Share

Bab 30

"Selamat pagi, Tika." Sapaan Reino menyambut Tika yang baru saja keluar dari gedung apartemen.

"Hai, Rei, selamat pagi," balas Tika.

"Kamu tidur nyenyak semalam?" tanya Reino.

"Hem, ya, aku tidur sangat nyenyak."

"Syukurlah, aku senang. Aku harap kamu selalu sehat dan bahagia, Tika," tutur Reino penuh perhatian.

"Ih, gombal sekali anda, ya."

"Aku serius, Tik." Reino menghentikan langkahnya.

Tika turut berhenti lalu menatap Reino, "Oke, oke, aku mengerti. Makasih, ya."

Reino tersenyum lalu melanjutkan langkahnya kembali. "Tidak perlu berterima kasih, itu bukan hal yang hebat."

"Siapa bilang itu bukan hal yang hebat?"

Reino mengernyit.

"Mendoakan orang lain bahagia dan sehat adalah hal yang hebat, Rei. Melakukan itu butuh ketulusan dan nggak semua orang bisa melakukannya. Makanya aku bilang itu hebat," cerocos Tika.

Reino tersenyum mendengar jawaban Tika, "Terima kasih, Tik, sudah memujiku."

"Sama-sama. Oh ya, kamu mau sarapan dimana? Ditempat kemarin?"

"Boleh. Aku ikut ka
IchiOcha

Hai, hai, readers Maafkan baru sempat posting lagi. Seminggu kemarin lagi nggak sehat, jadi nggak bisa fokus nulis. Untungnya sekarang sudah mendingan. Terima kasih ya yang sudah setia nungguin ceritaku relese. Happy reading

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status