Share

4. Rencana Rahasia

Penulis: Haryulinda
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-12 09:44:38

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu kamar membuat perkacapan terhenti. Rupanya pak Edo yang datang kembali ke kamar.

"Apa dia tidak diberitahu hal yang harus ditunjukkan?" tanya Edward pada pak Edo.

"Maaf, saya lupa Tuan."

"Kau mendapatkannya atas perintah siapa?"

"Mom Elisa, Tuan."

“Ternyata wanita itu cukup cepat bekerja menemukan pengasuh baru.”

“Iya, Tuan. Saya menyampaikan dengan cepat pada nyonya dengan kriteria yang Anda inginkan.”

“Tinggalkan aku dengannya sekarang!”

“Baik, Tuan.”

Erin menatap pak Edo. Tatapan Erin seolah menuntut banyak penjelasan. Namun tatapan pak Edo hanya menyiratkan semua akan baik-baik saja.

Edward mendekat ke arah Erin. Ia mengamati Erin dari atas sampai bawah. Sementara Erin yang diamati cukup intens merasa terintimidasi.

‘Ya Tuhan ... aku di sini benar akan menjadi pengasuh, kan? Bukan untuk pemuas nafsu atau yang lainnya?’ batin Erin menguatkan diri. Ia cukup khawatir telah menerima pekerjaan sebagai pengasuh.

"Berikan surat perjanjian kerjamu!"

Erin berjalan ke arah tasnya berada untuk mengambil surat perjanjian yang telah ditandatangani. Sebuah berkas diberikan pada Edward dengan hati-hati.

Edward membaca berkas yang diberikan Erin. Sementara Erin yang memperhatikan Edward merasa gusar. Apalagi Edward melihat bagian latar belakang Erin.

'Bagaimana kalau dia tidak cocok? Lalu, membatalkan perjanjian kerjaku?' batin Erin bertanya-tanya. Rasanya tidak tenang saat Edward tak kunjung selesai membaca berkas Erin. Bahkan Edward membolak-balikkan lembaran kertas hingga dua kali. Entah apa yang ingin dicari oleh Edward.

“Sepertinya kau cocok.” Kalimat pertama yang diungkapkan Edward pada Erin.

“Maaf, maksud Tuan apa, ya?” Erin memberanikan diri bertanya. Sejujurnya ada banyak hal di pikiran Erin. Namun ditahan olehnya, karena tidak ingin membawa kesan buruk.

“Kau akan tau nanti saat malam hari tiba.”

“Bisa dijelaskan tugas saya apa dan maksud malam hari apa?”

“Maaf. Kau mungkin terlihat takut padaku. Jadi, aku jelaskan. Kau dengarkan, ya?”

Erin mengangguk pada Edward yang nampak pucat. Mungkin Edward terlalu lama mandi, sehingga kulitnya terlihat seperti itu.

“Aku Edward Xander Vijendra. Orang yang akan kau asuh adalah aku. Aku memiliki tiga kepribadian. Kepribadian pertama yang kau lihat sekarang. Kepribadian kedua anak kecil. Kepribadian ketiga yang akan kau lihat nanti malam. Aku gambarkan kepribadian ketiga sebagai badboy.”

Erin tercengang mendengar ungkapan Edward. Ia tak menyangka orang yang terlihat nyaris sempurna fisiknya di depan Erin ini memiliki masalah kepribadian.

“Tapi, mungkin bisa bertambah seiring tidak mampunya aku mengatasi keadaan. Jadi, kau harus siap dengan itu. Aku ingin kau bertugas menjadi teman semuanya. Dan ... kau jangan panggil Tuan. Cukup dengan nama saja.”

Erin hanya mengangguk-anggukkan kepala.

“Kalau kau berhadapan dengan yang sekarang ini, kau panggil Edward. Kalau yang nanti malam, kau panggil Alex. Yang anak kecil, namanya Vije. Tapi, anak kecil hanya muncul sesekali saja.”

“Bagaimana aku bisa membedakannya? Kalau sebenarnya aku lihat sekarang hanya satu orang.”

“Kami memiliki baju dan gaya masing-masing. Kau akan melihat dengan jelas.”

“Selain yang kau katakan tadi, apa ada yang lain?”

“Ah, iya! Tugas utamamu menyeimbangkan semuanya. Kalau bisa, kau harus menemukan kepribadian utama. Agar kepribadian lain terbunuh dan hilang sendirinya.”

‘Astaga! Gila sekali tugas utamanya?’ batin Erin menjerit. 'Sabar Erin ... baru sehari bekerja. Jangan terlalu mudah menyimpulkan,' lanjut Erin dalam batinnya

Edward memandangi wajah Erin. Ia bisa menangkap eskpresi Erin terlihat terbebani. “Jangan jadikan beban. Cukup jadi teman saja tidak apa-apa.” Rupanya Edward terlihat seperti pria yang peka.

Erin mengangguk. Walaupun sebenarnya Erin merasa berat. Namun jika dibandingkan harus menyerahkan dirinya pada club tante Desi, pekerjaannya saat ini lebih baik.

“Hati-hati dengan ayahku. Dia iblis terkejam.”

‘Sial! Kenapa dia justru menambahkan sebuah informasi yang menakutkan?’ batin Erin yang tertekan.

“Kau mendengarku?” ulang Edward.

“Iya, Tuan.”

“Jangan panggil Tuan! Aku tidak suka. Dan ... jangan formal.”

Erin mengangguk.

“Good job!” Edward memberikan acungan jempol dan sebuah senyuman sekilas.

Edward kemudian mengambil sesuatu di atas meja. Erin hanya menunggu dengan tetap berdiri. Karena sejak tadi Edward mengajak bicara Erin dengan berdiri.

“Duduklah! Kau harus membaca ini.” Edward memberikan sebuah berkas pada Erin.

Erin membaca isi berkas tersebut sesuai perintah Edward. Isinya sebuah kontrak kerja dan hal yang harus dilakukan oleh Erin. Hal yang paling menarik dalam isi kontrak kerja adalah nominal yang tertera. Ternyata Erin mendapatkan gaji tambahan sebesar sepuluh juta dari Edward.

“Cepat tanda tangani.”

“Sebelum tanda tangan, bolehkah aku bertanya?”

“Boleh.”

“Apakah ini gaji yang disebutkan oleh ibumu tadi?” Erin terpaksa bertanya seperti itu walaupun isinya jelas tertera nama Edward yang memberikan gaji.

“Berbeda. Ini gaji dariku. Jika kau mendapat gaji dari wanita itu, berarti urusanmu. Bukan urusanku. Aku sengaja menggajimu juga ... karena tidak ingin mendengar ada telat gaji yang membuatmu kabur dariku atau menyakitiku.”

Wajah Erin berbinar mendengar ucapan Edward. Gaji perbulan yang sebesar itu, bisa membantu Erin membayar biaya rumah sakit ayahnya dan membayar hutang pada tante Desi.

“Apakah aku boleh meminta waktu untuk pergi selama satu jam pagi dan sore hari?” Erin memberanikan diri bertanya sebelum menandatangani kontrak kerja. Karena di dalam kontrak kerja, Erin diwajibkan menetap di rumah Edward.

“Untuk apa?”

“Aku memiliki ayah yang sedang koma. Ada jadwal memandikan ayahku setiap harinya dan memberi pijatan-pijatan padanya. Apakah boleh?”

Edward tak menjawab. Ia terlihat sedang berpikir. Lain halnya dengan Erin yang nampak menunggu jawaban dengan cemas.

“Baiklah. Jika nanti aku ingin ikut, kau harus membawaku.”

Erin mengangguk cepat. Tidak sulit permintaan Edward untuk dikabulkan. Tanpa buang-buang waktu, Erin langsung menandatangani kontrak. Namun Erin menghentikan aktivitasnya ketika berada di halaman berikutnya. Ia teringat hal penting yang harus diminta oleh Erin pada Edward.

“Tuan. Eh ... Edward. Aku memiliki permintaan mendesak. Aku akan melakukan apapun jika bisa diwujudkan, selama bukan permintaan menyerahkan kesucianku padamu.”

“Wah! Kau banyak maunya juga.”

“Sekali lagi aku minta maaf. Aku terlalu lancang meminta permintaan. Tapi, ini sangat mendesak. Aku harus membayar biaya rumah sakit ayahku yang menunggak dua bulan. Tenggat waktunya sampai besok. Bisakah aku mendapatkan gaji pertama di awal?”

“Tergantung. Seberapa puasnya sosok Alex denganmu.”

“Puas bagaimana?”

“Alex malam ini punya rencana. Dia memberitahuku lewat tulisan. Jadi, kau harus menjalankan rencana itu dengan baik.”

“Rencana seperti apa?”

"Aku tidak tahu secara detailnya. Hanya Alex yang tahu. Karena kami saling berkaitan, maka aku harus menyampaikan ini dan memiliki persetujuan yang sama."

"Baiklah. Aku akan berusaha yang terbaik!"

"Nah! Aku suka usaha seperti itu."

"Emmm ... maaf, apa boleh disebutkan clue dari rencana itu? Berbahaya atau tidak?"

"Entah! Aku tidak memiliki memori untuk mengingat segala hal yang dilakukan Alex. Kau harus belajar tentang kepribadian ganda lebih jauh."

Erin menganggukkan kepala. Entah mengapa lancang sekali Erin menduga-duga. Namun jika tidak diutarakan, Erin juga merasa bingung. 'Kira-kira ... rencana apa ya?' batin Erin.

"Oh, iya! Sepertinya ada petunjuk." Edward berjalan menuju ke meja belajar.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pawang Cinta Presdir Misterius   47. Ganti atau Dihukum?

    "Apa permintaanmu?" Elisa terdengar penasaran dari seberang telepon.Alex memperbesar volume suara, agar Erin bisa mendengarnya. Walaupun Erin berusaha menjauh agar tidak mendengar percakapan Alex dan Elisa. Namun Alex menahan tangan Erin agar tetap mendengar pembicaraannya dengan Elisa."Aku tau kalau kau hanya ingin harta dari iblis itu. Jadi, aku akan mewujudkannya. Asalkan kau menjamin semua yang aku inginkan terwujud."Erin tampak terkejut dengan ucapan Alex. Ia tidak pernah terpikirkan kalau Elisa menginginkan harta Xander ayah dari Edward. Padahal dari luar Elisa terlihat seperti ibu peri bagi Edward. "Apa yang kau inginkan?""Semua yang aku lakukan tercukupi. Tidak ada hambatan.""Apa semua yang kau dapatkan masih kurang hingga meminta sesuatu lagi padaku?"Erin yang awalnya masih tidak percaya, begitu mendengar ucapan Elisa yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Hal itu membuat Erin berpikir ulang. "Kalau begitu, ya sudah. Kau jangan ganggu aku. Kita hidup pada masing-

  • Pawang Cinta Presdir Misterius   46. Apa Permintaannya?

    Alex menutup mulut Erin. Ia kemudian menarik Erin untuk memasuki mobil. Walaupun Erin terlihat kesakitan, Alex tidak peduli."Kemari kau anak bangst!" Xander berteriak. Alex tak mendengarkan Xander yang mengejarnya. Ia terus menancap gas dengan cukup gila, mobil sampai sedikit terangkat saat keluar dari gerbang. Erin berpegangan erat. Ia pikir Xander akan berhenti mengejar Alex. Rupanya dugaan Erin salah. Sebuah mobil tampak keluar dari rumah dengan mengikuti Alex."Sialan! Dia benar-benar ingin mati!" Alex berniat membalikkan mobilnya, lalu beradu bagian depan mobil."Alex! Kau jangan gila! Aku tidak ingin mati!" ucap Erin dengan gemetar saat melihat mobil Alex berbalik, lalu seakan-akan ingin menabrak mobil yang mengikutinya."Alex!" teriak Erin sembari menutup mata. Ia pasrah terhadap apa yang akan terjadi. Jika memang Erin nanti mati, hanya bisa memasrahkan ayahnya pada Sang Pencipta saja untuk menjaga sang ayah.Perlahan Erin membuka mata akibat tidak mendengar suara tabrakan.

  • Pawang Cinta Presdir Misterius   45. Terkejut Bukan Main

    Brraaaaakkk!Xander melemparkan lampu hias pada tubuh Alex saat mulai bangkit. Hal itu tak membuat Alex gentar. Walaupun rasa sakit yang dirasakannya tidak hanya tubuh saja, melainkan batinnya juga sakit.Bugh! Alex menyerang Xander dengan menyeruduk dengan kepalanya hingga Xander terjatuh. Ketika Xander terjatuh, Alex langsung menerjangnya. Dug!Tubuh Alex dijatuhkan dengan keras pada bagian perut Xander. Pukulan diberikan Alex pada Xander. Sayangnya tangan Xander dengan sigap menangkis. "Anak sialan! Tidak tahu diri!" Xander mendorong Alex hingga oleng ke kanan. Namun tidak bisa menjatuhkan Alex, karena kaki Alex mengunci tubuh Xander. "Aku tidak minta dilahirkan bangst! Kenapa kau menginginkan aku ada!" Alex berteriak di wajah Xander. Bugh!Pukulan keras diberikan Xander pada Alex. Erin dan Elisa tidak tahan dengan pemandangan ayah dan anak yang saling menyiksa. Elisa menahan Xander. Sedangkan Erin menahan Alex. Mereka kemudian masing-masing menarik Xander baik Alex agar bisa

  • Pawang Cinta Presdir Misterius   44. Pergilah ke Neraka Iblis Gila!

    "Kak Erin, ini bukan jalan ke rumah Vije."Perkataan Vije membuat Erin bisa fokus kembali. Namun memang Erin tidak bisa membawa Vije pulang ke rumah. Ponsel Erin berdering kembali. Kali ini ayah Edward yang menelepon. Keringat dingin dirasakan Erin saat sempat mengintip nama yang tertera. Erin menepikan mobil. Ia tidak mungkin mengabaikan panggilan dari ayah Edward. Bisa tamat riwayat Erin jika melakukannya."Halo, Pak. Ada apa?""Ada apa katamu? Di mana Edward!" tanya ayah Edward dengan nada kesal.Erin sampai menjauhkan ponselnya demi meredam suara ayah Edward. "Ada bersama saya, Pak." Erin tidak bisa berbohong. Kalau suatu hal diawali dengan kebohongan, maka seterusnya akan memerlukan kebohongan untuk menutupinya. "Bawa ke hadapanku sekarang!" "Tapi, Tuan Muda Edward ada rapat setengah jam lagi, Pak." "Tidak perlu datang! Lebih penting datang ke hadapanku sekarang!""Maaf, Pak. Anda ada di mana?""Di rumah."Klik!Sambungan telepon terputus secara tiba-tiba. Erin dilema. Elisa

  • Pawang Cinta Presdir Misterius   43. Tampak Ketakutan

    Hari buruk Erin berlalu kemarin. Namun bukan berarti hari ini Erin akan bahagia. Masih ada misteri yang akan dijalani hari ini. Semalam Alex tidak melakukan hal buruk, melainkan hanya memasak kembali menu yang dimasak Erin. Rasa masakannya jauh lebih enak daripada milik Erin. Perbedaannya Erin bumbu versi rempah Indonesia. Sedangkan Alex memasak dengan bumbu yang sama dengan masakan Western.Erin terbangun dari tidurnya. Ia tidak sadar jika tertidur di meja minibar yang ada di dapur. Anehnya Erin tidur dengan berbantalkan tangan Alex. Alex yang tertidur dimanfaatkan oleh Erin untuk mencari ponsel. Terakhir kali Erin tahu jika ponselnya disembunyikan Alex di dalam sakunya. "Kalau aku mengambil dari dalam sakunya, apa nanti tidak membuatnya bangun?" gerutu Erin. Erin akhirnya membiarkan Alex tertidur. Sepanjang malam Erin dan Alex hanya bercerita. Terkadang Erin mengerti perasaan Alex. Rupanya Alex tidak hanya merugikan saja. Alex sama seperti manusia biasa. Tangan Erin perlahan ing

  • Pawang Cinta Presdir Misterius   42. Terpesona akan Sikapnya

    Erin menelan ludahnya susah payah. Ia seakan dikunci oleh tatapan dari Alex. Tak disangka ucapan asal yang dilontarkan Erin membuat Alex tampak bersungguh-sungguh."Kenapa tidak menjawab?""Maaf. Aku tadi asal bicara. Jangan jadikan dirimu pembunuh. Jika itu terjadi, sampai kau masuk neraka pun ... aku akan tetap membalasmu.""Ck! Kau di dunia saja lemah seperti ini. Percaya diri sekali kalau di akhirat lebih hebat?" "Biarkan saja!" Cup!Alex mencium bibir Erin. Selanjutnya Erin menipiskan bibirnya agar tidak bisa terhisap kembali oleh bibir Alex. "Alex, jangan perlakukan aku seenaknya. Kau tidak menyukaiku. Jadi, tolong jangan jadikan aku jalangmu.""Aku tidak menjadikan kau sebagai jalangku. Kau memang milikku." Alex beralih mencium pipi Erin. Ia tidak menyerah kalau hanya bagian bibir saja yang ditutup aksesnya oleh Erin."Alex, tolong jangan meninggalkan kesan buruk di benakku. Aku ingin berteman denganmu layaknya aku bersama Edward dan Vije.""Aku tidak mau disamakan dengan me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status