?" Natalie melempar pertanyaan kepadaku yang bingung mau nonton film apa. "Aku mengikut saja." "Mom¸ mau nonton film apa?" "Terserah kalian saja." "Kenapa kalian para wanita ini tidak pernah memberi jawaban jelas dan pasti. Giliran filmnya yang aku pilih terus kurang bagus kalian akan mengeluh," gerutu Gavin yang dari tadi sudah mengantre tapi belum juga mendapat kepastian wanita.
Baca selengkapnya
Chapter 6 | Late
Aku berlari terburu-buru menyusuri koridor kampus. Bagaimana tidak terburu-buru, kelas sudah dimulai sejak tiga puluh menit yang lalu dalam artian aku terlambat. Semalam aku menghabiskan malamku dengan bermain game bersama Gavin dan aku lupa kalau kelas Dareen hari ini dimajukan dengan alasan dia harus rapat dosen. Tok..Tok..Tok. Aku mengetuk pintu ragu lalu membukanya dengan ragu. "Maaf Mr.Ivander saya terlambat, apa saya masih boleh mengikuti kelas?" Dareen menatapku tajam. "Kau tahu betul aturanku kan, datang dengan tepat waktu. Apa kau datang tepat waktu sekarang?" Aku menggeleng pelan. "Maaf, Mr. Ivander. Aku lupa jika jadwal hari ini dimajukan."
Baca selengkapnya
Chapter 7 | Uncomfortable
Saat ini aku sedang berada di perpustakaan sibuk mengerjakan data-data mahasiswa. Sekaligus, mengerjakan tugas yang diberikan Dareen kemarin sebagai hukuman karena diriku terlambat. "Tidak kusangkan Mr.Ivander memberimu banyak tugas," ucap Jessica tiba-tiba yang sedikit mengagetkanku karena keberadaanya. "Yah, dia sedikit kejam menurutku," jawabku sembari berkutat dengan laptopku. "Kau dari mana saja?" "Aku tadi menyempatkan diriku untuk bertemu dengan Noah. Apa kau tahu, aku dan Noah sudah resmi berpacaran." "Betulkah? Kapan?" Aku turut senang mendengar Jessica jadian dengan Noah. Ia adalah senior kami di kampus. Dia pintar, tampan, dan baik. Jessica sudah lama mengejarnya namun Noah selalu mengabaikannya. Kini, mereka sudah berp
Baca selengkapnya
Chapter 8 | Bring Him Soup
"Morning!" sapaku begitu melihat semua mereka di meja makan. "Kau sudah bangun?" tanya ibuku. Aku mengangguk, kemudian aku melihat paman James keluar dari kamar mandi. "Paman—ehm maksudku, Dad. Kapan Dad datang?" "Aku baru saja tiba sekitar satu jam yang lalu. Apa kabarmu, beauty?" "Tentu baik." "Dia sedang dekat dengan Dareen," sahut Gavin. Aku melihat ke arahnya yang mengeluarkan kalimat hoax. Dia betul-betul cocok jadi lambe turah, membawa berita tanpa bukti yang konkrit. "Hei, penyebar fitnah yah anda!" Aku menantapnya tajam.
Baca selengkapnya
Chapter 9 | In The Apartement
Setelah aku menjelaskan semuanya dengan Dareen. Begitupun dia yang telah menjelaskan bagaimana bisa dia sampai makan siang bersama Jules. Meskipun aku tidak memintanya. Aku sudah bilang untuk tidak perlu menjelaskan namun dia tetap saja menjelaskan. Dareen dan Jules tidak sengaja bertemu di parkiran kampus. Awalnya memang Jules ingin menghampiri pamannya yang ternyata adalah rektor di kampus. Lalu, Jules mengajak Dareen untuk sekalian makan siang karena pamannya masih ada urusan. Sehingga hanya mereka berdua. Setidaknya itulah versi yang diceritakan Dareen kepadaku. "Kau sudah mengerjakan tugas hukumanmu?" tanyanya yang berhasil memecah keheningan antara kami berdua. "Kebetulan kau mengingatkanku. Rencana aku ingin sekalian menyerahkannya." Aku lalu memberi laporan makalahku kepadan
Baca selengkapnya
Chapter 10 | Dareen and Alex
Ketika aku sibuk mengerjakan tugas pendataan mahasiswa milik Dareen, aku tiba-tiba mendengar suara Alex yang menangis dengan kencang. Aku langsung berlari menuju kamarnya. Sesampaiku di kamarnya, terlihat Alex sudah tergeletak di lantai. Kutebak, sepertinya Alex terjatuh dari tempat tidur. Aku lalu menggendongnya sambil menenangkannya. "Hust.. diamlah, aunty di sini sayang." Alex semakin menangis dengan kencang. Aku kemudian mengusap punggung dan sesekali menepu-nepukknya agar ia tenang. "Ada apa, Amanda? Alex kenapa?" tanya paman James langsung dengan khawatir, begitu ia ada di kamar Alex. Di belakangnya ada ibu dan juga Dareen. "Sepertinya Alex jatuh," jawabku yang masih berusaha menenangkan Alex. "Apa dia baik-baik saja?" tanya ibu.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status